Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
60. EXT - SEKOLAH - SORE HARI - 2018
CAST: JINGGA, RENO
ESTABLISH SHOT:
Jingga keluar dari kelasnya sambil sesekali melihat Reno. Jingga berjalan tepat di belakang Reno. Dia bermaksud untuk meminta maaf. Setibanya di lapangan, Reno berhenti dan berbalik menghadap Jingga. Dan mereka tanpa sadar bersamaan memanggil satu sama lain.
Reno
Jingga
Jingga
Reno
Reno
Lo duluan
Reno memandang Jingga yang menundukkan kepalanya
Jingga
Gue... Gue ke sini mau minta maaf sama Lo. Sekalian mau pulang sih sebenernya
Jingga mengangkat kepalanya dan mengulurkan tangan kanannya di depan Reno
Reno
Jingga.. Gu.. Gue yang salah. Tadi itu Gue emosi, sampek akhirnya kelewatan
Reno mengulurkan tangannya ke Jingga
Jingga
Tapi Ren. Lo ngga salah kok, apa yang Lo omongin tu ada benernya juga. Jadi, maafin Gue ya
Reno
Dibilangin Gue yang salah kok
Reno menunjukkan wajah kesalnya
Jingga
Apaan si Ren, kan Gue udah bilang. Gue yang salah. Yaudah maafin aja kali!
Reno
Lo yang apaan! Dibilangin kok, tadi itu Gue emosi
Jingga
Kok kita jadi tengkar beneran si Ren? Lo ah, kelamaan. Tinggal salaman gini aja ribet
Jingga menyalami Reno dengan cepat
Jingga
Bye!
Jingga melangkah pergi meninggalkan Reno.
Reno
Lah, iya juga ya. Napa tadi jadi tengkar ya? Ah bodo amatlah, pokok dah di maafin
Reno berjalan pergi
CUT TO
61. INT - PINTU MASUK PANTI ASUHAN - SORE HARI - 2018
CAST: JINGGA, HANIN, ROSA
ESTABLISH SHOT:
Jingga masuk ke kamar bertemu dengan Hanin dan Rosa yang sedang bertengkar. Keduanya tidak sadar bahwa Jingga menguping di balik pintu.
Hanin (O.S)
Rosa! Kamu harusnya ngga boleh ikut dengerin waktu itu! Itu namanya lancang!
Hanin menampar Rosa
Rosa (O.S)
Tapi Kak! Rosa ngga tahan! Kasian jingga Kak! Kenapa Kakak selama ini juga ngga mau ngasih tau Jingga kalo udah tau kebenerannya
Hanin (O.S)
Ngasih tau gimana? A... Apa yang mau dikasih tau? Kalo Pak Tio itu ayah asli Jingga? Dia bakal gimana nantinya?!
Hanin menitikkan air matanya dan berteriak di depan Rosa
Rosa (O.S)
Itu lebih baik dari-
Jingga mendobrak pintu
Jingga
Jadi ini?! Yang selama ini kalian coba rahasiakan ke aku?! Iya?!
Jingga berteriak dan melangkah mendekati kak Hanin
Jingga
Dengerin kata-kataku Kak!
Jingga mengacungkan jari telunjuknya di hadapan Hanin
Jingga
Aku ga akan pernah percaya orang itu adalah Ayahku! Karena Ibuku bilang! Kalo Ayahku telah me-ning-gal
Jingga memicingkan matanya dan melotot ke arah kak Hanin
Hanin
Jing.. Jingga dia adalah Ayahmu
Hanin ketakutan dan tubuhnya gemetar. Ia mencoba meraih kedua tangan Jingga
Jingga
Lepas! Jangan pegang-pegang Jingga!
Jingga mengibaskan tangannya dan segera ke luar kamar tanpa melihat ke arah Rosa sedikitpun
Hanin
Jingga dengerin kak Hanin Jingga! Jinggaaaaa!
Hanin berlari mengejar Jingga. Namun, sesampainya di depan pintu kamar. Ia berbalik menghadap Rosa
Hanin
Puas kamu ha? Liat temen kamu?! Puas kamu bikin dia sedih?! Jahat kamu Rosa!
Hanin memegang pintu dan melihat Rosa dengan wajah marah. Rosa yang mendengarnya tertunduk dan menutup wajahnya.
Rosa
Aaaaaaaaaaaaa
Dia berteriak frustasi dan mengacak rambutnya sendiri
CUT TO
62. INT - KAMAR BIBI RATNA - SORE HARI - 2020
CAST: BIBI RATNA, JINGGA, PAK TIO, TIO MUDA (24THN), WINA MUDA(23THN)
ESTABLISH SHOT:
Kita lihat Jingga mendobrak kamar Bibi Ratna.
Bibi Ratna
Jingga, ada apa Nak?
Bibi Ratna tersenyum ragu
Jingga
Bibi, tolong katakan bahwa kak Hanin berbohong Bi!
Jingga meronta-ronta, bertekuk lutut di hadapan Bibi dan memegang lengan Bibi Ratna sembari menangis
Bibi Ratna
Jingga, kamu kenapa Nak
Bibi Ratna terkejut dan tangannya gemetar
Jingga
Kak Hanin bilang kalo Pak Tio itu Ayah kandungku Bi!
Jingga terus saja menangis. Bibi Ratna seketika diam dan menangis tersedu-sedu. Dia memeluk Jingga
Jingga
Ayo bilang Bi! Kalo itu semua bohong! Bibi!
Jingga terus berteriak dan memberontak
Pak Tio
Jingga
Pak Tio menitikkan air matanya dan berjalan ke arah Jingga.
Jingga
Apa?! Apa Bapak mau ke sini dan berkata bahwa Bapak adalah Ayah kandungku?! Iya?!
Jingga berbicara lantang di hadapan Pak Tio
Pak Tio
Jingga, dengarkan Bapak Nak. Bapak mohon
Pak Tio menangis dan memohon kepada Jingga
Jingga
Enggak Pak! Jingga ga bakal percaya kalo Pak Tio adalah Ayahku. Pemiliki Panti tetaplah pemilik panti!
Jingga melangkah pergi dari kamar Bibi Ratna. Bibi Ratna tak berkutik, dia hanya gemetar dan diam. Sedangkan Pak Tio mengejar Jingga
Pak Tio
Lihat ini Jingga! Kita memiliki liontin yang saling berhubungan
Pak Tio menarik tangan Jingga dan menunjukkan kalung yang selama ini dia pakai
Jingga melihat kalung itu dan mengambilnya dengan tangan gemetar. Ia membuka liontinnya yang selama ini terkunci dan melihat sebuah foto.
CLOSE UP: Sebuah foto keluarga. Terdapat Ayah, Ibu dan seorang anak yang digendong oleh Ayahnya.
Jingga
Ini.. ini ngga mungkin
Jingga memandangnya dengan tangan gemetar. Ia membungkam mulutnya sendiri
Jingga
Kalau kau Ayahku?! Lalu kenapa selama ini tidak pernah ada di saat kami membutuhkanmu?!
Jingga menangis meronta-ronta. Dia memukul dada orang itu. Pak Tio hanya menunduk ke bawah dan menangis. Ia malu dengan dirinya sendiri
Jingga
Jawab Pak! Saya tidak meminta anda untuk menjadi bisu!
Pak Tio
Tenanglah Jingga, karena saya akan menceritakan semuanya. Kalau kau tenang, Bapak akan menceritakan semuanya mulai dari awal Jingga
Pak Tio berusaha menenangkan Jingga. Jingga meredamkan emosinya, lalu ia memilih diam dan mulai mendengarkan.
INTERCUT
MONTAGE: Wina (23THN/P) menggenggam tangan seorang Tio (24THN/L). Gadis itu tersenyum tulus, sedang Tio tersenyum paksa
CUT BACK TO
Pak Tio (O.S)
Dahulu kala nak, sebelum saya berada di titik ini pernah berada di titik paling rendah dalam hidupku.Saya menikah dengan seorang perempuan yang sama sekali tidak pernah saya cintai. Ia adalah Ibumu.
Jingga
Bagaimana dua orang bisa saling terikat padahal salah satu diantaranya tidak mencintai orang itu?!
Jingga melirik tajam ke arah Pak Tio
Pak Tio
Karena di saat itu saya ingin membuka diri saya untuk mencintainya
Jingga
Dan, apa itu berhasil?
Pak Tio
Ya, itu berhasil. Karena perhatiannya dan rasa sayangnya membuatku luluh. Singkat cerita kami hidup bahagia meski dalam keadaan yang sangat terpuruk. Aku dan dia sama-sama saling menguatkan.
Pak Tio menghela nafasnya
Pak Tio
Kami berdua bekerja sebagai pemulung, setiap hari saya dan dia sama-sama memungut sampah. Dan kegiatan itu kami lakukan sampai akhirnya kami memiliki anak. Kehidupan yang semula bahagia menjadi sulit seketika. Karena kebutuhan pokok semakin bertambah, ditambah lagi untuk anak kami.
INTERCUT
MONTAGE: Wina (26THN) menggendong seorang bayi yang menangis.
Wina
Pak, anak kita butuh susu
Tio
Kamu yang sabar dulu ya, doakan saya agar dapat rejeki biar bisa beli susu
CUT BACK TO
Pak Tio
Disaat itulah terjadi pertengkaran yang hebat, saya tak bisa memberi dia kehidupan yang layak Jingga. Dan itu membuat saya tertekan.Saat itu, ketika saya memungut sampah, ada seorang teman yang mengajak saya untuk ke suatu tempat. Di tempat itu saya mengenal yang namanya perjudian
Pak Tio membuang nafasnya kasar
Pak Tio
saya terjerat dengan perjudian tapi karena hal itulah, saya bisa memiliki banyak uang. Tapi istriku tau, dan hal itu membuatnya marah besar. Dan dari situlah saya memilih untuk meninggalkannya.
Pak Tio mengepalkan kedua tangannya
Jingga
Bagaimana bisa?! Seorang ayah meninggalkan putrinya dan Ibunya sebatang kara?!
Jingga berteriak lantang
Pak Tio
Karena saya kira itu adalah pilihan terbaik Jingga. Namun lambat laun saya sadar, bahwa hal itu hanya akan membuatku tersiksa. Saya menjadi terasingkan, tak memiliki siapapun. Sampai akhirnya saya bertemu seseorang yang berbaik hati menawarkanku pekerjaan
Pak Tio mengatur nafasnya dan mengusap air matanya
Pak Tio
Di saat itu saya mulai bekerja dengan sepenuh hati menjadi seorang kuli bangunan. Memang gajinya tidak seberapa, lantas saya mencoba untuk bergabung dalam bisnis. (beat) Tentu saja saya bergabung di bisnis itu karena ada seorang wanita yang berbaik hati untuk mengajakku
Pak Tio berhenti sejenak. Ia menatap Jingga dengan wajah cemas.
Pak Tio
Apa kau yakin kau mau Bapak melanjutkan ceritanya?
Jingga
Kalau sudah dimulai biarkan selesai sampai akhir
Pak Tio
Singkat cerita kehidupanku mulai membaik, dan saya tidak menyangka bahwa saya bisa menabung dan menjadi sukses seperti sekarang ini
Jingga
Lalu bagaimana dengan Istri dan anak yang bapak tinggalkan? Apa bapak mengunjunginya setelah bapak bisa menjadi orang sukses?
Jingga melihat sinis ke arah Pak Tio
Pak Tio
Tidak Jingga, saya memilih untuk meninggalkan mereka dan kemudian menikahi seorang wanita yang mengajakku berbisnis
Jingga
Bapak lebih buruk dari apa yang ku pikirkan!
Jingga berteriak lantang di hadapan Pak Tio
Pak Tio
Saya pikir dengan menikahinya bisa membuat hidupku bahagia, tapi ternyata tidak. Karena dia ternyata hanya menginginkan hartaku dan setelah itu pergi meninggalkanku
Jingga
Baguslah, Bapak tau apa yang namanya karma
Jingga tersenyum sinis
Pak Tio
Bapak mengerti Jingga, tapi untungnya Istriku yang baru hanya mengambil setengah dari sisa hartaku. Sehingga sisanya bisa saya pakai. Dan selama sisa hidupku, saya ingin melakukan kebaikan. Makanya saya mendirikan Panti Asuhan ini
Jingga bertepuk tangan di hadapan Pak Tio
Jingga
Baguslah, tapi bagaimanapun! Saya ti-dak akan! Mengakui Anda sebagai A-yah saya
Jingga melangkah pergi dari panti asuhan.
Pak Tio
Jingga, Bapak mohon Nak. Maafkan Bapak Nak, beri Bapak kesempatan Nak
Pak Tio mengejar Jingga sembari berteriak dan menangis memanggil anaknya.
Jingga berlari dari panti asuhan sampai menuju jalanan kota
CUT TO