Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LITERATUR BERNYAWA ( SCRIPT FILM )
Suka
Favorit
Bagikan
11. 3.B. Antara Hidup dan Melodi

44. INT - RUANG KELAS - SENIN PAGI - 2018

CAST: JINGGA, PANDU, KANIA (17THN)

ESTABLISH SHOT: Suasana kelas hening, semua bangku tertata rapi dengan lantai yang putih yang bersih. Ada sebuah mading di dinding kelas bagian belakang. Jingga duduk di bagian sudut belakang kelas. Dia mengeluarkan isi tasnya dan mengambil diarynya, pensil dan penghapus. Jingga menggambar anime Kimi No Nawa

INSERT: Pandu mencari-cari Jingga dengan mengelilingi beberapa kelas yang dirasa itu adalah kelas Jingga.

POV (PANDU): Jingga, Lo dimana si?

CUT BACK TO

Jingga terus saja menggambar seorang lelaki dan perempuan yang berada di dimensi berbeda, namun mereka saling berpegangan tangan. Dahi kedua orang dalam gambar itu menyatu, mereka menangis, namun juga tersenyum

Jingga

Huuh, akhirnya selesai

Dia tersenyum memandang gambarannya sendiri

SOUND EFFECT: BRAK (suara orang mendobrak pintu)

Pandu

Jingga, Lo di sini kan?

Jingga segera menutup wajahnya dan menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya. Sedangkan Pandu berjalan ke arah Jingga.

Pandu

Dor! Ketahaun kan, Lo disini

Jingga mengintip Pandu dari sela-sela jarinya

Jingga

Pan... Pandu, Lo kok bisa sampe sini si?

Pandu

Bisalah, Gue gtiu loh

Pandu duduk di sebelah Jingga. Jingga menekuk kedua kakinya dan melihat ke arah Pandu.

Jingga

Ngapain Lo nyari Gue? Mau ribut lagi?

Pandu

Dengerin Gue dulu Jingga. Gue sebenernya ke sini mau minta maaf kok, kalo boleh

Pandu menatap ke arah Jingga. Kini mereka saling bertatapan

Jingga

O... Oh, mau minta maaf soal apa?

Pandu

Ya, Gue rasa. Lo kayak terganggu gitu pas Gue ngomong di depan tadi, terus Gue mau minta maaf kalo selama ini sikap Gue agak menyebalkan gitu

Jingga

Oalah, gitu ya. Iya, Gue maafin

Jingga tersenyum dan menatap kedua mata Pandu

Pandu

Serius, Gue dimaafin?

Pandu menatap mata Jingga serius

Jingga

Iya, Gue serius

Pandu

Tumben baik, biasanya galak gitu

Jingga

Ye, Gue mah aslinya ngga bisa marah lama-lama. Tapi, lainkali jangan diulangi ya

Pandu

Siap Bos

Dia melihat sebuah gambar yang ada di diary Jingga

Pandu

Kimi No Nawa

Jingga

Ha?

Pandu

Itu, gambaran Lo. Kimi No Nawa, bagus gambarnya

Pandu mengambil diary Jingga dan melihat gambar itu dari jarak dekat.

Jingga

Lo tau?

Pandu

Ya tau dong. Gue suka banget sama filmnya. Lo tau kenapa?

Jingga menggeleng kepalanya pelan

Pandu

Karena, film itu menggambarkan hal yang sama dengan Gue. Dulu, Gue pernah jatuh cinta. Pertemuan itu, sekali tapi sangat berkesan bagi Gue.

Pandu melamun, sedangkan Jingga terus saja menatap Pandu

MONTAGE: Pandu kecil (7thn) memberi dua buah roti cokelat kepada Jingga di stasiun

Jingga

Emang pertemuan kaya gimana?

Pandu

E... em.. ya pokok adadeh. Itu rahasia, kalo Lo sendiri kenapa suka sama Kimi No Nawa?

Jingga

Karena ini juga menggambakan Gue. Andai Gue bisa kembali ke masa lalu, Gue pingin banget ketemu Ayah Gue. Meski dimensi waktu kita berbeda, Gue pingin banget meluk Ayah Gue meski itu berarti sesaat. Sama kaya Gue bahkan sampai sekarang ngga tau, Ayah Gue orangnya kayak apa

Pandu tersentuh mendengar apa yang dikatakan Jingga. Dia mengehals nafas pelan, dan melihat bagaimana gadis itu meneteskan air mata.

Jingga

Maaf, Gue jadi nangis

Pandu

Iya, ngga papa kok. Gue salut, Lo bisa kuat sampai hari ini

Pandu tersenyum ke arah Jingga. Jingga menghapus air matanya

VO (Pandu): apa ini saat yang tepat buat nanya? (Batinnya)

Pandu menunduk dan seketika kembali melihat Jingga.

Pandu

(Pandu menghembuskan nafasnya pelan, tangan kanannya berusaha meraih tangan Jingga pelan)

Jing-

Kania

Jingga! Kamu dipanggil Bu Naila sekarang!

Dari kejauhan, kita bisa lihat bahwa Kania berdiri di depan pintu kelas. Pandu yang melihat kehadiran Kania akhirnya langsung menaruh kembali tangannya dan berdiri.

Jingga

Ke.. kenapa?

Jingga berdiri dengan kebingungan

Kania

Ngga tau, katanya ada yang mau diomongin dan itu penting. Kamu ditunggu di ruangannya sekarang

Jingga

Oke makasi ya, aku bakal ke sana sekarang. Makasi ya

Kania

Sama-sama Jingga

Kania melangkah pergi. Sementara Jingga juga melangkahkan kakinya keluar. Namun, ketika ia sampai di depan pintu. Ia melihat ke arah Pandu.

Jingga

Pandu, kamu tadi mau ngomong apa?

Pandu melihat ke arah Jingga dengan senyuman. Lantas ia menggelengkan kepala

Pandu

Engga ada kok Jingga

Jingga

Oh yaudah, aku pergi duluan ya

Jingga meninggalkan kelas dan kita lihat Pandu tersenyum melihat kepergian Jingga

VO (PANDU): Aku senang karena semesta berbaik hati mau mempertemukan aku kembali denganmu, cinta pertamaku

FADE OUT

45. INT - RUANG GURU - SENIN PAGI - 2018

CAST: Jingga, Bu Naila

ESTABLISH SHOT:

Suasana ruang guru nampak sepi. Hanya ada Bu Naila yang berdiri dengan wajah cemas sembari memegang telepon kabel.

Bu Naila

Jingga, masuk Nak

Jingga

Iya Bu, permisi. Kalo boleh tau, ada apa ya Ibu memanggil saya?

Bu Naila

Ini, tadi ada telepon dari pihak panti. Katanya, kamu disuruh pulang. Kamu pulang ya Jingga, nanti biar Ibu yang ngizinin kamu pulang ke wali kelasmu

Jingga mendengarkan dengan wajah cemas.

VO (JINGGA): Bibi? (batinnya)

Jingga

Yasudah Bu, Jingga pulang dulu. Assalamu'alaikum. Terimakasih ya Bu

Jingga menyalami Bu Naila dan langsung menuju ke panti asuhan. Sebelum itu, dia membuka hpnya dan memberi tahu teman-temannya bahwa Jingga pulang.

CUT TO

46. INT - PANTI ASUHAN - SENIN PAGI - 2018

ESTABLISH SHOT:

Jingga membanting sepeda tuanya dan langsung masuk ke dalam panti sambil memanggil Bibi Ratna. Suasana panti asuhan saat itu sepi. Semua ruangan kamar yang ada di panti tertutup rapat.

Jingga berlari ke dapur dan memanggil Bibi Ratna. Lalu ia berlari ke kamar Bibi Ratna dan melihat kehadiran Bibi Ratna.

Jingga

Bibi!

Jingga memanggil Bibi Ratna dengan wajah cemas. Gadis itu berlari dan memeluk Bibi Ratna yang duduk di tepi kasur.

Bibi Ratna

Loh, loh. Kenapa ini? Jingga kok teriak-teriak Nak?

Jingga

Jingga takut Bibi kenapa-napa

Bibi Ratna (CON'TD)

Aduh sayang, maafin Bibi ya. Jadi ngerepotin kamu. Bibi tadinya mau nelfon Kak Hanin, tapi Bibi inget kalo Kak Hanin ada latihan buat lomba olimpiade. Jadi, Bibi telfon kamu. Temenin Bibi ya Jingga buat ngurus panti. Sekarang di panti sepi, Bibi juga lagi sakit. Takutnya nanti kalo ada apa-apa di panti ngga bisa ngurusin.

Jingga

Iya Bi. Yaudah kalo gitu, Bibi istirahat ya. Jingga bakalan di sini sampai besok pagi. Bentar ya Bi. Jingga mau ganti baju dulu.

Jingga keluar dari kamar Bibi Ratna dan menuju ke kamarnya.

CUT TO

47. INT - KAMAR JINGGA - SENIN PAGI (10.00) - 2014

ESTABLSIH SHOT: Jingga menaruh tasnya, dia ganti baju dan memakai kaos dengan bawahan celana panjang. Dia membawa sebuah tikar yang sudah dilipat rapi dan membawa satu bantal, guling, selimut dan buku diarynya yang sengaja ia sembunyikan di lipatan tikar. Dia juga membawa sebuah tepak yang berisi beberapa spidol, penghapus dan pensil

CUT TO

48. INT - KAMAR BIBI RATNA - SENIN PAGI (10.00) - 2018

ESTABLISH SHOT: Jingga melihat Bibi Ratna sedang mengamati foto keluarganya. Foto keluarga lengkap dimana ada seorang gadis berumur 7 tahuu yang digendong ayahnya dan ada seorang Ibu. Semua orang di sana tersenyum bahagia.

Jingga

Bibi, Bibi lihat apa?

Jingga berjalan ke arah Bibi Ratna dan duduk di sampingnya

Bibi Ratna

Ini Jingga. Foto masa kecil Bibi, Jingga mau lihat?

Jingga mengangguk dan Bibi Ratna menyerahkan fotonya kepada Jingga.

Jingga

Wah, ini pasti Bibi kan? yang digendong?

Jingga tersenyum memandang foto itu. Dia menunjuk gadis kecil dalam foto itu

Bibi

Iya, itu Bibi pas waktu masih umur 7 tahun

Jingga

(Jingga tertawa)

Bibi lucu banget kalo kaya gini Bi. coba sekarang Bibi rambutnya dikuncir dua, mau ngga Bi?

Bibi Ratna

Eh, kamu mau nggoda Bibi ya? Nakal kamu

Bibi Ratna tertawa dan menjawil Jingga. Jingga merasa geli ketika Bibi Ratna menjawilnya

Jingga

Hahaha, Jingga becanda Bi

Jingga tertawa dan tersenyum melihat foto itu.

Jingga

Coba aja kalo Jingga punya kenangan foto sama ayah dan Ibu. Pasti seru ya Bi

Jingga tertunduk lesu. Bibi Ratna yang melihat Jingga seketika berhenti tertawa. Dia membawa Jingga ke pelukannya.

Jingga

Bi, kata banyak orang, Ayah itu cinta pertama anak perempuan di dunia. Tapi, kenapa Jingga ngga dikasi kesempatan buat ngeliat Ayah Jingga ya Bi

Bibi Ratna mengelus kepala Jingga sembari menitihkan air mata tanpa diketahui oleh Jingga.

Bibi Ratna

Jingga, dengarkan Bibi Nak

Jingga berdiri dan duduk di sebuah kursi yang ada di sebelah kasur Bibi Ratna

Bibi Ratna

Nak, Kau tau. Dulu, waktu Bibi masih kecil. Bibi juga suka ngeluh seperti kamu. Dulu, Bibi seolah berkata bahwa dunia itu tidak adil. Karena, ketika Ayah Bibi ulang tahun, Tuhan tidak mengizinkan Bibi untuk memberi sebuah hadiah untuknya. Padahal, kala itu, Bibi sudah menyiapkan semua makanan kesukaan Ayah Bibi.

Montage: Ratna remaja (15thn) menghidangkan sebuah soto dan kue tart di meja makan. Dia tidak sendirian, karena ada seorang Ibu yang bersamanya. Mereka berdua saling bertatap-tatapan

Ratna(15th), (CONT'D)

Pasti Ayah suka ya Ma

Ibu Ratna

Pasti dong, sekarang tinggal nunggu Ayah pulang ya Ratna

CUT BACK TO

Ratna

Harusnya, hari itu adalah hari yang penuh dengan bahagia. Sampai akhirnya, Ibu dapat kabar bahwa Ayah meninggal karena sebuah kecelakaan.

MONTAGE: Ibu Ratna menjatuhkan sebuah telepon kabel yang di pegangnya di dekat telinga. Ibu Ratna menangis dan terjatuh sembari berteriak dan menangis menyebut Azka yang merupakan nama suaminya

CUT BACK TO

Bibi Ratna

Yah, itu adalah hari paling buruk di hidup Bibi. Karena kabar itu juga membuat Ibuku terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal.

Jingga yang mendengarnya menitihkan air mata

Bibi Ratna

Saat itu kehidupan Bibi menjadi gelap. (beat) Bibi menyalahkan Tuhan karena Dia tidak adil pada Bibi. Hingga suatu ketika, Bibi teringat akan satu kata-kata Ibu.

Bibi Ratna mengambil jeda dengan menghembuskan nafasnya

Bibi Ratna

Hidup dan melodi memiliki sebuah kaitan. Kau tau apa katanya?

Jingga menggelengkan kepalanya

Bibi Ratna

Hidup berjalan sesuai dengan takdir semesta Jingga. Ada satu hari dimana seseorang mencapai puncaknya, dan di hari lain seseorang bisa menemukan titik balik dari hidupnya. (beat) Sama halnya dengan melodi Jingga. (beat)

Bibi Ratna menatap kedua mata Jingga

Bibi Ratna

Kau bisa temukan nada yang berubah menjadi melodi sumbang hingga membuat telingamu terasa sakit. Tapi kau juga bisa temukan bagaimana nada menjadi sebuah melodi indah hingga kau merasa nayamn dan larut di dalamnya

Jingga

Sama seperti melodi yang memiliki nada rendah dan nada tinggi. Begitu pula kehidupan berjalan (beat) terkadang kita berada di sebuah fase yang membuat hidup kita bahagia. (beat) Namun di satu sisi kita bisa berada di fase yang paling menyedihkan dan menyakitkan untuk kita.

Bibi Ratna memperhatikan kedua mata Jingga

Jingga

Apa itu yang ingin kau katakan padaku Bibi?

Bibi Ratna tersenyum dan mengangguk pelan. Dia menghapus air matanya sendiri sembari memandangi sebuah foto keluarganya yang sedari tadi dia pegang

Bibi Ratna

Dan karena itulah, sebagai manusia, tugas kita adalah menghadapinya. (beat) Entah berarti ada sesuatu yang indah menantimu, atau bahkan sebaliknya. Kita bertemu pada realita yang membuat kita berada di dua pilihan. (beat) Jatuh terpuruk atau bangkit untuk menggapai bahagia kita kembali

Jingga memeluk Bibi Ratna dengan erat

VO (JINGGA): Terimakasih Bibi, Aku bersyukur karena Tuhan telah mengizinkanku untuk bertemu denganmu (batinnya)

FADE OUT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar