Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LITERATUR BERNYAWA ( SCRIPT FILM )
Suka
Favorit
Bagikan
19. 5. B. Literatur Bernyawa

77. INT - PANTI ASUHAN (RUANG TAMU) - 2018

CAST: JINGGA, HANIN, ROSA

ESTABLISH SHOT:

1.) Jingga masuk ke dalam panti asuhan dengan wajah tertunduk lesu. Dia menutup pintu panti asuhan

2.) Kak Hanin dan Rosa berdiri di belakang Jingga

Hanin

Ehem... Ros, kayaknya ada yang lagi jatuh cinta ni? Tapi, siapa ya? Kok kayaknya kita kenal gitu lo

Hanin mengedipkan matanya ke arah Rosa yang berdiri di sebelahnya

Rosa

Wah, gatau juga ni kak. Aku mendadak amnesia, tapi aku inget kalo dia itu temen sekamarku kak

Rosa menjawab dengan tertawa

Jingga

Idih, Lo tu kebiasaan ya Ros. Ga ada kegiatan lain gitu selain nanyain itu terus? Bosen Gue.

Jingga melirik Rosa dengan wajahya malas

Jingga

Ini lagi, Kak Hanin juga ikutan. Dah, Jingga capek, mau ke naruh lukisan dan segera makan terus tidur. Bye

Jingga mengerucutkan mulutnya dan melangkah ke dalam sembari membawa box yang berisi peralatan untuk melukis. Namun, dia seketika berhenti

Jingga

Eh, tunggu. Ros, sebagai temen yang baik. Ga ada salahnya lo, kalo bantuin naruh kotak ini di gudang. Makasi ya

Rosa

Iya deh iya, mumpung lagi baik

Jingga langsung masuk ke dalam dan menaruh lukisannya di gudang dan langsung ke kamar

CUT TO

78. INT - KAMAR JINGGA - MINGGU, SIANG HARI - 2018

CAST: JINGGA, ROSA

PLAY MUSIC: piano cover Sparkle

ESTABLISH SHOT: Suasana di taman panti asuhan yang rindang karena hujan. Jingga menulis di tempat duduknya dan menghadap jendela kamarnya. Dia melihat buku yang tadi diberikan Pandu. Di sampingnya, terdapat sebuah hp dengan video piano cover Sparkle. Dia berhenti menulis dan melihat buku itu. Gadis itu tersenyum.

MONTAGE: Pandu memeluk Jingga dan berkata I love You

CUT BACK TO

Jingga menutup buku itu. Ia berjalan ke poster Kimi No Nawa. Ia memegang poster itu.

SPLIT SCREEN:

Pandu duduk di kereta sembari melihat ponsel hpnya dengan wallpaper Kimi No Nawa.

CLOSE UP: Pandu tersenyum tatkala melihat walpaper itu

OV (JINGGA): Dimensi ruang kita berbeda sekarang, tapi aku yakin. Suatu hari nanti kita pasti bertemu.

OV (JINGGA, PANDU (BERSAMAAN)): Sampai bertemu lagi di masa depan

MUSIC END

FADE OUT

79. EXT - PAMERAN LUKISAN - SELASA - 2018

ESTABLUSH SHOT:

1). Jingga dan ayahnya berada di sebuah pameran lukisan.

2). Banyak lukisan berjarak di sana, begitupun dengan orang-orang yang melihat lukisan itu. Namun, hanya sedikit yang melihat lukisan Jingga. Jingga berdiri dan tertunduk lesu

OV (JINGGA): lukisan Gue? Terlalu sederhana ya? Udah 1 jam Gue nungguin di sini. Seorang Ibu berjalan dan menghampiri lukisan Jingga. Dia tersenyum dan meraba lukisan itu. Jingga menghampirinya

Jingga

Apa Ibu suka sama lukisannya?

Bu Syasa

Tentu. Ini sederhana, tapi ini aneh. Apa kamu yang membuatnya?

Jingga

Iya Bu, kebetulan saya yang membuatnya

Bu Syasa

Wah, bagus sekali. Apa saya boleh tau kenapa kamu menggambar bunga ini beserta dengan akarnya?

Jingga

Tentu

Jingga menghela nafasnya

INSERT: Ayah Jingga mengacungkan jempol kepada Jingga

Jingga

Tentu Bu. Aku melukis ini karena ia melambangkan sesuatu. Sebelumnya, apa yang pertama kali Ibu lihat di dalam lukisan ini?

Bu Syasa

Tentu saja sebuah bunga yang indah

Jingga

Ya, kebanyakan orang biasanya terpana dengan keindahan bunganya. Tapi dibalik itu semua, apa Ibu tau bahwa ada perjuangan yang hebat yang pernah dilalui oleh sang akar?

Bu Syasa

Benar juga katamu

Jingga

Sang akar mampu melalui jalan yang sulit Ibu, dia harus menjadi kuat agar tetap bisa menopang komponen yang lain.

Jingga melihat Bu Syasa

Jingga

Bukan hanya itu, sang akar jugalah yang berusaha keras sehingga terciptalah ranting, dedaunan dan sebuah bunga. Meski begitu, (beat) ketika semua komponen yang ada di sana akhirnya lengkap. Tak ada penghargaan bagi sang akar. Namun, sang akar tetap ikhlas menjalani perannya

Jingga tersenyum

Jingga

Dan karena itulah, saya sengaja membuat akar ini nampak. Karena saya juga ingin memberi penghargaan bagi dirinya

Bu Syasa

Wah, kamu hebat sekali nak. Ibu akan membeli lukisan ini. Kamu memberi harga berapa untuk lukisan ini?

Jingga terbelalak dan tersenyum kegirangan

Jingga

Se. Serius Bu?

Bu Syasa

Tentu saja Nak. Ah, kamu terkejut ya. Begini saja, ini Ibu sudah siapkan uang 50 juta untuk lukiana ini. Kamu terima saja ya, biar Ibu yang bawa lukisan kamu

Bu Syasa akhirnya memberikan check untuk pembelian lukisan ke jingga.

Jingga

A... Terimakasi banyak Bu

Jingga tersenyum lega. Ayah Jingga menghampirinya dan memeluk anaknya.

Semua orang yang ada di situ keliatan sangat senang dan memberikan tepuk tangan kepada Jingga.

CUT TO

80. EXT - TAMAN UNIVERSITAS - SIANG HARI - 2020

CAST: JINGGA, SYASA, LAILA, PANDU

ESTABLISH SHOT:

Jingga, Syasa dan Laila duduk dengan wajah sedih dan haru. Tapi, tidak dengan Jingga yang tersenyum.

Jingga

Jadi, gitu ceritanya

Laila

Huwaaaa Gila sih. Ini bagus banget ceritanya

Laila menghapus air matanya sembari bertepuk tangan dan tersenyum bangga melihat Jingga

Syasa

Iya, bener banget. Lo kuat banget si Jingga. Salut Gue sama Lo

Laila

Tapi, pas kamu menang itu uangya kamu buat apa?

Jingga

Setelah dapet uangnya, aku langsung amalin untuk saudara kita di Palestina, Gaza. Terus, Gue juga make buat biaya Gue kuliah. Dan, ada yang Gue Pake buat tabungan di masa depan.

Syasa

Buset si, Lo baik banget. Bangga Gue punya temen kaya Lo

Jingga

Ah, engga kok. Udah, jangan berlebihan gitu

Syasa

Kebiasaan merendah deh

Jingga tersenyum malu

Laila

Oh iya, btw? Kalo soal orang yang Lo cintai gimana?

FLASHES: Jingga terdiam dan menggeleng dengan wajah lesu

Syasa

Lo yang sabar ya Jingga. Kalo jodoh pasti ketemu lagi kok

Jingga tersenyum

Laila

Oh iya Sya, ayok ke kelas. Lo inget kan? Kalo sekarang jamnya Pak Reno?

Syasa

Oh iya, gue lupa lagi

Laila

Yaudah yuk. Jingga, makasih banyak ya udah mau nyeritin. Semoga Lo dipertemukan sama dia. Aamiin

Syasa

Iya, bener tuh. Aamiin. Dah Jingga

Jingga tersenyum. Teman-teman Jingga berdiri dan meninggalkan Jingga sendirian.

FLASHES: Jingga tampak murung

Dia membaca kembali isi sebuah buku yang pernah diberikan Pandu. Setelah itu, dia menutupnya dan terdapat judul Literatur Bernyawa.

OV (JINGGA): Pandu, apa kabar? Gue rindu

Jingga menarik nafasnya dalam-dalam, lantas ia menghembuskannya perlahan. Pandu (19 thn) mengamati Jingga yang tersenyum sembari melihat walpaper hpnya yang masih sama, yaitu Kimi No Nawa.

Pandu berjalan dan berdiri di hadapan Jingga. Jingga menghadap ke Pandu dan terbelalak kaget sampai buku itu jatuh.

Jingga

Lo? Lo? Ngga ngga, ini pasti cuman mimpi Jingga. Lo harus bangun

Pandu

Hai.. Jing-ga

Pandu tersenyum dan menatap kedua mata Jingga

Jingga

I... ini beneran Lo

Jingga lompat dan tersenyum bahagia

Pandu

Jadi

Pandu meregangkan kedua tangannya. Jingga segera memeluk Pandu

Jingga

Lo kembali...

Jingga menitikkan air matanya dan tersenyum senang. Pandu memeluk erat Jingga

Pandu

Apa kabar Jingga?

Pandu mengecup pucuk kepala Jingga. Jingga melepas pelukannya

Jingga

Aku baik kok, Oh iya.

Jingga memberikan bukunya ke Pandu. Pandu menerimanya dan membaca judulnya

Pandu

Literatur Bernyawa? Apa maksudnya?

Jingga

Literatur bernyawa itu simbol dari kehidupanku. Semua kejadian ku tulis di situ, mulai dari kisah sedih sampai kisah terhebatku ada di situ. (beat) Setiap lembarnya memiliki makna, karena cerita itu hidup dan menjadi saksi perjalanan hidupku

Pandu

Wow, sejak kapan wewe gombel bisa jadi bijak dan kalem kaya gini?

Jingga

Idih, apaan si? Kebiasaannya mulai kan. Wahai Pandu, kapan ngeselinmu bakal ilang?

Jingga dan Pandu sama-sama tertawa

Pandu

Oh iya, kamu ada kelas lagi ngga hari ini?

Jingga

Ngga kok, emang kenapa?

Pandu

Yaudah, ke panti yuk. Kangen nih sama Bibi, kangen juga ke taman deket panti

Jingga

Oke, ayuk

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar