Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
23. EXT/INT - PANTI ASUHAN (KAMAR-DAPUR) - Pagi Hari (05.00) - 2018
CAST: JINGGA (17THN) , ROSA (17THN), HANIN (18THN), ANAK-ANAK PANTI
SUB TITLE: TAHUN 2007
Jingga (17thn) bermimpi dirinya berdiri di sebuah ruangan dengan dinding berwarna putih. Dia mengenakan baju tidur. Dan di sudut kiri ruangan itu. Ia melihat seorang paruh baya yang tengah tersenyum ke arahnya. Jingga berlari ke arah orang itu sembari berteriak memanggilnya sebagai Ibunya.
FADE IN
ESTABLISH SHOT:
Jingga tidur dengan menggunakan baju daster ditemani dengan Rosa. Di kamar itu, terdapat 2 lemari dengan meja dan kursi. Terdapat poster Kimi no nawa sebagai hiasan kamar.
Jingga
Ibuuu!!!!
Jingga terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang membasahi wajahnya. Lantas ia melipat kedua kakinya dan memeluk tubuhnya yang gemetar. Kedua matanya mendelik dan dengan lirih ia menyebut Ibu untuk beberapa kali. Nafasnya terengah-engah.
Rosa
Jingga
Rosa terbangun di sebelahnya. Ia meraih tangan Jingga dan mengelus pundaknya
Rosa
Mimpi lagi?
Salsa mengernyitkan matanya. Jingga hanya mengangguk dan menyenderkan kepalanya di pundak Rosa.
POV VO (JINGGA): Setelah kematian Ibu, aku belajar menguatkan diri. Belajar untuk hidup sendiri. Dengan tekad dan semangat, aku mencoba mencari pekerjaan yang cocok untuk anak seusiaku. Hingga aku bisa berada di panti ini bersama-sama anak lain sepertiku.
MONTAGE: Jingga(6thn) dengan seragam sekolah memasuki sebuah toko. Dia berbicara kepada seorang pemilik toko agar dia di beri pekerjaan. Namun Pemilik toko mengernyit seolah mengejek dan tertawa lantas menyuruh Jingga pergi.
CUT BACK TO:
Rosa
Tenangkan dirimu Jingga. Ayo senyum, hari ini kan Lo mau daftar? Inget?
Rosa berdiri dan mengajak Jingga melihat pemandangan di balik jendela kamarnya. Jingga mengatur nafasnya. Ia tersenyum dan ikut berdiri di samping Salsa.
Hanin (O.S)
Jingga! Salsa! Cepet mandi terus sholat!
Hanin memanggil Jingga dan Salsa dari ruang keluarga
Rosa
Lagi ngga sholat ni kak! Jingga, Lo mendingan bantuin kak Hanin sama Gue
Jingga
Duluan deh Salsa, aku nyusul
Setelah Salsa pergi. Jingga duduk di tepi tempat tidurnya. Ia memegang kalung pemberian ibunya. Jingga tersenyum
POV VO JINGGA: Apa Ibu rindu, sampai Ibu hadir di mimpi Jingga?
Jingga menuju mejanya. Dia menulis sesuatu di sebuah buku diary.
12 Februari 2014
Ibu, apa kau merindukanku? Karena semalam aku bermimpi melihatmu. Dan banyak orang bilang, ketika kamu memimpikan seseorang. Maka itu adalah tanda bahwa dia merindukanmu.
POV VO (JINGGA): Buku ini? Enaknya ku kasih judul apa ya? Kayaknya, dari SMP meski udah Sampek 5 buku, belom nemu judul yang pas.
Rosa
Jingga, ayo bareng-bareng ke sananya
Jingga
Lah, gue kira Lo udah pergi beneran
Jingga cepat-cepat memasukkan buku diary ke dalam tasnya
Rosa
Dan gue ninggalin Lo sendirian dengan keadaan Lo yang murung kayak gini? Idih, maaf, Gue ga bisa
Rosa mengernyitkan sebelah matanya sembari mengibaskan rambutnya
Jingga
Cieee
Jingga mencubit kedua pipi temannya.
Rosa
Idih, ga usah lebay. Udah cepet, dalam hitungan 3. Kalo Lo belom selesai, Bye!
Jingga
Iya-iya bawel
Jingga segera berlari mengikuti Rosa ke ruang dapur.
ESTABLISH SHOT:
Bibi Ratna sedang memotong wortel sedangkan kak Hanin menyiapkan donat yang telah digoreng di sebuah piring. Di dapur itu, ada sebuah meja makan panjang dengan beberapa kursi. Di samping kiri terdapat sebuah alat-alat masak dan sebuah kompor untuk memasak.
Rosa
Kak Hanin, Rosa bantuin apa ni?
Hanin
Ini ya, tolong kamu siapin nasinya buat anak-anak panti ya. Jingga bagianmu kasih misis ya, nanti bungkusan juga buat dijual di sekolah.
Rosa
Oke siap kak
Rosa dan Jingga kembali melaksanakan tugasnya masing-masing. Jingga sedang menaburi cokelat dan memasukkannya ke sebuah kotak yang selalu ia bawa untuk di jajakan ke sekolah.
Insert: Seorang lelaki dengan kaos hitam memotret Jingga secara sembunyi-sembunyi. Beberapa kali lelaki itu tersenyum.
ESTABLISH SHOT: Setelah beberapa saat kemudian, mereka selesai. Dan akhirnya, mereka semua makan bersama. Jingga duduk di kursi paling pinggir, dan setelahnya ada Rosa, Bibi Ratna, Hanin dan anak-anak lain. Nampak sekali raut bahagia dari mereka semua. Setelah makan, mereka semua bersiap-siap untuk ke sekolah.
CUT TO
24. EXT/INT - LAPANGAN UTAMA SEKOLAH - PAGI HARI - 2018
CAST: JINGGA, ANGGI (17THN), (17THN), PANDU (17THN)
ESTABLISH SHOOT: kita lihat langit pagi yang nampak cerah. Jingga berjalan menuju depan pintu sekolah dengan membawa kotak jajannya.
Anggi
Jingga
Anggi, gadis berambut panjang sebahu melambaikan tangan ke arah Jingga
Jingga
Anggi? Tumben dateng duluan.
Jingga tertawa sembari menepuk pundak Anggi
Anggi
Sekali-kali lah, Gue juga pengen ngerasain gimana kalo dateng pagi. Masa iya dateng langsung pelajaran mulu, bosen gue.
Jingga
Emang Lo dateng jam berapa Nggi?
Jingga mengerutkan dahi
Anggi
Jangan deh, entar Lo kaget
Jingga
Udah, bilang aja
Jingga menepuk pundak Anggi dan berlagak sok
Anggi
Yaudah kalo ngotot. Awas lu ye, jangan kaget. Jadi, gue nyampek di sekolah jam enam pas. Ngga lebih, ngga kurang. Pas
Jingga
Lo mau nemenin penunggu sama satpam di sini?
Jingga tertawa dan menepuk jidatnya.
Anggi
Seenak jidat kalo ngomong Lu tong. Eh, tapi Lo beneran ngga kaget ya. Kok bisa si, yah, sayang sekali pemirsa. Tidak ada tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi. Aku kecewa batin.
Jingga tersenyum tipis dan berjalan melewati Anggi.
SOUND EFFECT: Bel tanda masuk berbunyi
Jingga
Eh, bel nya udah bunyi tuh. Reno mana?
Anggi
Kayak Lo ngga tau dia aja, biasa. Cari jajan dulu, mumpung belum bel istirahat
Jingga
Owh, jadi gitu. Sebelumnya maaf ya Nggi, Gue lagi badmood. Jadi, Gue bakal banyak diem. Nanti kalo udah baikan, Gue bakal kaya biasanya kok Nggi
Anggi
Oh, jadi Lo badmood. Badmood kenapa emang?
Jingga
Engga papa Nggi. Tenang aja, Gue bisa nyelesaiin sendiri kok
Anggi merasa sebal dan mengepalkan kedua tangannya
Anggi
Kenapa si? Lo suka banget mendem semuanya sendiri?
Jingga
Ngga papa Nggi. Udah yuk, masuk
Jingga tersenyum dan berjalan ke kelas disusul Anggi. Pandu (17THN) diam-diam melihat Jingga dari kejauhan. Lelaki itu tersenyum.
POV VO (PANDU): Sampai ketemu nanti
CUT BACK TO
Jingga berbalik dan melihat ke arah belakang. Ia merasa ada yang diam-diam melihatnya. Namun, setelah dia melihat ke belakang. Tidak ada seorang pun di sana.
Anggi
Woy, liat apa Lo?
Tanya Anggi meneriaki Jingga yang ada di sebelahnya
Jingga
Ngga liat apa-apa
Anggi
Serius ga liat apa-apa? Barangkali ada temen lewat mau kasih jajan gratisan. Aku kan bisa minta, hehe
Jingga menggelengkan kepala dan terus saja berjalan.
Anggi
Ngimpi apa sih Gue? Kok bisa-bisanya punya temen sedingin ini. Heran deh, nasib-nasib
Anggi mengelus dadanya. Raut wajahnya berubah sedih
CUT TO
25. INT - RUANG KELAS - PAGI HARI - 2018
CAST: JINGGA, RENO (17THN), LAILA (28THN), PARA SISWA
ESTABLISH SHOT:
Suasana kelas nampak tenang. Seorang guru masuk ke kelas dengan seragam warna merahnya.
Laila
Selamat pagi anak-anak
Seluruh siswa
Pagi, Bu
Laila
Baik, saya absen dulu ya
Laila mengambil buku absen sembari melihat ke arah kelas. Ia mengamati ada satu bangku kosong di sebelah kiri Jingga.
Laila
Tunggu sebentar, yang duduk di bangku kosong itu siapa?
Laila menaikkan alisnya dan melipat kedua tangannya.
Anggi
Duh, gimana ni?
Anggi berkata lirih sembari menundukkan kepala dan menatap Jingga
Jingga
Nggi? Lo yakin kan, kalo Reno cuman beli jajan doang?
Jingga menggigit bibir bawahnya sembari menunduk dan menatap Anggi
Anggi
Gue si yakin, tapi Gue gatau kebenarannya Jingga
Jingga menghembuskan nafasnya kasar karena sebal. Ia memutar bola matanya dengan malas.
Laila
Jingga! Anggi! Kalian berdua ngomongin apa?!
Bu Laila menatap tajam ke arah Jingga dan Salsa. Membuat keduanya ketakutan. Salsa dan Jingga mengangkat kepalanya dan kembali duduk tegak seperti semula.
ESTABLISH SHOT: Reno datang ke kelas dengan membawa dua kresek berisi jajan penuh.
Reno
Ass.. Assalamu'alaikum
Reno menghela nafasnya setelah berlari.
Laila
Wa'alaikum salam. Reno.. Habis dari mana kamu?!
Bu Laila mengernyitkan dahinya
Reno
Eh, ada Ibu guru cantik. Ehehe, ini Bu, tadi Reno habis beli jajan
Anggi
Bener kan Gue?
Anggi menyenggol lengan Jingga. Jingga hanya mengangguk dan memusatkan perhatian ke arah Reno dan Bu Laila.
Laila
Ini kan, belum jam istirahat? Kenapa kamu beli jajan Reno?
Laila mengernyitkan kedua matanya dan mengambil sebuah penggaris panjang
Reno
Nah, justru itu Bu. Kalo kita beli jajan sekarang, kita bisa dapet dua keuntungan Bu. Ibu tau nggak, keuntungannya apa?
Laila
Apa emang?
Laila hampir saja mengangkat penggaris panjang itu, tapi dia malah penasaran terhadap Reno
Reno
Keuntungan yang pertama, Ibu bisa milih jajan yang Ibu suka sepuasnya tanpa perlu takut kehabisan. Keuntungan kedua, Ibu ngga perlu ngantri. Begitu Bu
Laila
Udah, kan? Itu aja. Ibu juga punya keuntungan lo, kalo Ibu megang penggaris panjang ini, kamu mau tau ngga?
Laila mengernyitkan kedua matanya, dan mulai mengangkat penggaris panjangnya. Reno menelan ludahnya, ia menggigit bibir bawahnya untuk beberapa kali.
POV VO (RENO): Aduh, gawat. Feeling Gue jelek
Reno
Eum... Eh, Ibu cantik mau ngapain? Ini lo, Reno punya roti enak khusus buat Ibu cantik. Mau ngga?
Reno menunjukkan roti cokelat kesukaan Bu Laila. Jingga dan Anggi yang melihatnya terkekeh pelan sembari menutup mulutnya agar tidak ketahuan oleh Bu Laila.
Laila
Udah ya Reno, ngga usah ngeles lagi! Masa ngeles kamu habis! Sekarang, kamu rasain ini pukulan manis dari Ibu!
Seluruh siswa nampak tegang termasuk Jingga dan Anggi. Namun, hal itu tak seperti apa yang dipikirkan. Laila menepuk pelan pundak Reno dan mengambil tiga roti cokelat dari kresek Reno.
Reno
Loh, Ibu nggak jadi mukul saya, Bu?
Reno dan yang lain melongo
Laila
Kan udah, tadi nepuk pundak kamu. Dah sana duduk, makasi ya udah dibawain roti cokelat kesukaan Ibu
Laila menampilkan senyum di hadapan Reno, Reno menggaruk kepalanya pelan dan mulutnya membulat sempurna. Jingga dan Anggi yang tadinya bergidik ngeri menepuk jidat mereka. Sedangkan siswa yang lain malah tertawa sembari mengacungkan jempol ke arah Reno.
Laila
Baik anak-anak, kita mulai pelajaran kita ya
Suasana kelas kala itu menjadi momen yang tak akan terlupakan. Setelah beberapa jam pelajaran, akhirnya mereka sampai pada waktu istirahat. Jingga duduk sembari melamun.
Anggi
Halo, miss cuek. Apa anda ngga mau ke kantin?
Anggi bertanya dengan raut wajah menyebalkan
Jingga
Oke
Reno
Eh, udah. Mendingan hari ini kalian ngga usah ke kantin
Anggi
Napa emang? Tega bener, Lo mau kita berdua kelaparan ya? Jingga, ni temen lu nyebelin banget emang
Jingga
Aku mau ke kantin dulu ya. Mau njualin ini dulu.
Jingga tersenyum ke arah teman-temannya. Dia segera mengambil kotak jajanan dan segera ke kantin.
Anggi
Tu anak kenapa si? Biasanya ceria-ceria, hari ini kok jadi dingin gitu. Ngeri Gue liatnya
Reno
Sakit kali, kalo ngga. Dia ada masalah, tapi dia Pendem. Kan Lo tau sendiri, Jingga suka mendem masalah sendiri dan ujung"nya sifat dinginnya muncul
Anggi
Tapi Gue ga tega liat dia kayak gitu
Reno
Ya mau gimana lagi. Setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri untuk menyelesaikan masalah mereka.
Anggi terdiam dan nampak lesu.
Reno
Udah, nanti pasti baikan sendiri kok. Terkadang manusia hanya butuh waktu untuk dirinya sendiri sampai mereka kembali pulih.
Anggi seketika merasa lega.
Anggi
Bijak juga Lo
26. EXT - KANTIN - PAGI HARI - 2018
CAST: JINGGA (17 THN), PANDU (17 THN), BU NAILA (PENJUAL MAKANAN/39THN)
ESTABLISH SHOT:
Suasana kantin yang ramai. Beberapa anak sedang makan di kantin, dan sisanya mengantri untuk membeli makanan. Sedangkan Jingga langsung menuju ke Bu Naila.
Jingga
Bu, ini ya. Saya nitip jual ini ke Ibu. Terimakasi
Bu Naila
Iya Jingga, sama-sama
Jingga
Terimakasih ya Bu, Jingga langsung ke kelas ya. Udah ditungguin sama temen-temen.
Bu Laila tersenyum dan detik selanjutnya, Jingga pergi. Pandu diam-diam mengamati Jingga di tempat dia makan. Lantas dia tersenyum dan memakan sebuah roti cokelat.
Setelah Jingga pergi. Pandu menghampiri Bu Laila.
Pandu
Bu, ini berapaan?
Bu Laila
Oh,itu dua ribuan
Pandu
Kalo gitu, saya mau beli ini 3 ya Bu. Cokelat semua
Bu Laila memberikan roti yang telah di jual Jingga kepada Pandu. Pandu tersenyum tatkala ia memakan roti itu.
CUT TO