Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Johan Detektif Kecil (Membebaskan Sahabat) Script Film
Suka
Favorit
Bagikan
10. #10 Scene 46 - 49

46. EXT. JALANAN, BECAK & RUMAH KAKEK DAN NENEKNYA JOHAN – PAGI 

 

Di pinggir salah satu ruas jalan di sekitar Kota Solo dipenuhi orang-orang yang mengenakan baju training sedang berolah raga jalan santai dan sepeda motor, mobil dan becak melaju perlahan-lahan, lalu di dalam salah satu becak yang sedang melaju perlahan itu tampak ditumpangi oleh kakek dan neneknya Johan. Beberapa saat kemudian kakek Johan bersuara.

 

KAKEK JOHAN

Stop, mrikri mawon, Mas.

 

Laju becak berhenti di jalanan depan rumah kakek dan neneknya Johan.

 

CUT TO

 

47. EXT. RUMAH KAKEK DAN NENEK, HALAMAN DEPAN & TERAS DEPAN – PAGI

 

Kita melihat becak yang ditumpangi oleh kakek dan nenek  telah berada berada di halaman depan dan tampak abang becak maembantu menurunkan satu tas dan satu koper milik kakek dan neneknya Johan dari becak, setelah itu menyusul kakek dan neneknya Johan turun dari becak, kemudian membayar ongkos becak, sedang di teras depan tampak Agus sangat gembira melihat kakek dan neneknya pulang.  

 

AGUS

(berseru sambil setengah berlari menghampiri kakek )

Hore, Kakek dan Nenek pulang, Kakek dan Nenek pulang...

 

Setelah berada di dekat kakek dan nenek, Agus mencium tanagan kakek dan nenek secara bergantian. Lalu Agus membantu nenek mengangkat tas, sedang koper yang beroda itu ditarik oleh kakek.

 

CUT TO

 

48. INT. RUMAH KAKEK DAN NENEK, RUANG TENGAH – PAGI

 

Kita melihat kakek, nenek dan Agus sudah berada di ruang tengah.

 

AGUS

Mbah Kung, Mbah Ti, pundi oleh-oleh saking Jakarta kangge kulo?

(subtitles)

Kek, Nek, mana oleh-oleh dari Jakarta untuk saya?

 

KAKEK

Oh, ono, ono

(subtitles)

Oh, ada, ada... (lalu membuka koper dan menyerahkan sekotak kardus pada Agus dan Agus menyambutinya dan segera membukanya dan setelah tahu isinya tampak kecewa)

 

AGUS

(mengeluh)

Ah, dodol betawi…

 

NENEK

(pada Agus)

Lho, memangnya kamu ingin oleh-oleh apa?

 

AGUS

(memberengut)

Kaos yang bergambar Monas, Ancol, atau Taman Mini, gitu lho. Yang bisa aku pakai dan aku banggakan pada teman-teman.

 

Nenek memandang Kakek, sebagai tanda isyarat, meminta supaya Kakek memberi komentar; tapi Kakek angkat bahu, tanda tak bisa memberi komentar.

    

NENEK

Aduh Maaf Gus, Nenek dan Kakek lupa.

 

AGUS

(kecewa)

Huh, lupa…

 

KAKEK

(sambil menelus-elus kepala Agus)

Sudah Gus, jangan kecewa. Tahun depan kamu kan naik ke kelas 6. Nah, kalau kamu sudah kelas 6, Kakek, juga Nenek janji, akan mengajak kamu libur ke Jakarta..

 

AGUS

(berseri-seri dan memandang kakek dan nenek berganti-ganti)

Benar?

 

KAKEK DAN NENEK

(bersamaan)

Benar.

 

AGUS

(melonjak-lonjak girang)

Hore… Hore…Tahun depan aku akan ke Jakarta, aku akan

bisa lihat Monas, Ancol, juga Taman Mini…

 

CUT TO

 

49. INT. SEKOLAH AGUS, KELAS AGUS – SIANG

 

Agus dan teman-temannya duduk rapi dan tenang di bangkunya masing-masing menyimak pelajaran ilmu bumi yang sedang diterangkan seorang ibu guru (sebut saja bernama Retno) yang berdiri di depan kelas. Bu Retno menerangkan tentang Kota Jakarta.

 

BU RETNO

Jakarta adalah kota terbesar sekaligus sebagai Ibu Kota negara kita. Jakarta mendapat julukan Kota Megapolitan, karena di Jakarta banyak berdiri gedung-gedung pancakar langit, banyak tempat hiburan dan penduduknya padat. Ditambah lagi di sekitar Jakarta banyak berdiri industri.(jeda) Di Jakrta ada Tugu Monas yang puncaknya berkilauan karena berlapis emas. Di Jakarta juga ada  Taman Impian Jaya Ancol dengan Dunia Fantasi, Gelanggang Samudra dan Sea World-nya. Juga ada Taman Mini Indonesia Indah dengan aneka stand provinsi yang ada di seluruh Indonesia. (lalu mengedarkan pandangannya keliling kelas) Siapa yang sudah pernah ke Jakarta?

    

Beberapa anak mengacungkan tangan dan Bu Retno menghitungnya dalam hati.

 

BU RETNO

Rupanya hanya delapan anak yang pernah ke Jakarta.Semoga suatu saat nanti, kalian semua berkesempatan untuk mengunjungi Jakarta, Ibu Kota Negara kita itu.

 

SEMUA MURID

(serempak)

Amin…

    

Lalu terdengar bel tanda bubaran sekolah. Dan Bu Retno mengakhiri pelajaran ilmu bumi.

 

BU RETNO

Sampai di sini dulu anak-anak, pelajaran ilmu bumi kali ini. Minggu depan Ibu akan merangkan tentang kota terbesar ke dua di negara kita, Kota Surabaya. (lalu berjalan ke meja guru, kemudian duduk) Sekarang ateng-antengan. Siapa yang paling anteng, boleh pulang duluan.

 

Anak-anak semakin anteng di bangkunya masing-masing dan Bu Retno mengawasi murid-muridnya dengan seksama.

 

CUT TO

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)