Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
33. INT/EXT. SEKOLAH JOHAN, KANTIN SEKOLAH – SIANG
Johan,Seno, David dan Adi sudah selesai jajan dan sedang berdiri di hadapan penjaga kantin, Bu Lika, akan membayar jajanan yang sudah mereka makan.
BU LIKA
Semuanya sepuluh ribu.
ADI
(ke Johan)
Kali ini aku yang bayar, ya?
JOHAN
(menyela)
Oh Nggak usah. (mengeluarkan selembar uang duapuluh ribuan dari saku celana, lalu menyodorkannya pada Bu Lika) Ini Bu, uangnya.
Bu Lika menyambuti uang itu, lalu memberi uang kembalian dua lembar uang lima ribuan dan Johan menerima uang kembalian itu.
CUT TO
34. EXT. SEKOLAH JOHAN, LORONG KELAS – SIANG
Johan, Seno, David dan Adi berjalan berdampingan.
ADI
Eh Jo, setiap hari uang pemberian Ibumu kamu hambur-hamburkan dengan mentraktir aku, David dan Seno. Apa kamu nggak pernah berniat untuk menabung?
JOHAN
(menyeringai)
Menabung? Buat apa menabung? Setiap hari aku nggak pernah kekurangan uang…
ADI
Justru itu kamu harus manabung. Siapa tahu suatu saat nanti kamu butuh uang yang agak banyak, kamu nggak perlu minta pada Ibu dan Ayahmu, tapi bisa mengambil uang tabunganmu.
JOHAN
Ah, kurasa itu nggak perlu. Sebab Ayahku tentara dan Ibuku juga bekerja. Jadi aku percaya, Ayah dan Ibuku pasti selalu punya uang.
DAVID
(menyela)
Jangan sombong, Jo. Ayah dan Ibuku juga bekerja, tapi jatah uang jajanku, sebagian tetap aku tabung.
JOHAN
(tertawa)
Ah, sekarang ini aku masih ingin senang-senang, masih belum ingin menabung.
CUT TO
35. INT. SEKOLAH JOHAN, KELAS JOHAN – SIANG
Langkah Johan, Seno, David dan Adi sampai di dalam kelas dan tampak teman-teman sekelas yang lain sedang bergerombol di depan kelas, sibuk membicarakan sesuatu. Johan dan ketiga temannya menghampiri, lalu nimbrung.
JOHAN
(penasaran)
Ada apa nih?
DODI
(cepat menyahut)
Kita sedang merencanakan beli kado buat Pak Yasir. Sebab besok lusa Pak Yasir ulang tahun. (ke Johan, Seno, David dan Adi) Kalian mau ikut urunan kan?
JOHAN
(cepat menyahut)
Tentu. (mengeluarkan dua lembar uang lima ribuan dari saku celana, lalu menyodorkannya pada Dodi) Nih uang iuran untuk aku, Seno, David dan Adi.
Melihat sikap Johan yang sangat bermurah hati ini, Seno tampak senang, sedang David dan Adi sedikit melongo.
CUT TO
36. INT. SEKOLAH JOHAN, KELAS JOHAN – PAGI
Matahari pagi bersinar cerah di atas gedung sekolah Johan, lalu tampak Johan dan teman-teman sekelasnya duduk rapi dan tenang di bangkunya masing-masing, sedang Pak Yasir berdiri di depan kelas.
PAK YASIR
Seperti pesan saya minggu yang lalu, hari ini kita ulangan, ya?
Semua murid diam, tak bereaksi, kecuali Dodi.
DODI
(mengacungkan tangan)
Pak, sebelum mulai ulangan, saya dan teman-teman ingin memberi kado buat Pak Yasir.
PAK YASIR
(heran)
Kado buat apa, ya?
Dodi maju ke depan kelas dengan membawa kado.
DODI
(sambil menyorongkan kado)
Ini kado ulang tahun buat Bapak dari saya dan teman-teman kelas 5A.
Pak Yasir menyambuti kado itu.
PAK YASIR
(terharu & bahagia)
Oh, kalian ingat pada ulang tahun saya. Terima kasih murid-muridku tercinta, atas kadonya.
Lalu anak-anak itu serempak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” dan Pak Yasir tampak makin haru dan bahagia.
CUT TO
37. INT. RUMAH JOHAN, RUANG KELUARGA – SIANG
Mira sedang membungkus sebuah kado, lulu muncul Johan.
JOHAN
(penasaran)
Kado buat siapa itu, Mir?
MIRA
(sambil terus membungkus kado)
Ah, masak Kak Johan lupa. Besok kan ulang tahunnya Ayah?
Johan menepuk kening. Ia merasa menyesal, karena tak ingat kalau besok adalah ulang tahun Ayahnya. Sejenak Johan terdiam, di hatinya ada keinginan untuk juga memberi kado pada ayah. Tapi segera ia menyadari, kalau ia tidak punya uang untuk membeli kado. Kemudian dengan langkah sedikit lesu Johan pergi meninggalkan ruang keluarga, menuju ke
CUT TO
38. INT. RUMAH JOHAN, KAMAR JOHAN – SIANG
Johan tampak merenung di meja belajar yang ada di kamarnya, ia menyesal karena tidak pernah menabung dari sebagian uang jajan yang diberi setiap hari oleh ibunya.
JOHAN (V.O.)
Ah nasehat Adi ternyata benar. Sekarang aku rasakan akibatnya karena tidak pernah menabung. (jeda/merenung) Hadiah apa ya, yang bisa aku berikan pada Ayah di hari ulang tahunnya besok sore, yang tidak harus dibeli pake uang? (jeda/merenung, lalu tersenyum). Aha, bukankah di ulang tahunku yang ke 9 setahun lalu Ayah memberiku hadiah harmonika? Sekarang aku sudah cukup jago bermain harmonika. Jadi, besok sore aku bisa memberi hadiah Ayah sebuah lagu dengan permainan harmonika. Aku kira ini hadiah yang cukup unik, yang akan selalu dikenang oleh Ayah. (Lalu tampak senyum Johan semakin lebar.)
CUT TO
39. INT. RUMAH JOHAN, RUANG KELUARGA – SORE
Herman, Lusi, nenek, kakek, Mira dan Johan berdiri mengelilingi sebuah meja dan di atas meja ada kue tart dengan hiasan lilin dan angka 37. Kemudian Lusi, nenek, kakek, Mira dan Johan bersama-sama menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”, sedang Herman hanya senyum-senyum. Selesai menyanyi, Johan menyela.
JOHAN
(ke Lusi)
Bu, saya akan memberi hadiah yang sangat istimewa buat Ayah, boleh kan?
Kontan Lusi dan semua yang hadir menatap Johan dengan rupa heran.
LUSI
Hadiah apa, Jo?
Johan mengeluarkan harmonika dari saku baju, lalu dengan harmonika itu ia menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun.” Lusi, Herman dan semua yang hadir menatap Johan dengan kaguman. Dan ketika lagu yang dinyanyikan oleh Johan dengan harmonika usai, semua bertepuk tangan, memberi applaus buat Johan.
HERMAN
Jo, sebagai ucapan terima kasih atas hadiah lagu dari permainan harmonikamu, ayo kamu bantu Ayah niup lilin.
Herman dan Johan bersama-sama meniup lilin yang ada di atas kue tart. Setelah itu semua yang hadir kembali betepuk tangan untuk Herman dan Johan.
CUT TO
40. EXT. RUMAH JOHAN, TERAS DEPAN & SEKITAR HALAMAN DEPAN – SIANG
Johan baru keluar dari dalam rumah dan tatapannya langsung membentur pada Adi yang ada di luar pintu pagar.
JOHAN
(setengah berteriak)
Masuk Di, pintu pagarnya nggak di kunci, kok.
Adi membuka pintu pagar, lalu melangkah ke teras dan kemudian Adi duduk di kursi teras di samping Johan yang sudah lebih dulu duduk.
JOHAN
(menyelidik)
Tumbenan siang-siang begini kamu ke rumahku?
ADI
(menyodorkan bungkusan yang dipegangnya)
Hadiah untuk kamu.
JOHAN
(heran)
Hadiah apaan, nih? Aku nggak lagi ulang tahun.
ADI
Udah, terima aja.
Johan menyambuti hadiah pemberian Adi.
JOHAN
Boleh aku bukan sekarang?
ADI
Memang harus kamu buka sekarang.
Johan membuka bungkus hadiah dari Adi dan isinya adalah celengan ayam-ayaman yang terbuat dari plastik.
JOHAN
(riang)
Sebenarnya aku mau ke warung kelontong Bu Samin, untuk membeli celengan, lho. Eh, ternyata datang dan memberi ini (mengangkat celengan). Terima kasih ya, Adi. Kamu teman yang baik, yang tahu akan kebutuhanku.
ADI
(senyum)
Aku ikut senang Jo, kalau kamu mulai sadar akan pentingnya menabung.
CUT TO