Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
63 INT. SEKOLAH – KELAS – PAGI - DAY 8
Kembali ke hari Senin. Ujian matematika. Happy terus menguap dan menopang dagu di atas meja, menunggu Indy membagikan dua kertas ke masing - masing muri. Hal itu dilihat Leo. Setelah Indy membagikan soal matematika. Waktunya mengerjakan. Pensil dan jari - jari mulai bergerak dan menghitung. Sebelum memulai, Leo melirik Happy, dan melihat betapa seriusnya Happy mengerjakan.
JUMP CUT TO :
Ibu Intan meminta Indy untuk mengumpulkan lembar jawaban. Setelah itu, Bu Intan merapikan kembali sambil berkata.
BU INTAN
Oke, semua sudah dikumpulkan. Sembari ibu menilai tugas kalian. Ibu akan panggil kalian satu satu untuk mengerjakan di depan
Bu Intan bangkit dari kursinya dan menarik kursi untuk duduk di pojok pintu dan bersikap seperti guru killer.
BU INTAN
Oke, nomor satu rechel, nomor dua tasya, nomor tiga devienna, nomor empat Molita, nomor lima Stefany. Jangan lupa bawa soal kalian
Nama-nama tersebut maju ke depan dan membawa selembar soal matematika. Happy merasa gugup padahal namanya belum dipanggil, kakinya gemetar dan tangannya bermain-main dengan pulpen. Leo tersenyum miring melihat kegugupannya itu.
JUMP CUT TO :
Selesai mereka menjawab. Bu Intan mengecek jawaban mereka. Jika menurutnya jawabannya benar. Bu intan memberi hasil ujian mereka. Tentunya mereka sangat senang mendapatkan nilai bagus. Selanjutnya bu Intan memanggil secara random.
BU INTAN
Selanjutnya, alifah, suhay, sarah, abel, nanda. Terserah mau nomor berapa
Nama – nama tersebut maju dan berebutan nomor.
JUMP CUT TO :
Dan seterusnya, Bu Intan memanggil murid sesuka hati.
BU INTAN
Oke, ini yang terakhir. Nomor enam belas Bayu, tujuh belas Indy, delapan belas Leo, sembilan belas Sunny, terakhir Happy. Silakan maju
Kelima murid tersebut segera maju ke depan.
BU INTAN
Setelah pelajaran ibu, kalian istirahat ya?
Bu Intan bertanya dengan murid di sebelahnya.
MURID
Ya Bu
Sebelum mengerjakan, Leo melirik ke Happy yang kelihatannya baik - baik saja dan mulai mengerjakan.
JUMP CUT TO :
Hanya hitungan detik, Leo lebih dulu selesai. Kemudian, menghampiri Bu Intan untuk menerima hasil ujiannya. Disusul Sunny, Indy, dan Bayu.
BU INTAN
Kenapa itu bisa jawabannya akar 100?
Tiba – tiba Bu Intan menarik kembali ketika memberi hasil nilai ke Bayu dan membuat Bayu kaget.
BAYU
Kaget saya. Y-ya, karena 10×10 seratus lah bu
BU INTAN
Tumben kamu pintar?
BAYU
Oh iya dong bu, walaupun muka saya seperti ini, saya punya dua otak. Otak kanan kadang pintar, otak kiri kadang bodoh
Satu kelas menertawakan leluconnya.
BU INTAN
Trus otak mana yang lagi kamu pakai?
BAYU
Otak kanan
BU INTAN
(Menggeleng kepala)
Yaudah duduk sana
SOUND EFFECT
Bel istirahat berbunyi. Happy masih mengerjakan soal di papan tulis dan selesai di waktu yang tepat.
HAPPY
Selesai!
Kemudian menghampiri Bu Intan dengan senyum lebarnya. Bu Intan melihat hasil kerja Happy dengan ekspresi bingung.
BU INTAN
Sebenarnya, cara kamu itu terlalu bertele-tele. Ada cara lain yang lebih mudah dan cepat. Benar kan, Leo?
Leo mengangguk. Senyuman Happy berubah datar.
BU INTAN
Tapi tidak apa-apa. Kamu sudah bagus. Kembangkan terus
Setelah Bu Intan memberikan Hasil nilainya, Happy ternganga mendapatkan nilai yang tidak pernah ia dapatkan.
BU INTAN
Sisanya bagikan ya
Bu Intan memerintah murid di sampingnya, lalu kembali ke mejanya.
HAPPY
Yeah!!!!
Sontak Happy berteriak kegirangan di depan kelas dan melompat - lompat bak anak kecil yang tidak malu dilihat sekelas. Bu Intan kaget dan keheranan melihat Happy terlalu berlebihan. Meskipun Bu Intan terlihat galak tapi aslinya asik dengan siswa.
HAPPY
Terima kasih Bu Intan
Bu Intan keluar kelas sambil membawa barang – barangnya dan berkata.
BU INTAN
Ya, ya, ya. Kalian boleh istirahat ya
Happy menghampiri Leo yang duduk di bangkunya dan menunjukkan hasil nilainya di depan mukanya. Happy mendapatkan nilai 80, tetapi Leo tidak terpukau.
HAPPY
Lihat. Terbuktikan, gue jago semua mata pelajaran
Dengan sombongnya Happy mengebas rambut dan menyilang tangan. Leo tidak mau kalah, dia juga menunjukkan nilainya dengan angka 100.
LEO
Masih terlalu jauh untuk mengejar gue
Mata Happy membelalak dan melihat dekat nilai tersebut, lalu gayanya sombong lagi.
HAPPY
Gak masalah. Penilaian Akhir Semester nanti gue bakalan dapat ce.pek
Balas Happy sedikit cetus dan wajahnya mendekati Leo. Mereka berdua saling menatap dekat.
INDY
(Pura – pura batuk)
Ehem, hem
Happy tidak sadar kalau dirinya dilihat satu kelas, dan tidak menyangka sikap Leo berubah. Happy menyengir dan mendekati Indy, berkumpul membahas nilai yang mereka dapat.
64 EXT. KORIDOR SEKOLAH – ISTIRAHAT KEDUA - SIANG
Sekolah yang besar dan koridor yang berliku – liku, Happy mencari Leo ke setiap lantai, namun di sisi lain Leo tahu, berusaha menghindari Happy. Indy ingin pergi ke toilet kebetulan melihat mereka berdua ada yang aneh, karena penasaran, ia mengikuti Leo.
INDY
Leo
Leo berhenti dan menoleh ke belakang.
INDY
Gue mau nanya sama lo. Lu ada hubungan spesial apa sih lo sama dia? Akhir - akhir ini lo dekat sama dia, atau ada rahasia yang kalian sembunyikan?
Leo tidak menjawab. Melihat ekspresinya yang datar seperti biasanya, Indy sangat kesal.
INDY
Lu kenapa sih gak pernah ngomong sama gue? A I U E O kek, apa kek. Hal yang membuat gue sangat membenci sama lo tuh, seakan-akan gue melakukan kesalahan besar sama lo, kenapa sih? Gue tau, tapi gue gak peduli kalau sifat lu itu memang pendiam, tapi seharusnya lo tau, kita ini kan teman satu kelas, setidaknya hubungan kita ini bukan seperti orang asing. Kenapa Happy yang anak baru di kelas kita, bisa akrab sama lo, sedangkan gue, kita ini sudah dua tahun, tapi—arghhh, percuma juga, lu gak akan mengerti perasaan gue
Indy membuang muka dan melipat tangan.
LEO
Jangan salah paham kalau tidak tau kebenarannya. Sejak kedatangannya, gue tidak ada keinginan untuk mendekati Happy
Leo pergi dari hadapannya. Tiba - tiba Happy muncul, yang masih mencari dirinya. Spontan Leo berbalik arah.
LEO
Bilang sama teman lu itu, berhenti mencari gue, gue bukan peliharaannya yang hilang
Untung saja Happy tidak melihat Leo. Saat dekat dengan Indy, Happy mengendus - endus.
HAPPY
Kok aku mencium bau - bau Leo di sekitar sini ya
Indy memutar bola mata
INDY
(Memutar bola mata)
Happy..lu itu manusia atau anjing sih
Indy langsung menarik tangan Happy.
INDY
Udah ah, mending temenin gue ke toilet, dari tadi gue udah kebelet pipis nih
HAPPY
Tapi-
65 EXT. LUAR SEKOLAH – JALANAN - SIANG
Happy berlari mendekati Leo yang sudah jauh dari sekolah.
HAPPY
Leo Tunggu!
Tidak kuat lari, Happy berhenti dan batuk - batuk karena nafasnya tidak teratur. Leo berjalan mendekati Happy dan menghadap langsung.
LEO
Gue ada keperluan hari ini
Happy kecewa.
HAPPY
Jangan bilang kamu lupa?
Leo tidak menjawab.
HAPPY
Kan sudah aku bilang, yang waktu itu loh. Au ah, aku gak mau pulang kalau gitu
Happy membuang muka dan ngambek. Leo melihat jam di tangannya.
LEO
Lu hanya butuh tiga puluh menit. Mau kemana?
Happy kembali tersenyum dan jalan duluan seperti anak kecil.
HAPPY
Lu’miere
66 INT. TOKO KUE LU'MIERE – SIANG
HAPPY
Um... Sumpah ini kue enak banget
Leo hanya menemaninya dan hanya memesan segelas air, memasang muka datar melihat Happy memesan banyak kue dan menyantapnya dengan sangat lahap.
HAPPY
Tenang saja. Kali ini tidak akan masalah kok. No efek-efek club, okey. Sebenarnya mami papi ku itu tidak mengekang makanan kok, tapi aku harus tau batasnya dan tidak boleh keseringan. Aku pernah terciduk, cemilan di kulkas selalu habis. Terus Mami bilang begini. “Happy... semua makanan boleh kamu makan, tapi harus tau porsinya ya, kalau kamu kenapa-napa bagaimana?”
Happy meniru logat maminya saat sedang marah. Happy memasukkan satu potong kue ke dalam mulut dan berkata.
HAPPY
Padahal, makan is my life
Tidak sengaja Happy melihat sepasang kekasih sedang menikmati kue, dan Happy tersenyum melihat mereka.
HAPPY
Eh eh Leo. Kamu tau. Aku juga pernah pacaran loh
Leo mengikuti arah tatapan Happy.
HAPPY
Belum ada sebulan aku putus, hahahaha. Mau tau kenapa aku bisa putus?
LEO
Lu terlalu berisik
HAPPY
(Kesal)
Bukan ih. Alasannya sama. Aku tidak mau orang yang kita sayangi tau kondisi kita. Mungkin terdengar konyol. Sebelum aku mati, aku pacaran cuma ingin tau bagaimana rasanya disayang pasangan, ternyata menyenangkan, tapi di saat aku sedang sayang-sayangnya, eh dia malah suka lagi sama mantannya. (Tertawa kecil) Aneh ya. Aku pernah berpikir. Apa yang bisa aku lakukan di dunia ini sebelum aku mati, tapi kalau dipikir – pikir lagi, apakah harus menjadi orang baik dulu sebelum mati? Aku juga sempat menulis diary, membuat permohonan, merenung. Menurut aku itu terlalu berlebihan, artinya keyakinan yang membuat diri kita memang kita akan mati. Jadi, ya aku jalani aja hidupku seperti orang-orang biasanya
Leo mengalihkan pandangan dan merenung kata - kata Happy.
HAPPY
Leo
Leo mendongak dan menatap Happy yang tersenyum manis padanya.
HAPPY
Semangat
Leo tidak bisa berkata – kata, lalu mulutnya tersenyum kecil membuat mata Happy membelalak.
HAPPY
Heh? Gila. Ini pertama kalinya aku melihat kamu tersenyum
LEO
Cih
Kebetulan yang tidak disengaja. Indy melihat Leo dan Happy berbicara bercanda, lalu menghampiri mereka berdua, sedangkan teman – temannya dengan membayar.
INDY
Happy?
HAPPY
Ternyata ada Indy di sini. Leo, kamu pasti tau dia kan?
Leo tidak menjawab, dia malah pura - pura minum.
Ekspresi Indy langsung kesal dan menggebrak meja membuat perhatian orang - orang.
INDY
Happy! Sudah berapa kali gue bilang. Gue tidak suka lu dekat dengan orang seperti dia
Indy menunjuk Leo. Happy mengangguk sambil tersenyum.
HAPPY
Ya. Tapi aku juga pernah bilang, kan. Kita semua adalah teman. Jadi aku sama Leo berteman
Leo tersentuh dengan balasan Happy.
MOLITA
Indy
Indy menahan emosi.
INDY
Besok kita akan bahas ini.
Lalu pergi dengan ekspresi kesal dan pulang bersama teman-temannya. Happy melambaikan tangan.
HAPPY
Bye
Setelah batang hidung Indy menghilang. Happy panik.
HAPPY
Gawat. Kok dia bisa ada di sini? Di mana tadi dia duduk? Apa mereka mendengar percakapan kita? (Menggigit jari) Mudah-mudahan mereka tidak dengar