Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
3 EXT. KORIDOR SEKOLAH – PAGI – DAY 1
TITLE : Dua minggu yang lalu
Ibu Lina Andarwati. Kepala sekolah berkacamata dan terlihat killer. Happy berjalan di belakangnya yang mengantarkannya ke kelas. Hentakkan sepatu pantofelnya begitu nyaring di telinga dan cara jalannya layaknya bak catwalk sampai Happy mengikutinya dan menahan tawa.
4 INT. KELAS – PAGI
Kelas sedang dalam pelajaran. Happy menunggu di luar kelas. Bu Lina menginformasikan terlebih dahulu bahwa ada siswa baru di kelas ini. Hingga Happy dipanggil masuk dan berdiri di depan. Kelasnya terlihat rapi. Pengaturan tempat duduk di sekolah ini berjarak. Tidak berdampingan atau tidak bersebangkuan. Happy diam - diam berkontak mata dan tersenyum senang dengan Indy (teman lama) karena berada di kelas yang sama.
BU LINA
Semuanya tolong perhatikan sebentar. Kalian ada teman baru hari ini. Silakan
Sesuai nama, Happy memperkenalkan diri dengan senyum lebar.
HAPPY
Halo. Nama saya Happy
Namanya menghebohkan seisi ruangan.
“Oh jadi dia.”
“Emang nama aslinya itu?”
“Masa sih? Di aktenya bukan kali..”
Happy tersenyum simpul mendengar bisikan mereka. Seseorang mengangkat tangan yang duduk di sebelah Indy.
BAYU
Nama gue bayu. Mau nanya dong. Emang nama asli lu h-a-p-p-y atau nama panggilannya doang?
Happy hanya tersenyum simpul dan mengangguk.
HAPPY
Salam kenal semua
BU LINA
Silakan duduk Happy
Bu Lina berpamit keluar dengan guru di kelas ini. Indy memanggil Happy agar duduk di sebrangnya.
INDY
Sstt. Bayu, Tau kan apa..
BAYU
Hmm..
Bayu memeluk tasnya dan terpaksa pindah duduk ke belakang yang sudah tersedia.
BU INTAN
Kita Lanjutkan lagi ya
Guru yang di depan yang belum diketahui namanya. Happy menyampingkan badan mendekati Indy dan berbisik dengan menggunakan bahasa tangan.
HAPPY
Siapa nama guru yang di depan?
INDY
Namanya Bu Intan. Guru matematika
HAPPY
Heh
INDY
(Tertawa)
Kamu sudah dapat bukunya, kan?
Happy mengangguk. Happy dan Indy kembali posisi semula.
BU INTAN
Oke. Minggu lalu ibu sudah menjelaskan contoh limit. Sekarang ada lima soal di papan tulis. Minggu depan ibu mau masukkan nilai. Ada soal seperti ini juga dan kalian harus presentasikan di depan. Sekarang tutup buku kalian, masukan ke dalam tas, yang boleh di atas meja hanya alat tulis. Ketua kelas tolong bagikan ini..
Perintah dilakukan. Semuanya memasukkan kembali buku pelajaran berbau matematika ke dalam tas dan sambil menunggu Indy membagikan kertas HVS ke teman - temannya. Happy menjadi kurang bersemangat dengan awal pelajarannya. Dua lembar kertas telah dibagikan.
BU INTAN
Ibu rasa waktunya gak lama, cuma lima soal kok, silakan kerjakan
Semua dengan cepat mulai mengerjakan, tetapi hanya Happy dengan santainya pandangan lurus ke depan, menopang dagu dan menghela nafas. Cowok yang duduk di sebrang Happy, melihatnya heran.
JUMP CUT TO :
Waktu terus berjalan. Indy kelihatannya sibuk mengerjakan. Bu Intan sedari tadi memandang terus ke depan, sulit bagi menyontek.
BU INTAN
Sudah?
Happy panik dan bingung, ia melirik sekelilingnya, tangan mereka terus menulis.
LATER
BU INTAN
Kumpulkan ya, hanya lima soal doang kok. Ayo Indy kumpulkan sekarang
Indy bangkit berdiri dan mulai mengumpulkan setiap lembar jawaban. Ketika Indy melihat kertas jawaban milik Happy. Happy menyengir lebar.
INDY
Hebat
Setelah semua sudah terkumpul. Indy memberikan kepada Bu Intan lalu kembali ke tempat duduknya. Bu Intan merapihkan kembali kertas tersebut sambil berkata..
BU INTAN
Oke. Nama yang ibu panggil maju ke depan dan mengerjakan semua soal di papan tulis...
Happy ketakutan jika namanya dipanggil, tapi nyatanya...
BU INTAN
Leo
Cowok yang duduk di sebrang Happy bertubuh tinggi, kira-kira 170 cm. Semua tertuju padanya. Happy menoleh ke Indy dan Indy mengangguk.
INDY
(Bahasa mulut)
Itu dia
Leo maju dan mengambil spidol snowman dari meja Bu Intan yang sedang menilai hasil kerja siswanya. Kemudian, mengerjakan soal dari nomor satu sampai nomor lima dengan cepat. Happy kagum dengan kepintarannya. Setelah selesai, Leo kembali ke bangkunya dengan ekspresi biasa saja. Datar tapi tidak berlagak. Happy tersenyum miring (menarik).
5 INT. KELAS – ISTIRAHAT – SIANG
TALENT : Happy, Indy, dan delapan siswa.
Teman - teman masih menghebohkan hasil ujian coba matematika tadi. Happy menjadi sorotan kelas. Ia dan Indy saling menutup nilai. Suasana menjadi penasaran. Penasaran siapa nilai terendah di kelas ini.
INDY
Satu, dua, ti.. ga
Hitungan ketiga nilai terjelek adalah Happy. 40-60. Teman – teman tertawa, tetapi Happy tidak merasa malu.
INDY
(Menggeleng kepala)
Ckck. Gak berubah juga ternyata. Sepertinya lu harus belajar sama gue deh
TASYA
Ye.. Sama aja lu mah
Tidak sengaja Happy melihat Leo seorang diri berjalan keluar kelas.
6 EXT. SEKOLAH – JALAN MENUJU KANTIN - SIANG
Sepanjang jalan, Happy menggandeng lengan Indy.
INDY
Kok gak bilang sih kalo hari ini lu sudah mulai sekolah?
HAPPY
Biar suprise aja
INDY
(Mimik senang)
Gimana hari pertama lu masuk sekolah yang disambut dengan matematika? Coba lu bilang, pasti gue kasih tau lu dari awal, tapi-tapi kalo gue kasih tau juga pasti lu nunda masuk besok, ya kan?
HAPPY
Hmm.. Ih
7 INT. KANTIN – SIANG
Kantin sekolah luas dan banyak penjual berjajar. Happy dan kawan-kawannya duduk bergabung dengan geng Bayu yang kebetulan satu meja kosong. Hal yang ada dipikiran Happy sejak awal bergabung adalah ada seseorang tidak ada di sini. Matanya mencari sosok orang itu.
BAYU
Nyari siapa?
HAPPY
(Menggeleng)
AH enggak
Happy duduk dan membuka kotak bekal. Tak lama kemudian Indy datang membawa sepiring nasi goreng dan duduk di hadapannya.
HAPPY
Wah kelihatannya enak banget
INDY
Emang enak. Mau coba?
HAPPY
(Menyendok dan mencicip)
Enak
INDY
Ia kan. Nasi goreng di sini tuh the best
Kepikiran tentang dia. Happy pun bertanya
HAPPY
Oh ia indy. Apa.. dia tidak pernah kumpul bareng kalian?
INDY
Siapa?
HAPPY
Cowo yang sering kamu bicarakan itu. Every night. Every day, and every time. Dia tidak ada di sini
INDY
Oh Leo. Lu lupa? Dia kan tidak pernah berbaur sama kita. Bicara sama kita aja enggak
HAPPY
Mungkin harus kalian duluan yang ajak dia bicara. Ajak dia main. Mungkin dia orangnya pemalu
Bayu dan yang lain diam menatap Happy lalu tertawa lepas.
INDY
Kaya anak TK aja (tertawa) Eh nama kamu siapa? boleh kenalan gak? Ayo kita main yuk (tertawa) Happy... Please deh itu sudah pernah terjadi. Dia bukan cuma pandai matematika doang, tapi pandai juga mengacuhkan seorang teman
TASYA
Leo selalu mengacuhkan kita. Saat kerja kelompok pun juga seperti itu. Kerja sendirian. Setelah ngasih jawaban, yaudah begitu aja. Aneh. Sangat – sangat aneh
Happy terdiam dan berpikir dalam hati.
INDY
Tapi, orang aneh seperti dia, banyak banget yang suka sama dia loh. Kakak kelas, adek kelas, guru bahkan gu–
Indy menghilangkan kepanikannya dengan melanjutkan makan. Hampir saja rahasianya terbongkar.
HAPPY
Kalo kalian? juga sama?
BAYU
Y-ya begitu deh
HAPPY
(Terkejut)
Heh? Jadi dia tidak punya teman?
INDY
Bukan tidak punya teman tapi dia tidak butuh teman. Dia itu bukan hanya aneh aja, tapi juga sok ganteng, sombong, tengil, belagu dan lain - lain deh. BTW ngapain juga sih ngomongin dia
HAPPY
Salah (Tersenyum)
Balasnya cepat. Semua berhenti makan.
HAPPY
Kalian menilai dia hanya karena dia mengabaikan kalian atau kalian diabaikan Leo, dari situlah menjadi rasa tidak suka (BEAT) Apa bedanya dengan kamu? Kamu terlihat galak dan jutek. Ia kan Bayu?
BAYU
Betul banget
Kejujurannya membuatnya kesal dan mencubitnya.
INDY
Is.. Jadi maksudnya?
HAPPY
Tapi nyatanya kamu orangnya asik. Nah.. Mungkin saja Leo seperti itu, pasti dia punya sisi baiknya, kan?
Kepolosan Happy membuat mereka tidak bisa berkomentar hanya diam dan melanjutkan makan.
8 EXT. LOBBY SEKOLAH – SIANG
Pulang sekolah. Siswa – siswi menunggu di lobby sekolah. Menunggu setiap mobil pribadi bergiliran menjemput, termasuk Happy. Mobil Leo lebih dulu datang dan dia melewati Happy begitu saja. Setelah itu. Barulah mobilnya tiba. Yang ia temui adalah maminya.
MAMI/BU INDAH
Halo sayang. Sudah siap?
HAPPY
Sudah mi
Pintu mobil tertutup.
9 EXT. KORIDOR RUMAH SAKIT – SIANG
Masih mengenakan seragam sekolah. Happy ke rumah sakit. Setelah urusan selesai dengan dokter. Ia pergi menuju toilet, tidak sengaja melihat Leo keluar dari ruangan konsultasi bersama Ibunya. Happy berhenti dan bersembunyi di balik tembok yang tiba – tiba Leo berbalik arah dan berjalan ke arah toilet juga. Happy mengubah arah dan mengikuti Ibunya Leo.
10 INT. RUANG TUNGGU RUMAH SAKIT – SIANG
Happy memberanikan diri mendekatinya.
HAPPY
Tante Lia?
Tante Lia menoleh dan terlihat kebingungan.
TANTE LIA
Siapa ya?
HAPPY
(Tersenyum)
Aku tante, Happy
Setelah menebus obat, mami mendekati Happy. Tante Lia berdiri dan menutup mulut.
TANTE LIA
Bu Indah?..Kenapa bisa?
HAPPY
(Bingung)
Ada apa tante?
TANTE LIA
Maaf, tante pikir kamu sudah meninggal
Happy sudah bingung, makin bingung.
HAPPY
Meninggal?
Kami bertiga duduk dan mendengar penjelasan tante Lia tentang berita tersebut.
TANTE LIA
Waktu itu. Setelah dua tahun kami pindah. Leo minta pada kami untuk pergi ke rumah kalian. Dia ingin bermain denganmu. Lalu kami pergi. Sesampai di sana. Kami mengetok pintu rumah kalian tapi tidak ada yang menjawab dan saya juga hubungi bu Indah, nomornya tidak aktif. Trus ada tetangga bilang.. setelah anak perempuannya meninggal, keluarga itu pindah. Jadi, kami pikir itu kamu karena tante ingat dengan AIDS kamu,. sayang
Happy tertawa kecil.
HAPPY
Mungkin itu orang lain. Orang lain yang menempati setelah aku pindah
Tante Lia mengangguk sambil mengelus rambut Happy.
TANTE LIA
Ia sayang. Tante sampai tidak tau harus bilang apa. Kamu cantik sekali. Maafkan tante ya
Happy mengangguk.
HAPPY
Tapi tante tidak anggap aku hantu kan?
TANTE LIA
Coba tante sentuh
Telunjuk tante Lia menyentuh pipi Happy. Happy terkekeh.
HAPPY
Oh ia tante, aku kan pindah sekolah, dan.. aku satu kelas dengan Leo
TANTE LIA
Oh ya? .. Bagus dong
HAPPY
Kalau Happy boleh tau.. apa Leo yang sakit atau... tante yang sakit?
Ekspresi tante Lia berubah yang jawabannya sudah pasti dia. Suasana menjadi sedih.
HAPPY
Begitu ya. Di sekolah Leo seperti tidak mengenali aku bahkan ketika aku perkenalan diri di depan seharusnya dia tau nama itu, tapi dia- (BEAT) Dan teman – teman selalu membicarakan Leo. Memang benar, Leo yang aku kenal dulu, berbeda
Tante Lia menggenggam kedua tangan Happy dan menatapnya dalam.
TANTE LIA
Dia-
Ketika tante Lia hendak bicara, mata Happy tertuju ke arah belakangnya. Yang ternyata Leo sudah selesai dari Toilet dan dia hanya berdiri diam di sana. Terpaksa obrolan tidak bisa dilanjutkan lagi. Sebelum itu, Sekali lagi tante Lia menatap Happy seperti memberi isyarat untuk menyembunyikan semuanya dan tidak mengatakan apa pun pada Leo. Kemudian, Tante Lia kembali mendekati Leo. Agar tidak canggung dengan suasana pertemuan ini. Happy tersenyum pada Leo dan melambaikan tangan padanya.
HAPPY
Sampai ketemu besok di sekolah Leo. Bye. Jangan lupa nama ku ya!
Suara kerasnya membuat semua yang ada di ruang tunggu menoleh.
HAPPY
Ayo mi