Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Happy = Hari ini, esok atau nanti.
Suka
Favorit
Bagikan
8. Satu hari bersama mu

43 EXT.    STASIUN KERETA – PAGI – DAY 6 

HAPPY (O.S)

Besok pagi kita ketemuan di stasiun. Perjalan kita sangat jauh. Jadi, persiapkan diri, ya. Sampai ketemu besok!

Leo turun dari mobil sedannya dan menunggu di luar stasiun. Happy tiba di stasiun. Pakaiannya tidak terlalu ribet dan hanya membawa tas ransel.

HAPPY

Selamat pagi-wow

Happy terpesona dengan style Leo yang hanya mengenakan celana hitam, kaos polos dan jaket kulit. Barang bawaannya juga hanya tas selempang.

HAPPY

Demi apa pun kamu mirip Kim Taehyung! (menggeleng) bukan, bukan, maksudnya stylenya. Gak boleh ada yang samain kegantengannya

LEO

(Wajah datar)

Lebih baik kita berangkat

Happy menghormat.

HAPPY

Hai (bahasa Jepang) sir! Eh maksudnya siap sir

Lalu menarik tangan Leo. Leo mulai terbiasa dengan kebiasaan Happy yang selalu bersikap akrab dengannya.

HAPPY

Ayo

44 EXT.    KERETA – PAGI

Kereta telah melaju kencang. Happy menyibukkan diri mengerjakan soal latihan matematika di tabletnya dan terlihat kebingungan, sedangkan Leo membaca komik.

HAPPY

Arghhh.. gak ketemu.. Kenapa matematika seribet ini sih!

Happy melepas headset di telinga Leo dan memperlihatkan soal matematika di depan mata Leo dengan meniban komiknya.

HAPPY

Bagaimana cara menemukan Fx–nya?

Leo meletakkan komik di atas paha dan mengambil ahli memegang tablet Happy. Mengajari Happy soal f(x)= x³-4x²+3 dan f(0)= 1. Maka f(x)=...

LEO

Perhatikan

Leo sedikit mendekat ke Happy dan mulai mencoret – coret.

LEO

F(x)= Integral F'(x)dx

F(x) = ¼x⁴ – 4/3 x³ + 3x + C

Ø F(0)= 1

¼0⁴ – ⁴/³+ 3.0 + C = 1

C = 1

Maka F(x)= ¼x⁴ - ⁴/³x³ + 3x + 1

Jadi, jawaban B

Sepanjang Leo menjelaskan, Happy malah memperhatikan Leo, dan ketika Leo melirik Happy. Tatapan mereka berdua menjadi dekat.

LEO

Lu paham apa yang gue jelaskan?

HAPPY

(Menyengir)

Kamu menjelaskan tapi kaya ngomong sendiri jadi aku kurang paham

Leo mengembalikan tabletnya dan kembali membaca komik.

LEO

Lu bisa nonton di Youtube kan. Banyak penjelasan yang bisa lu pahami

Happy melihat hasil kerja Leo. Dipampang depan muka.

HAPPY

Wow. Impressive. Kuliah nanti, mau masuk jurusan apa? Jangan bilang kamu mau ambil jurusan matematika. Kalau kamu masuk jurusan itu wah.. Daebak!

Happy menoleh ke Leo yang sedang bengong.

HAPPY

Kamu tidak yakin ya, apa kamu bisa bertahan hidup untuk depannya

Leo menoleh ke Happy. Happy tersenyum manis.

HAPPY

Tidak apa – apa. Tidak salah kita berpikiran seperti itu. Aku juga pernah kok. Aku tidak percaya aku bisa bertahan sejauh ini. Ya.. Itu karena kita tidak tau kapan kita akan mati dan belum dipilih. Ikuti aja alur hidup, asal jangan ikut dijalan orang lain, nanti sesat lagi

Happy kembali mengerjakan soal matematika. Leo jadi ingat dengan perkataan Bayu. Pendapatnya mengenai karakter Happy.

45 EXT.    JALANAN – DEPAN RUMAH – PAGI

LEO

Rumah siapa ini?

Kini Happy dan Leo berdiri di depan rumah sederhana namun mewah. Halaman depan rumah tersebut terlihat sempit, karena dipenuhi berbagai jenis tanaman hias.

HAPPY

Dulu itu rumah ku. Aku tinggal di daerah sini, tapi sudah banyak yang berubah

LEO

Terus? Tujuannya?

HAPPY

Y-ya, hanya melihat saja. Penasaran. Tidak begitu penting. Haha...

Happy menepuk Leo dan mulutnya berkedut kesal. Jengkel dengan pertanyaan Leo. Tiba-tiba terdengar suara keributan dari dalam rumah tersebut. Suara perempuan yang sedang ribut dengan ibunya.

HAPPY

O ou..

Happy melihat gagang pintu bergerak, berarti seseorang akan keluar. Respon cepat, Happy langsung pergi, tetapi Leo masih berdiri di sana. Seorang gadis keluar sambil mengucapkan kata-kata kotor. Badannya gemuk dan pakaiannya sangat feminim.

MIRA (19 tahun)

Anjing lu!

Usai membanting pintu, Mira sedikit terkejut melihat Leo berdiri di depan rumahnya.

MIRA

Siapa lo?

Leo tidak mau meladeninya dan pergi. Namun, Mira cepat memegang tangan Leo tanpa izinnya.

MIRA

Sepertinya lu bukan daerah sini. Bagaimana kalau kita tukaran nomor. Kalo lo butuh bantuan tinggal telepon gue

INSERT :

Happy merinding bulu bersembunyi di samping rumah orang melihat perempuan itu menggoda Leo dengan pakaiannya yang begitu feminim.

LEO

Jangan sentuh gue. Bitch

Leo menarik tangan dan menjauh darinya. Sudah agak menjauh, Happy keluar dan berjalan di samping Leo untuk melanjutkan perjalanan.

MIRA

Dasar cowo bangsat!

Leo tidak peduli, begitu pula Happy. Mereka berdua terus berjalan sambil mendengarkan celotehnya.

MIRA

Apaan tangan di kantong, sok keren banget jadi cowo. Banyak begaya lo! Cewe lu aja kali yang bitch, kaya cabe-cabean. Lihat noh. Sudah pernah di ewe sama om-om. Kelihatan dari jalannya. Malu orang mah punya pacar udah gak perawan

Happy berhenti di tempat dan mengepal tangan. Leo menyadari itu menoleh ke Happy. Ibu Mira keluar dan mendekati anaknya sambil berkata.

IBU MIRA (48 tahun)

Mira! ngapain kamu teriak-teriak di luar? malu sama tetangga

MIRA

Bacot lu!

Mira mendorong ibunya sendiri hingga jatuh.

MIRA

Ngapain sih ngatur – ngatur gue. Suka – suka gue lah. Lu udah gak kasih gue duit

Happy tidak terima seorang ibu diperlakukan kasar. Happy berbalik menghampiri ibu Mira.

HAPPY

Bangun bu

Happy menopangnya untuk bangun.

MIRA

Idih. Nyari muka

Tidak tahan dengan kejahatannya. Happy melepas tas ransel dan memukul kepala Mira dengan benda itu.

HAPPY

Dasar perempuan perawan tapi tidak bermanusia, tidak tau untung

Happy terus memukulinya di sisi lain, sedangkan Mira hanya bisa melindungi kepala.

HAPPY

Gak punya sopan santun

Kemudian menjambak rambutnya.

HAPPY

Kalau ibu lo anjing, berarti lo apa hah?!

Leo hanya diam melihat keributan itu. Saat Happy ingin memukulinya lagi, ibu Mira menghentikan tangan Happy.

IBU MIRA

Nak, Nak. Biar ibu yang menghukum anak ibu

Happy berhenti dan menyadari apa yang telah ia lakukan. Lalu beralih ke Leo. Ada beberapa tetangga mulai keluar dan cuma menonton saja.

SLOW MOTION

Tiba-tiba Mira mendorong Happy ke tembok pagar rumah tetangga. Happy meringis kesakitan hingga bersujud di aspal. Mira ingin menendang Happy, untungnya Leo cepat menghentikan kakinya dengan menendangnya kembali. Mira yang merasakan kesakitan itu. Leo berjongkong mengecek kondisi Happy, namun bingung harus berbuat apa. Saat ingin menyentuh punggung belakang Happy, Happy melarang untuk jangan mempedulikan dirinya.

HAPPY

(Suara sesak)

A-aku tidak apa-apa

Leo tertuju pada tangannya yang digenggam Happy.

IBU MIRA

Pergi kamu!

Ibu Mira mengusir anaknya. Mira pun pergi sambil mengajukan jari tengah.

IBU MIRA

Kamu tidak apa-apa, nak?

Happy perlahan bangun dibantu Leo dan pura-pura tersenyum untuk mengubah suasana.

HAPPY

Aku baik-baik saja. Noh, aku baik-baik saja kan

Happy meregangkan otot ke kiri dan ke kanan, ke bawah dan ke atas untuk meyakinkan mereka.

HAPPY

Au au au.. Sepertinya aku butuh tumpangan (tatapan ke Leo)

Leo mengembalikan tasnya dengan melempar.

Leo

Gue bukan kuda lumping

Ibu Mira hanya tersenyum melihat mereka berdua.

IBU MIRA

Maafkan anak ibu ya. Mira sangat nakal dan keras kepala. Ibu malu punya anak seperti dia. Tetangga sudah terbiasa mendengar kami sering ribut

HAPPY

Tidak apa-apa bu. Setiap anak kan beda-beda. Hanya saja ibu terus mendidiknya dan tetap menyanyangi dia, suatu saat dia pasti akan mengerti. Oh iya, maafkan Happy juga ya, tadi refleks mukul Mira

Happy menunduk. Leo terpukau dengan kata – kata bijak Happy. Happy menyenggol lengan Leo.

LEO

Saya juga bu

IBU MIRA

Tidak apa-apa. Abangnya juga sering memukulinya. Tapi ngomong-ngomong namamu Happy? Lucu juga, seperti orangnya

Happy tersipu malu. Kebiasaannya kambuh lagi, Leo meninggalkan Happy.

HAPPY

Ah ibu bisa aja(mukul pelan) Kalau begitu kami pergi dulu ya. Permisi

IBU MIRA

Hati – hati Happy

Ibu Mira melambaikan tangan dan Happy membalasnya. Raut Happy berubah saat sudah menjauh.

HAPPY

Hah, tablet ku

Happy cepat - cepat mengecek tabletnya di dalam tas, dan merasa lega tidak ada yang rusak maupun pecah. Kemudian, memasukkan kembali ke dalam dan memeluk tas, karena punggungnya tidak bisa lagi menahan beban.

HAPPY

(Muka cemberut)

Yah rumah ku yang dulu.. ditempati orang yang salah

LEO

Cih. Sampai tercengang gue. Kenapa lu gak usir aja sekalian satu keluarga dengan pukulan lu tadi?

Mata Happy membelalak dan malu.

HAPPY

Pasti kamu tidak menyangka, dengan sisi ku yang lain. Ini gara – gara oma ku. Aku diajarkan untuk tidak terlalu lembek dan membela, kebenaran!

Tegas Happy dengan mengangkat tangan kanan ke atas.

HAPPY

Menurut kamu, yang tadi, siapa yang harus dikasihani? Ibu itu atau anaknya?

Leo berhenti dan menghadap Happy.

LEO

Menurut gue. Lu harus belajar untuk pedulikan diri lu sendiri, sebelum lu peduli orang lain, karena lu tidak akan mendapatkan hasilnya jika lu merugikan diri lu sendiri

HAPPY

Ya-ya... Aku baik-baik aja kali.. Serius - serius amat

Happy berjalan mendahului Leo.

46 EXT.    JALANAN BESAR PERUMAHAN – PAGI

Leo berjalan santai sambil memperhatikan Happy seperti anak kecil yang memiliki kebebasan berlari ke sana kemari sambil bersenandung.

HAPPY

Yeah... life goes on

Happy melihat ada cermin cembung berwarna oranye di sudut jalan dan cermin itu tampak bersih, Happy berlari mendekati Leo dan menarik tangannya untuk foto bersama dari pantulan cermin.

Cekrek, cekrek, cekrek.

47 EXT.    JALANAN KECIL PERUMAHAN – PAGI

Leo mengikuti Happy di belakang. Semakin lama jalanan semakin sempit dan daerah lingkungan berbeda.

HAPPY

Sampai

Happy berhenti di depan rumah lebih sederhana dari rumah sebelumnya. Rumah tersebut memiliki teras di penuhi rumput dan berpagar.

HAPPY

Ha? Aku kira rumah ini--- wow, masih sama ternyata

Memandang rumah itu mengingatkannya pada masa kecil.

HAPPY

Kalau rumah itu, rumah temanku. Dia gemuk dan lucu.. sekali. Waktu aku kecil, setiap sore mami selalu menjemputku untuk pulang. Kita selalu bermain di depan teras

Happy tersenyum kecil membayangkannya.

HAPPY

Kangennya... Dia anak yang pintar. Pintar membuatku tersenyum setelah aku mengalami pelecehan seksual di bawah umur. Aku sangat berterima kasih sekali, dan karena dia, namaku menjadi Happy

Saat Happy menoleh ke Leo, sangat mengejutkan Leo meneteskan air mata memandang rumah itu. Happy ingin memanggil namanya tapi mulut tidak berkehendak. Tiba – tiba Leo merasakan sakit kepala. Happy hanya merangkulnya dan merasa iba.

SEORANG IBU (40 TAHUN)

Mau cari siapa?

Ibu yang menempati rumah itu keluar sambil membawa sapu lidi kasur dan bertolak pinggang. Happy kebingungan harus menjawab apa.

HAPPY

Tidak cari siapa – siapa, kami salah alamat. Permisi bu.. Ayo

Dan mengajak Leo pergi.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar