Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
20 EXT. LOBBY SEKOLAH – PULANG SEKOLAH - SIANG
Happy melambai tangan ke Indy yang sudah dijemput oleh sopirnya, lalu melihat Leo sedang menunggu dijemput. Setelah Leo melihat ponselnya, dia pulang berjalan kaki. Dengan hati yang senang, Happy menghampiri Leo dan berjalan di sampingnya.
21 EXT. JALANAN – SIANG
Leo sepintas menoleh ke Happy.
LEO
Sudah gue bilang jangan mendekat lagi
HAPPY
Gak dijemput?
Leo tidak menjawab.
HAPPY
Tuh kan, aku sudah bilang, kita tuh ada kesama—
Happy melirik Leo, dan Leo melirik Happy dengan wajah tidak menyenangkan.
HAPPY
-an
LEO
Merepotkan saja
Leo berjalan sedikit lebih cepat dari jalan Happy. Sikapnya yang begitu cuek, membuat Happy berhenti di tempat dan heran.
HAPPY
Oke, oke. Bagaimana kalau aku menemanimu?
LEO
Tidak perlu
Happy berpindah tempat. Yang tadi di kirinya menjadi di kanannya.
HAPPY
Bagaimana kalau kita pulang bareng?
LEO
Sama aja
HAPPY
Mm.. Bagaimana kalau kita main sebentar. Kemana gitu
Tidak tertarik
Happy menghela nafas, bingung harus bagaimana lagi.
SLOW MOTION
Tiba-tiba Leo memegang kedua pundak Happy dari belakang dan menggeserkannya ke tempat yang lebih aman dari mobil yang lewat. Happy terdiam dengan karakter acuhnya.
SAFIRA
Leo?
Seseorang memanggil namanya. Happy dan Leo menoleh ke belakang. Cewek cantik berambut panjang dan lebih tinggi dari Happy mengenakan seragam dari sekolah lain. Namanya Safira. Safira melirik tangan Leo yang masih ada di pundak Happy. Dengan biasa Leo melepas. Safira hanya tersenyum kilas. Happy berpikir tentang hubungan antara mereka berdua.
SAFIRA
Tumben kamu pulang jalan kaki? Sama...?
Safira melirik Happy.
HAPPY
Oh hai. Namaku...
Baru saja Happy memperkenalkan diri dengan ramah, tetapi Leo mau pergi dan meninggalkannya.
HAPPY
Tung-
LEO
Sebaiknya lo pulang Safira
SAFIRA
Kamu masih sama ya Leo!
Leo berhenti di tempat.
SAFIRA
Apakah semua harus berakhir seperti ini? (BEAT) Aku masih suka-
LEO
Eh cerewet. Lo mau pulang atau tidak?
Happy menyadari julukan itu, ketika Safira dan Leo sama – sama meliriknya.
HAPPY
Aku?
Leo melanjutkan jalannya. Happy pun ikut pulang bareng bersama Leo walau kebingungan berpamitan dengan Safira. Sepanjang jalan tidak ada komunikasi diantara mereka berdua. Sesekali Happy terus melirik Leo.
Leo
Bukan hal penting yang harus lo tau
HAPPY
Siapa dia?
Leo tidak menjawab. Kalau di pikir – pikir yang di katakan Safira barusan dan dilihat dari penghayatan wajahnya Happy bisa tebak kalau Safira adalah.
HAPPY
(Menyenggol lengan Leo)
I know... Dia mantanmu, kan? Uh uh uh?
Leo berhenti mendadak. Menutup mata dan menghela nafas. Leo menahan emosi dan ingin memarahinya, tetapi Happy langsung melanjutkan jalan yang sempat berhenti.
HAPPY
Hahahahaha. It’s okay, no problem
Happy menepok-nepok pundaknya dan jalan lebih duluan.
HAPPY
Aku kaget aja. Orang seperti kamu pernah berpacaran. Hahahahaha. Jadi kepo, seperti apa sih cara kamu berpacaran. Apakah romantis? Mm.. apa wajah kamu juga garing seperti itu atau merepotkan saja -_-
Happy mempraktikkan mimiknya yang biasa dia berbicara. Berjalan cukup jauh. Sampai juga di jalan raya dan menunggu taksi lewat.
HAPPY
Kamu tidak lapar? Aku lapar banget. Bagaimana kalau kita makan sebentar. Tenang aja ada makanan cocok dengan kondisi kita
Happy melihat-lihat sekeliling jalan jika ada cafe yang buka.
LEO
Tidak perlu. Lebih baik lo pulang
Leo mengangkat tangan untuk menghentikan taksi, tetapi Happy langsung menarik tangannya untuk pergi ke cafe bersama-sama.
LEO
Woi
22 EXT. DEPAN CAFE – SIANG
Happy melepas tangan Leo dan masuk duluan.
HAPPY
Ayo
Terpaksa Leo menurutinya.
23 INT. CAFE – SIANG
Cafe sepi. Mereka berdua duduk di pojok dekat jendela. Happy ngomong ke pelayannya.
HAPPY
Aku mau chicken katsu, kentang goreng dan... sudah itu saja. Oh ya minumannya air putih no es ya
Pelayan mencatat pesanan Happy.
PELAYAN
Kalau mas-nya?
LEO
Nasi goreng dan air putih biasa
Pelayan mencatat pesanan Leo.
HAPPY
Memangnya air putih biasa dan air putih no es apa bedanya, mba?
Pelayan terlihat bingung. Dia menyengir dan melirik Leo yang hanya diam saja.
PELAYAN
Itu.. sama saja
HAPPY
Oh...
Pelayan mengambil buku menu untuk disimpan.
PELAYAN
Mohon ditunggu ya
Happy menghentikan pelayan saat beranjak pergi.
HAPPY
Oh ya mba satu lagi
PELAYAN
Iya?
HAPPY
(Senyum polos)
Dia..
Happy menunjuk Leo.
HAPPY
Bukan mas – mas
Pelayan cafe terdiam dan menyengir.
PELAYAN
Oh. Maaf
Lalu beranjak pergi. Leo hanya diam memperhatikan Happy yang terus bawel.
HAPPY
Kenapa?
LEO
Berisik
Leo beralih pandangan ke luar jendela. Bersandar sambil melipat tangan di dada. Leo merasa dirinya diperhatikan oleh Happy.
LEO
Apa?
HAPPY
Kamu tau? Aku masih penasaran soal tadi loh
Leo langsung mengerutkan kening.
HAPPY
Hehe..sorry sorry
LEO
Jangan ikut campur urus—
HAPPY
Ya, ya, ya. I know. Jangan ikut campur jika bukan urusannya. Bla, bla, bla. Aku sudah hafal sekali..
Happy memajukan badan dan menopang wajah di atas meja dengan kedua tangan sambil senyum-senyum merayu.
HAPPY
Sedikit.. aja. Habis ini gak kepo lagi deh, suer
Leo pun mau bercerita.
LEO
Safira satu tahun di atas kita. Gue putus darinya karena gue sering lihat dia jalan dengan teman sekelas kita sendiri dan pada saat itu penyakit gue sering kambuh. Jadi, gue memilih untuk putus daripada dia atau orang lain tau
Mata Happy membesar.
HAPPY
Tunggu. Teman sekelas kita sendiri? Siapa?
Leo yang sedari tadi bercerita pandangannya ke jendela. Kemudian, melirik Happy.
LEO
Bayu
HAPPY
Bayu?!
Pelayan tadi mengantar makanan terkejut mendengar suara Happy yang begitu keras.
HAPPY
Terima kasih. Wah...
Happy langsung menyantap dengan bahagia.
HAPPY
Kamu tahu, aku selalu memperhatikan siapa pun. Aku kira bayu suka sama Indy, karena dia selalu mengikuti Indy, walaupun Indy suka menolak. Sama seperti kamu. Ternyata begitu ya. Uh apa tuh namanya. Pengorbanan? Iya pengorbanan. Tidak semua orang bisa melakukannya loh. Kamu mengorbankan yang kamu miliki karena mereka berdua saling mencintai. Kamu merelakan Safira, berhak dia memilih, kalau pilihannya bisa membuatnya bahagia. Hebat loh kamu
Happy bertepuk tangan memujinya sambil mengunyah.
HAPPY
Eh tunggu dulu. Kenapa kamu dan bayu bisa kenal dengan Safira? Padahal kan dia beda sekolah dengan kita?
Leo memasang wajah datar. Happy hanya perlu tahu sampai situ.
HAPPY
Oke oke
Happy bertanya pada diri sendiri dan memasukkan potongan chicken katsu ke dalam mulut.
24 EXT. PINGGIR JALAN RAYA – SIANG
HAPPY
Ha...Kenyangnya..
Happy mengelus - elus perutnya yang membuncit.
HAPPY
Terima kasih ya teraktirannya. Sering – sering okay..
LEO
Terserah
Sinis Leo. Gayanya tidak pernah berubah, selalu mengantongi tangan ke dalam saku celana. Happy menghentikan taksi dan membuka pintu. Tiba – tiba Leo menahan Happy masuk.
LEO
Apa hubungan lu dengan ibu gue?
Happy gagu saat mau bicara.
HAPPY
I-itu.. Bukan aku. tapi orangtua kita. Kamu tidak tau kalau orangtua kita berteman? Ya iyalah kamu kan tidak mau tau.. Haha..
Happy menepuk – nepuk pundak Leo.
HAPPY
Yaudah aku pulang dulu ya. Kalau kamu kangen sama aku, tinggal hubungi aku, oke.
Happy mencolek dagu Leo. Ketika ia ingin masuk, Happy mau bicara lagi.
HAPPY
Oh ya. Seperti yang aku bilang tadi. Kalau kamu tidak mau mengajariku matematika. Aku akan belajar dengan caraku sendiri dan tidak akan manggangguimu, tapi... kalau aku mendapatkan nilai ujian nanti di atas KKM, kamu harus menurutiku, Okay?
Leo tidak menjawab. Happy memutar bola mata melihat ekspresinya yang selalu datar.
HAPPY
Oke. Bye
Happy masuk ke dalam taksi dan meninggalkan Leo.
25 INT. RUMAH LEO – RUANG MAKAN KELUARGA – MALAM
SOUND EFFECT
Notif WhatsApp. Leo sedang makan bersama dengan keluarganya ada notif whatsApp dari Happy yang berpesan..
Aku senang untuk hari ini. Terima kasih. Sampai ketemu besok 😊
Pesan itu hanya Leo baca dari notif tersebut.