Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
34 INT. SEKOLAH – KELAS – PAGI – DAY 5
HAPPY
Pagi!
Happy menyapa teman – temannya dengan senyuman manis yang sedang tiktok-an di belakang. Indy menghampiri Happy dan melakukan high five persahabatan seperti biasanya, lalu memeluknya.
INDY
Are you okay?
Indy memutar-mutarkan badan Happy mengecek kondisinya. Irma menghentikan Happy.
IRMA
Kasian anak orang
Happy memegang kepala.
HAPPY
Aduh kelas kenapa berputar
TASYA
(Bisik - bisik)
Happy. Apa hubungan lu dengan Leo? Kenapa lu suka dengan cowok seperti dia?
MOLITA
Tau... Apa kalian berdua pacaran?
Pertanyaan itu mengejutkan Happy. Mereka menyadari kedekatannya. Happy hanya tersenyum lebar.
HAPPY
Tidak, tidak. Aku hanya berteman doang
MOLITA
Berteman dengan orang aneh?
IRMA
Lu salah berbaur deh Happy
Pendapat yang dikatakan oleh mereka tentang kepribadian Leo. Happy tidak menanggapnya dengan serius atau marah.
Bayu berjalan menghampiri Leo yang sedang membaca buku dan melepas salah satu headsetnya. Leo sedikit kesal, ternyata Bayu orang itu. Bayu minta maaf dengan mengangkat kedua tangan dan duduk di depan Leo yang kosong dan kebiasaannya selalu mengangkat satu kaki ke atas.
BAYU
Mau?
Bayu menawarkan ciki ke Leo.
LEO
Tidak
BAYU
Oke
Bayu makan ciki sambil memperhatikan Happy dengan teman-temannya yang sedang tiktok-an.
BAYU
Lo pacaran dengan Happy?
Leo sedikit lama membalasnya.
LEO
Tidak
BAYU
Gak enak ya jadi bahan omongan orang. Walaupun diam gak melakukan kesalahan tetap aja diomongin. Untung aja itu kebiasaan perempuan, laki – laki mah enggak, ia gak?
Bayu memberikan high five tapi Leo tidak mau membalas, hanya berwajah datar.
BAYU
Lupakan
Bayu terus mengunyah ciki.
BAYU
Hati-hati. Bisa jadi salah satu dari mereka melihat kalian berdua. Walaupun bukan fakta, susah mencari alasan untuk berbohong dan kepercayaan
Bayu dan Leo saling menatap.
BAYU
Santai men. Tenang saja. Gue gak ikut campur. Bye
Bayu pergi dari hadapan Leo.
35 EXT. KORIDOR SEKOLAH – PAGI
Semua meninggalkan kelas berjalan rombongan ke lapangan. Pak Horis selaku guru olahraga menghampiri Leo.
PAK HORIS
Leo. Tolong bantu bapak, nak. Ambilkan bola basket di gudang. Sebentar bapak ada urusan dengan kepala sekolah. Tolong ya nak
Pak Horis langsung bergegas ke tujuannya, sedangkan Leo yang belum berbicara sepatah kata, harus melaksanakan perintah itu. Di sisi lain Happy yang sedang memperbaiki tali sepatu mendengar percakapan tersebut, lalu diam-diam mengikuti Leo tanpa sepengetahuan teman-temannya.
36 INT. SEKOLAH – GUDANG – PAGI
Leo membuka pintu gudang dan masuk. Terlihat banyak barang. Leo mencari bola basket.
HAPPY
Boleh aku membantumu?
Leo menoleh ke belakang, Happy datang dengan alasan bohongnya. Happy masuk dan matanya melihat sekeliling gudang.
HAPPY
Wah di sini panas banget dan..
Happy mencolek meja.
HAPPY
Berdebu
LEO
Ngapain kesini? Katanya tidak akan mengganggu gue lagi
Happy berjalan mendekati Leo.
HAPPY
Tenang saja. Aku hanya membantu bukan mengganggu. Kan, berbeda pengertian
Happy mengedipkan mata sebanyak tiga kali sambil tersenyum lebar. Leo tidak berpengaruh pada godaannya itu, ia kembali mencari bola basket. Happy ikut membantunya meskipun dilarang. Ada lemari cokelat besar dan panjang. Happy berjalan ke lemari itu dan saat lemari dibuka. Banyak jenis bola terkumpul di dalam lemari. Happy mengambil bola basket dan berbalik dengan ekspresi arogannya. Satu tangan memegang bola dan satu tangannya di pinggul.
HAPPY
Lebih cepat lebih baik
Leo berjalan menghampiri Happy untuk mengambil bola dari tangannya, tetapi Happy sengaja menahannya. Leo yang sudah tidak suka dengan tingkah Happy yang sering kali mengajaknya bercanda. Leo mendorong Happy ke lemari dengan keras. Dampaknya membuat Happy kesakitan dan bola jatuh dari tangannya.
LEO
Sudah berapa kali gue bilang. Jangan mendekat!
Happy kaget. Napas Leo lebih cepat dari biasanya dan serius kali ini. Happy tidak berani menatap matanya dan tidak bisa bergerak dari genggamannya yang terus mencengkeram pundaknya semakin erat.
HAPPY
Le—sakit
Leo menyadari bahwa dirinya kehilangan kendali, lalu mengambil bola basket di lantai dan berjalan keluar gudang sambil berkata.
LEO
Jika lu tidak pernah mengganggu gue, tidak ada yang terluka. Jangan membuat mereka semakin membenci gue
Happy memeluk Leo dari belakang. Mata Leo membesar dan bola basket lepas dari tangannya.
HAPPY
Tidak! A-aku tidak peduli! Aku tidak peduli seberapa besar mereka tidak menyukaimu, tapi aku tidak! Ini keinginanku sendiri untuk mendekatimu. Aku tidak berniat membuatmu dalam masalah. Tidak sama sekali. Aku cuma ingin kita berteman
Happy menghadap langsung dengan Leo dan berani menatap matanya.
HAPPY
Aku paham kenapa kamu bersikap dingin, aku tau kamu terganggu. selama ini kedatanganku sebagai pengganggu doang. Aku cuma ingin kita bersama-sama di sisa hidup kita yang singkat ini, itu doang
Happy mengatakannya dengan tatapan yang dalam. Setetes air mata keluar, Happy menundukkan kepala.
HAPPY
I'm so sorry Leo. I'm promise. Aku tidak akan menggangguimu lagi, tapi hanya untuk hari ini saja
Happy menuding Leo dua jari dan mengubah ekspresi Leo menjadi datar.
INSERT :
Bayu mendengar pembicaraan mereka dari luar gudang. Bayu memilih untuk pergi sebelum tertahuan.
LEO
Kita harus ke lapangan. Pak Horis sudah menunggu
Leo mengambil bola basket di lantai.
LEO
Kita akan bicarakan ini nanti. Sepertinya lu punya alasan kenapa gue dijadikan sebagai pilihan dan lu harus jelaskan itu
Leo pun keluar. Dengan cepat Happy mengangkat kepala dan tersenyum bahagia, lalu keluar gudang.
37 EXT. SEKOLAH – LAPANGAN – PAGI
Olahraga sudah dimulai. Pak Horis dan murid-muridnya sedang merentangkan tangan dan memutar kedua tangan.
PAK HORIS & SISWA - SISWI
1, 2, 3, 4, 5..
Happy datang dan berbaris di barisan Indy paling belakang.
INDY
Ke mana aja? Gue cari kemana – mana juga. Gue khawatir jika lu pingsan atau apa
HAPPY
Hehe..Pup
Di samping itu. Leo meletakkan bola basket di samping Pak Horis, lalu bergabung dan berbaris di barisan Bayu tepat di belakangnya. Jarak antara Happy dan Leo sekitar tiga meter dan tidak ada lirikan di antara mereka.
PAK HORIS
Oke anak-anak. Waktunya lari. Tiga putaran mengelilingi lapangan. Mulai dari samping sini. Silakan
Barisan paling depan ujung kiri mulai berlari santai dan disusul barisan selanjutnya. Happy berlari santai bersama Indy dan bercanda tidak mengenal tempat.
HAPPY
Ayo kita lomba. Siapa yang lebih cepat
INDY
Ayo
HAPPY
Tiga!
Happy lari duluan.
INDY
Ih curang banget
Indy menyusul Happy sekencang mungkin, saat Indy setaranya,
SLOW MOTION
Happy menyenggol badan Indy hingga Indy bertabrakan dengan Leo.
INDY
Aduh.. Bukan gue bukan gue
Leo tidak marah, justru Leo menahan Indy dengan memegang bahunya. Hal itu membuat Indy terkesima. Happy berhenti lari melihat adegan itu dan ada kepuasan.
TASYA
Woi lari woi
Setelah satu putaran, Tasya dan beberapa siswa lainnya saat melewati mereka berdua ikut kesenangan dan ada yang mensiulinya, tapi hanya Bayu yang tidak suka. Indy pun melanjutkan larinya dan mendekati Happy. Happy menggoda Indy yang merasa malu. Ketika melewati Pak Horis yang hanya berdiri memperhatikan murid – muridnya, menggelengkan kepala. Happy cengengesan.
AFTER
Pak Horis telah membagi kaum perempuan menjadi dua tim untuk bertanding bola basket. Happy dan teman – temannya menjadi satu tim dan siap bertanding. Pak Horis berdiri di tengah lapangan dan melempar bola ke atas. Permainan pun dimulai, sedangkan kaum putra hanya menjadi penonton. Bola basket dipegang oleh tim Indy dan anggotanya sudah menyebar ke daerah lawan. Salah satu anggotanya memegang bola terpaksa mengoper asal karena dikepung. Happy yang menangkap bola tersebut, tapi kebingungan untuk mengoper bola. Dirinya juga dikepung. Di kejahuan sebelah kanan, Indy melambaikan tangan, tetapi di sebelah kiri, juga melambai. Posisi itu, Happy sulit mengambil keputusan.
HAPPY
Eh? Gimana ini?
Pak Horis membunyikan peluit, karena Happy terus memegang bola basket dan tidak mendribel bola.
BAYU
Hahahahaha
Bayu menyenggol lengan Leo yang hanya menonton pertandingan dengan sikap duduk kaki membentuk angka empat.
BAYU
Lu lihat tadi? anak baru itu bodoh banget. Gak bisa main. Haha..
Leo tidak mau membalasnya hanya menyilang tangan.
BAYU
Tapi lucu juga sih. Anaknya sweet gitu. Pintar dan baik lagi. Menurut gue, dia pemikirannnya berbeda dari kita semua dan sangat memahami orang lain. Dewasa lah, ya.. kadang, rada – rada gak jelas. Buktinya, dia anak baru.. lebih memilih lu, ya kan. Makanya gak salah kelas jadi rame
Bayu menceritakan sosok Happy, tapi tidak sadar kalau Leo memperhatikan dirinya.
BAYU
Tapi lu gak salah. Tenang, gue ada di pihak lu. Kita kan sesama jenis, jadi.. (berbisik) kalau lu suka sama dia, sikat lah. Keburu jiwanya hilang.
Leo langsung mengerutkan kening.
Dua poin untuk tim lawan. Tim Happy merasakan kekalahannya. Kecuali Happy memberi semangat ke teman-temannya. Pertandingan dimulai kembali. Semua kembali ke posisi masing – masing. Indy berada di belakang Happy sebagai posisi center. Matanya tidak fokus pada Happy yang ada masalah pada bagian punggung belakangnya. Tidak hanya itu, Indy melihat ada luka di sikunya. Indy menghampiri Happy.
INDY
Happy. Punggung lu sakit? Dari tadi gue perhatiin. Pegal, sakit atau bagaimana? atau lu masih kurang vit?
HAPPY
Gakpapa. Pegal – pegal sedikit doang. Biasalah, kalau main basket kan kita ngeluarin tenaga
Indy menekuk lengan kanan Happy. Menunjukkan luka di sikunya.
INDY
Trus ini kenapa?
Happy baru sadar kalau kalau ada luka tergores di sikunya akibat benturan lemari. Indy berjongkok, melihat luka lebih dekat, tapi tidak menyentuhnya.
INDY
Darahnya masih segar. Masih baru nih. Lu gak jatuh kayanya pas main. Lu jatuh di toilet ya?
HAPPY
(Menyengir)
Ia.. Aku lari dan nggak sadar kalau lantainya basah. Jatuh deh
INDY
Kaya anak kecil aja
Leo dan Bayu melihat Happy dan Indy tidak fokus dalam bertanding. Mereka berdua membahas sesuatu padahal pertandingan sudah dimulai.
BAYU
Sedang apa mereka?
Datanglah bola basket melayang tinggi dan akan jatuh ke satu titik yaitu...
IRMA
Indy! Happy! Awas!
Satu lapangan heboh. Happy yang lebih dulu menyadari, melindungi kepala Indy dengan tangannya. Namun, mereka berdua berhasil selamat berkat Bayu lebih cepat menangkap bola daripada cepatnya jatuhnya bola. Semua bertepuk tangan. Bayu meninggikan diri.
BAYU
Oh terima kasih terima kasih
Indy berdiri. Bayu melepas bola dan memegang kedua pipi Indy.
BAYU
Kamu tidak apa – apa?
Indy melepas tangannya dari pipinya.
INDY
Apaan sih, tangan lu kotor tau. Muka gue bisa jerawat
Leo sempat berdiri, tapi tubuhnya tak berkehendak untuk bergerak dan jadinya hanya berdiri diam. Happy keluar dari lapangan dan izin ke Pak Horis dengan alasan ingin ke toilet.
38 INT. SEKOLAH – TOILET – SIANG
Happy sudah berkeringat dingin dan panik, ia basuh lukanya dengan air mengalir. Saat membasuh, Happy mendengar ada suara yang datang. Happy segera mematikan keran dan masuk ke salah satu toilet bersekat. Untuk sesaat, Happy beristirahat sejenak untuk menenangkan diri sembari menutupi lukanya dengan tisu toilet.
HAPPY
Aduh..
Happy menegakkan badan ketika menekuk badan.