Int. Café – Siang hari.
Setelah lomba usai, hubungan Bella dan Aldo pun merenggang Takada komunikasi bahkan berjumpa. Seakan Bella tengah menghindar pasca lomba. Hari mingggu, geng nya Aldo nongkrong disebuah café. Membahas beberapa hal, dan tak sengaja berjumpa dengan Rena yang menggandeng cowok lain. Hal tersebut, membuat Aldo marah hingga membuat hubungan mereka kandas.
(GENGNYA ALDO DI POJOK SEBUAH CAFÉ DAN SEDANG BERGURAU MEMBAHAS BEBRAPA HAL)
FAREL
Makan, mulu!
BOBI
Biarin! Daripada Aku kurus terus mati kelaparan kalian mau bertanggung jawab?
(sambil mengunyah makanan di mulutnya yang penuh)
FAREL
Telan dulu tuh, makanan!
BOBI
Kamu juga yang ngajak bicara.
ALDO
Sudah … Biarin aja! Kalau Bobi kurus nanti malah aneh.
(TAWA PECAH)
BOBI
Oh, ya. Hubunganmu dengan Bella bagaimana, Do?
FAREL
Iya, tuh.
(sambil menyeduh minumannya)
ALDO
Makin renggang sejak lomba telah usai. Emangnya kenapa?
FAREL
Yah, tidak apa-apa. Kirain berlanjut ke hubungan pacarana gitu?
ALDO
Tidaklah. Kan Aku sudah punya pacar.
BOBI
Kirain mau berpindah ke lain hati, Do. Lagian Bella jauh lebih cantik, pinter, baik disbanding Rena. Aku aja mau kalua jadi pacarnya Bella.
FAREL
Bellanya yang tidak mau sama kamu. Mimpi!
(Menjitak kepala Bobi)
BOBI
(mengaduh)
Au …
Eh, coba lihat sana! Itu Rena, pacarmu sama cowok lain!
FAREL
Sudah, deh. Tidak usah mengalihkan pembicaraan!
BOBI
Itu, serius! Lihat, sana!
(menunjuk)
(SEMUA SONTAK TERTUJU DENGAN ARAHAN BOBI, ALDO PUN CURIGA DAN CEMBURU HINGGA LANGSUNG MENGAHAMPIRI MEREKA)
ALDO
(beranjak dari tempat duduknya)
Beraninya jalan sama cowok lain!
FAREL
Do, mau kemana?!
BOBI
Pasti mau melabrak. Ayo kejar dia!
(MEREKA BERDUA MENYUSUL ALDO YANG MENGAHAMPIRI PACARNYA)
ALDO
(menggeprakkan tangannya di atas meja)
Rena!! Ini siapa?
(menunjuk kea rah cowok yang duduk di dekat Rena)
RENA
(terbata-bata)
Em … Ini …
ALDO
Siapa, kamu?!
(meraih kerah baju cowok tersebut)
Ini, cewek Aku! Berani-beraninya kamu jalan dan bermesraan dengan cewekku!?
RENA
Do, lepasin!
(mencoba melerai)
ALDO
Jelasin, siapa dia?!
RENA
Dia, pacar baruku!
ALDO
Pacar? Ouh, jadi kamu selingkuh di belakang Aku? Hah!
RENA
Iya, karena Aku udah muak sama kamu. Kamu sibuk ngurusin lomba, sikapmu juga selama ini dingin.
ALDO
Oh, begitu. Oke. Mulai sekarang kita putus!!
RENA
Baik! Ayo sayang, kita pergi dari sini!
(menggandeng pacar barunya pergi dari kafe)
(ALDO DAN KEDUA SAHABATNYA PUN KEMBALI KE MEJA YANG SEMULA, DAN MENCOBA MENENANGKAN ALDO ATAS KEJADIAN TERSEBUT)
FAREL
Do, keputusanmu udah benar! Jangan disesali lagi, redam emosimu!
(menepuk Pundak Aldo)
BOBI
Iya, Bro! Keputusanmu sudah tepat. Tinggal kamu move on cari pengganti yang baru.
(asal ceplos)
FAREL
Bob! Sahabatmu masih patah hati, omonganmu dijaga!
BOBI
Benar kan? Biar tidak sedih berlarut-larut, segera cari pengganti. Bella misalnya? Aku lihat-lihat kalian berdua cocok, dan saling memendam rasa.
FAREL
Iya, juga sih. Perasaanmu ke Bella sebenarnya bagaimana, Do?
ALDO
Em … Aku tidak tahu, emang Aku merasa nyaman sama Bella. Tapi, Aku tak mau sakit hati lagi.
FAREL
Bro! Jujur sebenarnya, Aku juga suka sama Bella. Tapi, jika lebih Bahagia sama kamu. Aku dukung! Aku rela.
(terus terang)
ALDO
Maksud, kamu?
FAREL
Iya. Aku sudah lama naksir sama Bella sejak awal kejadian di kantin itu.
ALDO
Terus, kenapa tidak diungkapkan?
FAREL
Karena, yang diucapkan Bobi ada benarnya. Kalian berdua, serasi dan terlihat saling memendam rasa. Buruan nyatakan perasaanmu!
ALDO
Hm … Nanti coba ku pikirkan lagi.
(dilemma)
FAREL
Kamu, tidak usah memikirkanku. Aku kan ganteng juga tidak kalah denganmu. Pasti banyaklak yang mau sama Aku. Haha …
(gaya sok keren)
BOBI
Iya, ganteng dilihat dari sedotan. Haha …
FAREL
Apapun yang terjadi kedepannya, kami dukung keputusanmu! Iya kan, Bob?
BOBI
Iya, Bro!
ALDO
Makasih, Bro! Emang kalian sahabat sejati.
BOBI
Sama-sama. Boleh nambah makan kan, ini?
ALDO
Iya, pesan aja semaumu!
(GELAK TAWA PUN PECAH SEBAGAI OBAT KESEDIHAN ALDO YANG SEDANG PATAH HATI)