Int. Kamar Bella – Sore hari.
Bella pun langsung menuju kamarnya, kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur. Disaat Bella hendak memejamkan mata sebentar tib-tiba teringat dengan suatu hal yakni, belum mencoba menghubungi Aldo.
Bella pun beranjak dari tidurnya dan mengambil ponselnya. Ia sempat bimbang, telfon atau tidak atau cukup mengirimkan pesan saja. Namun tak sengaja memencet nomor Aldo dan terhubung.
(BELLA REBAHAN DI ATAS KASURNYA, LALU TERBANGUN KARENA TERINGAT SESUATU)
(MENGAMBIL PONSEL DAN MELIRIK NOMORNYA ALDO)
BELLA
(bimbang, sambil menghitung pakai jarinya)
Telfon tidak, ya? Iya, tidak, iya, tidak, iya.
Huh?!
(MENEPUK JIDATNYA DAN TAK SENGAJA TERTEKAN NOMOR ALDO)
(WAJAH PANIK)
Int. Kamar Aldo – Sore hari.
Aldo pun sampai di rumahnya, baru saja merebahkan tubuhnya. Tiba-tiba teman-temannya menghubunginya ternyata sudah sampai di rumah Aldo. Aldo pun mempersilahkan masuk, dan mereka pun akhirnya bermain PS bareng.
Saat bermain PS, terdapat nomor tak dikenal menelfon Aldo. Karena teman-temannya merasa terganggu, akhirnya diangkat oleh Aldo. Maka terjadilah komunikasi sebentar antara Aldo dengan Bella.
(ALDO MEREBAHKAN BADAN KE KASURNYA, TIBA-TIBA ADA NOTIF DI PONSELNYA)
(ALDO PUN TURUN DARI KAMARNYA MENEMUI PARA SAHABATNYA)
(ALDO, FAREL DAN BOBI BERMAIN PS DI KAMARNYA ALDO)
(PONSEL ALDO BERDERING, DAN SAHABATNYA MERASA TERGANGGU SEHINGGA MENGANGGKAT TELFONNYA)
ALDO
(mengerutkan kening)
Nomor siapa ini?
BOBI
(focus bermain PS)
Do, angkat saja telfonnya. Ganggu, nih!
ALDO
(Kesal)
Halo? Ini siapa?
(taka da suara, Aldo pun mengulangi lagi pertanyaannya)
Halo? Ini siapa? Jika tidak ada respon saya tutup telfonnya!
BELLA
(terbata-bata)
Em … Ini sa … ya … Bella.
ALDO
(terkejut, dan sedikit menjauh dari sahabatnya yang main PS)
Hah?! Kamu dapat nomorku dari mana? Siapa yang ngasih?
BELLA
Em … Itu, dari … Temenmu Farel.
(berbicara lirih)
ALDO
Kalau ngomong tuh yang jelas! Terus, ada urusan apa kamu menghubungiku?
BELLA
Lombanya kan seminggu lagi, terus tadi siang Bu Lina mengirim beberapa materi yang harus dikuasai. Kira-kira besok kita latihan di perpustakaan sekolah pulang sekolah, bisa?
ALDO
Iya, bisa. Ada lagi yang mau dibicarakan? Kalau tidak ada, Aku tutup!
BELLA
Iya, sudah.
(ALDO LANGSUNG MENUTUP TELFON SECARA SEPIHAK, DISATU SISI BELLA JUGA SEBAL DITUTUP SEPIHAK)
(ALDO BERGABUNG KEMBALI DENGAN SAHABATNYA MAIN PS)
ALDO
(melempar bantal kea rah Farel)
Kamu apaan sih? Ngasih nomorku segala ke Bella tanpa izin dulu?!
FAREL
(nyengir dan masih tetap focus main PS)
Hehe … Maaf, tadi bilangnya ada perlu buat lomba. Ya sudah, Aku kasih.
ALDO
(muka kesal)
Int. Kamar Bella – Malam hari
Bella masih kepikaran ucapan ditelfon tadi, apakah Aldo akan nepati ucapannya atau tidak? Untuk memastikan Bella pun menghubungi Farel, sahabatnya Aldo untuk memastikannya.
(BELLA TERMENUNG DI DEPAN MEJA BELAJARNYA, MEMIKIRKAN APAKAH ALDO AKAN MENEPATI UCAPANNYA DI TELFON)
(MENGAMBIL PONSELNYA DAN MENGIRIM FILE KE ALDO)
BELLA
Ih, kok tidak ada balasan si? Cuma dibaca doang?! Ini anak pasti datanng Latihan besok atau tidak, ya?
(berpikir dan menemukan ide)
Aku kirim pesan ke Farel aja deh, siapa tahu bisa bantu? Lagian dia kan dekat sama Aldo.
(mengirim pesan ke Farel)
Int. Kamar Farel – Malam hari.
Farel sedang bermain mobile lagend, dan sontak terganggu karena ada notif pesan yang masuk. Farel melihat notifnya, tak disangka dari Bella. Farel senangnya bukan main.
(FAREL MAIN MOBILE LAGEND)
(ADA NOTIF PESAN MASUK DARI BELLA, FAREL SENANG SEKALI)
FAREL
Tak ada angin, taka da hujan. Bidadariku mengirim pesan. Duh … Senangnya hatiku. Tak apalah, Aku bujuk Aldo buat ikut lomba dan Latihan tiap hari. Siapa tahu dari sini Aku makin dekat dengan Bella, terus jadian
(Terkejut, Bahagia dan membayangkan)
(FAREL PUN MENGIRIM PESAN BALIK KE BELLA, BAHWA DIRINYA BAKAL BANTUIN BELLA MEMASTIKAN ALDO IKUT LOMBA DAN LATIHAN TERUS)