Ext. Lorong sekolah - Pagi hari.
Bela dan Kayla pun memutuskan untuk masuk kelas setelah kejadian tersebut. Disaat mereka berdua berjalan di lorong menuju kelas, Kayla merasa kesal sendiri setelah mengerti kejadian yang sebenarnya. Sedangkan Bela merasa penasaran terhadap siswa yang bernama Aldo.
KAYLA
Ouh iya, kejadian di kantin tadi itu kamu belum cerita. Kamu berantem dengan Rena itu apa sebabnya?
BELLA
Oh… Itu sebenarnya Aku tidak sengaja numpahin kuah bakso ke seragamnya cowok tadi karena tersandung. Terus tiba-tiba, rena datang marah-marah.
KAYLA
(kesal)
Ih, dasar tuh ya! Emang geng cabe-cabean sukanya cari gara-gara. Kalau Aku tahu tadi itu kamu yang dimarah-marahin, sudah Aku geprek mereka semua!
BELLA
Udah, tidak usah berlebihan begitu. Emangnya mereka ayam? Mau digeprek?
(tertawa kecil)
KAYLA
Kamu tuh ya, Bel. Aku belain kamu bukannya bercanda.
(cemberut)
BELLA
Iya tahu, makasih ya. Sudah mau jadi sahabat Aku yang baik.
(berpelukan)
Int. Kelas IPA - Pagi hari.
Bel masuk pun berbunyi, semua siswa kembali masuk ke kelas masing-masing. Akan tetapi, saat Bella dan Kayla sudah di kelas dan duduk di tempat duduk. Gengnya Rena yang kebetulan sekelas juga,tiba-tiba melabrak Bella dan memperingatkan untuk jaga jarak serta tidak caper ke Aldo.
RENA
(menghampiri meja Bella, menggeprakkan tangannya)
Heh, Kamu! Anak baru pindahan! Jangan sok kecantikan deh di sini. Sok-sok an caper juga ke Aldo.
BELLA
(diam terkejut)
Suasana kelas yang hening menjadi panas. Semua siswa di kelas menjadi penonton pertengkaran mereka.
RENA
(kesal dan duduk di atas meja Bella)
Anak baru aja songong, belagu! Kamu, belum tahu siapa Aku? Hah!?
CIKA
(wajah belagu)
Belum tau mungkin dia.
LUNA
(centil)
Aku, kasih tahu ya… Rena ini pacarnya Aldo.
KAYLA
(berdiri dari kursi)
Kalian mau apa sih? Iri sama Bella?
BELLA
(menahan Kayla, menarik lengannya untuk sabar)
RENA
Kamu tidak usah ikut campur! ini urusanku sama dia, tidak ada urusannya dengan kamu!
(marah sambil menunjuk pakai jari)
KAYLA
Jelas ini urusanku juga. Bella sahabatku!
(mulai emosi)
BELLA
(menenangkan)
Sudahlah, Kay. Tidak usah diurusin!
CIKA
Wah… Dia nantangin, Ren!
RENA
(beranjak dari meja yang diduduki)
Kamu, berani ya sama saya?!
Tiba-tiba, ada suara sepatu. Terlihat dari jendela, bu guru sedang berjalan menuju kelas siap untuk mengajar.
LUNA
(ekspresi gugup)
Guys…Guys… Guru datang! Lanjut nanti saja, daripada kita semua masuk BK?!
ALL
(melihat ke jendela)
RENA
(mengancam)
Urusan kita belum selesai! Aku peringatkan, mending jauhin Aldo dari sekarang dan jangan caper sama dia! Kalau kamu beranimencoba rebut Aldo dari Aku, siap-siap ada urusan denganku! Paham?!
Mereka bertiga Kembali ke tempat duduk masing-masing. Begitupun dengan semua siswa yang ada di dalam kelas, Kembali ke seperti semula.
KAYLA
(geram)
Bel, kok kamu diam aja sih?
BELLA
Sudahlah, Kay. Aku tidak ada urusan sama mereka, lagian kalau dilayani malah panjang nanti urusannya.
(menasehati)
KAYLA
Tapi, Bel…
BELLA
Kay…
(termenung, penasaran sosok Aldo)
Kondisi kelas pun kembali tenang, dan guru mulai melakukan pemebelajaran. Disatu sisi, Bella makin penasaran dengan sosok Aldo. Namun, Ia teringat dengan tujuan utamanya. Bahwa, Ia di sini untuk mencari ilmu dan tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya, serta tidak mau menyia-nyiakan beasiswanya.
Int. Kelas IPS - Pagi hari
Lain halnya kelas IPS, suasana kelas selalu ramai tak pernah sepi. Bobi, salah satu sahabat Aldo tengah sibuk makan di kelas Bersama teman kelas lainnya. Aldo dan Farel pun masuk ke kelas setelah dari kantin, dan lansung duduk di bangkunya. Anehnya, Aldo langsung menelungkupkan wajahnya, sedangkan Farel sebaliknya dengan wajah berseri-seri. Bobi yang melihat tingkah kedua sahabatnya aneh, akhirnya menghampirinya.
BOBI
(heran)
Bro, kalian ada apa sebenernya? Aku perhatiin dari jauh, aneh tingkah kalian berdua.
(ngelawak)
Kesambet ya?
ALDO
(diam dengan posisi wajah tertelengkup di atas meja)
BOBI
Do? Rel?
FAREL
(wajah berseri)
Tahu tidak?
BOBI
(spontan dengan nada melawak)
Tidak! Kan kamu belum cerita.
FAREL
Hm… (kesal)
Tadi di kantin tidak sengaja ketemu bidadari (masih membayangkan kejadian tadi)
BOBI
Bidadari? Mana ada bidadari? Halu ya…?!
(ngeledek sambil ngemil jajan)
FAREL
Halu katamu?! (melotot)
BOBI
(nyengir)
Eh, iya tidak halu. Ya sudah, coba cerita dari awal biar Aku ngerti.
FAREL
(bercerita)
Hm… Tadi itu, di kantin Aldo tidak sengaja ditabrak cewek sampai ketumpahan kuah bakso di seragamnya. Tapi, tiba-tiba pacarnya Aldo datang. Tahu sendirilah, kelanjutannya pasti bagaimana kalua sudah berhadapan dengan Rena?
BOBI
(menebak)
Berantem?
FAREL
(mengangguk)
Iya
BOBI
Terus bagaimana lagi?
(penasaran)
FAREL
Terus satu kantin pada ngeliatin mereka berantem. Akhirnya, Aku lerai. Lagian si Aldo diam aja, tidak ada reaksi. Tapi, dari kejadian itu ada hikmahnya buat Aku.
(senyum-senyum sendiri)
BOBI
Orang berantem ada hikmahnya? Nih lagi, senyum-senyum tidak jelas. Aneh!
(ekspresi takut, geli)
FAREL
Iya, hikmahnya Aku dapat kenalan sama cewek yang nabrak Aldo.
BOBI
Cewek yang nabrak? Siapa namanya?
(kepo)
FAREL
Bella, anak baru pindahan itu.
BOBI
(terkejut, sambil menyemburkan minuman yang diminum)
WHAT?!!
FAREL
(kesal)
What… What?!
Ini mukaku basah karena kamu sembur
(mengelap)
BOBI
Hehe… Maaf, Aku terkejut. Bella yang cewek cantik itu? Anak berprestasi yang pindahan itu?
(bertanya meyakinkan)
FAREL
Iya, tadi Aku juga sempat berkenalan.
(tersenyum Bahagia)
BOBI
Pantas! Kamu senyum-senyum begitu dari tadi. Cuma kenalan aja? Dapat nomor HP nya tidak? Kalau dapat bagi dong!
(memelas dengan wajah sok imut)
FAREL
Ouh iya, lupa
(menyesal)
BOBI
Do, kamu kenapa sih? Sakit? Patah hati? Galau?
(bertanya ke Aldo yang sejak tadi hanya diam)
ALDO
(mengangkat wajahnya)
Tidak
BOBI
Terus?
ALDO
(cuek)
Aku, tidak paham dengan apa yang kalian bicarakan. Bella siapa?
FAREL
Dari tadi kamu tidak paham Bella itu siapa?
(terkejut tidak percaya)
BOBI
Bella itu anak baru pindahan yang punya segudang prestasi. salah satu idola baru di sekolah ini. Nih, sosmednya lihat deh!
(memperlihatkan dengan antusias)
FAREL
Iya benar, sudah cantik, pintar, berprestasi, beratitude lagi.
(memuji-muji)
ALDO
Hmmm
(melihat fotonya sekilas dan diam)
BOBI
Sudah?! Hanya begitu saja reaksimu?
(tak percaya)
FAREL
Nih orang tidak normal apa bagaimana? cewek cantik kaya bidadari begini hanya direspon begitu saja?
(heran)
ALDO
I don’t know, and I don’t care
(cuek)
BOBI
Sudah, jangan heran dengan sahabat kita yang satu ini.
FAREL
Andai aja Aku bisa jadi pacaranya dia
(berandai-andai)
BOBI
Tidak usah halu ketinggian. Bellanya juga belum tentu mau sama kamu! Hahaha
(meledek)
FAREL
Kamu tuh ya?! Bukannya dukung sahabatnya malah menjatuhkan?!
(kesal)
BOBI
(nyengir tak bersalah)
Iya, iya. Aku dukung!
ALDO
(diam dan batin penasaran)
Bella?
(bertanya dalam hati)
Guru pun datang, kelas menjadi kondusif. Obrolan mereka pun berakhir. Menyisakan rasa penasaran di hati Aldo dengan sosok Bella.