Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
108. INT. RUANG KONTROL - MALAM
Ari dan Andika berjalan menuju ruangan Janet.
ANDIKA
ARI
Mereka berhenti di depan ruangan Janet.
ARI (CONT’D)
Ari masuk ke ruangan Janet.
109. INT. KANTOR JANET - MALAM
ARI
Janet melihat ke Ari.
JANET
ARI
JANET
Janet memberikan USB ke Ari.
ARI
JANET
Ari mengambil USB itu.
ARI
Ari keluar ruangan Janet.
110. INT. RUANG KONTROL - MALAM
Ari menutup pintu kantor Janet
ARI
ANDIKA
Andika mengikuti Ari.
111. INT. RUANG VIDEO - MALAM
Andika dan Ari masuk ke dalam sebuah ruangan dengan dua buah kursi sofa besar yang berhadapan. Andika bingung.
ANDIKA
Ini dimana mbak?
Ari melewati Andika. Ia menghubungkan USB yang diberikan Janet ke komputer. Ari sibuk mengetik di keyboard.
ARI
ANDIKA
ARI
(beat)
Ari mengetik di kolom yang tersedia.
NAMA : ANDIKA SUHANDAR
UMUR : 48
TANGGAL MENINGGAL : 8 AGUSTUS
SEBAB : EFEK SAMPING KECELAKAAN
Ari menekan tombol enter.
Ruangan menjadi gelap.
ARI (CONT’D)
Andika duduk di salah satu kursi. Ari datang dan memasangkan earphone ke telinga Andika.
ANDIKA
Ari duduk di kursi depannya dan memakai earphone juga
ARI
ANDIKA
(gugup)
ARI
Sofa perlahan berubah posisi dan membuat Andika dan Ari menghadap ke langit.
POV ANDIKA
Langit-langit menjadi semakin gelap.
POV END
ANDIKA
ARI
POV ANDIKA
Langit-langit gelap total
ANDIKA
ARI (O.S)
FADE OUT
112. INT. RUMAH BIDAN - SIANG
Suara bayi menangis
BIDAN (O.S)
FADE IN
Andika melihat NINGSIH (20) yang sedang tiduran di atas kasur. Bidan memberikan bayi kepada Ningsih.
Ningsih tersenyum melihat bayi itu.
Andika dan Ari ada di sudut ruangan
ANDIKA
ARI
JOKO (23) masuk ke dalam ruangan dan menghampiri Ningsih. Joko terlihat senang.
Andika menitikan air mata.
ANDIKA
Joko dan Ningsih terlihat sangat senang.
Andika mendekati mereka.
POV ANDIKA
Joko dan Ningsih semakin jauh.
POV END
113. INT. PERPUSTAKAAN MARINA - MALAM
Marina dan Nova sedang minum teh sambil berhadapan. Taman terlihat dari jendela besar perpustakaan. Taman itu dihiasi lampu.
Perpustakaan Marina juga terlihat terang di malam hari. Lampu-lampu semua dinyalakan.
Nova menyeruput tehnya.
MARINA
NOVA
Ya
MARINA
(beat)
NOVA
MARINA
(beat)
Marina menyeruput tehnya.
NOVA
MARINA
(beat)
Nova meletakkan gelasnya di atas meja.
NOVA
Alvin membuka pintu. Nova melihat Alvin.
NOVA (CONT’D)
ALVIN
NOVA
Nova berdiri.
NOVA (CONT’D)
(beat)
MARINA
NOVA
Map hitam ada di atas meja, Nova memberi kode.
NOVA (CONT’D)
MARINA
(tersenyum)
Nova meninggalkan Marina dan keluar ruangan bersama Alvin.
Marina meletakkan cangkirya dan mengambil map itu.
Di dalam map itu ada sebuah buku hitam. Di sampulnya tertulis
“AIRENEE”
MARINA
Marina tersenyum dan membuka buku itu.
114. INT. MOBIL ANDIKA - PAGI
Andika membuka mata. Ia melihat ke arah kanan dan kirinya. Hujan lebat di luar mobil itu. Ari duduk di sebelah Andika.
ANDIKA
ARI
Andika muda menyetir mobil. Ia menghentak setir mobil. Andika dan Ari melihat ke arah Andika muda.
ANDIKA MUDA
(beat)
Andika muda memencet klakson mobil.
Andika yang duduk di sebelah Ari sudah terlihat panik.
ARI
ANDIKA
Andika mulai berkeringat dan menggoyang-goyangkan kakinya. Ari melihat Andika.
ANDIKA (CONT’D)
ARI
ANDIKA
ARI
Mobil menabrak Nina. Andika muda mengerem mendadak.
Andika melihat ke arah depan dengan takut. Ari melihat ke arah depan dengan santai. Sedangkan Andika muda melihat ke arah depannya dengan panik.
ANDIKA MUDA
Andika muda keluar mobil.
115. EXT. JALAN RAYA - PAGI
Andika muda keluar dari dalam mobilnya. Ia menghampiri Nina dan menggoyang-goyangkan tubuhnya.
ANDIKA MUDA
Andika dan Ari sudah ada di sebelah tubuh Nina. Ari memakai payung hitamnya menutupi Andika dan Ari.
ANDIKA
ANDIKA MUDA
Andika muda melihat jam tangannya. Andika muda melihat dan menggoyang-goyangkannya kembali. Tubuh Nina berbalik.
Kini kita bisa melihat Nina yang memiliki wajah yang sama dengan Ari. Darah mengalir dari kepalanya.
Andika muda terlihat takut. Ia menempelkan jarinya ke hidung Nina. Ia menarik kembali jarinya dengan cepat.
Ari terkejut melihat Nina yang memiliki wajah yang sama dengannya. Payung yang dibawanya terjatuh.
Andika muda kembali ke mobilnya diikuti oleh Andika.
ANDIKA
Andika muda mengendarai mobilnya dengan cepat.
Ari tertawa tapi terdengar sedih. Andika melihat Ari.
ANDIKA (CONT’D)
Andika mendekati Ari. Ia melihat Nina yang memiliki wajah yang sama dengan Ari.
Ari melihat Andika dengan tajam.
ARI
(marah, teriak)
Ari mencekik leher Andika dengan kencang hingga mereka terjatuh.
Andika mencoba melepaskan tangan Ari.
116. INT. RUANG 808 - MALAM
Detak jantung, tekanan darah, dan napas Andika yang sedang tidur di atas tempat tidur mendadak menurun. Ia kritis.
Suster yang sedang berada di sebelah Andika langsung keluar dengan panik.
Tidak lama dokter masuk ke dalam dan memeriksa Andika.
DOKTER
BACK TO