Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
di balik layar : FIRASAT
Suka
Favorit
Bagikan
7. 7

52. INT. KANTOR NOVA - SIANG

Nova dan Ari masih di posisi duduk yang sama. Di atas meja kini sudah ada dua cangkir teh kosong dan teko kecil. Tak lupa map hitam yang tadi diangkat Nova.

NOVA

Saya pikir lebih baik kita berbicara di kantor saya kan?

ARI

(Tersenyum)

Iya bu.

NOVA

Kamu cari map itu kan?

ARI

(Senyum)

Ya.

NOVA

Kenapa?

ARI

Penasaran.

NOVA

Kenapa kamu bisa penasaran?

ARI

Karena map itu datang bersama map coklat yang dikasih Alvin ke saya. Seperti yang kita tahu bu, Administrasi ngga mungkin ambil dua map dalam satu kali perjalanan.
(beat)
Jadi, siapa tau map itu ada hubungannya dengan jiwa yang sedang saya dampingi. Tapi sayangnya saya tidak pernah mendapatkan map itu.

NOVA

Ooo, begitu ya.

Nova mengambil map itu.

NOVA

Menurut kamu apa isinya?

Ari melihat Nova.

ARI

Apa mungkin catatan kejahatan yang pernah dilakukan Andika?
Di dokumen yang saya terima dia pernah melakukan kejahatan tingkat 1, tapi tidak dijelaskan apa kejahatan yang pernah dilakukan.

NOVA

(Tersenyum)

Inilah kenapa saya suka sama kamu. Setelah antar Andika saya harap kamu pindah ke bagian pencatatan kejahatan. Mungkin disana butuh orang pintar seperti kamu.

Ari tertawa kecil dan melihat Nova dengan tajam.

ARI

Tapi ibu belum jawab pertanyaan saya.

Nova meletakkan map hitam itu dan mengambil salah satu cangkir teh.

NOVA

Bukan tentang hal itu (beat) kamu akan mengetahui isi dari map ini setelah kamu antar Andika.

Nova menyeruput tehnya.

NOVA (CONT'D)

Ada yang mau ditanyakan lagi?

ARI

Kalau begitu apa saya boleh tau tentang kejahatan yang pernah dilakukan Andika?

NOVA

(Senyum)

Untuk apa kamu tanya saya kalo kamu bisa tau dengan sendirinya.

Nova memangku wajahnya dengan tangan.

Ari menyadari sesuatu.

ARI

Agak beresiko ya bu.

NOVA

Tapi kamu suka hal-hal yang penuh resiko kan?

Ari menghela napasnya.

NOVA (CONT’D)

Kalau sudah tidak ada yang mau dibicarakan, silahkan keluar.

Ari berdiri dan tersenyum.

ARI

Permisi bu.

Ari berjalan dan membuka pintu.

53. INT. KANTOR ALAM BAKA DIVISI MIMPI DAN FIRASAT - SIANG

Ia menutup pintu kantor Alvin dan berjalan menuju lift. Lift terbuka dan Ari masuk di dalamnya. Pintu lift tertutup.

54. MONTAGE - VARIOUS PLACE

  1. Pintu lift terbuka. Ari yang memakai baju orang biasa berada diantara kerumunan orang-orang yang keluar lift. Ia juga ikut keluar dari dalam lift.
  2. Ari berjalan menuju kantin rumah sakit. Ia mengambil roti dan susu dari rak. 
  3. Ari membayar ke kasir. Kasir memberikan kembalian.

ARI

Makasih mas.

KASIR

Iya sama-sama.

55. INT. KANTIN RUMAH SAKIT - SIANG

Ari duduk di salah satu kursi dan menyantap makanan nya.

Dari jauh Soni melihat Ari. Ia menghampiri Ari dan duduk di sebelahnya.

SONI

Ngapain bu?

Ari mengambil handphone yang ada di kantong celana dan menempelkannya di telinga seperti sedang menerima telepon.

ARI

Oh, kenapa?

SONI

Lagi ngapain?

ARI

Libur sebentar dan merasakan lagi yang namanya kehidupan.

(beat)

Kamu sendiri?

SONI

Sama, jiwa yang saya dampingi juga lagi ketemu keluarganya.

ARI

Ooo

Ari melihat Raline yang datang ke arah tempat duduknya.

ARI

Udah dulu ya, nanti ngobrol lagi.

Raline menghampiri Ari. Soni tidak ada di tempat duduknya.

RALINE

Permisi kak, boleh duduk di sini?

ARI

Ya silahkan.

Raline duduk di depan Ari.

Ari sibuk menghabiskan makanannya sedangkan Raline sedang makan buah. diantara mereka berdua tidak banyak mengobrol.

ARI (CONT’D)

Yang sakit siapa kak?

RALINE

Ya? Oh, bapak saya.

ARI

Ooo.

(beat)

Di lantai berapa?

RALINE

Lantai 5.

(beat)

Kalo kakaknya?

ARI

Kakak saya yang sakit, di lantai 7.

RALINE

Ooo.

Raline melihat kesana dan kemari. Banyak keluarga pasien yang berlalu lalang.

RALINE (CONT’D)

Rame ya kak.

ARI

Iya, semuanya pada dateng.

RALINE

Iya saya juga hari ini dateng sama keluarga saya mau jenguk bapak.

ARI

Ooo.

RALINE

Cuma belum waktunya jadi masih pada nunggu di lobi bawah

Raline melihat ke lobi lantai 1 dan menunjuk.

RALINE (CONT’D)

Itu keluarga saya.

Ari melihat ke arah lobi yang ada di lantai satu (kantin ada di lantai 2). Ari melihat Lutfi dan Ningsih yang sedang duduk di lobi. Terlihat juga Andika yang sedang duduk di sebelah Ningsih.

RALINE (CONT'D)

Ibu saya lagi jagain bapak di dalem.

ARI

Ooo.

Ari memasukkan potongan roti terakhir ke mulutnya dan mengunyahnya dengan cepat.

ARI

Saya pergi dulu ya kak.

RALINE

Saya banyak ngomong ya kak, aduh maaf ya.

ARI

Ngga kok, cuma emang ngga boleh ninggalin lama-lama, takut dicariin.

RALINE

Oo, iya deh kak. Maaf ya kak kalo banyak ngomong.

ARI

ngga apa-apa, saya juga pengen ada temen ngobrol kok cuman waktunya aja yang ga ada.

(beat)

Kalo gitu saya permisi dulu ya kak

Ari berdiri dan meninggalkan tempat duduk itu. Di tengah kerumunan baju yang dipakai Ari berubah menjadi baju kerjanya.

Raline melihat ke arah kerumunan untuk mencari Ari, tapi Ari sudah tidak terlihat lagi.

56. INT. RUANG 808 - SIANG

Ari masuk ke dalam ruang 808. Terdengar air yang menyala di kamar mandi. Ari langsung bergegas mendekati Andika.

ARI

Ya.. Apa boleh buat.

Ari memegang kening Andika

Ari tersentak.

57. INT. MOBIL ANDIKA - PAGI

FLASHBACK

Ari duduk di kursi penumpang di belakang.

Andika muda (30) menyetir mobil. Ia menghentak setir mobil.

ANDIKA MUDA

Ah, kok ujannya deres banget sih.

(beat)

Mana ngga keliatan apa-apa.

Andika muda memencet klakson mobil.

Andika muda menginjak gas mobilnya. Mobil berjalan dengan kencang.

Mobil menabrak Nina. Andika muda mengerem mendadak.

Andika melihat ke arah depan dengn takut. Ari melihat ke arah depan dengan santai. Sedangkan Andika muda melihat ke arah depannya dengan panik.

ANDIKA MUDA

Nabrak apaan tuh.

Andika muda keluar mobil.

58. EXT. JALAN RAYA - PAGI

Andika muda keluar dari dalam mobilnya. Ari sudah ada berdiri sambil membawa payung. Ia melihat Andika dengan tajam.

POV ANDIKA

Tubuh NINA (28) terkapar di atas jalan raya. Wajahnya tertutup rambut.

POV END

ANDIKA MUDA

Mba.. Mba..

ANDIKA MUDA

Ah sial.

Andika muda melihat jam tangannya. Andika muda melihat dan menggoyang-goyangkannya kembali. Tubuh Nina berbalik. Ari tidak bisa melihat wajah Nina.

BACK TO

59. INT. RUANG 808 - SIANG

Ari melepas tangannya. Ari ngos-ngosan dan melihat Andika dengan tatapan tajam.

Jari tangan Andika mulai bergerak. Ari tidak melihatnya

ARI

Dasar.. Pembunuh.

pandangan mata Ari mulai kabur dan gelap

60. INT. LOBI RUMAH SAKIT - SIANG

Andika berjalan bersama Lutfi, Ningsih dan Raline. Perlahan-lahan Andika menghilang

61. INT. RUANG 808 - SIANG

Jari-jari Andika mulai bergerak. Nanda tidak sadar dengan hal itu. Andika perlahan membuka matanya. Nanda melihat Andika dan terkejut melihatnya membuka mata.

NANDA

Mas…

Nanda lalu memencet remot untuk memanggil suster.



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar