Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
21. INT. LORONG RUMAH SAKIT - PAGI
Andika berdiri di depan pintu yang terbuka dan terhubung langsung dengan Ari. Ari menutup pintu itu dengan keras.
22. INT. KANTOR ALVIN - PAGI
Setelah menutup pintu Ari berjalan menuju kursi yang tadi di duduki oleh Andika. Alvin membereskan kertas-kertas di atas mejanya. Ia berjalan menuju meja kerjanya tanpa membawa kertas yang ada di atas meja.
ARI
ALVIN
ARI
23. INT. LORONG RUMAH SAKIT - PAGI
Lorong rumah sakit terlihat sangat sepi. Andika mencari kamarnya. Ia menemukan ruang 808.
ANDIKA
(tersenyum)
Andika masuk ke dalam ruangan itu.
24. INT. RUANG 808 - PAGI
Ruangan itu terlihat sepi dan tidak ada siapapun di dalamnya. Andika masuk ke dalam kamar mandi
ANDIKA
Andika keluar kamar mandi. Ia melihat sekeliling ruangan. Ia frustasi.
Andika melihat ke arah pintunya dan keluar kamar 808.
25. INT. LORONG RUMAH SAKIT - PAGI
Andika berjalan di lorong rumah sakit yang kosong. Ada orang yang keluar masuk ruang rawat.
Seorang perempuan memakai topi bulu merah keluar dari dalam ruangan.
ANDIKA
Perempuan itu tidak merespon.
Seorang laki-laki memakai kaus kaki merah melewati Andika.
ANDIKA (CONT’D)
Laki-laki itu tidak merespon.
Kita bisa melihat layar menjadi slow motion.
Andika dikelilingi oleh orang-orang yang memakai jas. Mereka berlalu lalang tanpa mempedulikan Andika.
Slow motion stop.
Andika tersentak.
ARI (O.S)
Andika panik melihat kanan kirinya yang penuh dengan orang-orang berjas yang keluar masuk ruang rawat. Kemudian ia berlari menuju jalan keluar.
26. INT. RUANG KERJA ALVIN - PAGI
ARI
ALVIN
ARI
ALVIN
Ari berdiri dengan lesu.
ARI
Ari berbalik
ALVIN
Ari mengambil dokumennya.
Ari meninggalkan ruangan. Ia membuka pintu dan menutupnya.
27. EXT. LOBI RUMAH SAKIT - SIANG
Andika keluar bersama dengan pegawai alam baka yang lainnya dengan panik dan kebingungan. Pegawai alam baka berlalu lalang hingga ia akhirnya bisa melihat Ari yang sedang duduk sambil membaca majalah
ANDIKA
(teriak)
Ari melipat majalahnya sedikit dan melirik Andika yang sedang kebingungan. Ia tersenyum dan meletakkan majalahnya di atas meja. Ia mendekati Andika. Majalah yang ada di atas meja perlahan menghilang.
ARI
ANDIKA
ARI
Andika memegang tangan Ari.
ANDIKA
ARI
ANDIKA
ARI
ANDIKA
Ari melepaskan tangannya. Ia tersenyum.
ARI
ANDIKA
ARI
Ari berjalan, Andika hanya diam. Ari sadar kalo Andika tidak mengikutinya. Ari berbalik.
ARI
Andika dengan takut-takut menghampiri Ari.
Ari mengambil kertas dan ballpoint yang ada di atas meja. Ia memberikan ballpoint itu ke Andika.
Andika mengambil bolpoin itu
ARI
(Menunjukkan kolom tanda tangan)
Andika menandatangani kertas itu.
Setelah Andika meletakkan ballpoint nya, kertas itu perlahan terbakar dan melayang. Percikan-percikan api yang ada di kertas itu melayang bersamaan dengan abu yang berkumpul mendekat ke pergelangan tangan Andika membentuk angka 28.
Andika melihat dengan bingung
ANDIKA
ARI
Ari berjalan masuk ke dalam lobi. Andika mengikuti Ari
ARI (CONT’D)
ANDIKA
ARI
(beat)
(beat)
ANDIKA
ARI
ACT 2
SEKUENS 3
28. INT. RUANG KONTROL - SIANG
Ari berjalan di depan Andika melewati sebuah lorong. Dari lorong itu kita bisa melihat ruangan-ruangan kaca di kanan dan kiri Ari dan Andika. Di setiap ruangan dilengkapi dengan layar-layar besar yang menempel di dinding. Di setiap ruangan itu ada seseorang yang sedang menonton dan mengedit tayangan yang ada di layar tersebut.
Andika melihat orang-orang yang bekerja itu dengan takjub.
ANDIKA
ARI
Ari berhenti di sebuah ruangan yang gelap. Di pintu kaca itu tertulis “JANET”.
Ari membuka pintunya.
ARI (CONT’D)
29. INT. KANTOR JANET - SIANG
Andika masuk ke dalam ruangan gelap itu. Ari masuk dan langsung menyalakan lampu ruangan.
JANET (25) yang tertutup selimut sedang tidur di sofa. Ari membuka selimut Janet.
JANET
(Kesal)
Janet membuka mata dan menyipitkan matanya.
Janet melihat Ari yang berdiri di sebelahnya. Janet terkejut dan langsung memakai kacamata tebal yang ada di atas meja.
JANET (CONT’D)
ARI
30. INT. RUANG KONTROL - SIANG (MOMENT LATER)
Janet masuk ke dalam ruangannya. Terlihat wajahnya basah dan ia mengelap wajahnya dengan handuk yang dikalungkan di lehernya.
Ari duduk di salah satu kursi yang ada di depan layar, sedangkan Andika duduk di sofa.
ARI
JANET
Janet duduk di sebelah Ari dan memakai kacamatanya. Ia mulai mengetik sesuatu melalui keyboardnya.
JANET (CONT’D)
ARI
JANET
(ke Andika)
Andika terdiam.
ARI
JANET
ARI
(ke Andika)
ANDIKA
Ari menggoyangkan pergelangan tangannya. Andika melihat pergelangan tangannya yang menunjukkan angka 27.
ANDIKA (CONT’D)
JANET
ARI
JANET
ARI
ANDIKA
ARI
Janet berbalik.
JANET
ANDIKA
JANET
Janet dan Ari fokus lagi ke layar di depannya.
Janet mengetik di keyboardnya lagi.
JANET (CONT’D)
ANDIKA
JANET
ANDIKA
JANET
(Bicara sendiri sambil mengetik)
(ke Andika)
Andika diam. Janet lalu melihat Ari dan mereka melihat Andika yang sedang gelisah.
ARI
ANDIKA
Janet dan Ari menghela napas dan kembali fokus ke layar.
JANET
ARI
JANET
ARI
JANET
ARI
JANET
ARI
Janet melihat jam besar yang menunjukkan waktu dua dunia. Di kanan memperlihatkan jam 10.00 yang menunjukkan waktu di alam baka. Sedangkan di kiri menunjukkan pukul 23.00 yang menunjukkan waktu di alam fana.
JANET
ARI
JANET
Janet mengetik dengan cepat di atas keyboardnya. Telepon di ruangan Janet berbunyi. Janet mengangkat telepon.
JANET
Janet menutup telponnya.
ARI
JANET
ARI
Janet masih mengetik di keyboardnya.
Ari berbalik ke arah Andika yang masih menutupi wajahnya.
ARI (CONT’D)
Andika mengelap air matanya dan melihat Ari.
ANDIKA
ARI
Ari tersenyum sambil melihat Andika.
Suara printer menyala dan mengeluarkan kertas. Janet mengambil kertas itu dan berjalan menuju pintu. Janet membuka pintu.
JANET
Andika menghapus air matanya dengan baju yang dipakai dan berdiri, diikuti Ari. Mereka bertiga berjalan keluar.