Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
7. INT. KANTOR ALAM BAKA DIVISI MIMPI DAN FIRASAT - PAGI
Ari berjalan melewati meja kerja teman-temannya. Orang-orang yang melewati Ari memberikan salam dengan sopan. Setiap ada yang mengucapkan selamat pagi selalu dijawab dengan ramah.
Neo melihat Ari dari meja kerjanya dan menghampiri Ari. Ia berjalan mengikuti Ari.
NEO
ARI
NEO
ARI
NEO
ARI
Neo melihat map yang Ari bawa.
NEO
ARI
NEO
ARI
NEO
Ari berhenti berjalan diikuti Neo
ARI
(Mengangkat map yang dibawa)
NEO
Ari memberikan mapnya ke Neo.
NEO
(ragu)
ARI
NEO
ARI
NEO
ARI
Ari mengambil map yang ada di tangan Neo.
ARI (CONT'D)
Ari meninggalkan Neo.
SEKUENS 2
8. INT. RUMAH SAKIT. KANTIN - SIANG
Kantin rumah sakit terlihat ramai dengan orang yang membeli makanan. Orang-orang mengantri di kasir untuk membayar belanjaan mereka.
Ari duduk di salah satu kursi dengan memakai gaun berwarna merah. Di depannya ada satu cangkir teh dan di tangannya ia sedang membaca berkas yang tadi diberikan oleh Alvin .
ARI
(bicara sendiri)
SONI (30) datang dan berdiri di dekat Ari. Soni memakai setelan jas dengan dasi merah. Tak lupa sebuah tanda pengenal digantung di lehernya.
Soni mengetuk meja, Ari melihat Soni
ARI
SONI
ARI
Ari melanjutkan membaca berkas itu.
Soni duduk di sebelah Ari. Soni melihat Ari tidak memakai tanda pengenal.
SONI
ARI
Terlihat orang-orang yang memakai pakaian yang sama dengan Soni berlalu lalang. Kesamaan mereka adalah mereka memakai sesuatu berwarna merah. Ada yang memakai topi merah, sepatu, tas, dasi, jepitan. Tapi yang paling mencolok adalah Ari karena ia memakai gaun berwarna merah dan semua yang dia pakai berwarna merah.
SONI
ARI
Ari melihat Soni.
ARI (CONT'D)
Ari membaca berkasnya lagi
Soni melihat Ari.
SONI
ARI
Soni melihat gaun Ari. Ari melihat gaunnya dan melihat Soni.
ARI (CONT’D)
Ari membaca berkasnya lagi.
ARI (CONT’D)
SONI
ARI
SONI
ARI
(beat)
SONI
ARI
SONI
ARI
(Ingat)
Terdengar sirine berbunyi diikuti pengumuman dari speaker
SUARA SPEAKER
Dokter dan suster terlihat berlari dengan buru-buru ke sebuah lorong. Mereka berjalan dengan gugup dan cepat.
Ari melihat dokter itu dan menyipitkan matanya.
Ari menyeruput tehnya dan setelah itu ia berdiri.
SONI
ARI
Soni melihat ke arah dokter yang berlari-lari.
ARI (CONT'D)
Ari berjalan ke arah dokter berlari.
Soni melihat map yang ditinggal Ari. Soni mengangkat map Ari.
SONI
Ari menjentikkan jarinya dan map itu langsung berpindah ke tangan Ari. Ari berjalan ke arah dokter dan suster yang berlari.
9. INT. LORONG KAMAR RUMAH SAKIT - SIANG
Dokter dan suster keluar dan masuk ke dalam ruangan 808. Ari berjalan dengan santai. Orang-orang tidak mempedulikan Ari yang berjalan melewati mereka.
Ari berhenti di depan ruang 808. Ia melihat ruangan itu ramai dengan orang yang keluar masuk degan panik.
Ari menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan-lahan sebelum masuk ke ruang 808.
10. INT. RUANG 808 - PAGI
Ari berjalan melewati pintu dan masuk ke dalam ruangan itu. Ruangan itu terlihat sepi dan tidak ada dokter yang berlalu lalang dan hanya. Di tengah ruangan itu ada tempat tidur pasien dan di atasnya ada ANDIKA (48) yang berbaring tanpa peralatan penunjang apapun.
Ari menghampiri Andika yang tertidur. Ari melihat Andika sebentar dan menendang tempat tidurnya.
ARI
Andika tidak bangun.
Ari menendang tempat tidurnya lagi. Tempat tidur itu bergerak sedikit
ARI (CONT’D)
Andika tidak bangun.
Ari menghela napas karena kesal. Ia berjalan menuju kamar mandi.
11. INT. KAMAR MANDI RUMAH SAKIT - PAGI
Ari menyalakan keran wastafel dan menampung air di salah satu tangannya. Ia meninggalkan keran air yang masih menyala dan keluar kamar mandi.
12. INT. RUANG 808 - PAGI
Ari berjalan menuju tempat tidur Andika dan mencipratkan air ke wajah Andika. Andika bangun dan langsung duduk karena kaget.
ANDIKA
Andika melihat Ari.
ANDIKA (CONT’D)
Ari menunjukkan tanda pengenalnya yang tiba-tiba tergantung di lehernya.
Tanda pengenal itu tertulis AIRENEE dengan foto Ari yang terpasang di atasnya. Tertulis juga “KANTOR ALAM BAWAH SADAR DIVISI MIMPI DAN FIRASAT”
Andika membaca nama Ari.
ANDIKA
ARI
ANDIKA
ARI
Tanda pengenal hilang dari tangan Ari.
Andika melihat hal itu dan kaget.
ANDIKA
ARI
ANDIKA
ARI
Andika melihat kanan dan kirinya. Ia mencari orang-orang yang harusnya ada di sampingnya.
ANDIKA
ARI
13. INT. RUANG 808 - SIANG
-ALAM FANA-
Dokter sedang bersusah payah menyelamatkan Andika. Jantungnya dipacu dengan alat pacu jantung
BACK TO
14. INT. RUANG 808 - PAGI
Lampu yang menyala redup dan menyala (listriknya seperti naik turun). Andika kebingungan.
ARI
(Kesal)
Listrik kembali stabil.
ARI (CONT’D)
(Ke Andika)
(Ingat)
Ari menjentikkan jarinya. Dari tangannya keluar berkas yang tadi dibawa. Andika melihatnya dengan takjub.
Ari membuka berkas itu dan membacakannya.
ARI (CONT’D)
ANDIKA
(Bingung)
ARI
ANDIKA
(Bingung)
ARI
ANDIKA
ARI
ANDIKA
(Sadar)
Ari melihat Andika.
ARI
ANDIKA
Ari mau menjawab tapi Andika mulai menangis.
ANDIKA
ARI
Andika menangis dengan kencang dan tidak mendengar perkataan Ari
ANDIKA
ARI
Andika tidak mendengar Ari. Tangisannya semakin kencang
ANDIKA
Ari menghela napas.
Ari mengepalkan tangannya. Suara mendadak sunyi.
Andika masih menangis dan sadar suaranya tidak ada. Ia melihat Ari.
ARI
(beat)
ANDIKA
(Tidak ada suaranya)
ARI
ANDIKA
ARI
Ari melepaskan kepalan tangannya.
ANDIKA
ARI
Ari berjalan menjauhi tempat tidur Andika.
Andika mengikuti Ari.
ANDIKA
Ari hilang kesabaran dan berhenti berjalan.
ARI
(Teriak)
ANDIKA
ARI
ANDIKA
ARI
(beat)
ANDIKA
Ari berjalan mendahului Andika.
Andika mau mengikuti ARi tapi ia mendengar suara air keran yang mengalir. Waktu Andika melihat keran itu, kerannya mendadak tertutup dan tidak mengalirkan air. Andika kaget.
ARI
Andika mengikuti Ari.
Mereka melewati pintu.