Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
di balik layar : FIRASAT
Suka
Favorit
Bagikan
9. 9

66. INT. RUANG 808 - MALAM

Andika membuka matanya.

Ruangan terlihat gelap. Terdengar batuk-batuk dari pasien yang ada di sebelah Andika. Lampu di atas Andika tidak menyala sedangkan lampu pasien di sebelah Andika menyala.

Andika melihat Raline yang tidur di tempat duduknya. Kepalanya ada di atas tempat tidur Andika.

Andika mengelus kepala Raline dan membuat Raline bergerak sehingga Andika bisa melihat wajahnya.

Andika menghela nafas karena lega.

Raline membuka mata dan melihat Andika yangs edang memegang kepalanya.

RALINE

Ada apa pak?

ANDIKA

ngga, ngga ada apa-apa

(beat)

tidur lagi sana

RALINE

oh

Raline pindah ke sofa kecil dan tidur disana.

67. MONTAGE - VARIOUS PLACE

  1. (PAGI) Dokter sedang mendatangi Andika yang sudah bisa duduk di atas tempat tidur. Dokter terlihat senang dengan keadaan andika.
  2. (SIANG) andika dan Raline makan siang sambil bercanda satu sama lain dengan akrab
  3. (PAGI) dokter sedang berdiri di sebelah ANdika. Raline terlihat senang. Andika terlihat memaksakan senyumnya.
  4. (SORE) Andika dan Raline keluar kamar dan berjalan di lorong rumah sakit
  5. Andika dan Raline berada di dalam mobil. Andika melihat pemandangan gedung-gedung tinggi dengan tatapan yang sedih
  6. Mobil berhenti di depan rumah Andika. Raline dan Andika turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
  7. Andika masuk ke dalam rumahnya. Di dalam rumah ada Ningsih, nanda dan lutfi. Andika langsung dipeluk oleh Ningsih. 

68. INT. RUMAH ANDIKA. KAMAR MANDI - MALAM

Andika membasuh wajahnya dengan air. Andika mengambil sikat gigi dan melihat angka 13 di pergelangan tangannya. Ia menarik lagi tangan itu dan mengusap angka itu.

ANDIKA

Itu semua bukan mimpi, tapi nyata.

Andika melihat ke cermin. Di pantulan cermin, Andika melihat Ari yang sedang bersandar di belakangnya. Andika terkejut dan melihat ke arah belakangnya. Ari tidak ada.

Andika panik dan langsung keluar kamar mandi.

69. INT. RUMAH ANDIKA. KAMAR RALINE - MALAM

Andika menutup pintu kamar mandi. Ia melewati kamar raline dan melihat Raline yang sedang menelpon. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul sebelas malam.

Andika membuka kamar Raline. Raline melihat andika.

RALINE

Udah dulu ya aku tutup dulu telponnya.

Raline menutup telepon dengan buru-buru.

RALINE (CONT’D)

Ada apa pak?

ANDIKA

Kamu udah punya pacar?

RALINE

Bukan, temen doang.

ANDIKA

Punya pacar juga ga apa-apa.

Andika tertawa kecil

ANDIKA (CONT’D)

Bawa ke rumah, kenalin sama bapak.

RALINE

Apa sih pak? Orang cuma temen doang.

ANDIKA

Iya iya.

Andika tertawa meninggalkan Raline. Ia menutup pintu.

70. INT. KAMAR LUTFI - MALAM

Andika melewati kamar Lutfi yang terbuka sedikit. Andika lalu membuka kamar Lutfi dan melihat Lutfi yang sudah tidur. Andika diam sebentar di ambang pintu memperhatikan Lutfi dan kemudian menutup pintu kamar Lutfi.

71. INT. RUMAH ANDIKA. DAPUR - MALAM

Andika berjalan menuju meja makan dan duduk di kursi. Ia merenung di sana.

Nanda datang. Wajahnya seperti baru bangun tidur.

NANDA

Ngapain mas?

Andika melihat Nanda

ANDIKA

Ngga, ngga ngapa-ngapain kok.

Nanda ke dispenser dan mengambil air.

NANDA

Kok ga tidur?

ANDIKA

Ngga bisa tidur

Nanda duduk di sebelah Andika.

NANDA

Kenapa?

ANDIKA

Mikirin anak-anak. Kok cepet banget sih mereka gedenya.

NANDA

Kayaknya baru kemaren ya mereka kecil, sekarang udah pada gede-gede.

ANDIKA

Kira-kira mereka bisa diandelin ga ya?

NANDA

Ya bisa lah, waktu kamu di rumah sakit juga mereka bisa diandelin.

ANDIKA

Bagus lah kalo begitu.

NANDA

Pokoknya kamu jangan banyak pikiran. Santai aja. Percaya sama mereka karena mereka udah pada dewasa.

Nanda meneguk airnya.

NANDA (CONT’D)

Senin besok kamu udah kerja lagi kan?

ANDIKA

Iya

Nanda bangkit dan mengusap punggung Andika.

NANDA

Istirahat biar lusa bisa kerja.

Andika tersenyum.

ANDIKA

Iya.

Nanda pergi meninggalkan Andika.

72. EXT. TERAS RUMAH - PAGI

Andika sudah rapi dan bersiap berangkat kerja. Di tangannya terlihat angka 11.

Lutfi juga keluar menggunakan lengkap dengan jaket dan helm.

Andika melihat Lutfi.

ANDIKA

Kamu mau kemana?

LUTFI

Nganter bapak ke stasiun.

ANDIKA

Kamu masih kecil juga, SIM belom punya. Gausah, udah bapak naik ojek aja.

LUTFI

O yaudah.

Lutfi masuk ke dalam rumah lagi.

Ningsih keluar

NINGSIH

Yaudah si Dik, biar si Lutfi yang anter aja.

ANDIKA

Dia masih kecil bu, belom punya sim nanti kalo kenapa-kenapa di jalan gimana?

NINGSIH

Ngga dik, dia jago naik motor kok. Kamu ngga tau kan?

ANDIKA

(marah)

udah lah bu aku naik ojek aja. Ngga usah nyuruh-nyuruh Lutfi naik motor. Kalo kenapa-kenapa ibu mau tanggung jawab?

Ningsih kaget.

Andika pergi melewati pagar rumah.

73. MONTAGE - STASIUN KERETA - PAGI

  1. Ojek Andika berhenti di stasiun, ANdika membayar abang ojek dan ia berlari menuju pintu masuk stasiun. Banyak orang yang berjalan menuju pintu masuk stasiun
  2. Andika men-tap kartu transportasinya dan berjalan menju kereta.
  3. Andika masuk ke kereta yang penuh.

74. INT. GERBONG KERETA - PAGI

Andika berdiri di antara orang-orang. Kereta itu penuh sesak.

Ari berdiri di sebelah Andika.

ARI

Halo pak.

Andika melihat ke sebelahnya. Andika terkejut melihat Ari.

ARI (CONT’D)

Apa kabar pak.

Ari melihat Andika.

ARI (CONT’D)

Jangan kaget begitu lah pak.

ANDIKA

Kok bisa?

Ari mengalihkan pandangannya dan tertawa kecil.

ARI

Jadi bagaimana? Sudah memanfaatkan yang saya berikan?

ANDIKA

Belum, banyak yang harus saya urus dulu mbak, kerjaan kantor yang saya tinggal masih harus diberesin dulu.

ARI

Oh

ANDIKA

Mbak Ari bisa kasih masukan ngga mbak??

ARI

Coba pergi ke tempat yang penuh kenangan kalian. Banyak klien saya yang bangun di tengah-tengah pergi ke tempat kenangan mereka. Akhirnya waktu mereka meninggal semua keluarganya jadi bersyukur kalo mereka pernah jalan-jalan terakhir sebelum ditinggal.

ANDIKA

Ooo, bagus juga. Yaudah deh nanti saya coba sarannya mbak Ari.

CUT TO

75. INT. GERBONG KERETA - PAGI

Andika tertidur sambil duduk di salah satu gerbong kereta yang padat.

Scene sebelumnya adalah mimpi Andika.

76. INT. KANTOR ALAM BAKA DIVISI MIMPI DAN FIRASAT - SIANG

Ari berjalan menuju meja kerjanya. Semua orang melihatnya menyapa dengan ramah.

Ari duduk di kursi meja kerjanya dan langsung mengetik diatas keyboard nya.

Neo yang duduk di dekatnya menghampiri Ari.

NEO

Ngapain bu?

ARI

Nulis surat

NEO

Surat apa?

ARI

Permintaan melihat kenangan masa lalu, dan juga merapikan berkas dan buat presentasi untuk rapat akhir tahun.

NEO

Woooooww, saya doain ibu naik jabatan ya bu.

ARI

(senyum tipis)

Yaaa..

NEO

Tapi sekarang kok tumben ibu santai?

ARI

Lagi pulang orangnya.

NEO

Oh, waktu ibu banyak dong.

ARI

Iya. Saya punya waktu,

Ari melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 3 sore.

ARI (CONT'D)

3 jam lagi buat jemput.

Ari melanjutkan mengetik.

Neo kembali ke tempat duduknya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar