Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Nyonya Bian. Itulah pemilik rumah elegan bernuansa megah itu. Puluhan karyawan bekerja untuknya. Namun, ia mempunyai sisi ketidakadilan pada kedua putrinya.
Zeky Alzeth adalah putri kembarnya dengan adik yang bernama Zakiya Almira. Mereka berdua mempunyai sisi kepribadian yang sangat berbeda.
Zeky Alzeth adalah seorang yang tidak terlalu memperhatikan penampilan. Juga seorang yang mempunyai keahlian dibidang panahan. Bahkan Zeky adalah seorang atlet panahan yang sudah naik daun hingga saat ini.
Berbeda dengan adiknya yaitu, Zakiya Almira. Tutur katanya yang sopan terkadang malah membuatnya bisa memanfaatkan orang. Dia seorang yang feminim dan rapi. Banyak disukai oleh kaum adam. Dan Zakiya adalah anak yang paling disayang oleh ibunya. Yaitu, Nyonya Bian.
______________________________________
Terdengar sedikit kerusuhan ketika Ata sedang berada diruang tamu. Ata segera bangkit dan mengintip dari jendela. Ia mencermati apa yang sedang terjadi. Ada dua orang laki-laki bertubuh besar sedang berada didepan para warga. Ia penasaran.
Ata berjalan kedapur menemui Bik Sumi.
"Bik, ada apa sih diluar?" tanya Ata.
"Memangnya ada apa to mbak?" balas Bik Sumi.
"Mending Bik Sumi lihat dulu, aku masih belum berani keluar" ungkap Ata.
"Iya deh mbak" jawab Bik Sumi.
Bik Sumi pun berjalan menuju keluar, sedangkan Ata membuntutinya dari belakang. Ingin tahu apa yang terjadi diluar. Namun, seorang pemuda malah berjalan menuju villa.
Bik Sumi yang melihatnya pun heran, segera membuka pintu.
"Ada apa sih kok ramai?" tanya Bik Sumi kepada pemuda itu.
"Dua bodyguard itu mencari seorang wanita yang bernama mbak Zeky katanya. Makanya saya kesini mau tanya, apa temannya mas Fando namanya Zeky?" jelas pemuda itu mengagetkan Zeky yang tak lain adalah Ata yang sedang berada dibelakang Bik Sumi.
"Ohhh...temannya mas Fando itu namanya mbak Ata, bukan Zeky" jawab Bik Sumi.
"Kalau begitu saya kesana dulu mbok, takutnya nanti kalau ada kerusuhan lebih serius" pamit pemuda itu.
Bik Sumi menghadap Ata dengan tersenyum. "Sudah, tidak ada apa-apa. Ayo masuk mbak" ajak Bik Sumi.
"Bik Sumi duluan saja nggak papa kok. Saya masih penasaran dengan dua orang itu" jawab Ata dengan masih mengamati dua orang itu berbicara dengan warga.
Itu Anton, batin Ata. Ia langsung masuk menuju dapur. Melihat Bik Sumi memasak. "Ada apa mbak kok saya dilihatin gitu?" tanya Bik Sumi.
"Enggak Bik, Ata cuma mau tanya sama Bibi" jawab Ata.
"Tanya aja atuh mbak. Kalau bisa ya saya jawab" sahut Bik Sumi.
"Bibi punya keluarga?" tanya Ata.
Pertanyaan itu membuat Bik Sumi heran. Baru kali ini ada yang bertanya seperti itu. "Punya mbak. Ada apa mbak tanya seperti itu?" sambung Bik Sumi.
Ara tiba-tiba merasa hatinya teriris mendengar jawaban Bik Sumi. Entah mengapa Ata teringat dengan keluarganya ketika masih ada sosok Ayah.
Ata menarik nafas panjang dan menghembuskan dengan kasar. "Enggak papa kok, Bik. Ata kan cuma tanya" jawab Ata.
"Tapi mbak Ata nggak papa kan?. Jujur saja mbak. Saat Mas Fando tinggal disini, Mas Fando pernah bilang. Kalau Mas Fando pernah kehilangan keluarganya saat ia masih duduk dibangku sd. Dan bertemu ketika Mas Fando menjadi atlet pemanah. Mulai saat itu, Mas Fando pindah kerumah baru bersama keluarganya. Dan meninggalkan villa ini sebagai kenangan bibi. Sekarang sudah ada mbak Ata yang temani bibi. Menggantikan Mas Fando" jelas Bik Sumi.
Dari itu, Ata berpikir. Tak hanya ia yang pernah mengalami pahitnya pelampiasan dari keluarga. Namun, teman atletnya sekalipun pernah mengalaminya.
Sekarang, Ata punya teman untuk bertukar cerita dan kasih sayang. Yaitu, Fando dan Bik Sumi.