Cuplikan Chapter ini
Pilihan di PersimpanganAdrian duduk di ruang tamu rumahnya yang kini terasa begitu hampa Lampu temaram dari sudut ruangan hanya menambah kesan sepi dan dingin yang menusuk Ia memandang kosong ke depan menatap jejak-jejak bayangan yang membentang di dinding Bukan hanya malam yang gelap tapi juga pikirannya yang penuh dengan pergolakanBeberapa hari terakhir adalah neraka baginya Setiap detik terasa seperti ujian berat setiap napas membawa berat tanggung jawab yang begitu besar Ia tahu