Cuplikan Chapter ini
Malam itu udara kota terasa lebih dingin dari biasanya Adrian melangkah keluar dari mobilnya menatap gedung pencakar langit yang menjadi markas besar Rafael Santoro Lampu-lampu gedung itu berkilauan bagaikan permata yang memantulkan kekuasaan dan rahasia kelam di dalamnya Hatiku berdebar sangat kencang pikir Adrian tapi rasa takut harus kuabaikan demi mengetahui kebenaran yang selama ini membayangikuSetelah berminggu-minggu menyelidiki dari balik bayang-bayang mengumpulkan bukti demi