Cuplikan Chapter ini
Adrian duduk di ruang tamu rumahnya yang sunyi menatap layar ponsel dengan mata yang mulai merah Sudah berjam-jam ia menunggu kabar dari Bagas dan Maya tapi semua komunikasi seolah terputus Di antara rasa lelah dan ketegangan yang mencekam sebuah getaran di layar ponselnya membuat napasnya tercekat Pesan singkat baru masukPesan itu singkat tanpa nama pengirim Berhenti mencampuri urusan yang bukan milikmu atau keluargamu akan menyesalJantung Adrian seakan berhenti sejenak dadanya