Cuplikan Chapter ini
Nindya memegang sebuah amplop putih besar yang sudah dikirim ke alamat rumahnya sejak dua hari lalu Ia tak perlu membukanya untuk tahu berisi apa amplop itu Logo Pengadilan Agama tampak di kiri atas beserta alamat jelasnyaLamat-lamat ia mendengar suara Bi Ijah menyapu halaman depan sedangkan dari dalam tak ada suara sama sekali selain kipas angin di sisi dapur yang sering dipakai Bi Ijah saat beristirahat Rumahnya lengang namun hatinya lapangBima pasti juga sudah menerima surat undang