Cuplikan Chapter ini
Suara kilat petir sesekali terdengar menembus dinding kaca ruang kantor Nindya Di luar awan mencurahkan air hujan tiada ampun Bisa jadi Jakarta akan tergenang banjir jika hujan tak berhenti sebentar lagiNindya memainkan mouse di hadapannya Pandangannya tertuju pada layar laptop meski pikirannya kembali ke makan malam keluarga Sabtu lalu Perut Laras semakin besar Senyum lebar Mamanya sudah tak bisa disembunyikan di hadapannya Bima pun sudah bisa tertawa larut dalam obrolan netral se