Cuplikan Chapter ini
Senin pagi itu rumah terasa terlalu lengang untuk ukuran hari kerja Tak ada suara Nindya yang sibuk menyiapkan diri tak ada langkah terburu-buru menuju garasi Hanya derik kipas angin dapur dan denting panci Bi Ijah yang sedang menyiapkan makan siangNindya duduk di ruang keluarga menatap layar ponselnya tanpa sungguh-sungguh membaca pesan apa pun Matanya lelah meski semalam ia tidur cukup Hatinya justru semakin gelisah setiap kali menyadari Bima berada di rumah Tiga hari berada di ru