Cuplikan Chapter ini
Udara di Kaliurang Yogyakarta cukup menusuk tulang bagi Bima dan Nindya yang sehari-hari berkutat dengan panas dan padatnya Ibu Kota Keduanya duduk di teras penginapan sebuah resort yang menghadap langsung ke gagahnya Gunung Merapi Uap kopi panas mengepul lalu masuk ke rongga hidung mengusir kantuk yang masih sesekali menyelinapKau benar kata Bima Matanya memandang lurus ke arah puncak Merapi yang samar-samar tertutup kabut tipis Ada bagusnya kita kembali ke Yogyakarta Mengingat