Cuplikan Chapter ini
Mobil Nindya berhenti di jalanan yang sudah dihafalnya dengan baik Daun-daun kering yang beterbangan menyambutnya Bi Ijah pasti belum sempat menyapu halamanDibukanya pintu pagar yang jarang dikunci jika siang Dipandanginya rumahnya sesaat tak banyak berbeda dari saat mereka membelinya dulu Nindya bahkan hafal berapa langkah dari pagar menuju pintu utamaDiketuknya pintu Ada bel di pagar namun sengaja tak dipencetnya khawatir Bi Ijah sedang tidur siang Diketuknya lagi pintu rumahnya s