Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN:
1. EXT. KOTA METROPOLITAN — PAGI
Langit mendung. Deretan gedung pencakar langit berdampingan dengan pepohonan dan ruang terbuka hijau yang luas. Jalan raya ramai oleh mobil dan sepeda, bersisian dengan jalur-jalur kereta listrik.
SUPERIMPOSED: “Ibu Kota Negara, 20XX”
2. INT. LORONG SEKOLAH — PAGI
LUNA, 17 tahun, berjalan cepat melewati deretan loker sambil menunduk. Rambut sebahunya menutupi kedua pipi. Earphone terpasang pada kedua telinga.
SUPERIMPOSED: “Luna”
Tiap kali berpapasan dengan siswa lain, Luna menghindar agar tidak bertabrakan. SUARA-SUARA ORANG tumpang tindih sebagai latar, tidak jelas mengucapkan apa.
Luna bergeser lebih dekat ke loker, sekelompok siswa melewatinya dari sebelah kanan.
Luna menoleh ke arah berlawanan saat Siswa Laki-Laki #2 menoleh ke arahnya. Luna menunduk lagi, terus berjalan.
Luna berhenti di depan lokernya. Dia menatap pintu lokernya dengan gelisah selama beberapa saat, lalu membuka pintunya. Bergulung-gulung tisu yang basah kuyup jatuh ke lantai dari dalam loker Luna. Semua bukunya basah. Di sisi dalam pintunya, kertas-kertas ditempelkan acak, semuanya ditulisi “Lunatic” dengan spidol merah.
Luna mengambil sebuah buku dari dalam loker. ABIGAIL dan dua orang teman perempuannya menabrak Luna dari samping. Luna jatuh terduduk di lantai. Bukunya jatuh juga. Abigail menginjak buku Luna, lalu berjongkok di depan Luna.
Dua teman Abigail cekikikan di belakangnya. Luna hanya menggeleng, lalu mengambil buku yang tadi diinjak Abigail. Beberapa siswa yang lewat menoleh ke arah mereka, tapi tidak ada yang berhenti. Abigail melepas earphone dari telinga kiri Luna.
Abigail berdiri, lalu pergi bersama dua orang temannya. Luna berdiri juga, lalu tidak sengaja bertatapan dengan NELLA yang berdiri tidak jauh darinya.
3. INT. RUANG KELAS XI IPS 2 — PAGI (FLASHBACK)
Abigail dan Nella berdiri di depan meja guru. Laptop terbuka di atas meja, GURU SEJARAH bersedekap di baliknya. Seisi kelas diam, termasuk Luna.
Nella diam, lalu mulai menangis. Siswa-siswa lain saling berbisik dan Luna bisa mendengar mereka berpikir memang Nella yang menyontek. Di tengah SUARA-SUARA itu, Luna juga mendengar Abigail tertawa.
Luna berdiri dari kursinya. Semua orang menoleh ke arahnya.
Siswa-siswa lain makin keras berbisik-bisik. Guru Sejarah tampak kebingungan.
Seisi kelas makin heboh, Abigail menatap Luna tajam.
4. INT. LORONG SEKOLAH — PAGI (MASA SEKARANG)
Luna masih bertatapan dengan Nella, hingga Nella membuang muka lalu berjalan pergi.
5. INT/EXT. YAYASAN “SATU ATAP” — PAGI
Titik-titik hujan membasahi jendela kaca. EDEN, 19 tahun, berjalan menyusuri salah satu koridor Yayasan “Satu Atap” menuju sebuah ruangan berisi beberapa kandang kucing dengan membawa ember berisi makanan kucing dan beberapa mangkuk aluminium.
SUPERIMPOSED: “EDEN”
Eden masuk ke ruangan itu, dan semua kucing yang ada di sana dengan gembira menyerbunya. Eden mulai membagi-bagikan makanan kucing ke dalam mangkuk-mangkuk aluminium sambil mengajak kucing-kucing itu mengobrol.
Sementara kucing-kucing itu mulai makan, Eden menatap titik-titik hujan yang membasahi jendela.
Eden terkejut, menoleh lalu tersenyum melihat RATRI, pemilik yayasan, sudah berdiri di ambang pintu. Eden berdiri dan Ratri berjalan masuk, tampak senang melihat kucing-kucing yang makan dengan lahap.
Eden menyalami Ratri lalu melambai pada kucing-kucing. Dia keluar menyusuri koridor, lalu tersenyum dan berjongkok saat seekor kucing tabby berbulu oranye terang menghampirinya.
Eden membelai kepala Tabo, lalu membiarkan si kucing berlari menjauh. Eden memperhatikan Tabo hingga kucing itu memasuki ruangan yang baru saja ditinggalkannya.
6. INT. MOBIL SEDAN HITAM — PAGI (MELAJU DI JALAN)
BASKARA, 29 tahun, duduk di jok belakang mobil sambil memandang ke luar jendela. Hujan gerimis, jalanan ramai.
SUPERIMPOSED: “BASKARA”
Lampu merah, laju mobil melambat lalu berhenti. Baskara memperhatikan seorang pemulung yang berjalan di trotoar, memanggul sebuah karung besar penuh sampah di punggungnya. Pakaiannya lusuh, tubuhnya kurus dan agak bungkuk. Di sekitarnya, banyak pejalan kaki berpakaian rapi ala orang kantoran dengan payung aneka warna. Semua sibuk dengan ponsel masing-masing, tidak sedikit pun mempedulikan sosok si pemulung.
Baskara beradu tatap dengan MARKO, sopir pribadinya yang duduk di belakang kemudi, lewat kaca spion dalam.
Baskara tertawa kecil, lalu kembali menatap keluar jendela. Lampu lalu lintas berubah hijau, mobil kembali melaju membelah jalanan ibu kota.
Marko mengangguk paham, lalu kembali berkonsentrasi pada jalanan di depannya. Mobil Baskara lalu memasuki halaman kompleks bangunan berlantai lima. Sebuah tulisan terbaca jelas pada papan nama dari batu granit di bagian depan kompleks, “DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI SURYA NUSANTARA”.
7. EXT/INT. GEDUNG DPP PARTAI SURYA NUSANTARA — PAGI
Mobil yang membawa Baskara berhenti di area drop-off. Baskara turun dari mobil, lalu masuk ke gedung DPP Partai Surya Nusantara (PSN) setelah menyapa beberapa orang yang berpapasan dengannya di teras.
Baskara menaiki elevator menuju lantai lima, lalu berjalan menuju ruangan di ujung koridor. Tulisan “Ketua Umum PSN, Hadinata Suryadikara” terukir dalam huruf emas pada sebuah plakat yang tergantung di pintu. Baskara mengetuk pintunya dua kali, lalu masuk.
HADINATA duduk di belakng meja kerjanya, membaca sesuatu pada tablet pintar di tangannya. Saat Baskara berhenti di depan meja kerjanya, Hadinata meletakkan tabletnya di atas meja. Layar tablet menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja anggota DPR dari hasil survei sebuah lembaga pemerhati politik. Baskara menempati urutan teratas dalam daftar anggota DPR dengan kinerja paling memuaskan menurut survei.
Hadinata tertawa, Baskara juga.
Hadinata mengangguk lalu berdiri, memunggungi Baskara dan memandang ke luar jendela kaca besar di belakang meja kerjanya dengan tangan bertaut di balik punggung. Dia diam sejenak sebelum berbalik, menatap putranya.
Baskara tersenyum pada ayahnya.
Ilustrasi gambar bumi, bulan, dan matahari yang bergerak pada orbit masing-masing lalu membentuk satu garis.
TITLE: SYZYGY