Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
108. INT. MEJA - CAFE - DAY
Karin dan Basara duduk berhadapan. Di hadapan mereka sudah ada dua gelas minuman.
KARIN
Berarti sekarang, lo udah bukan pengangguran lagi dong?!
Basara mengangguk.
BASARA
Udah hampir 3 bulan ini gue gantiin posisinya Papa di kantor. Ngurus perusahaan.
(Beat)
Awalnya sih pusing, tapi lama-kelamaan rasanya asik juga. Meskipun agak mumet.
KARIN
Namanya juga kerjaan. Ya dikerjain aja!
(Beat)
Dulu waktu gue masih jadi copywriter juga gitu. Suntuk! Tapi lama-kelamaan terbiasa. Bahkan gue sendiri hampir lupa, kalau cita-cita gue itu jadi novelis bukan copy writer.
BASARA
Tapi sekarang cita-citanya udah terwujud kan?!
Karin tersenyum.
KARIN
Alhamdulillah... Meskipun rasanya masih kayak mimpi!
Basara tersenyum.
BASARA
Novel kedua lo bagus! Dan kali ini, gue bener-bener bisa ngerasain perasaan si tokoh utama.
(Beat)
Selain menghibur, ceritanya juga menginspirasi. Banyak pelajaran yang bisa gue dapetin.
(Beat)
Tapi satu hal yang bikin gue salut, lo berani nulis cerita tentang lo sendiri. Cerita yang terinspirasi dari kehidupan pribadi lo sendiri.
Karin tersenyum. Menghela napas panjang.
KARIN
Kan elo yang nyuruh gue untuk nyeritain hal-hal menarik yang dekat dengan kehidupan kita.
(Beat)
Dan akhirnya, gue memutuskan untuk menulis cerita itu. Kisah yang terinspirasi dari pengalaman pribadi gue. Keresahan gue. Bahkan ketakutan gue selama ini.
Basara menatap Karin teduh. Tersenyum simpul.
BASARA
Karin... Gue gak tahu sih, ini waktu yang tepat atau bukan.
(Beat)
Tapi gue yakin kalau lo pasti ngerasain, atau bahkan mungkin udah tahu, kalau selama ini gue suka sama lo.
Karin menghela napas panjang. Mengangguk pelan.
KARIN
Tapi setelah tahu kekurangan gue, lo pasti ilfeel kan?
(Beat)
Gak apa-apa kok! Cowok gue yang kemarin juga sama. Gue udah gak kaget!
BASARA
Kata siapa ilfeel?!
Karin menautkan alis.
BASARA (CONT'D)
Justru sebaliknya, setelah tahu kekurangan lo gue malah makin suka sama lo!
Karin mengernyit. Bingung.
KARIN
Lo aneh!
Basara tertawa kecil. Lalu tersenyum.
BASARA
Iya, aneh! Gue suka sama lo sejak kita masih kelas sepuluh. Tapi setelah bertahun-tahun, bukannya hilang, rasanya malah makin nambah
(Beat)
Gue agak sedih waktu tahu kalau lo deket sama cowok lain. Tapi setelah denger kabar kalau lo sama dia udah pisah, gue rasa gue punya kesempatan.
KARIN
Kesempatan buat?
BASARA
Buat serius sama lo!
Karin tertawa kecil. Tersenyum remeh.
KARIN
Emangnya lo mau sama cewek budukan kayak gue?
BASARA
Kenapa enggak?
Karin sontak terdiam. Tertegun.
BASARA (CONT'D)
Lo mau tahu fakta menarik dari gue gak?
Karin diam. Menatap Basara tanpa ekspresi.
BASARA (CONT'D)
Sebenarnya, apa yang lo takutin itu wajar. Karena memang, standar kecantikan di budaya kita itu selalu menuntut agar para perempuan punya tubuh yang sesuai dengan standar itu.
(Beat)
Hal serupa, juga dialami sama nyokap gue! Nyokap gue itu sama kayak lo, Rin! Dia punya keratosis pilaris yang cukup menyebar. Bagi sebagian orang, kelihatannya memang agak menjijikan. Tapi bagi gue biasa aja. Nyokap gue malah terlihat beda dari perempuan lain. Karena meskipun begitu, dia tetap kelihatan cantik.
(Beat)
Sebelum menikah sama bokap gue dia juga gak percaya diri. Minder. Insekyur. Bahkan nyaris ketakutan.
(Beat)
Tapi bokap gue selalu meyakinkan nyokap, kalau dia beneran sayang. Dan itu terbukti! Karena sampai saat ini, meskipun nyokap gue punya kekurangan bokap gue tetap setia. Dia gak nyesel atau bahkan nyari perempuan lain yang lebih mulus.
(Beat)
Karena menurut dia, fisik itu gak penting, dan bukan jaminan untuk membangun rumah tangga yang baik dan sejahtera.
Karin tertegun. Matanya mulai berkaca-kaca.
Basara tersenyum.
BASARA (CONT'D)
Karin... Gue salut sama lo, karena lo berani untuk jujur dan menerima diri lo sendiri apa adanya.
Karin tersenyum masam. Jarinya mengusap air mata di pelupuknya.
KARIN
Bas... Lo kenapa harus ngomong se-manis itu sih?!
(Beat)
Kalo begini caranya gue jadi suka sama lo juga!
Basara tertawa.
BASARA
Kenapa jawaban lo lucu begitu sih?!
(Beat)
Gue jadi makin suka!
Karin tersenyum. Matanya berkaca-kaca. Merasa terharu.
KARIN
Bas...
Basara menghela napas panjang. Menenangkan. Meneduhkan suasana.
BASARA
Jadi.. gimana rasanya setelah berdamai dengan diri sendiri?
KARIN
Senang!
BASARA
Udah lebih percaya diri?
Karin mengangguk.
Basara tersenyum.
BASARA (CONT'D)
Jadi, apa arti kesempurnaan untuk lo yang sekarang, Miss. KP?!
Karin tersenyum lebar. Tatapannya terlihat penuh arti.
- SELESAI -