Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SEKUENS 6
58. EXT. BANGKU - TAMAN - DAY
Karin sedang duduk di bangku taman sambil termenung. Kedua matanya menatap kosong ke arah depan.
Sepersekian detik kemudian ada sebuah tangan yang menyodorkan satu cup es rasa alpukat pada Karin.
Karin agak terkejut. Mengernyit. Lalu mengangkat wajah. Ia kemudian mendapati Basara yang sedang tersenyum.
BASARA
Sendirian aja! Nanti diculik lho!
Karin tersenyum kecut. Meraih es rasa alpukat itu dari tangan Basara. Lalu menyesapnya sedikit.
KARIN
Lo masih hafal ya sama selera gue!
BASARA
Iya! Pop Es rasa alpukat, pake susu coklat.
(Beat)
Kalo ke tukang es, lo pasti beli itu terus.
Karin melirik gelas cup ditangannya sekilas. Lalu melirik Basara.
KARIN
Kok lo bisa di sini sih?
(Beat)
Ini kan deket Kantor penerbit tempat Sasha kerja.
BASARA
Tadinya gue mau keliling nyari angin. Terus di tengah jalan ketemu sama Sasha. Yaudah deh, gue anterin aja sekalian.
KARIN
Lo nganggur banget ya, Bas? Gini hari keliling nyari angin!
Basara tersenyum.
BASARA
Emang gue pengangguran!
(Beat)
Gelar doang S2 tapi gak ada kerja!
KARIN
Ya, cari dong! Ngelamar di kantor mana kek!
Basara mengangguk.
BASARA
Pengennya sih gitu! Tapi bokap nyuruh gue nerusin bisnisnya dia.
KARIN
Nah, itu ada kerjaan! Dari bokap lo sendiri pula! Kenapa gak dikerjain?
Basara tersenyum.
BASARA
Males! Belum tertarik!
Karin mengembuskan napas kasar. Mengalihkan pandangan.
KARIN
Ah, susah disuruh maju lo!
Basara tertawa kecil.
BASARA
Lo masih kesel, Rin, sama gue?
Karin menggeleng.
KARIN
Enggak!
BASARA
Lo lagi ada masalah?
KARIN
Gue kena writers block!
Basara menaikkan alis.
BASARA
Kok bisa? Lagi banyak pikiran?
KARIN
Mungkin.
Basara menghela napas panjang.
BASARA
Biasanya, writers block itu bisa hilang cuma dengan baca tulisan kita dari awal sampe akhir. Atau bisa juga dengan baca buku, nonton film, atau dengerin musik.
(Beat)
Tapi kalo masih stuck juga. Itu berarti ada masalah diluar tulisan lo.
Karin diam. Kembali menyesap pop es alpukatnya.
BASARA (CONT'D)
Kata Sasha, lo lagi ada sedikit masalah sama cowok lo.
Karin terkesiap. Lalu melirik Basara.
KARIN
Hmm... Sepele sih! Tapi bikin ganjel!
Basara tersenyum simpul.
BASARA
Kalo gitu... Coba lo selesain dulu masalah lo sama dia. Siapa tahu kalau hubungan kalian membaik, suasana hati lo ikut mencair.
(Beat)
Beban di pikiran lo berkurang, terus... Writers block nya ilang deh!
Basara tersenyum.
Karin tertegun. Tangannya bergerak mengaduk es nya dengan sedotan. Sedang menimbang-nimbang.
59. INT. TOKO BUKU - DAY
Karin berdiri di depan rak buku. Sedang melihat-lihat buku yang akan dibeli. Aiza berdiri di sebelahnya, ikut melihat-lihat.
AIZA
Jadi, kamu udah gak bete sama aku?
Karin menggeleng. Tangannya sibuk memilih buku.
KARIN
Kata temenku, sebel sama kamu mungkin salah satu alasan aku kena writers block!
(Beat)
Makanya jangan nyebelin, ya!
Aiza tertawa kecil.
AIZA
Terus aku harus gimana supaya kamu gak sebel?
KARIN
Bantuin cari novel yang menurut kamu menarik! Aku butuh referensi buat nulis cerita baru!
Karin menatap Aiza dengan senyum.
Aiza ikut tersenyum. Senang. Ia lalu mengangguk.
60. INT. KAMAR KARIN - NIGHT
Karin sedang membaca di atas ranjang sambil tengkurang. Di sekitarnya, kita bisa melihat ada novel berserakan. Novel-novel tersebut, adalah novel-novel yang baru dibeli Karin.
Saat sedang membaca, Karin mengusap lengannya. Lalu menggaruk pelan.
Sepersekian detik kemudian, Karin kembali menggaruk lengan atasnya yang terasa gatal.
Karin mulai risih. Ia meletakkan buku. Mengubah posisi menjadi duduk.
Karin menatap AC di kamarnya. Menghela napas panjang.
Karin kemudian mengambil remot AC. Mengecilkan suhu.
Setelah itu, Karin beranjak dari tempat tidur. Mengambil botol krim.
Karin lalu berdiri di depan cermin, memerhatikan lengannya yang memerah, lalu mengoleskan krim pada lengan atasnya.
61. INT. CERMIN - KAMAR MANDI - DAY
Karin menggulung rambutnya di depan cermin. Setelah itu, ia menyerongkan tubuh.
Karin memperhatikan lengan atasnya. Ia melihat beberapa bintil kemerahan yang baru tumbuh. KP nya mulai timbul kembali.
Karin menghela napas panjang. Wajahnya terlihat muram.
Karin kemudian meraih botol krim dari meja wastafel. Kembali memakaikan krim pada bagian kulit KP nya.
62. INT. MEJA - KAMAR KARIN - DAY
Karin duduk di depan meja menghadap laptop. Ia sedang mengetik. Menulis ceritanya.
Saat sedang mengetik, Karin merasa gatal pada lengannya.
Karin mendengus. Menggaruknya pelan. Lalu mengoleskan krim lagi.
63. INT. TEMPAT TIDUR - KAMAR KARIN - NIGHT
Karin duduk bersila di atas ranjang, dengan laptop yang diletakkan di hadapannya.
Karin sedang menonton film.
Sambil menonton, Karin mengoleskan krim pada lengan dan kakinya.
64. INT. CERMIN - KAMAR MANDI - DAY
Karin bercermin. Memperhatikan lengannya.
Di lengan atasnya, kita bisa melihat KP karin semakin timbul bertambah. Kembali beruntusan dan kemerahan.
Karin menghela napas panjang. Tatapannya terlihat sendu. Ia tampak menyerah.
65. INT. TEMPAT TIDUR - KAMAR KARIN - DAY
Karin berbaring sambil menatap langit-langit kamar.
Di sekitar kepala Karin, dekat rambut dan lengan yang terangkat, kita bisa melihat beberapa botol krim dan lotion berserakan.
Tatapan Karin terlihat sendu. Wajahnya pasrah. Tampak menyerah.
Sepersekian detik kemudian ada suara telfon.
Ponsel Karin berbunyi.
Tangan Karin bergerak ke samping. Mencoba meraih ponsel.
Karin lalu mengangkat telfon tanpa melihat layar. Lalu menempelkan hapenya di telinga.
KARIN
Halo?!
CUT TO:
67. INT. KANTOR PENERBIT - DAY
Karin berjalan menelusuri jajaran meja para karyawan dengan terburu-buru.
Karin sempat berhenti melangkah saat Sasha menoleh.
Karin tersenyum. Tapi Sasha langsung mengalihkan pandangan.
Karin mengatupkan bibir. Mengembuskan napas kasar. Lalu lanjut melangkah.