Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Maot: Main-main Sebelum Ajal
Suka
Favorit
Bagikan
4. Hari ke-2

INT. KAMAR TIDUR BELLA - DAY 

Suara alarm terdengar kencang. Bella membuka mata. 

Bella duduk di tempat tidur. Napasnya terasa berat. Perutnya mual. 

HARI KE-2

INT. RUANG KERJA, RUMAH BELLA - DAY 

Bella menatap layar. Ia sibuk mengetik sesuatu. Di dekat layar ada kopi dalam cangkir putih, cangkir yang sama dengan yang digunakan orangtuanya dulu. 

MAOT (O.S.)

Gimana? Sudah tahu apa yang mau dilakukan?

Bella terlihat sedang konsentrasi penuh. 

BELLA

Jangan berisik. Ini deadline-nya sebentar lagi.  

MAOT (O.S.)

Aku juga punya deadline. 

Bella masih sibuk mengetik beberapa saat. Lalu menyeruput kopi dari cangkir. Baru kemudian memutar kursinya ke arah Maot. 

BELLA

Seminggu kan?  

Maot sedang berbaring di sofa bed. Ia memegang sebuah kartu, tampak sedang memutar-mutarnya untuk melihat bagaimana sinar matahari memantul pada permukaan holographic foil

MAOT

Kemaren, seharian, gagal lho.   

Bella membalikkan kursinya ke arah layar lagi. 

Layar menampilkan halaman profil Tata. Namun semuanya seperti kosong, baik foto, postingan maupun jumlah follower dan lain-lain. 

BELLA

Kok, akun gue di-block ya sama Tata?  

MAOT

Nanya? Atau lupa?    

Bella masih terheran-heran. Sebuah ingatan muncul. 

EXT. TERAS RUMAH BELLA - NIGHT - FLASHBACK 

Ini adalah beberapa waktu setelah Bella lulus sekolah. Tata sedang duduk di kursi rotan. Jeroen di kursi satu lagi. Di antara mereka, sebuah meja dengan satu asbak dan dua cangkir putih di atasnya.  

Keduanya merokok. Tertawa, santai. 

Bella memarkir Vespa di carport, di sebelah mobil Tata. Gusar melihat adegan itu. 

BELLA

Ta? Ngapain?  

TATA

Nungguin lo lah. Dari tadi nih. Ngapain lagi emangnya? 

Jeroen mematikan rokoknya dan beringsut masuk. 

Bella duduk di kursi yang tadi diduduki ayahnya. 

BELLA

Ngapain sih, Ta? Nggak enak diliat orang tau. 

TATA

Orang mana? Emang lo pikir gue lagi ngapain sih? 

Bella melihat ke rokok di tangan Tata. 

TATA

Ini? Udah lama kali, Bel, gw ngerokok. Apa anehnya sih? - Atau… lo pikir, gue ngapa-ngapain sama bokap lo? 

Bella canggung. Tata naik pitam.  

TATA

Sakit lo ya? - Kayak baru kenal gue aja! Capek-capek gue bawain Martabak kesukaan lo tuh. Sana lo makan gih, ampe muntah! 

Tata menuju mobilnya. 

TATA

Sakit

Membuka pintu mobil, tak jadi masuk. 

TATA

Oh, iya. Selamat ulang tahun! 

Tata meletakkan dengan kasar sebuah kotak board game, masih terbungkus plastik, di atas Vespa Bella. 

Lalu ia bergegas mengendarai mobilnya meninggalkan rumah Bella. 

Di atas kotak board game itu tersemat sebuah kartu ucapan dari Tata. Foto Bella dan Tata berdua ditempelkan secara digital pada foto pintu masuk pameran board game terbesar di dunia, banner besar pameran itu terpampang jelas.  

Di bawahnya, tulisan tangan Tata:

We’ll get there someday. 

First Player Only!  

Xoxo

--Tata

INT. RUANG TAMU, RUMAH BELLA - DAY 

Kembali ke sekarang. Bella memegang board game hadiah dari Tata. Masih dalam kemasan plastik, belum dibuka. Berada di antara koleksinya yang kini sudah memenuhi rak itu. 

Kartu ucapannya masih terpasang, namun fotonya sudah memudar. 

MAOT

Foto apa itu? 

BELLA

Pameran board game terbesar dunia. Di Jerman, setiap musim gugur. Dulu, gue sama Tata berjanji kita bakal nabung, terus ke sana bareng-bareng. 

MAOT

Jerman? Jauh juga. 

Suara Bella makin mendekati berbisik. Ia menahan perih kenangan bersama Tata. 

BELLA

Ada keluarga Papa deket kota tempat pameran itu. Niatnya mau nginep di sana… What the fuck happened to us?  

Bella mengusap foto pudar itu dengan jarinya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar