146 INT. RUMAH SAKIT – RUANGAN DOKTER SPESIALIST – DINI HARI
Siska sementara merapikan ruangan untuk pulang. Mendadak Hp-nya bergetar dan berbunyi. Layar Hp memanggil tanpa nama.
Siska mengangkat telpon.
SISKA
Halo? Iya, saya ibunya Chris. (membelalak) Apa?!
Wajah Siska seketika berubah jadi panik.
Siska (CONT'D)
Iya saya segera ke sana. Chris!
Siska dengan cepat meninggalkan ruangannya.
CUT TO:
147 INT. RUMAH SAKIT – DEPAN KAMAR RAWAT CHRIS – DINI HARI
Renata dan Memey terlihat duduk menunggu orang tua Chris datang.
RENATA
(sedih)
Mey, tadi sebelum kejadian, Chris datang ke gue, dan dia ingin bicara sama gue. Gue bilang, sesudah gue kerja. Tapi... (Renata menunduk)
MEMEY
Udah, nggak usah sedih. Tu orang juga masih hidup belum meninggal. Tenangin diri lo.
Siska lalu muncul dengan wajahnya yang gelisah.
SISKA
(bicara pada Renata)
Kamu yang nelpon?
RENATA
Bukan, Bu. Teman saya ini yang nelpon. (ke Memey)
MEMEY
Ini Ibunya Chris?
SISKA
Iya, saya ibunya.
MEMEY
Bu, ini Hp-nya Chris. Tadi saya pake buat liat nomor keluarganya.
Siska mengambil Hp-nya Chris.
MEMEY
Kami permisi dulu, Bu.
SISKA
Makasih kalian berdua sudah nolong anak saya.
MEMEY
Iya, Bu. Permisi.
Renata dan Memey langsung pergi. Siska kemudian masuk ke dalam kamar rawat Chris.
FADE IN:
148 INT. KONTRAKAN MEMEY – SIANG
Kita melihat, Memey sedang mengerjakan sesuatu. Mendadak, Hp-nya menyala dan bergetar. Panggilan masuk dengan nama tak dikenal.
MEMEY
(menjawab panggilan)
Halo? Ini siapa?
INTERCUT TO:
149 INT. RUMAH CHRIS – KAMAR CHRIS – SIANG
CHRIS
Gue, Mey...Chris.
MEMEY
Oh. Lo udah sembuh?
CHRIS
Udah, Mey.
MEMEY
Masih di rumah sakit?
CHRIS
Belum lama keluar, Mey.
MEMEY
Oh. Semoga cepat sembuh.
CHRIS
Makasih, Mey.
MEMEY
oke.
CHRIS
Mey, gue minta tolong, bilangin sama Renata...gue terima kasih.
MEMEY
Mending lo nemuin dia langsung deh dan minta maaf.
CHRIS
Baik, Mey. Gue akan nemuin dia langsung dan minta maaf.
MEMEY
Chris, gue bilang sama lo...kalo lo emang pengen dekat sama renata, ubah sikap lo itu. Jangan kayak gitu. Dia bukan cewe gampangan yang bisa lo dapetin dengan uang. Dia paling nggak suka sama orang sombong, apalagi lelaki yang nggak bisa ngehargai wanita.
CHRIS
Gue minta maaf, Mey. Gue sudah salah ama lo dan Renata.
MEMEY
Oke. Yang penting lo harus ubah sifat lo itu dan kudu harus dateng minta maaf langsung ke Renata.
CHRIS
Iya, Mey. Gue janji, gue nggak akan kayak gitu lagi dan gue pasti dateng.
MEMEY
Udah dulu ya Chris. Gue lagi sibuk ngerjain tugas.
CHRIS
Iya, Mey. Makasih.
MEMEY
Ya.
Memey menutup telpon. Chris terlihat menyesali perbuatannya.
FADE OUT:
150 INT. PUB - LIUAR KAMAR GANTI - DINI HARI
Kita melihat, Renata sedang menunggu Renata di dalem.
MEMEY
Ren, cepetan...gue udah ngantuk, nih.
RENATA (O. S.)
Iya,iya.
Tiba-tiba hp Memey dapat kiriman Chat dari Chris.
MEMEY
Chris?
_ _ _
CHAT WHATSAPP
CHRIS: Udah selesai kerja, Mey? (pesan masuk di hp-nya Memey)
Memey mengetik...
MEMEY: Baru Chris. Ini, lagi nunggu Renata.
Chris sedang mengetik...
CHRIS: Gue jemput, Mey. Gue pengen minta maaf ke Renata.
Memey mengetik...
MEMEY: Oke Chris.
Chris sedang mengetik...
CHRIS: Gue ke tempat kerja lo sekarang.
Memey mengetik...
MEMEY: Iya.
CHAT WHATSAPP BERAKHIR
_ _ _
151 EXT. HALAMAN PARKIRAN PUB – DINI HARI
Kita melihat, Renata dan Memey sedang menunggu Chris datang. Tiba-tiba mobil Chris muncul. Chris langsung turun dari mobil.
CHRIS
Sorry, gue agak kelamaan.
MEMEY
Nggak apa-apa.
CHRIS
Ayuk. Gue anter pulang.
MEMEY
(melirik Renata)
Makasih, Chris. Sorry motor gue lagi di bengkel. Ngambek keseringan ngeboncengin teman gue yang di sebelah ini.
RENATA
Apaan sih lo?
CHRIS
(tersenyum)
Ayuk.
Renata dan Memey berjalan mengikuti Chris menuju ke dalam mobil.
CUT TO:
152 INT. PUB - DEPAN PINTU MASUK - DINI HARI
Burhan ternyata melihat pertemuan Renata dan Memey dengan Chris.
BURHAN
Sialan! Belom mampus juga tu orang.
Burhan, terlihat menjadi lebih marah.
153 INT. RUMAH RENATA - DINI HARI
Kita melihat, Chris dan Renata duduk bersemuka.
RENATA
Inilah rumah gue. Maaf, rumah gue kecil.
CHRIS
Nggak apa-apa, Ren. (tersenyum) Gue sengaja ngirim pesan sama Memey buat jemput kalian berdua. Sekaligus, gue mau minta maaf langsung ke lo, Ren. Karena udah ngebuat lo nggak nyaman.
RENATA
Gue udah maafin lo Chris. Gue juga nggak biasa nyimpan dendam ama orang. Ngapain juga gue nyimpan dendam, itu nggak ada gunanya.
CHRIS
Makasih, Ren. Gue lega, lo benar-benar udah maafin gue.
RENATA
Tapi lo jangan ngulang.
CHRIS
Oke, gue nggak akan ngulang lagi sikap gue yang bodoh itu. Gue udah sadar, Ren. Gue udah nggak pantes lagi bersikap seperti anak kecil kayak gitu. Gue udah salah. Maaf.
RENATA
Iya. (senyum)
CHRIS
orang tua lo udah tidur?
Renata hanya tersenyum sembari membuang napas.
RENATA
Ibu gue belum lama meninggal, Chris.
Chris terkejut mendengar itu.
CHRIS
Maaf, Ren gue nggak tahu.
RENATA
(senyum) Bapak gue, udah lama ninggalin gue sama almarhum ibu gue. Yah, sekarang gue harus ngelanjutin hidup tanpa seorang keluarga. Tapi gue senang, masih ada Memey yang selalu nemenin gue. Dia udah aku anggap kakak gue, Chris.
Tiba-tiba Memey muncul dari belakang.
MEMEY
Siapa yang kakak lo, hah?
RENATA
Nggak. (senyum)
MEMEY
Gue ngantuk, gue nginap sini, Ren. Lo berdua lanjutin aja. Aku duluan tidur. Bye.
Memey masuk ke dalam kamar Renata.
RENATA
Begitulah dia, Chris, doyan ngantuk.
Chris dan Renata tertawa kecil bersama.
CHRIS
Gue salut ke lo, Ren. Lo wanita yang kuat.
RENATA
Makasih Chris.
CHRIS
Ren, udah hampir subuh. Gue balik, dulu.
Chris beranjak dari tempat duduknya.
RENATA
Maaf, gue lupa nyediain minuman.
CHRIS
Udah, besok aja, sekalian di tempat karja lo.
Renata tersenyum dan mengantar Chris sampai teras.
RENATA
Hati-hati di jalan.
CHRIS
Oke. Bye.
RENATA
Bye.
Chris naik ke mobilnya dan pulang. Renata kembali masuk dan menutup pintu.
154 INT. RUMAH CHRIS – SIANG
Chris terlihat turun dari tangga menuju ke pintu depan.
SISKA
Mau ke mana, Chris?
CHRIS
Mau cari angin di luar, Bu.
SISKA
Ibu mau bicara sebentar.
CHRIS
Bicara apa?
SISKA
Ibu menemukan ini (alat hisap ganja) sewaktu ibu bersih-bersih di kamarmu.
Chris terlihat pasrah.
SISKA (CONT'D)
Diam-diam kamu make narkoba?
CHRIS
Itu udah lama, Bu. Aku udah berenti sekarang.
SISKA
Ibu nggak nyangka kamu make barang haram kayak gini.
CHRIS
Udah, Bu...itu udah lama.
SISKA
Ibu akan kirim kamu ke Inggris dan tinggal dengan bibimu di sana. Kamu harus lanjutin pendidikanmu. Kamu tahu kan, ibu dan bapak semakin hari makin tua. Dan kamu itu anak tunggal...satu satunya harapan ibu sama bapak.
INSERT: Raymon diam-diam mendengarkan pembicaraan Siska dan Chris di sudut dinding.
CHRIS
Bu...aku tahu dan aku sudah sadar dengan kelakuan dan sifat aku yang sering ngecewai bapak sama ibu. Tapi untuk sekarang, aku butu waktu. Karena ada orang yang nggak bisa aku jauhin, Bu.
SISKA
Chris, kalo kamu memang udah ada wanita yang kamu suka, jadilah dulu orang sukses dan baru kamu nikah dia. Ibu janji, nggak akan milih, yang penting kamu penuhi dulu keinginan Ibu sama Bapak.
CHRIS
Baik, Bu. Aku akan penuhi keinginan ibu sama bapak. Tapi aku minta, ibu ngasih waktu beberapa hari lagi di sini dan jangan ibu ngingkari janji ibu.
SISKA
Iya, Chris. Ibu nggak akan ingkari janji ibu dan ibu akan ngasih kamu waktu. Makasih, ibu senang kamu udah sadar.
CHRIS
Iya, Bu.
Chris segera berjalan keluar mencari udara segar. Raymon datang menghampiri Siska.
SISKA
Pi...aku senang Chris udah sadar dan dia mau lanjutin pendidikannya di Inggris.
RAYMON
Iya, mi. Papi juga senang mendengarnya. Papi rasa, sejak kejadian itu, sifat Chris mulai berubah drastis. Dan pasti, ada seseorang yang membuat Chris jadi sadar. Papi sangat berterima kasih pada orang itu.
SISKA
Iya, pi.
Siska dan Raymon terlihat tersenyum bahagia bersama.
155 INT. PUB – MALAM
Kita melihat, Renata dan Chris duduk bersama. Renata menuangkan minuman pada Chris. Chris terlihat tak bersemangat.
RENATA
Kenapa Chris, gue liat lo kayak nggak ada semangat gitu?
CHRIS
Iya, Ren. Tadi ibu gue nemuin alat pengisap ganja yang aku pake dulu.
RENATA
Kamu pemakai?
CHRIS
Dulu, Ren. Udah lama. Sialnya, gue lupa buang barang itu.
RENATA
Lalu?
CHRIS
Ibu gue, akan ngirim gue ke Inggris dan ngelanjutin pendidikan gue di sana.
Wajah Renata terlihat sedikit jadi lain.
RENATA
Semoga lo sukses di sana.
CHRIS
Udah. Gue sekarang mau minum ama lo, jangan ninggalin gue di sini.
Renata tersenyum dan mereka berdua minum sambil beromong. Tiba-tiba teman Waitress Renata datang dan berisik pada Renata lalu pergi.
RENATA
Chris, gue nggak lama dipanggil ama bos, lo nunggu di sini nggak lama.
Chris mengangguk. Renata langsung menuju ruangan Burhan.
CUT TO:
RUANGAN BURHAN - -
Renata membuka pintu dan masuk.
RENATA
Bos manggil saya?
BURHAN
Iya.
RENATA
Kenapa bos?
BURHAN
Saya nggak suka kamu dekat-dekat sama tu orang. Kamu bisa nyari tamu lain.
Renata terlihat tegang. Tapi mencoba untuk tenang.
RENATA
Maaf, bos. Bos nggak bisa ngelarang aku untuk dekat sama dia. Itu hak saya.
BURHAN
Kalo kamu nggak mau nurutin, saya nggak akan segan-segan nyuruh orang untuk habisin tuh laki-laki.
Renata jadi curiga kalau yang menyerang Chris itu adalah orang suruhan Burhan.
RENATA
Aku permisi, bos. Aku masih banyak pekerjaan.
BURHAN
Jangan main-main dengan saya.
Renata tanpa bicara langsung keluar dari ruangan Burhan.
CUT TO:
KAMAR MANDI - -
Renata dan Memey terlihat bercakap-cakap serius.
MEMEY
Apa lo yakin, Ren, si bos yang nyuruh orang buat nyalakain, Chris?
RENATA
Belum pasti sih, Mey. Tapi gue yakin banget, orang-orang itu suruhan si bos.
MEMEY
Ren, cepat lo suruh si Chris untuk pulang dan jangan dulu datang ke mari. Bahaya.
Renata mengangguk dan keluar dari kamar mandi.
RUANGAN UTAMA - -
Renata kembali ke meja Chris.
RENATA
Chris kamu balik sekarang dan jangan dulu datang ke mari.
CHRIS
(bingung)
Kenapa, Ren?
RENATA
(wajah khawatir)
Gue mohon, Chris. Ada orang yang nggak suka kamu deket sama gue di sini.
CHRIS
Apa mereka yang kemarin nyerang gue?
RENATA
Mereka hanya orang suruhan. Chris, gue mohon lo cabut sekarang.
CHRIS
Oke, Ren. Lo jaga diri. Kalo ada apa-apa lo telpon gue.
Renata mengangguk. Renata beranjak dari kursi lalu mengantar Chris sampai di depan pintu masuk. Chris naik ke mobil dan pergi.
CUT TO: