Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Let Me Show You (SCRIPT)
Suka
Favorit
Bagikan
13. Serangan Panik; gangguan kecemasan yang berhubungan dengan mental

104. INT. MOBIL SARAS - DEPAN GEDUNG KONSER - NIGHT

Cast : SARAS, NINDIA

Saras mendekap erat tangan Nindia yang cukup dingin.

SARAS

Tanganmu dingin lagi. Kamu yakin kuat tampil?

NINDIA

(mengangguk mantap)

Kita harus kuat, bukan? Aku akan bertahan. Tenang aja, Mbak.

SARAS

Oke kamu jalan di tengah karpet merah itu, kan? Aku nanti lanjut buat cari parkiran dulu.

NINDIA

Siap, Mbak.

Nindia turun dari mobil, tepat di depan gedung konser.

105. INT. GEDUNG KONSER - KARPET MERAH - NIGHT

Cast : NINDIA, PERS, PENGAWAL

Kita melihat Nindia berjalan dengan percaya diri di atas karpet merah. Flash kamera dari para pers berkali-kali menerpanya.

106. INT. RUMAH ELANG - NIGHT

Cast : ELANG

Elang duduk di sofa. Melihat resah tiket konser yang diberi Nindia.

107. INT. GEDUNG KONSER - ATAS PANGGUNG - NIGHT

Cast : NINDIA, PARA PENONTON, PENGAWAL

Nindia naik ke atas panggung.

NINDIA

Halo, Semuanya! Kita semua sama-sama merasakan kehilangan sosok tercinta, Adelio William. Untuk mengenang kepergiannya, saya akan membawakan lagu Kemarin dari Seventeen.

 

Nindia mulai bernyanyi. Namun, fokus terbuyarkan ketika para penonton di bawah sana bersama-sama mengangkat poster dan foto William yang bertuliskan “Kembalikan William!”

 

PENONTON #1

Turun kamu dari sana! Kembalikan William-ku!

PENONTON #2

Kenapa kamu harus merenggut William dari kami?!

Nindia terduduk lemas, menutupi telinga. Panik.

NINDIA

(bergumam)

Nggak aku nggak ngerenggut William. (berdiri) NGGAK!

108. INT. GEDUNG KONSER - SISI PANGGUNG - NIGHT

Cast : SARAS, PANITIA

Kita melihat Saras mengomel pada panitia.

SARAS

Kenapa kalian bisa meloloskan penonton yang membawa barang-barang seperti itu? Ini acara besar! Apa sedari awal udah dirancang buat mempermaluin Nindia?

PANITIA

Tidak, Bu. Kami minta maaf sebesar-besarnya.

INSERT:

BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION

A. Nindia diturunkan dari panggung. Dia masih menutupi telinga dengan panik.

B. Nindia dikawal keluar dari gedung, tetapi reporter dan penggemar fanatik William menghalangi jalan keluar.

 

REPORTER

Nindia, beri kami penjelasan kenapa kamu melakukan ini pada William?

PENGGEMAR

Apakah kau berselingkuh dengan atlet bisbol itu hingga membuat William bunuh diri?

 

C. Nindia terisak tangis dan ketakutan di tengah karpet merah. Sementara para pengawal dan Saras berusaha menghalang reporter, dkk. di berbagai sisi karpet merah yang semakin tidak terkendali.

 

NINDIA

(duduk jongkok, panik)

Nggak … itu semua salah.

D. Elang dengan seperangkat penyamaran menutup kepala Nindia dengan mantel dan menggiringnya keluar dari keramaian. Semua orang terkejut.

END MONTAGE

Elang menghentikan taksi dan membawa Nindia.

109. INT. TAKSI - NIGHT

Cast : ELANG, NINDIA, SOPIR TAKSI

Elang dan Nindia duduk di kursi penumpang. Nindia masih menunduk takut.

ELANG

Bawa kami pergi dari sini, Pak! Cepat!

SOPIR TAKSI

Itu Mbak Nindia?

ELANG

Ah, sudahlah. Ayo! Saya akan memberi tips tambahan.

Sopir taksi tersebut segera menginjak gas. Elang mencopot penyamarannya.

ELANG (CONT’D)

(memegang tangan Nindia)

Apa kamu nggak papa, Nin?

NINDIA

E … lang? Aku takut, Lang.

ELANG

(memeluk Nindia)

Tenang, Nin, kamu udah nggak sendirian. Aku ada di sini.

NINDIA

Maaf sudah membuatmu datang, Lang. Terima kasih.

ELANG

Udah, tenangin diri kamu dulu. (memakaikan jaket pada Nindia) Badan kamu dingin.

 

Taksi tersebut sudah cukup jauh dari gedung konser.

SOPIR TAKSI

Em … Maaf, ini kita mau ke mana, ya?

ELANG

(berbicara pada Nindia)

Alamat rumah Mbak Saras di mana, Nin?

NINDIA

(mengeluarkan kartu nama Saras)

Ini.

ELANG

(menyerahkan kartu ke sopir)

Ke jalan ini, Pak.

Nindia terdiam sejenak.

NINDIA

Lang, anter aku ke rumahku aja.

ELANG

Nin.

NINDIA

Udah, Lang. Seseorang pernah bilang padaku bahwa mengatasi masalah bukanlah dengan kabur. (beat) Aku akan berdiam diri di dalam rumah. Pers mungkin masih bergerumbul di depan gedung.

 

Elang menatap Nindia cemas.

NINDIA (CONT’D)

Udah tenang aja, Lang.

ELANG

Baiklah. (berbicara pada sopir) Antar kami ke jalan …

110. EXT. DEPAN RUMAH NINDIA - NIGHT

Cast : ELANG, NINDIA, SOPIR TAKSI

Nindia turun bersama Elang. Taksi masih berhenti di depan rumah.

NINDIA

Makasih, ya, Lang.

ELANG

Oke. Aku pergi dulu.

NINDIA

Maaf soal perkataanku kemarin.

ELANG

(tersenyum)

Aku sedang nggak ingin bahas itu. Cepet istirahat. Penderitaan hari ini udah cukup. Yang besok, ya, buat besok. Aku duluan, ya.

 

Elang masuk kembali ke dalam taksi. Nindia masuk ke dalam rumah.

111. INT. RUMAH NINDIA - KAMAR - NIGHT

Cast : NINDIA

Nindia merenung. Berkali-kali ponselnya bunyi karena notifikasi.

CU: Ponsel Nindia mendapat notifikasi artikel tentang serangan panik yang dia alami.

INSERT:

BEGIN MONTAGE

A. Nindia terbayang-bayang dengan kejadian hari ini. Lampu-lampu flash yang keluar berkali-kali dari kamera pers masih menghantuinya.

B. Nindia mengingat pesan Elang untuk segera tidur.

ELANG (O.S)

Kamu cepet istirahat. Penderitaan hari ini udah cukup. Yang besok, ya, buat besok.

END MONTAGE

Nindia bergegas tidur.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar