Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Let Me Show You (SCRIPT)
Suka
Favorit
Bagikan
5. Promosi; perkenalan (dalam rangka memajukan usaha dan sebagainya)

29. EXT. LOKASI SYUTING - TAMAN PERNIKAHAN - DAY

Cast : NINDIA, WILLIAM, INDRA, TIM PRODUKSI, SARAS, ROBERT

Kita melihat Nindia dan William berhadapan memakai gaun pengantin. Hadirin bersorak. Mereka berdua bergantian memakaikan cincin. Lantas William mengecup kening Nindia.

 

INDRA

CUT! (beat) Oke, bagus sekali.

TIM PRODUKSI

(bersorak)

YEAY!!

INDRA

Sip-sip, akhirnya selesai juga!

Nindia menghampiri Saras yang terpaku menatap ponsel.

NINDIA

Gimana, Mbak Sar?

SARAS

(menatap Nindia cemas)

Buruk. Namamu ada di peringkat kedua pencarian waktu riil, persis di bawah Mareeta Calandra yang udah bertahan beberapa hari terakhir ini.

NINDIA

(berjongkok lemas)

Astaga.

Indra, William, beserta manajernya, ROBERT (30) menghampiri Nindia dan Saras.

 

INDRA

Ada apa ini?

Saras menunjukkan ponselnya.

CU: Layar ponsel Saras yang menampilkan peringkat pencarian waktu rill.

NINDIA

(menengadah, menatap Indra)

Gimana ini, Mas? Drama udah selesai, tapi masalahku tambah memuncak.

INDRA

(berpikir keras)

Bukan, kah, sebentar lagi ada Kompetisi Bisbol Nasional?

Semua menatap Indra bertanya-tanya.

INDRA (CONT’D)

Ya. Semisal kita nyebarin rumor soal hubungan Nindia dan William lewat kencan kek atau semacamnya. Buat nimbun masalah ini, gimana?

SARAS

(tertawa kecil)

Aku ragu itu ide bagus apa nggak? Kurasa bakal memperkeruh suasana.

INDRA

Tentu enggak. Kompetisi Bisbol Nasional bakal nimbun rumor kencan itu.

SARAS

Lalu, kenapa kita nggak nunggu sampai Kompetisi Bisbol Nasional itu digelar aja? Biar kasus Nindia ketimbun sendiri.

INDRA

Itu bisa dilakuin, tapi apa kalian yakin setelahnya warganet nggak bakal ngungkit-ngungkit lagi masalah itu?. Kalau kita kasih sedikit bumbu antara Nindia dan William di mata warganet, kurasa bisa jadi langkah tepat. Popularitas drama bakal naik. Begitu pun dengan William (menatap William) Kamu bakal berhasil ngebuat kesan pertama spesial di serial drama perdanamu ini. Bukan, kah, itu yang kita kejar?

SARAS

Sementara Nindia? Akan dapat apa?

NINDIA

(mengusap wajah, berdiri)

Ayo kita lakukan, Mas! Aku setuju, asal masalah ini tertutupi.

SARAS

(menggenggam tangan Nindia)

Nin!

NINDIA

Percaya sama Nindia, Mbak.

INDRA

Gimana William sama Robert, setuju?

ROBERT

Aku ngikut William.

WILLIAM

(berpikir keras)

Oke, aku juga setuju.

SARAS

Kalau nggak berjalan sesuai rencana. Gimana?

INDRA

Saat itulah agensi bertindak. Kalian harus menyangkal rumor tersebut. Dengan alibi-alibi yang mengatakan bahwa mereka hanya mempererat chemistry untuk promosi drama.

NINDIA

(berbicara pada Saras)

Gimana? Mbak Sar, masih nggak setuju?

SARAS

Kapan kita bisa mulai?

30. E/I. TAMAN - NIGHT

Cast : NINDIA, ELANG

Suasana taman sepi. Elang menutup mata Nindia dan menggiringnya ke gazebo di tengah taman.

 

ELANG

Silakan dibuka matanya, Nona Cantik!

Nindia terpukau.Kita melihat makam malam romantis yang telah dipersiapkan Elang. Dia tampak masih memakai baju bisbol.

 

ELANG (CONT’D)

Oh, ya, maaf aku nggak sempet ganti baju tadi … (terputus)

NINDIA

(memeluk Elang)

Terima kasih. Makasih buat semuanya.

Pelukannya merenggang

ELANG

(memberikan buket bunga)

Selamat, ya, udah rampung syutingnya! Serial drama ke berapa ini?

NINDIA

(tertawa)

Em … drama ke berapa, ya? (tertawa) Btw, kenapa kamu selalu ngasih aku bunga setiap ketemu? Kamu kira aku tempat ziarah apa?

ELANG

(menyesap ludah)

Biar bunganya insekyur deket gadis secantik kamu.

Mereka berdua duduk di kursi gazebo berhadapan.

NINDIA (CONT’D)

Kamu nyiapin ini sendirian?

ELANG

Tentu. Aku nggak bisa ngajak temen juga, kan, buat nyiapin makan malam romantis. Mereka, kan, ngiranya aku jomblo.

NINDIA

Maaf, ya, aku nggak ngebolehin kamu bongkar hubungan kita. Demi identitas kamu.

ELANG

Eh, nggak gitu. Ngapain harus minta maaf? Dimakan dulu gih steik-nya. Ini juga masakan aku.

NINDIA

(memakan steik)

Wah! Bener-bener enak. Kamu kurang apa, sih, Lang, sebenernya? Sabar, udah. Selalu aku bentak, juga masih senyum.

ELANG

(terpaku melihat Nindia)

Itu semua karena aku sangat menyukaimu. Dan kamu harus lebih baik lagi padaku setelah ini.

NINDIA

(tersipu)

Apa ini makan malam bersamaku yang kamu impikan?

ELANG

Sebenernya jauh lebih baik dari ini. Tunggu tanggalnya.

Ponsel Nindia berdering. Menunjukkan nama pemanggil, ‘Bibi’.

ELANG (CONT’D)

Coba kamu angkat sekali ini aja, Nin.

NINDIA

Nggak, Lang. Suasana akan canggung. Apa yang harus kubicarakan dengannya? Aku kehabisan akal.

ELANG

Baiklah.

NINDIA

Btw, Lang. Soal drama terbaru ini, Mas Ind minta aku sama William mbuat rumor kencan. Supaya kasusku yang kemarin ketutupi juga.

ELANG

Kencan? Aku nggak setuju, Nin. Bukan karena cemburu, tapi aku khawatir kalau itu bukan solusi terbaik.

NINDIA

Aku cuma ngasih info, Lang. Bukan minta persetujuanmu. Soalnya aku bener-bener harus ngelakuin ini. Kamu percaya, kan, sama aku?

ELANG

Oke-lah. Aku nggak bisa ngelawan kalau liat wajah cantikmu gini, nih.

NINDIA

(tersipu)

Oh, denger-denger mau ada Kompetisi Bisbol Nasional, ya?

Elang mengangguk mantap.

31. INT. APARTEMEN SUNSHINE - TEMPAT TINGGAL MAREETA - DAY

Cast : MAREETA

Kita melihat Mareeta yang memainkan piano dan mulai bernyanyi. Tengah menyusun lagu baru untuk dibawakan Paradise. Namun, pikirannya buntu di tengah-tengah dan menekan asal tuts piano tersebut. Sumbang.

 

MAREETA

(menarik napas panjang)

Kalau lirik kayak gini, lebih enak sedikit ballad.

Mareeta kembali memainkan piano dengan tempo lebih teratur.

MAREETA (CONT’D)

(lirik lagu buatan Mareeta)

32. EXT. DEPAN RUMAH NINDIA - SORE

Cast : NINDIA, WILLIAM

Kita melihat Nindia yang berdiri di depan gerbang rumahnya dengan memakai masker. Mobil William melaju ke arahnya, berhenti tepat di depan Nindia.

 

NINDIA

(membungkuk, menyelidik ke kaca)

William?

WILLIAM

(mengangguk)

Masuk!

Nindia masuk ke dalam mobil William.

33. EXT. LAPANGAN HIJAU TERBUKA - TEMPAT LATIHAN BISBOL - SORE

Cast : ELANG, PARA ATLET BISBOL, PELATIH

Kita melihat para atlet bisbol yang saling berpasangan, berlatih lempar-tangkap.

 

PELATIH

(meniup peluit, meminta kumpul)

Oke, kumpul ke sini dulu!

Elang dan teman-temannya segera berlari ke Pelatih.

PELATIH (CONT’D)

Baik, sebelumnya saya sangat berterima kasih pada kalian yang sudah meluangkan banyak waktu untuk seleksi Kompetisi Bisbol Nasional. Dan setelah ini, saya langsung bacakan siapa-siapa saja yang melaju ke kompetisi. (beat) Rizki, Angga, … (dst.)

 

Elang memasak raut wajah pias karena namanya belum dipanggil.

PELATIH (CONT’D)

Yang saya sebutkan terakhir akan menjadi leader tim ini. (beat) Nugraha Elang, silakan berdiri!

 

Elang berdiri, memasang raut wajah bingung.

ELANG

(menatap Pelatih)

Sa … saya, Coach?

PELATIH

(memasang wajah datar)

Bukan. (beat) Ya kamulah, Lang. Kamu bakal mimpin tim ini di Kompetisi Nasional.

 

Elang terbelalak. Berlari dan merangkul teman-teman satu timnya.

ELANG & TEMAN-TEMANNYA

(bersorak)

YEAY!!!

PELATIH

Untuk yang belum terpilih, kalian masih ada kesempatan di kompetisi antarkota selanjutnya. (menghadap ke Elang, membuat tos) Kamu harus buktiin yang terbaik, ya, Lang!

ELANG

Siap, Coach!

PELATIH

(berteriak)

Oke, ayo kembali latihan, semuanya! Nggak ada yang malas-malasan. Nanti yang piket Rizki, ya?

34. INT. MOBIL WILLIAM - SORE

Cast : NINDIA, WILLIAM

Suasana canggung. Nindia menyalakan radio, tetapi volumenya terlalu besar. Nindia menatap William kikuk. Lantas, tawa pecah.

 

NINDIA

Hahaha … Apa kita akan benar-benar berkencan, Mas Wil?

WILLIAM

(mengangguk)

Aku juga ragu soal itu. Oh, ya, mulai sekarang biasakan panggil aku nama aja. Udah kubilangi berapa kali, sih?

NINDIA

(menepuk jidat)

Astaga. Aku selalu lupa soal itu, Mas Wil. Eh, William maksudnya. Hehehe …

WILLIAM

(tertawa)

Cih.

NINDIA

Kita akan ke mana ini?

WILLIAM

Nindia ada saran? Tempat yang rame, memungkinkan banyak orang mengambil paparazi.

NINDIA

Konferensi pers.

WILLIAM

Nggak lucu. (beat) Em … Ke pasaraya gimana? Kita langsung ke kafenya aja ntar.

NINDIA

Oke, setuju!

35. INT. PASARAYA - KAFE - NIGHT

Cast : NINDIA, TASYA, WILLIAM

Kita melihat Tasya yang melakukan siaran langsung di kafe.

TASYA

(membaca komentar)

‘Kak Tasya imut dan awet muda banget. Bagi tips skin care-nya, dong!’ Utututu, makasih, Sher … li … na. Em … tips skin care? Aku selalu cuci muka pake air minum. Katanya, sih, lebih bagus buat kulit.

 

Pandangan Tasya terkunci pada sepasang kekasih yang tidak asing di matanya, William dan Nindia. Keduanya sengaja tidak memakai topi dan kacamata.

 

TASYA

(terkejut)

Astaga? Aku nggak salah lihat, kan?

Kita melihat ruang obrolan Tasya dibanjiri kolom komentar.

PENONTON #1 (O.S)

Ada apa, Kak?

PENONTON #2 (O.S)

Kenapa kayak kaget gitu?

Tasya meraih kameranya.

TASYA

Bentar, guys. Ini nggak bisa dibiarin. (tergesa-gesa) Aku bakal kembali lagi di laman penggemar nanti, ya. Aku tutup dulu, bye!

 

Tasya memotret Nindia dan William. Menyorotnya dengan jelas. Keduanya sadar telah menjadi pusat perhatian. Nindia memegang tangan William untuk memperpanas suasana. Lantas pergi beberapa detik setelahnya.

INSERT:

BEGIN MONTAGE - PASARAYA

A. Tasya dan pengunjung kafe yang tersadar dengan keberadaan Nindia juga William, membuntuti mereka.

B. Nindia dan William mempercepat langkahnya. Berhasil menghindari Tasya, dkk. dengan bersembunyi di lorong toilet.

C. Tasya memaki kesal. William mendekap erat Nindia agar tidak ketahuan oleh Tasya yang berdiri di ambang pintu toilet, beberapa meter di belakang.

END MONTAGE

Nindia dan William bernapas lega karena berhasil kabur juga kembali ke dalam mobil.

NINDIA

(napas tersengal)

Gimana? Seru, bukan?

WILLIAM

Ya. Aku sudah lama tidak bermain petak umpet.

Keduanya diam sejenak, mengatur napas.

WILLIAM (CONT’D)

Ke mana kita sekarang? Kamu masih lapar?

NINDIA

(menggeleng)

Nggak, aku udah ke … (terputus, perut Nindia berbunyi)

WILLIAM

(tertawa)

Ahaha … Mulutmu pandai berbohong, tapi perutmu nggak. Ikut aku, ya? Kita makan ke kedai langgananku di sudut kota.

NINDIA

Sudut kota?

WILLIAM

Tenang aja, nggak akan ada flash kamera yang menghantui kita di sana. Kita bisa menikmati makan malam.

NINDIA

Oke.

Mobil melaju. Membawa keduanya keluar dari parkiran, masuk ke jalan.

36. INT. SUDUT KOTA - KEDAI KECIL - NIGHT

Cast : NINDIA, WILLIAM, PARA PEKERJA

Suasana kedai sepi, hanya segelintir pekerja kuli yang memenuhi. Kita melihat Nindia dan William duduk berhadapan di meja dekat jendela.

 

WILLIAM

(menyantap makanan)

Apa kita ke sini hanya buat makan?

NINDIA

(menatap William)

Lalu? Mau ngapain emangnya?

WILLIAM

Boleh, kah, aku ngenal lebih dalam gimana sosok Nindia, sang mega bintang, di belakang panggung?

NINDIA

(tertawa kecil)

Emangnya beda?

WILLIAM

Aku, kan, tanya, Nin.

NINDIA

Hehe, iya iya. (beat) Nindia di belakang panggung? Jauh berbeda. Nindia yang dikenal ceria dan ramah oleh para penggemarnya adalah sosok yang kesepian. Frustrasi. Sampe-sampe sering marah ke orang-orang deket. Nindia adalah sosok arogan. Dituntut untuk memiliki kepribadian beda di tiap drama, sering buat kepribadian itu kebawa ke dunia nyata. Kadang sulit buat keluar, kadang betah.

WILLIAM

Berat, ya? Kalau kita di bawah, kita diinjak-injak. Tapi kalau kita di atas, banyak orang lomba-lomba mau jatuhin. Di tengah pun nggak selalu aman.

NINDIA

(mengangguk, mengusap mata)

Ah, kenapa bahasannya jadi berat, sih?

William tertawa kecil.

NINDIA (CONT’D)

Kalau Mas Wil, eh William, gimana?

WILLIAM

Ya, gitu, Nin. Hampir sama kayak kamu. Akhir-akhir ini aku lagi ngawatirin karir musikku. Apalagi aku juga masih tergolong pendatang baru.

NINDIA

Ilih, pendatang baru apaan? Udah setahun lebih berkarir, penggemar juga udah bejibun gitu.

WILLIAM

Justru itu yang ngeberatin nggak, sih?

NINDIA

Bener, sih. Kita harus tampil sangat maksimal, biar penggemar nggak kecewa. Tapi, kita kadang lupa, kalau kita juga manusia.

WILLIAM

(mengangguk, tertawa)

Udahlah, ya. Jangan yang berat-berat lagi bahasannya. Kita bahas soal asmara aja. (beat) Nindia udah ada pacar?

NINDIA

(menyeringai)

Aku ragu soal itu. Tapi kalau aku ceritain ke kamu, nggak ada salahnya, kan. Toh, nggak bakal kamu bongkar juga.

WILLIAM

Janji. Siapa dia, Nin?

NINDIA

Cowok. Pemain bisbol.

WILLIAM

Nama?

Nindia membuat gerakan kepakan sayap dengan dua tangannya.

WILLIAM (CONT’D)

Hah? Terbang?

Wajah Nindia berubah datar.

INSERT: Di seberang kedai, tepat lurus dengan meja makan Nindia dan William. Mobil Tasya terparkir. Dia berhasil menemukan Nindia dan William. Lantas dipotretlah kebersamaan itu olehnya.

 

37. EXT. LAPANGAN HIJAU TERBUKA - TEMPAT LATIHAN BISBOL - NIGHT

Cast : ELANG, RIZKI, TEMAN-TEMAN ELANG

Kita melihat Elang duduk di kursi. Suasana hatinya senang.

TEMAN-TEMAN ELANG

(bergerumbul pergi, melambaikan tangan)

Riz, kita balik. Yang rajin kalau piket! (menatap Elang) Oi, Lang, duluan, ya!

ELANG

(mengacungkan jempol)

Oke, hati-hati! Besok libur istirahat, ya. Jangan main sama cewek!

 

Teman-teman Elang nyengir, pergi. Elang mengambil ponsel, berniat menghubungi Nindia. Namun, teringat bahwa Nindia tengah sibuk. Diurungkannya niat tersebut.

 

RIZKI

(merangkul dari belakang)

Bro, kenapa? Lagi ada masalah? Ngenes amat mukanya.

ELANG

(tersentak)

Ah, nggak papa. Udah selesai beres-beresnya?

RIZKI

(mengangguk)

Udah. Tapi, Bro, tunggu bentar. Besok ada acara nggak?

Elang menggeleng.

RIZKI (CONT’D)

Temenin aku, dong, Bro. Sekalian ngerayain kepilihnya kamu jadi kapten tim.

ELANG

Ke mana?

RIZKI

Aku ada janji sama dua cewek besok, tapi …

ELANG

Ogah, ah. Nggak mau.

RIZKI

Ayo lah. Cuma nemenin doang, kok. Lagian kamu belum ada pacar, kan?

ELANG

Eh, kurang ajar. Udah ada, ya!

RIZKI

Idih, sok-sok an. Siapa? (meledek)

ELANG

(menggaruk tengkuk)

Em …

RIZKI

Udahlah, ayo ikut besok! Oke? Please!

Elang terdiam kikuk.

RIZKI (CONT’D)

Sip, ntar aku kirimin alamatnya.

ELANG

Eh, tapi aku nggak ngomong apa-apa.

RIZKI

(berpura-pura tidak mendengar)

Udah malem, Bro. Aku balik dulu, ya! Tepati janjimu besok, laki-laki dipegang omongannya.

 

Elang meneriaki Rizki, tetapi Rizki melanjutkan langkahnya pergi.

38. INT. RUMAH TASYA - KAMAR - NIGHT

Cast : TASYA

Suasana hati Tasya sedang kesal, dia duduk di hadapan laptop.

TASYA

(mengocak-acik rambutnya)

Argh! Kok bisa, sih, William-ku diambil orang? (beat) Nggak bisa dibiarin, aku harus ngerahin semua tenaga biar mereka putus!

 

Tasya mengetik sebuah artikel dan melampirkan foto Nindia dengan William yang dia ambil. Lantas, mengunggahnya di laman penggemar miliknya. Dia segera membuka ruang obrolan bagi penggemar William.

 

PENGGEMAR #1 (O.S)

Benar, kah, itu, Kak Tasya?

PENGGEMAR #2 (O.S)

Kok gini, sih? Kok sama Nindia? Kak Wil pantas dapat yang lebih baik!

PENGGEMAR #3 (O.S)

Argh! Kalau beneran sama Nindia, aku kecewa udah dukung Kak Wil!

TASYA (V.O)

(mengetik)

Tenang-tenang. Aku juga masih nggak rela sama apa yang aku lihat. Kita harus ngeramein rumor ini supaya agensi mereka cepet ngasih kejelasan. Nggak enak digantungin woi!

PENGGEMAR #2 (O.S)

Ayo, Kak Tas! Kita dukung langkah Kak Tasya selanjutnya!

TASYA (V.O)

(mengetik)

Kita kasih review jelek buat drama mereka yang tayang lusa, gimana?

PENGGEMAR #1 (O.S)

Lah, kasian Kak Wil, dong, Kak.

PENGGEMAR #3 (O.S)

Argh! Kalau aku, sih, nggak masalah. Penting Kak Wil nggak dimilikin orang lain. Kak Wil for us!

PENGGEMAR #2 (O.S)

Kita lakuin di awal drama aja. Nggak usah semuanya, please! Kita nggak benci dramanya, tapi benci kalau Kak Wil ada yang punya.

TASYA (V.O)

Oke, kita viralin rumor ini! Aku bakal cari kasus-kasus Nindia dan ramein lagi. Katanya dia mantan member grup pop, ya? Aku bakal gali masa lalu itu. Bantu aku! Makasih.

 

Tasya menutup ruang obrolan, kemudian mengetik nama Nindia di pencarian.

 

TASYA (CONT’D)

Aku nggak akan biarin kamu hidup tenang sebelum ngasih klarifikasi.

39. EXT. DEPAN RUMAH NINDIA - NIGHT

Cast : NINDIA, WILLIAM

Nindia turun mobil dan berjalan ke depan jendela sopir.

NINDIA

(menunduk)

Makasih buat hari ini. Semangat besok, ya!

WILLIAM

Sip, kamu juga semangat! Semoga sesuai harapan.

NINDIA

(mengangguk)

Udah pulang sana, Wil!

WILLIAM

Idih, diusir. Iya-iya, ini mau pulang. Bye, Nin!

Nindia melambaikan tangan dan masuk ke rumah.

40. INT. STUDIO SYUTING - DAY

Cast : INDRA, ROBERT, SARAS, NINDIA, WILLIAM, TIM PRODUKSI

Kita melihat Nindia duduk dan William berdiri di sampingnya rapat. Keduanya menghadap ke kamera.

 

NINDIA

Nantikan kedatangan kami di televisi Anda

WILLIAM

Dan beri dukungan pada kami juga para pemain lainnya!

NINDIA & WILLIAM

Terima kasih! (melambaikan tangan)

INDRA

Cut! Sip, udah bagus.

Nindia dan William membuat tos. Lantas menghampiri Indra.

INDRA (CONT’D)

(menatap Saras)

Sar, gimana perkembangan di internet?

SARAS

(tersenyum)

Sejauh ini masih sangat bagus. Belum ada artikel yang menyerang Nindia maupun William. Nama keduanya semakin naik. Tapi, entahlah, masih belum menggeser nama Mareeta Calandra di peringkat pencarian.

WILLIAM

Benar, kah?

SARAS

(mengangguk)

Oh, ya. Kita benar-benar akan segera melakukan klarifikasi selepas drama tayang, bukan?

ROBERT

Kenapa nggak nunggu drama ada pelonjakan dikit? Biarin beberapa waktu dulu lah.

INDRA

Aku setuju sama Robert.

SARAS

(resah)

Oke-lah. (menatap Nindia) Kita langsung ke kantor, ya, Nin. Ada beberapa kontrak yang butuh kamu tanda tangani.

 

Nindia tampak sedikit lemas. Dia membuat anggukan pelan.

SARAS

Eh, Nin, kamu nggak papa?

NINDIA

Ah? Oh, iya nggak papa. Aku cuma haus mungkin. Kita harus ke mana setelah ini, Mbak?

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar