Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ACT 2
14. INT. GEDUNG - TEMPAT KONSER NINDIA - BELAKANG PANGGUNG - RUANG PERSIAPAN - NIGHT
Cast : NINDIA, WILLIAM, CREW ACARA
Kita melihat William berdiri di ambang pintu dan baru menutup telepon. Wajahnya muram.
NINDIA
Oi, Mas, kenapa sendirian aja? Lagi apa hayo?
WILLIAM
(nyengir)
Ehm … maafin aku ya, Nin.
NINDIA
Maaf? Maaf kenapa?
WILLIAM
Buat yang tadi aku ngelakuin kesalahan di atas panggung.
NINDIA
(mengernyitkan dahi)
Emangnya kesalahan apa, Mas?
WILLIAM
(tertawa)
Ck, kamu ini pinter banget, ya, ngehibur orang. Hehehe
NINDIA
Eh serius, Nindia nggak tahu kesalahan apa yang Mas Wil maksud. Udahlah nggak usah dipikirin, tenang aja. Semua kesalahan yang nggak disengaja, itu wajar.
Nindia menepuk bahu William
NINDIA (CONT’D)
Oh ya, kita foto dulu, yuk, Mas. Udah ditungguin sama temen-temen.
WILLIAM
Hayuk! (berjalan) Oiya, Nin, nggak usah pake Mas kali kalau manggil aku. Masak udah satu projek, terus cuma selisih satu tahun. Kayak aku jauh lebih tua aja.
NINDIA
Emang. (menjulurkan lidah)
INSERT: Para panitia dan pengisi acara berkumpul membentuk formasi, lalu mengambil video. Kompak mengucapkan “Selamat Ulang Tahun, Nindia!”
15. INT. RESTORAN SUSHI - BILIK NOMOR TUJUH - NIGHT
Cast : NINDIA, ELANG
Kita melihat Nindia memakai topi, masker, dan kacamata hitam. Masuk ke dalam bilik tujuh di restoran sushi. Mendapati Elang yang sudah duduk dengan jajaran makanan di hadapannya.
NINDIA
Eh, maaf banget. Udah lama di sini? (mendekat ke Elang)
ELANG
Enggak, kok. (memeluk Nindia)Selamat ulang tahun, ya, Sayang. Semoga makin dewasa, nggak kek bocil lagi, hehehe.(menyodorkan hadiah dan buket bunga)
NINDIA
(monyong)
Ih. Makasih selalu ada, ya, Lang. Terus kayak gini, ya.
Nindia duduk di seberang Elang. Ponselnya berdering, menunjukkan nama pemanggil ‘Bibi’.
ELANG
Apa dia masih sering meneleponmu?
NINDIA
Ya.
ELANG
Lalu?
NINDIA
Apa? Aku nggak pernah angkat teleponnya sejak kali pertama itu. (tertawa kecil) Bisa-bisanya dia hilang tanpa kabar selama belasan tahun. Dan kembali ngehubungi aku buat minta uang.
ELANG
Kamu nggak kasih?
NINDIA
Maaf, sifatku dingin ke orang-orang tertentu.
ELANG
Bisa jadi uang itu untuk keperluan mendesak.
NINDIA
Aku nggak masalahin soal uangnya, Lang. (beat) Udah, aku nggak mau bahas dia lagi. Lebih baik kita makan.
ELANG
(tersenyum)
Oke.
Nindia menepuk jidat dan meraih ponselnya kembali.
NINDIA
Ehm … bentar, aku harus ngunggah sisa-sisa foto hari ini. Biar nggak keduluan yang lain. (mengotak-atik ponsel)
ELANG
Aku makan dulu, ya, sushi-nya. Sebenernya aku udah makan, sih. Tapi, kayak selalu ada ruang buat sushi.
NINDIA
(fokus ke ponsel)
Eh, udah makan? Sama apa?
ELANG
Barbecue.(beat)Oh, ya, Nin, tadi pas di resto barbecue. Aku satu meja sama Mareeta, temen lama kamu.
NINDIA
(mengangkat wajahnya)
Mareeta? Dia udah bebas?
ELANG
Ya. Tepat hari ini. Kayak itu kado ulang tahun buat kamu nggak, sih? (tertawa)
NINDIA
(tersenyum)(mengangguk)
Syukurlah kalau dia udah bebas. Kuharap citranya segera pulih.
Nindia kembali fokus pada ponsel. Elang melahap sushi.
NINDIA (CONT’D)
Yups, berhasil kuunggah.
ELANG
Udah dimakan dulu, gih! Ini udah pesen banyak, loh. Sesuai permintaan birthday’s girl.(tertawa)
Wajah Nindia tertekuk. Nindia menarik napas panjang.
ELANG (CONT’D)
Ada apa? (merebut ponsel Nindia)
Kita melihat komentar warganet di postingan Nindia.
WARGANET (O.S)
Nindia tambah subur, ya, di situ. Lengannya agak besar dari sebelumnya. Dijaga, Nin, badannya. Ntar nggak punya fans, loh, hihi.
NINDIA
Aku tambah gemuk, ya, Lang?
ELANG
(membuang napas panjang)
Enggak, Nin. Udah kubilangi berapa kali, supaya jangan bacain komentar kayak gini. Mereka cuma benci kamu seneng.
Nindia murung.
ELANG
Percaya sama aku. Semasih aku nggak ninggalin kamu, berarti di mata aku, kamu tetep cantik.
NINDIA
Jadi, kalau Nindia jelek, Elang bakal ninggalin Nindia?
ELANG
(menggeleng)
Karena aku bakal selalu ada di sampingmu. Artinya kamu akan selalu cantik di mata aku.
NINDIA
(menunduk)
Aku lagi nggak mood makan, nih, Lang. Kamu habisin atau bawa pulang aja. Aku yang bayar.
ELANG
(terseyum risau)
Baiklah.
NINDIA
Maaf aku selalu membuat bingung.
Elang mengangguk dan tersenyum menenangkan.
16. INT. BIOSKOP - GEDUNG TEATER - DERET KURSI A POJOK KANAN - DAY
Cast : MAREETA, WILLIAM
Lampu bioskop padam. Film sudah beberapa menit lalu. Kita melihat Mareeta dan William dengan penyamarannya berjalan ke bangku atas.
MAREETA
(berhenti, berbisik)
Kamu apa aku yang di dalem?
William menunjuk Mareeta. Mareeta masuk terlebih dulu.
MAREETA (CONT’D)
Film-nya udah mulai. Nggak papa, Sayang?
WILLIAM
(membuka masker sedikit)
Tujuan kita ke sini bukan buat nonton.
Keduanya berbicara dengan suara sangat pelan.
MAREETA
(menarik napas panjang)
Beneran nggak bakal ketahuan di sini?
WILLIAM
Orang-orang di sini bakal lebih fokus nonton film daripada ngurusin penonton lain. Percaya deh.
Mareeta mengangguk.
WILLIAM (CONT’D)
Btw, aku ada projek setelah ini, Sayang. Debut dramaku.
MAREETA
(terkejut)
Beneran? Berarti karir kamu juga makin bagus, ya? Udah mau debut ke seni peran.
WILLIAM
Nggak terlalu sebenernya. Akhir-akhir ini aku malah ngawatirin karir musikku. Udah kayak di ujung jurang. Mundur salah, maju juga takut ngecewain.
MAREETA
Kok gitu? Orang yang dukung kamu, kan, banyak?
WILLIAM
Aku takut. Mereka yang naruh harapan lebih, bakal hilang lebih dulu.
MAREETA
Kalau mereka hilang, kamu masih punya aku.
William dan Mareeta bertatapan, lalu tersenyum.
17. INT. BIOSKOP - LORONG KAMAR MANDI - DAY
Cast : MAREETA, WILLIAM
Mareeta keluar dari kamar mandi, menghampiri William.
WILLIAM
Udah selese, Yang?
Mareeta mengangguk, merapikan baju.
WILLIAM (CONT’D)
Kita pisah di sini, ya, Yang. Nggak papa, kan? Aku ada acara soalnya.
MAREETA
Oh, ya, tentu. Aku juga mau njenguk anak-anak Paradise. Semangat buat drama barunya, ya. Maaf, aku bakal sibuk nyiapin comeback beberapa pekan ke depan.
WILLIAM
(mengelus kepala Mareeta)
Oke, sip. Semangat juga! Jaga diri, ya. Jangan manis ke semua lelaki, ke aku aja nggak papa.
MAREETA
Ya, pastilah. Kalau kurang ajar, langsung kuhajar.
William dan Mareeta berpisah jalan.
18. INT. GEDUNG KONFERENSI PERS - SORE
Cast : NINDIA, WILLIAM, INDRA, TIM PRODUKSI, PARA JURNALIS
Kita melihat Nindia, William, dan sutradara, INDRA (35) duduk di kursi atas panggung. Di hadapannya sudah bergerumbul pers.
INDRA
Kenapa? (beat) Tentang alur ceritanya, ya? Di sini saya lebih ngasih bumbu-bumbu romance-fantasi, sih. Dikombinasi jadi satu gitu.
MC
Wah, pasti bakal seru banget, nih. Pertanyaan selanjutnya, buat William lagi.(beat)Gimana, sih, Kak, rasanya main drama pertama kali?
WILLIAM
Em … Seneng banget, sih, bangga. Apalagi kerja bareng sama orang-orang hebat selama di lokasi syuting itu kayak kesan tersendiri aja.
MC
Pasti dong, ya. Mas Indra, Nindia, William, dan orang-orang di balik layar lainnya udah nunjukin effort paling serius buat drama ini.(beat)Oke, sekarang kita buka pertanyaan buat temen-temen jurnalis yang ada di sini. Silakan!
Kita melihat para hadirin di ruangan sibuk membuka ponsel. Notifikasi beruntun masuk. Mereka menjukkan ekspresi terkejut.
PERS #1
(mengangkat tangan)
Saya mengajukan pertanyaan untuk Mbak Nindia. Apa benar yang ada di artikel terbaru ini?(menunjukkan ponselnya)
Nindia memicingkan mata. Indra memberikan ponselnya yang menunjukkan artikel tentang Nindia. Nindia terkejut.
PERS #2
Benar, kah, Mbak Nindia adalah mantan sebuah grup pop? Kenapa tidak pernah dibongkar ke publik?
PERS #3
Ada, kah, alasan yang mendasari hal itu dirahasiakan?
PERS #4
Artikel menyebut bahwa Mbak keluar dari grup pop P secara egois.(beat)Bagaimana tanggapan Mbak?
Nindia kebingungan, mencoba mengatur napas.
NINDIA
(berbisik pada Indra)
Apa yang harus aku lakukan?
Indra memberi kode Nindia untuk speak up.
NINDIA (CONT’D)
(meluruskan pandangan)
Mohon tenang. Saya akan menjelaskannya. Hal yang disebutkan dalam artikel soal saya. (beat) Itu benar.
Lampu flash dari kamera pers berulang kali mengenai Nindia.
19. INT. GEDUNG KONFERENSI PERS - BELAKANG PANGGUNG - RUANG PERSIAPAN - NIGHT
Cast : NINDIA, WILLIAM, TIM PRODUKSI, INDRA
Kita melihat Nindia yang tengah duduk di kursi dan ditenangkan oleh Indra. Sementara William berdiri di amban pintu.
INDRA
Udah nggak papa, Nin.(beat)(menoleh ke ambang pintu)Wil, sini dulu!
William menghampiri Indra dan Nindia dengan pandangan tertunduk.
INDRA (CONT’D)
Anggap berita tadi itu cuma derau. Jangan jadikan itu beban pikiran. Syuting kita tinggal besok, buat semaksimal mungkin.
NINDIA
Tapi, Mas, kalau berita tadi ngerusak popularitas drama ini di pasaran. Gimana?
INDRA
(menunduk, menarik napas panjang)
Itu urusan belakang. Kalau sampe besok syuting selesai, berita ini belum reda, kita baru ambil tindakan.
Manajer Nindia, SARAS (27) bergegas masuk ke ruangan.
SARAS
(berjongkok di depan Nindia)
Maaf aku baru dateng. Kamu nggak papa, Nin?
Nindia mengangguk kecil.
INDRA
Em … Aku minta tolong ke kamu Sar. Tolong kamu hadepin berita-berita yang nyerang Nindia. Rilis artikel permohonan maaf karena telah menutupi hal tersebut dari penggemar..
SARAS
(mengangguk)
Oke.
NINDIA
Maafin aku, ya, Mbak, Mas. Aku jadi ngrepotin kalian.
INDRA
Santai aja, Nin, kita pasti bisa ngehadepin ini. Kamu udah kepikiran, siapa yang nyebar berita ini?
CU: Wajah Nindia berpikir keras
20. INT. TEMPAT KARAOKE - NIGHT
Cast : MAREETA, CINDY, JOSEPHINE, CLARA
Kita melihat keempat gadis bersenang-senang di dalam ruangan karaoke yang bising.
MAREETA
(bernyanyi)
Izinkan aku …
Di tengah lagu, ada peringatan waktu dari sistem.
SISTEM
Waktu Anda telah habis, silakan mengunjungi kasir bila hendak menambah.
MAREETA
Yah(beat)Guys, nggak mau nambah lagi?
CINDY
Udahlah, Mbak Mar. Kita udah nambah empat kali tadi.
MAREETA
(wajah tertekuk)
Bener juga, sih.
Clara dan Josephine bergerumbul di dekat Cindy di sofa, menatap ponsel dengan gembira. Sementara Mareeta mengembalikan mikrofon ke tempatnya.
MAREETA
Ada apa dengan kalian?
CLARA
Mbak Mar, udah denger kabar Mbak Nindia?
MAREETA
Dia habis gelar konser ulang tahun nggak, sih? Aku kemarin ketemu sama penggemar fanatiknya, ngaku-ngaku kalau dia cowoknya Nindia.
JOSEPHINE
Aaa … Bukan itu.
MAREETA
Oh … aku nggak nyaman, sih, kalau bahas dia.
CINDY
Okey. Emangnya Mbak Mareeta nyaman kalau bahas apa?
MAREETA
(berpikir)
Aku maunya kita cuma bahas tentang kita. (beat) Waktu tidak produktif kalian sudah habis, girls. Aku udah nulis banyak lirik lagu pas di penjara. Tinggal mikirin minus one-nya ntar. (tertawa)
JOSEPHINE
Auw, so sweet!