Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Let Me Show You (SCRIPT)
Suka
Favorit
Bagikan
9. Kabar Burung; desas-desus; kabar yang belum jelas

68. EXT. LAPANGAN HIJAU TERBUKA - TEMPAT LATIHAN BISBOL - SORE

Cast : ELANG

Kita melihat Elang berlari ke tempat tasnya sebab teleponnya berdering. Ada telepon masuk dari nomor tidak dikenal.

 

ELANG

Halo? Dengan siapa di sana?

MAREETA (O.S)

Astaga. Apa kau tidak menyimpan nomorku saat itu? Padahal kau yang mengemis-ngemis meminta kartu namaku.

ELANG

(mengernyitkan dahi)

Siapa? (beat) Oh, aku mengenalmu. Wanita di restoran barbecue? Mareeta?

MAREETA (O.S)

Kupukul kau nanti!

ELANG

Wah, suatu perkembangan. Kamu nggak pakai bahasa formal lagi. Ada apa menelepon?

MAREETA (O.S)

Ini memalukan. Maaf saat itu aku langsung pergi sampai lupa bayar makanannya. Datanglah ke rumahku hari ini. Aku akan mentraktirmu makan enak.

ELANG

Apa? Apa aku nggak salah denger?

MAREETA (O.S)

Nggak usah sok tuli. Dateng, ya! Aku nggak mau ngerasa punya utang. Alamatnya ada di kartu namaku.

ELANG

Oke. Jam be … (telepon terputus) Ckck … gadis unik.

PELATIH

Elang, ngapain kamu di sana? Ayo latihan lagi!

ELANG

Siap, Coach!

69. INT. APARTEMEN MAREETA - NIGHT

Cast : MAREETA, ELANG

Pintu apartemen Mareeta diketuk oleh Elang. Mareeta mempersilakannya masuk. Elang membawa sekantong kresek makanan.

 

MAREETA

Apa yang kau bawa?

ELANG

Hanya camilan ringan. Sekotak kecil sushi.

MAREETA

Itu bukan camilan.

ELANG

Wah, rumahmu bagus juga. Kamu berhasil hidup dengan baik!

Elang duduk di karpet ruang tengah. Mareeta menyiapkan makanan.

MAREETA

Nindia yang memberiku hidup layak seperti ini. Meski nggak semuanya hasil campur tangan dia.

ELANG

Nindia? Bukan, kah, kalian saling benci? Aku nggak paham.

MAREETA

Itu alasanku memanggilmu ke mari. Aku merasa sangat buruk pada Nindia.

ELANG

Kenapa?

MAREETA

Entah mengapa, ada yang janggal dari keluarnya dari Paradise. Nindia yang kukenal bukan sosok egois. Dia bahkan membeli rasa sakit kami, tapi membagi kebahagiaannya pada kami.

 

Keduanya terdiam.

MAREETA (CONT’D)

Apa Nindia nggak pernah cerita soal alasan dia keluar?

ELANG

Enggak. Dia cuma cerita kalau dia mantan grup Paradise. (beat) Tunggu dulu. Itu artinya kamu udah percaya aku pacarnya Nindia?

MAREETA

Entahlah. Tapi kamu terdengar serius. Aku bersyukur jika kamu benar-benar pacar Nindia. Dia layak memiliki pria baik sepertimu.

ELANG

Kenapa kamu nyebut aku pria baik?

MAREETA

Caramu memandang. Hangat.

Mereka mulai memakan makanan di depannya.

ELANG

Seberapa dekat kalian sebelumnya?

MAREETA

Sangat dekat.

ELANG

Aku bingung. Jika Nindia membencimu, mengapa dia kerap menceritakanmu seolah-olah kamu adalah kenangan baik baginya.

MAREETA

Bagaimana cara dia bercerita tentangku?

ELANG

Terdengar bersyukur pernah punya sahabat kayak kamu.

Mareeta terdiam.

ELANG (CONT’D)

Dia tak sekuat kelihatannya. Dia sering menyesali perkataannya di hari itu pada kamu dan ketiga anggota lain.

MAREETA

Apa dia hidup dengan baik sampai saat ini?

ELANG

Cukup. Dia nyaris sempurna, tapi ucapan jahat dari yang lain membuat dirinya kadang arogan. Hancur. (beat) Kenapa kalian nggak segera berdamai?

MAREETA

Entahlah, aku nggak tahu kenapa itu jadi hal tersulit di hidupku sekarang. Bagiku dia kayak api. Orang-orang yang jauh dengannya, ingin mendekat untuk dapat kehangatan. Tapi orang-orang yang sudah sangat dekat, bisa saja terbakar.

ELANG

Dia kesepian. Sudah dengar soal ibunya Nindia?

MAREETA

Ibunya pergi ketika dia kecil untuk menikah lagi. Benar?

ELANG

Ya. Sampai saat ini, dalam pikiran Nindia, Ibunya selalu menjadi orang yang dia benci. Beberapa bulan lalu, Ibunya menelepon dan meminta uang. Nindia jelas marah soal itu.

MAREETA

Benar, kah? Siapa yang tahu soal ibu Nindia selain kita berdua?

ELANG

Entah. Tapi, Nindia juga nggak ngasih tahu manajernya.

 

Mareeta mulai merebahkan kepalanya di atas meja.

MAREETA (CONT’D)

Hidup sangat melelahkan. (beat) Aku butuh pendengar. Aku bakal mulai cerita soal masa laluku dengan Nindia, tapi jangan kamu komentari. Dengerin aja. Oh, ya, nanti kalau aku ketiduran, kamu boleh langsung pergi. Tutup pintu rapat. Aku punya kebiasaan buruk saat berceloteh panjang, aku kerap tiba-tiba tertidur. Maaf.

ELANG

Silakan. Hari ini, aku melihat sisi lain dari Mareeta yang sering kudengar tangguh di cerita Nindia.

MAREETA

Cih. (beat) Oke, aku mulai bercerita sekarang.

70. INT. RUMAH PRODUKSI - NIGHT

Cast : NINDIA, WILLIAM, INDRA, SARAS, ROBERT

Mereka duduk melingkar di atas kursi. Tertegun.

INDRA

Udah hampir tengah malam. Kalian semua mau nginep di sini? Aku siapin kamar ntar.

WILLIAM

Nggak, Mas. Aku balik habis ini. Maaf aku nggak biasa tidur di rumah orang. Pers juga nggak mungkin nyegat sampe jam segini.

ROBERT

Yakin, Wil?

WILLIAM

Iya, Mas. Nggak papa, kok.

INDRA

Oke, batasi main HP. Kesehatan mental kalian sangat perlu. Apalagi Nindia juga habis drop.

 

Ponsel Nindia berdering. Nindia membukanya, ada telepon dari Elang.

SARAS

Siapa, Nin?

NINDIA

Em … Aku izin angkat, ya. Ini penting. Terakhir.

Nindia bergegas keluar ke teras.

NINDIA (CONT’D)

Halo, Lang? Belum tidur?

INTERCUT TO:

71. INT. STASIUN MRT - NIGHT

Cast : ELANG

ELANG

Kalau aku udah tidur, nggak mungkin bisa nelpon kamu.

NINDIA (O.S)

Hehe, bener juga.

ELANG

Gimana kabarnya?

NINDIA (O.S)

Baik, tapi juga kurang baik.

ELANG

Apa yang buruk hari ini?

NINDIA (O.S)

Buka berita. Kamu akan tau. Jarang buka berita, kah?

ELANG

Ya. Aku terpilih jadi kapten tim bisbol. Maaf harus bawa kabar baik saat kamu buruk.

NINDIA (O.S)

Seketika kondisiku langsung baik. Selamat, Lang!

ELANG

Iya, makasih.

NINDIA (O.S)

Tapi, maaf juga. Kayaknya kita harus jaga jarak dulu.

ELANG

Kenapa?

NINDIA (O.S)

Nurut aja, ya. Demi kebaikanmu juga. (beat) Aku tutup teleponnya sekarang. Kalau kamu sedang di luar, hati-hati pulangnya! Dah, Lang!

 

Telepon ditutup. Elang menyimpan ponselnya dan menarik napas panjang.

72. INT. WARNET - NIGHT

Cast : PRIA MISTERIUS (TEMAN SMA WILLIAM)

Seseorang dengan mantel hitam dan topi yang menutup wajahnya melangkah menuju salah satu bilik warnet. Menancapkan sebuah disk pada komputer. Lantas mengetik sesuatu.

TEXT

Masa Lalu Adelio William, Mantan Perundung di SMA.

Pria tersebut memilih sebuah video dan melampirkannya pada artikel. Kita melihat ujung bibirnya terangkat bengis.

 

73. EXT. RUMAH PRODUKSI - TANGGA - NIGHT

Cast : NINDIA, WILLIAM

Kita melihat William duduk di anak tangga teratas. Nindia menghampiri dari belakang dan membawa minuman dingin. Dia duduk di sebelah William.

 

NINDIA

Udah nggak usah dipikirin.

WILLIAM

Makasih minumannya.

NINDIA

Apa wanita di foto itu dia?

William tersentak dan menoleh ke Nindia.

NINDIA (CONT’D)

Mareeta Calandra, bukan?

WILLIAM

Kok tahu?

NINDIA (CONT’D)

Dia datang padaku beberapa jam sebelum itu. Kita saling kenal, pernah akrab. Dia marah karena rumor kencan itu, mengaku bahwa dia adalah pacarmu.

WILLIAM

Benar, kah?

NINDIA

Dia sangat marah padaku. Aku memintanya datang padamu.

WILLIAM

Maaf membuatmu terlibat dalam situasi sulit buat kesekian kalinya, Nin.

NINDIA

Astaga. Kita mulai ini bareng, jadi harus diakhiri bareng juga. Pasti bisa! Kamu udah ngelakuin yang terbaik.

WILLIAM

Iya, terima kasih.

Keduanya menatap bintang di langit malam.

NINDIA

Wah, bintang malam ini sangat indah. Jika malam ini ada bintang jatuh, apa yang ingin kamu harapkan?

WILLIAM

Aku ingin hilang.

NINDIA

Hilang?

WILLIAM

Aku ingin nemuin tempat teduh di dunia yang terik ini.

Nindia menatap William dalam. William masih terpaku pada langit malam.

74. INT. RUMAH TASYA - DAY

Cast : TASYA

Kita melihat Tasya bermain ponsel dan tercengang. Mendapati artikel yang menyebut William sebagai seorang perundung di SMA. Video diputar.

INSERT:

BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION

A. SPLIT SCREEN. Menampilkan beberapa penggemar dalam satu screen yang turut mendapat kabar tersebut di ponselnya saat menjalankan aktifitas.

B. Beragam cuitan jahat memenuhi kolom komentar akun William.

WARGANET #1

Perundung? Mati saja kau!

WARGANET #2

Nggak nyangka! Benaran William dulu kayak gitu?

WARGANET #3

Pendatang baru yang nggak tau diri!

END MONTAGE

Tasya duduk mematung di tempat. Tidak percaya dengan berita yang didapat.

75. INT. APARTEMEN SUNSHINE - TEMPAT TINGGAL MAREETA - DAY

Cast : MAREETA

Mareeta terbangun dari tidur selepas semalaman terkulai di meja makan.

MAREETA

Ah, apa yang terjadi semalam? Kenapa aku nggak tidur di kasur. Kepalaku sangat pening sekarang.

 

Kita melihat Mareeta mencari ponselnya dengan rambut masih berantakan.

MAREETA (CONT’D)

Apa William baik-baik saja saat ini? (menelepon)

Wajah Mareeta risau ketika teleponnya tidak diangkat. Sebuah notifikasi artikel masuk. Menyebut tentang kasus perundungan di masa lalu William. Mareeta tercengang. Bergegas keluar dengan penyamarannya.

76. INT. APARTEMEN JAKARTA RESIDENCE - TEMPAT TINGGAL WILLIAM - DAY

Cast : WILLIAM, MAREETA

Mareeta membuka keras pintu rumah William. Mendapati kondisi rumah kacau dan William duduk di sofa membelakanginya. Ponsel William berdering berulang-ulang, sengaja dia biarkan.

 

MAREETA

Apa yang terjadi lagi? Kamu nggak kunci pintu?

WILLIAM

(menoleh lemas)

Kenapa kamu ke mari?

MAREETA

Aku cemas. Berita itu nggak bener, kan?

WILLIAM

Apa kau akan percaya padaku?

MAREETA

Pasti, Wil.

Mareeta duduk.

MAREETA (CONT’D)

Apa yang sebenernya terjadi?

WILLIAM

Aku melakukannya. Itu sudah jelas di video.

MAREETA

Tapi, Wil …

WILLIAM

Aku adalah anak buangan di SMA. Kamu tahu, bagaimana peliknya hidup tanpa seorang teman. Kesepian.

DISSOLVE TO:

CUT TO FLASHBACK:

77. EXT. PAGAR SEKOLAH - FLASHBACK - DAY

Cast : WILLIAM (SMA), ANAK-ANAK SMA

Note : FLASHBACK (Masa lalu William) ON

Kita melihat William dan teman-teman SMA-nya menaiki motor. Lantas, menyerang SMA tetangga secara brutal.

 

WILLIAM (O.S)

Dahulu aku percaya bahwa ada harga untuk mendapatkan teman. Aku bergabung dengan mereka, komplotan terkenal di sekolahku buat dapetin perlindungan dan nggak lagi dianggap sebagai anak buangan.

 

FLASHBACK CUT TO:

CUT BACK TO:

78. INT. APARTEMEN JAKARTA RESIDENCE - TEMPAT TINGGAL WILLIAM - DAY

Cast : WILLIAM, MAREETA

Note : FLASHBACK (Masa lalu William) OFF

MAREETA

(merenung)

Jangan dipikirin, ya! Kamu harus jaga imun, Wil.

WILLIAM

(menatap dalam Mareeta, mengangguk)

Mareeta, kamu harus pergi. Jangan khawatirin aku. Pers bakal datang bentar lagi. Kamu nggak akan bisa keluar dari sini ntar.

MAREETA

Gimana aku bisa ninggalin kamu di kondisi kayak gini?

WILLIAM

Percaya aku. Udah sana siapin comeback-mu. Aku nggak sabar nonton konser pertamamu setelah satu setengah tahun berlalu. Aku nggak papa.

MAREETA

Oke-lah. Jaga dirimu! Kalau butuh apa-apa, hubungin aku aja. Kupegang janjimu buat nonton konserku ntar!

WILLIAM

Pasti. Aku akan nonton di tempat teratas.

Mareeta mengangguk dan menggenggam tangan William.

MAREETA

Aku pamit.

WILLIAM

Jangan kunci pintunya, ya. Petugas kebersihan habis ini dateng. Dia orang baik, kok.

MAREETA

(diam sejenak)

Oke.

Mareeta pergi. Ponsel William masih berdering berisik.

79. INT. MOBIL MAREETA - SORE

Cast : MAREETA

Kita melihat mobil Mareeta sudah melaju di jalanan.

MAREETA

(mengginggit jari, risau)

Kenapa perasaanku sedari tadi nggak enak?

Mobil Mareeta berhenti karena lampu merah.

MAREETA (CONT’D)

(membanting setir, kembali)

Argh! Aku harus kembali.

Mareeta berbalik arah untuk kembali menuju apartemen William.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar