Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Suka
Favorit
Bagikan
10. SCENE 90-100

90. INT. RUMAH ORANG TUA NAKA- RUANG KELUARGA- PAGI

Naka melangkah pelan dan duduk di kursi tepat di hadapan Papanya.

ADZRA NAYAKA

Ada beberapa hal yang mau aku tanyain ke Papa

DIOS SAGARA

Apa?

ADZRA NAYAKA

Kenapa kemarin Papa menyuruh aku mengusir Ayahnya Nara?

DIOS SAGARA

Karena itu membahayakan kondisi Nara.

ADZRA NAYAKA

Kenapa itu membahayakan kondisinya Nara? tolong ceritakan semuanya tanpa ada yang terlewatkan.

DIOS SAGARA

Papa tau suatu saat kamu akan menanyakan ini.

(papa memberikan beberapa dokumen)

Insert: surat kabar 5 tahun lalu tentang seorang ayah tega menggugat anak kandungnya sendiri demi wanita simpanan.

ADZRA NAYAKA

Aku gak negerti.

DIOS SAGARA

Seorang anak yang digugat dalam surat kabar itu adalah Nara. Pak Ari memang ketahuan menguntit Nara, tapi tidak dengan orang suruhan Papa. 

DIOS SAGARA (CONT'D)

Selama ini semua tentang Nara tidak ada yang Papa lewatkan. kira-kira lima tahun lalu...

DISSOLVE TO:

91. INT. HOTEL- HOTEL- MALAM- FLASHBACK

MONTAGE:

PAPA DAN MAMA KE LUAR DARI MOBIL. PAPA DAN MAMA MENUJU HOTEL. PAPA DAN MAMA MASUK KE DALAM LIFT. SEORANG REMAJA WANITA BERLARI DARI KEJARAN DUA ORANG PRIA. GADIS REMAJA ITU MEMBERIKAN ISYARAT AGAR ORANG DALAM LIFT MENUNGGUNYA. PAPA DAN MAMA MENYADARI KALAU GADIS REMAJA ITU ADALAH NARA. NARA TERENGAH-ENGAH DENGAN AIR MATA YANG MENGALIR. SETELAH NARA MASUK KEDALAM LIFT, PAPA SEGERA MENUTUP PINTU LIFT. KETIGANYA KELUAR DARI LIFT DI LANTAI YANG SAMA. NARA MEMENCET BELL ROOM YANG TERLETAK DUA KAMAR DI SEBELAH KAMAR PAPA. SEORANG WANITA MEMBUKA PINTU KAMAR, TANPA BANYAK BICARA, NARA MENJAMBAK DAN MENAMPAR WANITA ITU. PAPA MELIHAT DUA ORANG PRIA YANG TADI MENGEJAR NARA KELUAR DARI LIFT

MONTAGE END

DIOS SAGARA

Sesuai perjanjian, aku yang akan mengurus anak itu. Sekarang kamu masuk ke dalam kamar, telpon resepsionis minta scurity ke sini.

Papa menutup pintu kamarnya dan kembali mengawasi Nara yang dalam sekejab sudah membanting wanita itu. Kedua orang yang sempat mengejar Nara keluar dari lift.

PEGAWAI AYAHNYA 1

Mba Nara, saya mohon jangan begini mba.

(menarik nara)

PEGAWAI 2

Mba Nara mending balik jagain ibu di rumah sakit aja mba.

(memegangi Nara)

PEREMPUAN SIMPANAN

(Bangkit dan menampar nara berulang kali)

DITO LOARDI

(keluar dari kamar)

NARAYA SAFALUNA

Mama lagi sakit dan ayah malah disini?

DITO LOARDI

Mending kamu jagain mama kamu di rumah sakit.

(menghela napas)

NARAYA SAFALUNA

Lalu ayah? Sama perempuan murahan ini di sini?

DITO LOARDI

Jaga bicara kamu!

PEREMPUAN SIMPANAN

Aku gak mau tau ya, kamu urus anak ini! Dia nyerang aku kayak perempuan bar-bar.

DITO LOARDI

(diam, menatap Nara)

NARAYA SAFALUNA

Mama sakit, dan yang dia cari cuma suaminya. Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan suaminya di kamar hotel sama perempuan rendahan?

PEREMPUAN SIMPANAN

(menampar wajah Nara untuk kesekian kalinya.)

DITO LOARDI

(mentap nara)

NARAYA SAFALUNA

Ayah diam aja melihat aku ditampar sama pelacur ini?

PEREMPUAN SIMPANAN

(menampar Nara untuk kesekian kalinya)

Beberapa scurity datang

SCURITY 1&2

Selamat Malam, maaf sebelumnya, kami mendapat complain dari beberapa kamar disini, bahwa terjadi keributan.

DITO LOARDI

Bawa dia kerumah sakit dan jangan sampai kejadian ini keulang lagi.

(memerintah kedua pegawainya)

Nara dibawa keluar oleh pegawai Ayahnya.

PEREMPUAN SIMPANAN

Kalau dia gak sujud dan minta maaf, aku akan buat laporan supaya dia di penjara!

(meninggalkan Ayah Nara masuk ke dalam kamar)

CUT BACK TO:

92. INT. RUMAH ORANG TUA NAKA- RUANG KELUARGA- PAGI

Papa menatap mata Naka sembari menghela napas.

DIOS SAGARA

Saat melihat kejadian itu, Papa langsung menyuruh Pak Ari mengikuti kemana Nara dibawa.

ADZRA NAYAKA

Papa ga lagi membohongi aku?

DIOS SAGARA

Untuk apa?

ADZRA NAYAKA

Lalu apa yang terjadi setelah itu? Nara digugat?

DIOS SAGARA

Ya

(mengangguk)

ADZRA NAYAKA

Lalu Nara meminta bantuan Papa?

DIOS SAGARA

Gadis itu, satu-satunya bantuan yang dia minta sama Papa adalah membuat Rokta menjadi seorang Aktor. 

DIOS SAGARA (CONT'D)

Beberapa minggu kemudian setelah kejadian itu, Nara menghubungi Papa, lalu...

DISSOlVE TO:

93. INT. KANTOR- LOBBY- SORE- FLASHBACK

Papa sedang berdiri mengunggu pak Ari di lobby, seorang pria menghampiri.

PEGAWAI PAPA

Pak, sesuai dugaan bapak, wanita itu ke kantor polisi dan membuat laporan.

PAPA

Lalu ayahnya?

PEGAWAI PAPA

Dia terlihat menemani perempuan itu pak.

DIOS SAGARA

(tersenyum sinis, kehabisan kata)

SFX: ponsel bergetar, panggilan telepon dari Nara

DIOS SAGARA

Halo

Intercut with Nara:

NARAYA SAFALUNA

Halo, selamat sore

DIOS SAGARA

Iya, sore.

NARAYA SAFALUNA

Maaf apa ini dengan bapak Dios Sagara?

DIOS SAGARA

Iya, saya sendiri. Ini dengan siapa?

(berpura-pura tidak tau)

NARAYA SAFALUNA

Ini dengan Nara pak. Anda ingat? Beberapa tahun yang lalu anda bilang jika saya membutuhkan bantuan, saya bisa menghubungi anda.

DIOS SAGARA

Ohh, Naraya Safaluna?

NARAYA SAFALUNA 

Benar pak, ini saya. Apa tawaran itu masih berlaku?

DIOS SAGARA

Tentu. Kamu perlu bantuan apa?

NARAYA SAFALUNA

Saya ingin membicarakannya secara langsung.

DIOS SAGARA

Baiklah, kapan kamu mau bertemu?

NARAYA SAFALUNA

Saya mengikuti jadwal anda saja pak.

DIOS SAGARA

Kalau begitu sekarang saya tunggu di kantor.

NARAYA SAFALUNA

Baik pak. Terimakasih, saya segera ke sana.

Papa menutup telpon, terdiam sejenak dan kembali memfokuskan pandangan pada pegewainya.

DIOS SAGARA

Kamu tetap awasi gerak gerik ayahnya dan suruh gino tetap awasi kondisi ibunya Nara di rumah sakit. Pastikan gadis itu tidak dalam masalah.

PEGAWAI PAPA

Baik pak. Saya permisi

Setelah pegawainya pergi, papa segera kembali masuk kedalam kantor.

CUT TO:

94. INT. KANTOR- RUANG KERJA PAPA- MALAM- FLASHBACK

SFX: suara ketuk pintu.

Dimas masuk bersama dengan Nara.

DIMAS

Pak, ada yang ingin bertemu.

(mempersilahkan Nara masuk)

DIOS SAGARA

Silahkan

(tersenyum saat melihat Nara melangkah masuk kedalam ruangan dan duduk dihadapannya)

DIOS SAGARA

Apa yang bisa saya bantu?

Nara memberikan sebuah proposal, Papa menerima dan langsung membukanya.

DIOS SAGARA

Kamu menjadi manajer artis sekarang?

NARAYA SAFALUNA

Tidak.

(menggeleng)

DIOS SAGARA

Lalu?

NARAYA SAFALUNA

Bisakah bapak memberikan dia kesempatan untuk menjadi seorang aktor?

DIOS SAGARA

Dia saja siapa, saya tidak tau.

NARAYA SAFALUNA

Namanya Rokta Prayoga, dia pekerja keras, mau belajar dan memiliki semangat yang mengagumkan. Dia juga pernah menjadi model dari desainer yang memenangkan penghargaan di ajang designer muda.

DIOS SAGARA

Designer? Siapa nama designernya?

(Tersenyum)

NARAYA SAFALUNA

Saya. Naraya Safaluna. Bukankah berarti rekomendasi saya cukup bisa dipertimbangkan pak?

(dengan riang dan percaya diri)

DIOS SAGARA

(Tersenyum)

NARAYA SAFALUNA

Diluar dia rekomendasi dari saya, secara postur tubuh dan wajah, dia tergolong cukup tampan untuk menjadi seorang aktor, bukan?

DIOS SAGARA

Dia pacar kamu?

NARAYA SAFALUNA

Ada seorang pria yang pertemuan dengannya menjadi sesuatu yang paling saya tunggu saat ini.

(tatapan mata menerawang)

DIOS SAGARA

Lalu kenapa harus dia? Berikan alasan yang bisa membuat saya mempertimbangkannya.

NARAYA SAFALUNA

Dari kecil ayahnya sering kali memukuli dia dan ibunya. Dia bisa saja pergi dari rumah, tapi demi menjaga ibunya dia bertahan di rumah itu.

DIOS SAGARA

Lalu?

NARAYA SAFALUNA

Dia membutuhkan banyak uang untuk bisa membawa ibunya keluar dari rumah itu dan melanjutkan kuliahnya.

DIOS SAGARA

Banyak orang yang lebih menderita dari itu.

NARAYA SAFALUNA

Tapi orang yang lebih menderita dari itu tidak ada yang meminta bantuan anda secara langsung bukan?

NARAYA SAFALUNA

Saya ingin memastikan bahwa dia akan baik-baik saja saat saya tidak berada disampingnya.

(tatapan sendu)

DIOS SAGARA

Baiklah, besok suruh anak itu datang ke sini.

(menatap nara)

CUT BACK TO:

95. INT. RUMAH ORANG TUA NAKA- RUANG KELUARGA- PAGI

ADZRA NAYAKA

Lalu papa membiarkan Nara menjadi tersangka dalam kasus itu? Hanya karena dia tidak meminta bantuan?

DIOS SAGARA

Tentu saja tidak. Papa memastikan dia bebas dari tuntutan.

ADZRA NAYAKA

Lalu bagaimana dengan kakak nya? Bukankah Nara punya seorang kakak?

DIOS SAGARA

Kakaknya seorang mahasiswa kedokteran, dia kuliah di luar kota dan saat kejadian itu kakaknya sedang menjalani koas di rumah sakit di daerah pedalaman. Nara merahasiakan semua keadaan itu dari kakaknya.

ADZRA NAYAKA

Lalu dimana kakaknya?

DIOS SAGARA

Ikut Papa sekarang

Naka dan Papa keluar dari rumah, masuk kedalam mobil

CUT TO:

96. INT. RUMAH SAKIT- RUMAH SAKIT- SIANG

MONTAGE:

PAPA DAN NAKA KELUAR DARI MOBIL DI LOBBY RUMAH SAKIT. KEDUANYA MEMASUKI RUMAH SAKIT. NAKA MENGIKUTI PAPA LANGKAH KAKI PAPA YANG TIBA-TIBA TERHENTI.

MONTAGE END

ROKTA PRAYOGA

Pak Dios?

DIOS SAGARA

Oh, Rokta.

(langsung menoleh ke arah Rokta, membalas sapaan sambil menepuk lengan Rokta)

Rokta menatap dingin ke arah Naka, ia menarik napas panjang menahan emosinya.

DIOS SAGARA

Kamu ngapain di sini?

(bertanya dengan ramah)

ROKTA PRAYOGA

Nara tadi malam pingsan. 

DIOS SAGARA

Terus gimana keadaannya?

ROKTA PRAYOGA

Masih belum sadarkan diri.

ADZRA NAYAKA

Dia dirawat di kamar berapa?

(penuh kekhawatiran)

ROKTA PRAYOGA

(melangkah mendekat ke arah Naka, melihat dengan tatapan tajam)

ROKTA PRAYOGA (CONT'D)

Lo, selain hanya membuat Nara selalu sedih, apa sih yang bisa lo lakuin?

(mendekatkan diri ke telinga Naka)

ROKTA PRAYOGA (CONT'D)

Saya masih ada jadwal untuk shooting hari ini. Jadi saya permisi pak.

(berpamitan kepada Papa Naka)

Rokta pergi meninggalkan Papa dan Naka.

CUT TO:

97. INT. RUMAH SAKIT- RUANG RAWAT KANANTA- SIANG

Papa membuka pintu kamar. Papa dan Naka memasuki ruang rawat Kananta.

DIOS PRAYOGA

Tiga bulan lalu, Kananta mengalami kecelakaan. Nara tidak tau kalau kakaknya dalam kondisi koma saat ini.

ADZRA NAYAKA

Bagaimana bisa Nara tidak tau kalau kakaknya sedang dalam kondisi koma?

PAPA

5 tahun lalu, beberapa bulan setelah dia menyelesaikan project bersama kamu. Ia mengalami kejadian yang cukup membuatnya memiliki trauma.

DISSOLVE TO:

98. EXT. RUMAH SAKIT- PARKIRAN RUMAH SAKIT- SORE- FLASBACK

Nara dan Papa berjalan untuk memasuki rumah sakit. Langkah Nara terhenti saat melihat ayahnya keluar dari rumah sakit.

NARAYA SAFALUNA

Ayah!

DITO LOARDI

(berbalik menoleh ke Nara)

NARAYA SAFALUNA

Ayah kesini?

(dengan penuh semangat dan ekspresi gembira)

DITO LOARDI

(terdiam)

NARAYA SAFALUNA

Ayah udah ketemu Mama? Mama nanyain Ayah terus dari kemarin.

(menggenggam tangan ayahnya dengan senyum sumeringah)

Dari kejauhan seorang wanita menghampiri Ayah dan Nara.

PEREMPUAN SIMPANAN

Yuk, aku udah selesai ngomong sama istri kamu itu.

NARAYA SAFALUNA

Ayah, ketemu Mama sama perempuan ini?

(melepaskan genggaman tangannya)

DITO LOARDI

Niat kami baik. Untuk menjenguk.

NARAYA SAFALUNA

Niat baik? Apa Ayah tidak waras?

PEREMPUAN SIMPANAN

Tenang, saya ga ngomong apa-apa kok. Saya cuma nanya gimana cara dia mendidik putrinya sampai putrinya jadi perempuan bar-bar yang terlihat tidak berkelas.

(tersenyum sinis)

SFX: suara dering ponsel Nara

NARAYA SAFALUNA

Kamu pikir, pelacur kayak kamu pantas bicara dengan saya?

SFX: suara tamparan.

Seketika Nara terdiam saat ayah menampar wajahnya.

SFC: Suara dering ponsel Nara.

DIOS SAGARA

Kalau anda tidak bisa menjaga anak perempuan anda, selayaknya seorang ayah yang baik, biar saya yang menjaga dia.

DIOS SAGARA (CONT'D)

Jangan berani-beraninya anda melakukan hal seperti ini lagi. Saya bisa membalasnya dengan cara yang mengerikan.

SFX: suara dering ponsel Papa dan Nara

Nara dan Papa mengangkat telepon. Terpaku.

PAPA

Halo?

Intercut Papa dan pegawai Papa

PEGAWAI PAPA

Pak, kondisi ibu mba Nara keritis

CUT TO:

99. INT. RUMAH SAKIT- ICCU — SIANG

MONTAGE:

PAPA LANGSUNG MENGAKHIRI PANGGILAN TELEPHONNYA DAN MELIHAT KE ARAH NARA YANG TERPAKU. PAPA MENGGANDENG NARA DAN MEMBAWANYA SEGERA MASUK KE RUMAH SAKIT UNTUK MENEMUI MAMANYA. SEMUA ALAT BERBUNYI NARA DAN PAPA SAMPAI DI RUANG ICCU DIMANA DISANA SUDAH ADA KAK KANANTA.

END MONTAGE.

JULI ADHARA

Nara, sayang, cintanya Mama. Kalian yang akur ya.

(menahan rasa sakit tapi tetap berusaha tersenyum)

NARAYA SAFALUNA

Ma, Mama kenapa?

JULI ADHARA

Sakit banget sayang

(mengeluarkan air mata tapi mencoba tersenyum)

NARAYA SAFALUNA

Yang mana yang sakit Ma? nanti aku bilang ke dokternya.

(dengan suara lembut, air matanya tetap mengalir)

Suara alat detak jangtung terus berbunyi

JULI ADHARA

Bilang ke ayah, ga usah urus surat perceraian untuk pisah sama Mama.

(dengan suara pelan)

JULI ADHARA (CONT'D)

Dan bilang terimakasih untuk kesempatan yang indah sebagai istrinya dan ibu yang sangat bahagia karena memiliki dua orang anak yang manis.

KANANTA ARASKA

Ma, udah mama istirahat ya. Nanti mama capek.

JULI ADHARA

(menggelengkan kepala)

NARAYA SAFALUNA

Iya Ma, Mama harus istirahat.

JULI ADHARA

Mama titip Ayah ya, jadi anak yang baik. Mama sayang banget sama kalian.

(Menghapus air mata Nara, sebelum akhirnya tangannya terjatuh lemas dan suara alat di rumah sakit berbunyi kembali)

SFX: Semua alat kembali berbunyi. 

Suster dan dokter yang dari tadi mengawasi kondisi Mama, mengambil alih sepenuhnya dan membawa Kananta dan Nara untuk menjauh dari Mama. Setelah agak menjauh dari Mama, Nara pingsan.

CUT BACK TO:

1090. INT. RUMAH SAKIT- KAMAR RAWAT KANANTA- SIANG

Papa tersenyum getir

DIOS SAGARA

Semenjak saat itu Nara akan mengalami serangan panik yang membuat dia sulit bernapas setiap kali dia mendengar suara dering atau suara semacam itu. 

Papa menatap Naka yang terlihat berpikir keras.

DIOS SAGARA

Saat Kananta mengalami kecelakaan, syukurnya pihak rumah sakit tidak menghubungi Nara, melainkan menghubungi Papa.

ADZRA NAYAKA

Lalu kenapa Papa tidak memberitahukan Nara?

DIOS SAGARA

Semenjak Mamanya meninggal, Papa tidak pernah sekalipun melihat Nara tersenyum kecuali karena Kananta.

DISSOLVE TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar