Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Suka
Favorit
Bagikan
1. Scene 1-10

1. INT. RUANG KELAS — SIANG

FADE IN

Meja Naka, lembar hasil ujian matematika nilai 100, Pembagian nilai hasil ujian fisika ditaruh di atas meja Naka hasil nilai 100. Naka melihat ke jam dinding, menunggu bel istirahat berbunyi sambil memegangi perutnya yang sudah kelaparan.

SFX: SUARA BEL ISTIRAHAT

CUT TO:

2. EXT. KANTIN — SIANG

Naka melangkah menuju kantin, ia segera mengantri untuk memesan mie ayam sebelum kantin terlalu ramai.

ROKTA PRAYOGA

Heh cupu! Punya duit lo jajan di kantin? 

ADZRA NAYAKA

(menunduk diam ketakutan)

ROKTA PRAYOGA

Biasanya juga lo bawa bekal. Awas jangan ngutang! Dikira ini kantin nenek moyang lo!

ADZRA NAYAKA

Mie ayamnya satu ya pak.

(mencoba mengabaikan Rokta dengan penuh ketakutan)

ROKTA PRAYOGA

Jangan pak! Gak punya duit dia, ngutang lagi nanti

(sambil tersenyum sinis)

SFX: Suara tawa seisi kantin.

NARAYA SAFALUNA

Utang lo tiga ratus lima puluh ribu, mana?

(menadahkan tangan)

Nara datang dari belakang Rokta dan membuat suasana kantin seketika hening.

ROKTA PRAYOGA

Ehh... Nara. Tenang aja Nar, nanti ya. Gimana latihan Aikidonya? sorry ya gak bisa nemenin kemarin.

(menggaruk-garuk kepala sambil mengalihkan pembicaraan)

NARAYA SAFALUNA

Kalau gitu gak usah sibuk mikirin hutang orang lain.

(intonasi suara dingin)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Bapak, mie ayamnya satu ya. Jangan lupa banyakin sayurnya.

(dengan suara yang lembut)

Naka membayar pesanannya lalu pergi mencari bangku kosong.

CUT TO:

3. EXT. KANTIN- MEJA KANTIN — SIANG

Naka memakan sampai habis makanannya secepat mungkin. Melihat penjual es kelapa celingak-celinguk merasa khawatir.

CUT TO:

4. EXT. KANTIN- TUKANG ES KELAPA — SIANG

Selesai menghabiskan makanannya Naka berjalan menuju penjual es kelapa.

ADZRA NAYAKA

Bu es kelapanya satu ya

(memberikan selembar uang 10.000 Rupiah)

ADZRA NAYAKA

Di gelas pelastik aja bu, cepetan ya bu.

(menunggu dengan cemas)

ROKTA PRAYOGA

Weittzz ketemu lagi kita.

ADZRA NAYAKA

(menunduk, ketakutan)

ROKTA PRAYOHA

Kayaknya lo kepanasan banget sampe keringatan gini, diguyur sisa air kelapa yang masih ada es-nya seger kali ya?

(memegang gelas berisi sisa air kelapa berada diatas kepala Naka)

NARAYA SAFALUNA

Berani lo tumpahin setetes aja air itu di kepalanya, gue pastiin mie ayam gue yang baru mateng ini melayang ke muka lo.

(memperlihatkan mie ayamnya yang masih utuh)

ROKTA PRAYOGA

(terdiam)

NARAYA SAFALUNA

Lo tau gue gak pernah main-main sama apa yang udah gue ucapin, Rokta.

(menatap tajam)

ROKTA PRAYOGA

Lo tuh kenapa sih Nara? Gak bisa banget liat orang seneng?

(menurunkan gelas dengan hati-hati dengan ekspresi kesal)

ROKTA PRAYOGA

Lo suka sama dia?

(dengan tatapan dingin)

IBU PENJUAL ES KELAPA

Ini mas, es kelapanya di gelas pelastik kan?

(memberikan es kelapa)

ADZRA NAYAKA

Terimakasih Bu

(mengambil minumannya dan beranjak pergi, tapi dihalangi Rokta)

ROKTA PRAYOGA

Jawab Nar!

(tatapan menantang)

NARAYA SAFALUNA

(menatap tajam Rokta)

ROKTA PRAYOGA

Gue rasa bukan cuma gue atau anak-anak di kantin ini aja yang pengen tau. Si cupu ini juga pasti pengen denger.

NARAYA SAFALUNA

(terdiam, dengan tatapan yang tidak berubah)

ROKTA PRAYOGA

Nah, sadar diri kan lo, Nara tuh gak nganggep lo apa-apa. Jadi, Jangan sampai terbersit dipikiran lo kalau dia suka sama lo. Sadar! Ngaca!

(berteriak didepan wajah Naka, tertawa merendahkan)

SFX: Tawa seisi kantin

ADZRA NAYAKA

(terdiam, tertunduk malu)

NARAYA SAFALUNA

Rokta! Berhenti membuat diri lo terlihat menyedihkan.

Seketika tawa seisi kantin terhenti.

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Siapa yang bilang gue ga suka sama dia?

ADZRA NAYAKA

(memberanikan diri untuk menatap kearah Nara)

ROKTA PRAYOGA

Sama dia? makhluk kayak gini? Yang bener aja Nar!

ADZRA NAYAKA

(kembali menundukkan wajahnya, merasa malu)

NARAYA SAFALUNA

Kenapa sama dia?

Rokta dan seisi kantin kembali terdiam

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Dia laki-laki dan dia cerdas. Untuk gue itu lebih dari cukup.

ROKTA PRAYOGA

Gak mungkin!

NARAYA SAFALUNA

Terserah mau percaya atau enggak itu urusan lo. Mulai sekarang jangan berani-beraninya lo gangguin dia.

Rokta pergi dengan perasaan kesal, sedangkan Naka hanya terdiam.

NARAYA SAFALUNA

Ngapain masih disini?

(dengan suara lembut)

ADZRA NAYAKA

(terdiam gugup)

NARAYA SAFALUNA

Udah selesai makannya?

ADZRA NAYAKA

(mengangguk)

NARAYA SAFALUNA

Serius? Cepet banget.

(menatap tidak percaya)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Lo makan dikunyah kan?

ADZRA NAYAKA

Lima sampai sepuluh kali.

NARAYA SAFALUNA

Harusnya tiga puluh dua kali kan?

ADZRA NAYAKA

Gue pesennya mie ayam bukan steak

NARAYA SAFALUNA

Ha? Maksudnya?

ADZRA NAYAKA

Lo cukup mengunyah makanan lima sampai sepuluh kali untuk jenis makanan yang teksturnya lembut.

Nara mendengarkan penjeasan Naka.

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Menjadi semakin banyak mengunyah kalau makanan yang lo makan teksturnya keras, contohnya daging.

NARAYA SAFALUNA

Oooooooooo, baiklah.

(sambil mengangguk-anggukkan kepala)

ADZRA NAYAKA

(canggung)

Tanpa berterimakasih atau pun permisi Naka pergi.

CUT TO:

5. EXT. GERBANG SEKOLAH — SORE

SFX: suara bel pulang sekolah

Semua anak berbondong-bondong keluar kelas dan meninggalkan sekolah. Naka berjalan menuju gerbang sekolah.

ROKTA PRAYOGA

Woy cupu! woy!

(berteriak kencang)

Suara teriakan Rokta membuat Naka mempercepat langkahnya dengan rasa takut.

ROKTA PRAYOGA (CONT'D)

Woy, Cupu awas lo!!!

(berteriak semakin kencang)

Mempercepat langkah karena diteriaki.

NARAYA SAFALUNA

Adzra Nayaka

(suara yang lembut, menarik lengan Naka sambil tersenyum manis)

ADZRA NAYAKA (VOICE OVER)

Tunggu, ini gak salah denger kan? Nara memanggil nama gue? dan Dengan senyum semanis ini?

(terkesima, memandang Nara dan membalas senyumnya)

Nara menarik lengan Naka dengan perlahan kearahnya, lalu mendorong Naka sekencang-kencangnya hingga terjatuh.

ADZRA NAYAKA

(terjatuh, terdiam bingung dengan perlakuan Nara)

NARAYA SAFALUNA

(tersenyum)

Sebuah mobil melaju kencang menabrak Nara, membuatnya terlempar sejauh 5 meter.

ROKTA PRAYOGA

Nara!!!

(teriak sekencang-kencangnya dari kejauhan sambil berlari menuju tubuh Nara)

ADZRA NAYAKA

(perlahan bangkit, berjalan menuju tubuh Nara yang bersimbah darah. Berlutut menyentuh jemari Nara, pandangan mengabur lalu pingsan

DISSOLVE TO:

6. INT. MILAN. KAMAR — SORE

10 tahun kemudian.

Naka sedang menikmati secangkir coffe latte, sambi memandang langit sore dari jendela kamarnya.

Insert: ponsel bergetar diatas meja. Panggilan dari Mama

ADZRA NAYAKA

Hallo, Ma.

Intercut with Mama

MAMA (NAKA)

Halo sayang. Gimana keadaan kamu?

ADZRA NAYAKA

Aku baik-baik aja Ma.

MAMA

Kapan kamu mau balik ke Jakarta? Papa mau kamu pulang secepatnya.

ADZRA NAYAKA

Sepuluh tahun yang lalu papa yang nyeret aku menjauh dari sana. Kenapa sekarang aku diminta kembali?

MAMA

Sepuluh tahun yang lalu kamu mengalami masa yang berat Naka, gak ada pilihan lain saat itu.

ADZRA NAYAKA

Anggaplah itu benar. Aku akan balik secepatnya kalau mama mau menjawab pertanyaan aku.

MAMA

(menghelah napas)

ADZRA NAYAKA

Ini masih pertanyaan yang sama dengan sepuluh tahun yang lalu Ma.

MAMA

Papa melarang mama membicarakan gadis itu didepan kamu, dan seorang istri harus mengikuti perintah suaminya bukan?

ADZRA NAYAKA

Gadis yang mama maksud itu adalah seseorang yang mengorbankan nyawanya, demi menyelamatkan nyawa anak sematawayang Mama.

MAMA

Iya, Mama tau, dan Mama berterimakasih untuk itu.

ADZRA NAYAKA

Lalu? Apa susahnya menjawab, apa Nara selamat dari kecelakaan itu?

MAMA

(tidak ada jawaban)

ADZRA NAYAKA

Apa Mama tau bagaimana menderitanya aku selama sepuluh tahun ini?

MAMA

Setelah tiga minggu keberangkatan kamu ke Luar Negri, Nara siuman. Dia selamat.

ADZRA NAYAKA

(menghela napas lega sambil tersenyum)

MAMA

Halo?? Naka? Kamu masih disana?

(memastikan)

ADZRA NAYAKA

Iya, Ma.

MAMA

Jadi, segera kembali dan pastikan apa gadis itu masih hidup setelah ia sempat tersadar dari koma-nya sepuluh tahun lalu.

(menutup telpon)

Naka menghela napas panjang sambil tersenyum dan kembali menikmati coffe latte dan langit senjanya.

CUT TO:

7. INT. DI DALAM MOBIL — SIANG

1 bulan kemudian, Naka menikmati pemandangan ibu kota dari dalam mobil. Pak Ari mencuri pandang ke sepion untuk melihat Naka.

ADZRA NAYAKA

Udah banyak yang berubah ya pak disini?

PAK ARI

Sorry i can not speak English

ADZRA NAYAKA

Ha? Memang yang minta bapak bicara pakai bahasa inggris siapa?

(mengeritkan kening lalu tertawa)

PAK ARI

Memang mas Naka masih bisa bahasa Indonesia?

ADZRA NAYAKA

Masih lah pak!

PAK ARI

Bapak kira Mas Naka udah lupa sama bahasa Indonesia. Makannya, daripada kita gak nyambung mending bapak diam aja tadi.

Keduanya tertawa bersama di dalam mobil

CUT TO:

8. INT. DALAM MOBIL-PINGGIR JALAN — SIANG

Tiba-tiba mobil diberhentikan mendadak.

SFX: Suara jendela diketok.

#ORANG 1

Pak, tolong pak. Ada korban tabrak lari, dari tadi ga ada mobil yang berhenti.

#ORANG 2

Tolong pak, perempuan pak, kasihan.

PAK ARI

Coba saya liat dulu.

(membuka sedikit jendela dan keluar mobil)

CUT TO:

9. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG

Pak Ari membuka pintu mobil Naka.

PAK ARI

Mas, ada kecelakaan, ayo kita liat dulu.

(menarik Naka keluar dari mobil)

ADZRA NAYAKA

Ttt..ta...pi pak..

(belum sempat memberikan penjelasan, pasrah mengikuti Pak Ari.)

Naka melangkah dengan gemetar dan keringat bercucuran, mengingat potongan kejadian 10 tahun lalu. Saat melihat seorang wanita berlumuran darah Naka pingsan.

DISSOLVE TO:

10. INT. RUMAH SAKIT-UGD — SORE

Naka membuka mata dan tersadar kalau sekarang dia berada di Rumah Sakit.

PAK ARI

Mas Naka? Mas Naka udah sadar?

(dengan ekspresi panik)

ADZRA NAYAKA

Iya pak.

(mencoba bangun sambil memijat kepalanya)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Oh iya, Bapak belum ngabarin ke mama kan?

PAK ARI

Enggak mas, bapak gak ngabarin ibu.

ADZRA NAYAKA

Terimakasih ya pak. Oh iya, korban tabrak larinya gimana?

PAK ARI

Masih ditangani dokter Mas.

ADZRA NAYAKA

Mobil penuh darah dong pak?

PAK ARI

Enggak mas, ngeliat banyaknya darah korban kecelakaan, bapak takut malah membahayakan dia kalau sampai salah angkat. Jadi bapak telpon ambulance

Seorang suster datang menghampiri Naka.

SUSTER

Maaf, bapak yang datang bersama korban tabrak lari tadi?

ADZRA NAYAKA

Iya, Sus.

SUSTER

Boleh tau, apa bapak pihak keluarganya?

ADZRA NAYAKA

Bukan Sus. Posisinya kami memang niat membantu saja. Memang kenapa ya sus?

SUSTER

Pasien tidak membawa tanda pengenal dan ponselnya rusak, pak. Saat ini pihak rumah sakit perlu menghubungi keluarga pasien terkait beberapa tindakan yang harus dilakukan.

(memperlihatkan ponsel korban)

ADZRA NAYAKA

Apa boleh saya bawa ke service ponsel untuk diperbaiki sus? Dan jika diperlukan saya siap bertanggung jawab terhadap semua tindakan keselamatan yang dibutuhkan pasien.

SUSTER

Baik pak, silahkan diisi terlebih dahulu beberapa berkas yang perlu ditandatangani.

(mempersilahkan)

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar