Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. RUANG KELAS — SIANG
FADE IN
Meja Naka, lembar hasil ujian matematika nilai 100, Pembagian nilai hasil ujian fisika ditaruh di atas meja Naka hasil nilai 100. Naka melihat ke jam dinding, menunggu bel istirahat berbunyi sambil memegangi perutnya yang sudah kelaparan.
SFX: SUARA BEL ISTIRAHAT
CUT TO:
2. EXT. KANTIN — SIANG
Naka melangkah menuju kantin, ia segera mengantri untuk memesan mie ayam sebelum kantin terlalu ramai.
ROKTA PRAYOGA
ADZRA NAYAKA
(menunduk diam ketakutan)
ROKTA PRAYOGA
ADZRA NAYAKA
(mencoba mengabaikan Rokta dengan penuh ketakutan)
ROKTA PRAYOGA
(sambil tersenyum sinis)
SFX: Suara tawa seisi kantin.
NARAYA SAFALUNA
(menadahkan tangan)
Nara datang dari belakang Rokta dan membuat suasana kantin seketika hening.
ROKTA PRAYOGA
(menggaruk-garuk kepala sambil mengalihkan pembicaraan)
NARAYA SAFALUNA
(intonasi suara dingin)
NARAYA SAFALUNA (CONT'D)
(dengan suara yang lembut)
Naka membayar pesanannya lalu pergi mencari bangku kosong.
CUT TO:
3. EXT. KANTIN- MEJA KANTIN — SIANG
Naka memakan sampai habis makanannya secepat mungkin. Melihat penjual es kelapa celingak-celinguk merasa khawatir.
CUT TO:
4. EXT. KANTIN- TUKANG ES KELAPA — SIANG
Selesai menghabiskan makanannya Naka berjalan menuju penjual es kelapa.
ADZRA NAYAKA
(memberikan selembar uang 10.000 Rupiah)
ADZRA NAYAKA
(menunggu dengan cemas)
ROKTA PRAYOGA
ADZRA NAYAKA
(menunduk, ketakutan)
ROKTA PRAYOHA
(memegang gelas berisi sisa air kelapa berada diatas kepala Naka)
NARAYA SAFALUNA
(memperlihatkan mie ayamnya yang masih utuh)
ROKTA PRAYOGA
(terdiam)
NARAYA SAFALUNA
(menatap tajam)
ROKTA PRAYOGA
(menurunkan gelas dengan hati-hati dengan ekspresi kesal)
ROKTA PRAYOGA
(dengan tatapan dingin)
IBU PENJUAL ES KELAPA
(memberikan es kelapa)
ADZRA NAYAKA
(mengambil minumannya dan beranjak pergi, tapi dihalangi Rokta)
ROKTA PRAYOGA
(tatapan menantang)
NARAYA SAFALUNA
(menatap tajam Rokta)
ROKTA PRAYOGA
NARAYA SAFALUNA
(terdiam, dengan tatapan yang tidak berubah)
ROKTA PRAYOGA
(berteriak didepan wajah Naka, tertawa merendahkan)
SFX: Tawa seisi kantin
ADZRA NAYAKA
(terdiam, tertunduk malu)
NARAYA SAFALUNA
Seketika tawa seisi kantin terhenti.
NARAYA SAFALUNA (CONT'D)
ADZRA NAYAKA
(memberanikan diri untuk menatap kearah Nara)
ROKTA PRAYOGA
ADZRA NAYAKA
(kembali menundukkan wajahnya, merasa malu)
NARAYA SAFALUNA
Rokta dan seisi kantin kembali terdiam
NARAYA SAFALUNA (CONT'D)
ROKTA PRAYOGA
NARAYA SAFALUNA
Rokta pergi dengan perasaan kesal, sedangkan Naka hanya terdiam.
NARAYA SAFALUNA
(dengan suara lembut)
ADZRA NAYAKA
(terdiam gugup)
NARAYA SAFALUNA
ADZRA NAYAKA
(mengangguk)
NARAYA SAFALUNA
(menatap tidak percaya)
NARAYA SAFALUNA (CONT'D)
ADZRA NAYAKA
NARAYA SAFALUNA
ADZRA NAYAKA
NARAYA SAFALUNA
ADZRA NAYAKA
Nara mendengarkan penjeasan Naka.
ADZRA NAYAKA (CONT'D)
NARAYA SAFALUNA
(sambil mengangguk-anggukkan kepala)
ADZRA NAYAKA
(canggung)
Tanpa berterimakasih atau pun permisi Naka pergi.
CUT TO:
5. EXT. GERBANG SEKOLAH — SORE
SFX: suara bel pulang sekolah
Semua anak berbondong-bondong keluar kelas dan meninggalkan sekolah. Naka berjalan menuju gerbang sekolah.
ROKTA PRAYOGA
(berteriak kencang)
Suara teriakan Rokta membuat Naka mempercepat langkahnya dengan rasa takut.
ROKTA PRAYOGA (CONT'D)
(berteriak semakin kencang)
Mempercepat langkah karena diteriaki.
NARAYA SAFALUNA
(suara yang lembut, menarik lengan Naka sambil tersenyum manis)
ADZRA NAYAKA (VOICE OVER)
(terkesima, memandang Nara dan membalas senyumnya)
Nara menarik lengan Naka dengan perlahan kearahnya, lalu mendorong Naka sekencang-kencangnya hingga terjatuh.
ADZRA NAYAKA
(terjatuh, terdiam bingung dengan perlakuan Nara)
NARAYA SAFALUNA
(tersenyum)
Sebuah mobil melaju kencang menabrak Nara, membuatnya terlempar sejauh 5 meter.
ROKTA PRAYOGA
(teriak sekencang-kencangnya dari kejauhan sambil berlari menuju tubuh Nara)
ADZRA NAYAKA
(perlahan bangkit, berjalan menuju tubuh Nara yang bersimbah darah. Berlutut menyentuh jemari Nara, pandangan mengabur lalu pingsan
DISSOLVE TO:
6. INT. MILAN. KAMAR — SORE
10 tahun kemudian.
Naka sedang menikmati secangkir coffe latte, sambi memandang langit sore dari jendela kamarnya.
Insert: ponsel bergetar diatas meja. Panggilan dari Mama
ADZRA NAYAKA
Intercut with Mama
MAMA (NAKA)
ADZRA NAYAKA
MAMA
ADZRA NAYAKA
MAMA
ADZRA NAYAKA
MAMA
(menghelah napas)
ADZRA NAYAKA
MAMA
ADZRA NAYAKA
MAMA
ADZRA NAYAKA
MAMA
(tidak ada jawaban)
ADZRA NAYAKA
MAMA
ADZRA NAYAKA
(menghela napas lega sambil tersenyum)
MAMA
(memastikan)
ADZRA NAYAKA
MAMA
(menutup telpon)
Naka menghela napas panjang sambil tersenyum dan kembali menikmati coffe latte dan langit senjanya.
CUT TO:
7. INT. DI DALAM MOBIL — SIANG
1 bulan kemudian, Naka menikmati pemandangan ibu kota dari dalam mobil. Pak Ari mencuri pandang ke sepion untuk melihat Naka.
ADZRA NAYAKA
PAK ARI
ADZRA NAYAKA
(mengeritkan kening lalu tertawa)
PAK ARI
ADZRA NAYAKA
PAK ARI
Keduanya tertawa bersama di dalam mobil
CUT TO:
8. INT. DALAM MOBIL-PINGGIR JALAN — SIANG
Tiba-tiba mobil diberhentikan mendadak.
SFX: Suara jendela diketok.
#ORANG 1
#ORANG 2
PAK ARI
(membuka sedikit jendela dan keluar mobil)
CUT TO:
9. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Pak Ari membuka pintu mobil Naka.
PAK ARI
(menarik Naka keluar dari mobil)
ADZRA NAYAKA
(belum sempat memberikan penjelasan, pasrah mengikuti Pak Ari.)
Naka melangkah dengan gemetar dan keringat bercucuran, mengingat potongan kejadian 10 tahun lalu. Saat melihat seorang wanita berlumuran darah Naka pingsan.
DISSOLVE TO:
10. INT. RUMAH SAKIT-UGD — SORE
Naka membuka mata dan tersadar kalau sekarang dia berada di Rumah Sakit.
PAK ARI
(dengan ekspresi panik)
ADZRA NAYAKA
(mencoba bangun sambil memijat kepalanya)
ADZRA NAYAKA (CONT'D)
PAK ARI
ADZRA NAYAKA
PAK ARI
ADZRA NAYAKA
PAK ARI
Seorang suster datang menghampiri Naka.
SUSTER
ADZRA NAYAKA
SUSTER
ADZRA NAYAKA
SUSTER
(memperlihatkan ponsel korban)
ADZRA NAYAKA
SUSTER
(mempersilahkan)
CUT TO: