Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Suka
Favorit
Bagikan
7. SCENE 60-69

60. EX. MOBIL- JALANAN- MALAM

Naka masuk kedalam mobil, Pak Ari mempersilahkan Nara untuk masuk kedalam mobil tapi Nara menolak dan memilih duduk di depan bersebelahan dengan Pak Ari. Perjalanan berlanjut.

ADZRA NAYAKA

Pak Ari, berhenti dulu, pak.

(turun dari mobil)

ADZRA NAYAKA

turun dari mobil pak.

(mengetuk jendela pak ari)

PAK ARI

(pak Ari mengikuti perintah.)

ADZRA NAYAKA

Hari ini sama besok, bapak libur. Terserah bapak mau kemana. Saya transfer uang buat bapak kumupul sama keluarga.

PAK ARI 

Tapi mas..

ADZRA NAYAKA

Bapak bisa pulang naik taxi aja

(memberikan beberapa lembar uang dari dompetnya)

Pak Ari mengikuti perintah Naka, dan segera keluar dari mobil.

CUT TO:

61. INT. MOBIL- JALANAN- MALAM

Naka mengambil alih kemudi.

ADZRA NAYAKA

Nar, gue tau gue salah. sekali lagi gue minta maaf?

NARAYA SAFALUNA

Gue gak marah dan kata-kata lo ga ada yang salah.

ADZRA NAYAKA

Nar.

NARAYA SAFALUNA

(terdiam, tanpa meladeni)

ADZRA NAYAKA

Tadi siang makan apa sama Mama?

(mencoba mencairkan suasana

NARAYA SAFALUNA

Gak makan apa-apa.

ADZRA NAYAKA

Lho, Mama gak ngajakin makan?

NARAYA SAFALUNA

Tadi langsung diajakin belanja, habis itu dandan ke salon.

(terpaska meladeni)

ADZRA NAYAKA

Oke, kalau gitu kita cari tempat makan abis itu baru pulang.

NARAYA SAFALUNA

Gak perlu. Kemarin juga disuruh diet kan? Anggep aja sekarang lagi diet.

ADZRA NAYAKA

Gue nyuruh lo diet, bukan nyiksa diri.

NARAYA SAFALUNA

Kalau lo mau makan, makan sendiri aja. Gue pulang naik ojek.

ADZRA NAYAKA

Enggak, lo harus makan, kita take away aja. Mau makan apa?

NARAYA SAFALUNA

(menghelah napas, mengatur emosinya)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Nasi padang.

(sambil tersenyum sinis, memandang ke arah Naka yang sedang memandang kearahnya)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Kenapa? Nyesel nyuruh makan orang yang lagi diet?

ADZRA NAYAKA

Nasi padang? Oke.

NARA

(mengeritkan kening)

Naka melaju menuju restaurant padang.

DISSOLVE TO:

62. INT. RESTAURANT PADANG- MALAM

Fade in

Naka menghentikan mobil tepat di parkiran restaurant padang. Keduanya berjalan memasuki restaurant.

PRAMUSAJI

Mau pesan apa mas?

ADZRA NAYAKA

Lo mau pesen apa?

NARA

Gulai kepala kakap, tunjang sama udang balado.

(dengan tatapan mata dan senyum sinis menghadap ke Naka)

ADZRA NAYAKA

Makasih ya, tau aja menu kesukaan gue. Sekarang gue pilihin menu buat lo.

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Saya mau ayam bakar bagian dada, ayam pop bagian dada dan ikan bakar.

NARAYA SAFALUNA

(menahan kesal)

ADZRA NAYAKA

(tersenyum puas penuh kemenangan)

Naka bergegas kekasir dan mengambil pesanannya dan Nara.

CUT TO:

63. EXT. RESTAURANT PADANG- MALAM

Naka membuka pintu restaurant lalu berjalan keluar bersama Nara. Nara berjalan di belakang, mengikuti langkah Naka, lalu langkahnya terhenti.

ADZRA NAYAKA 

Nar, lo baik-baik aja?

(merasa bingung)

NARAYA SAFALUNA

(terlihat gelisah, melihat kesegala arah)

ADZRA NAYAKA

Nar, lo kenapa?

(menghampiri)

NARAYA SAFALUNA

(air matanya mulai mengalir)

ADZRA NAYAKA

Lo sakit? Kita kerumah sakit sekarang ya?

(memapah Nara, Nara melepaskan genggaman tangan Naka, berjalan seperti orang linglung yang mencari-cari sesuatu)

ADZRA NAYAKA

Nar! Lo kenapa?

(mengikuti langkah Nara.)

Langkah Nara terhenti tidak jauh dari seorang pria paruh baya yang sedang duduk beristirahat sambil memegang karung sampah disebelahnya.

NARAYA SAFALUNA

Ayah?

ADZRA NAYAKA

(Mengeritkan kening?)

NARAYA SAFALUNA

(melangkah dengan perlahan sambil tetap dipapah oleh Naka. Napas Nara mulai tidak teratur, air matanya mulai deras mengarlir)

NARAYA SAFALUNA

Ayah?! 

DITO LOARDI

(Terpaku saat mendengar seseorang memanggilnya ayah)

NARA

Ayah ngapain disini?

(menghampiri ayahnya. Terjatuh di pelukan ayahnya.)

DITO LOARDI

Nara?

DITO LOARDI (CONT'D)

(menangkap tubuh Nara yang hampir terjatuh dengan panik)

NARAYA SAFALUNA

Ayah kenapa kayak gini? Ayah kemana aja? Aku kangen.

(menyentuh wajah ayahnya. Napasnya semakin tidak teratur. Tiba-tiba darah banyak keluar dari hidungnya kemudian Pingsan)

DISSOLVE TO:

64. INT. RUMAH SAKIT- MALAM

Fade in

Dokter keluar dari kamar rawat Nara, Naka dan dokter membicarakan keadaan Nara. Naka berjalan menuju Ayah Nara, melewati beberapa orang yang berlalu lalang di rumah sakit.

DOKTER (O.S) 

Kondisi Nara masih dalam tahap observasi, ada baiknya segala hal yang bisa memicu stress dijauhkan dari dia saat ini.

Naka berjalan menemui Ayah Nara yang berdiri didepan pintu rumah sakit.

DITO LOARDI

Bagaimana keadaan Nara?

ADZRA NAYAKA

Kondisinya masih dalam tahap observasi dokter. Dokter bilang dia ga boleh stress.

DITO LOARDI

Maaf, Saya keluar dulu sebentar. Saya mau cari uang dulu untuk pengobatan Nara. Secepatnya saya balik kesini.

ADZRA NAYAKA

Gak perlu Om, semua udah saya urus. Sekarang kita tinggal fokus sama kesehatan Nara.

DITO LOARDI

Maaf, tapi secepatnya saya ganti biaya pengobatan Nara.

ADZRA NAYAKA 

Gak perlu dipikirin Om. saat ini lebih baik kita pikirin kondisi Nara
ADZRA NAYAKA (CONT'D)
Oh iya, om tinggal dimana? Kalau memang tidak keberatan, apa om mau tinggal sama saya dan Nara? Paling enggak sampai ingatan Nara pulih Om.

DITO LOARDI

Ingatan Nara pulih?

ADZRA NAYAKA

Nara mengalami kecelakaan beberapa minggu lalu dan dia mengalami amnesia, Om. Saat ini ingatan Nara berhenti di sepuluh tahun yang lalu.

DITO LOARDI

Amnesia?

(matanya berbinar menahan tangis.)

DITO LOARDI (CONT'D)

Saya kira ada baiknya Nara tidak bertemu sama saya dalam kondisi seperti ini.

ADZRA NAYAKA

Om, Nara bener-bener membutuhkan keberadaan orang-orang yang dia sayangi saat ini dan Om salah satu orang yang benar-benar dirindukan Nara.

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Saya mohon Om, demi Nara.

Ayah Nara terdiam, air mata membasahi wajah yang tertunduk

CUT TO:

65. INT. RUMAH SAKIT- KAMAR RAWAT- PAGI

Naka memandangi Nara yang masih terlelap efek obat yang diberikan padanya. Perlahan Nara membuka kedua matanya.

ADZRA NAYAKA

Hai Nar.

(perlahan mengelus kepala Nara)

NARAYA SAFALUNA

Bokap gue dimana?

(matanya mencari kesegala arah)

ADZRA NAYAKA

Bokap lo di rumah, nungguin lo di rumah. Gimana keadaan lo sekarang?

NARAYA SAFALUNA

Gue gak apa-apa kok, udah membaik. Kita pulang yuk? Gue kangen banget sama bokap.

ADZRA NAYAKA

Oke, gue tanya ke dokter dulu ya, apa lo udah boleh pulang?

NARAYA SAFALUNA

(mengangguk)

Naka meninggalkan Nara dan keluar dari kamar.

CUT TO:

66. INT. RUMAH NAKA- SORE

Nara keluar dari mobil, segera berlari masuk kedalam rumah. Ia melihat sekeliling. Selesai memasukkan mobil Naka berlalu mengikuti Nara. Nara berlari dan langsung memeluk ayahnya.

NARAYA SAFALUNA

Ayah masak?

(melepaskan pelukannya lalu menghirup aroma masakan)

DITO LOARDI

Chicken steak kesukaan kamu.

NARAYA SAFALUNA

Serius? Resep Mama?

DITO LOARDI

(mengangguk sambil tersenyum)

NARAYA SAFALUNA

Aku mau makan, aku laper. Boleh?

DITO LOARDI

(melihat kearah Naka, seakan menunggu izin darinya)

ADZRA NAYAKA

Ayok makan, aku juga laper Om.

CUT TO:

67. INT. RUMAH NAKA- RUANG MAKAN- SORE

Ayah Nara menarikkan bangku untuk putrinya. Nara duduk, tersenyum ketika Ayahnya mulai memotongkan steak ayam. Nara memakan makanannya dengan lahap. Sesekali ia berbalik menyuapi ayahnya.

NARAYA SAFALUNA

Oh iya Yah, beberapa waktu lalu aku kerumah kita. Kata tante Ratna, Mama meninggal 5 tahun lalu.

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Yah, Mama kenapa meninggal?

(Nara menahan air mata)

DITO LOARDI

(terdiam dengan air mata yang membasahi wajahnya)

Naka segera mengalihkan pembicaraan.

ADZRA NAYAKA

Nar, obat dari dokter mana? jangan lupa minum ya setelah makan.

NARAYA SAFALUNA

(mengangguk)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Oh iya, gue gak mau punya hutang budi sama lo lebih dari ini. Biaya rumah sakit, tempat tinggal dan makanan. Gue cari kerja ya mulai besok?

ADZRA NAYAKA

Nar, gue gak mau bahas ini lagi. Yang perlu lo lakuin cuma segera pulih dan semua gue anggep lunas.

NARAYA SAFALUNA

Gak bisa gitu Naka.

ADZRA NAYAKA

Nar, gue ada kerjaan. Jadi gue mau balik ke kantor. Hari ini jangan banyak pikiran dan istirahat ya.

Naka menyudahi makanannya dan bergegas pergi.

CUT TO:

68. INT. KANTOR- RUANG KERJA NAKA- SORE

Setelah mendapat izin untuk masuk ke ruang kerja Papa, Naka membuka pintu dan masuk kedalam.

ADZRA NAYAKA

Dimas bilang bapak meminta saya keruangan bapak, ada apa pak?

DIOS SAGARA

Hanya karena kamu anak Papa bukan berarti kamu bisa keluar masuk kantor sembarangan.

ADZRA NAYAKA

Aku ada urusan sebentar.

DIOS SAGARA

Urusan apa?

ADZRA NAYAKA

Daripada sibuk ingin tahu apa urusan aku, kenapa tidak Papa jelaskan maksud dan tujuan Papa kemarin membawa Nara ke kantor ini?

DIOS SAGARA

Papa hanya mau berterimakasih untuk makan siang yang dia buatkan, dengan mengajak dia makan malam bersama Papa dan Mama.

ADZRA NAYAKA

Siapa yang ingin Papa bodohi?

DIOS SAGARA

Kamu sendiri kenapa malah seenaknya meliburkan Pak Ari?

ADZRA NAYAKA

(terdiam dengan tatapan dingin)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Mulai saat ini, aku minta Papa tidak ikut campur dengan urusan aku yang berkaitan dengan Nara.

DIOS SAGARA

Baiklah. Lalu bagaimana tentang tandatangan penulis yang papa minta.

ADZRA NAYAKA

Akan aku carikan penulis pemula yang lebih berbobot.

DIOS SAGARA

Ini adalah urusan profesional, Papa minta kamu membaca naskahnya dan dapatkan tanda tangan penulis itu paling lambat lusa.

Naka bergegas keluar dari ruangan Papa.

CUT TO:

69. INT. RUMAH NAKA- DAPUR- MALAM

SFX: suara riang tawa

Naka mencari darimana asalnya suara riang tawa. Suaranya terdengar dari arah dapur, Naka melangkah dengan hati-hati.

NARAYA SAFALUNA

Ayah, jangan ngumpetin tomat yang mau aku masukin ke sop!

(sambil cemberut)

DITO LOARDI

Kan kamu tau ayah gak suka tomat.

NARAYA SAFALUNA

Tapi kata Mama, itu bagus untuk kesehatan jantung Ayah!

DITO LOARDI

Tapi Ayah gak suka

(dengan wajah memelas.)

DITO LOARDI (CONT'D)

Coba ganti sama sayur yang lain.

(dengan suara yang dibuat sedih)

NARAYA SAFALUNA

Ayah jangan sedih

(memeluk ayah, sambil mengambil baskom kecil berisi tomat yang disembunyikan di belakang ayahnya.)

NARAYA SAFALUNA

Enggak bisa! Pokoknya tomat yang nanti ada di mangkok ayah harus dimakan.

(bersikap tegas sambil tersenyum)

Naka tersenyum melihat pertengkaran Nara dan Ayahnya, tidak ingin mengganggu Naka melanjutkan langkahnya ke kamar

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar