Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Suka
Favorit
Bagikan
3. scene 21-29

21. INT. RUMAH SAKIT- DEPAN PINTU KAMAR 705 - SORE

Naka keluar ruangan dengan perasaan bingung.

DOKTER

Anda kenal dengan pasien?

ADZRA NAYAKA

Kalau dia menyebut namanya Nara (beat). 

(menganggukkan kepala)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Iya, saya kenal Dok. Dia teman SMA sekaligus gadis penyelamat saya.

DOKTER

Gadis penyelamat? Gadis yang sedang mas Adzra cari itu?

ADZRA NAYAKA

(mengangguk)

Naka menarik napas panjang.

DOKTER

Berarti yang tadi dia ceritakan adalah kejadian sepuluh tahun yang lalu?

ADZRA NAYAKA

Iya, Dok.

(mengangguk)

Dokter memegang kening sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

DOKTER

Saya akan memberi beberapa tes lanjutan kepada pasien untuk memastikan kondisinya, kalau begitu.

Montage:

NAKA MASIH TERMENUNG DI DEPAN PINTU KAMAR RAWAT NARA, DOKTER KEBALI MASUK KEDALAM KAMAR RAWAT NARA, BEBERAPA SUSTER DATANG KE KAMAR RAWAT NARA, NARA BESERTA DOKTER DAN BEBERAPA PERAWAT KELUAR RUANGAN, NAKA MASUK KE DALAM KAMAR RAWAT NARA, NAKA DUDUK DI SOFA MENUNGGU NARA SELESAI MENJALANI TES LANJUTAN.

CUT TO:

22. INT. RUMAH SAKIT-RUANG 705-SORE

Beberapa suster datang kembali keruangan bersama Nara. Naka bangkit dari sofa dan menyambut kedatangan Nara

ADZRA NAYAKA

Bagaimana Sus hasil Labnya?

SUSTER

Pak, Dokter ingin bicara dengan bapak, silahkan langsung ke ruangannya. Mari saya antarkan.

(mempersilahkan)

Naka mengikuti suster menuju ruang dokter.

CUT TO:

23. INT. RUMAH SAKIT-RUANG DOKTER-MALAM

Suster mengetuk pintu ruang dokter sebelum akhirnya dipersilahkan masuk.

DOKTER

Silahkan Duduk Mas Adzra

Naka duduk ditempat yang dipersilahkan

ADZRA NAYAKA

Bagaimana hasil tesnya Dok?

DOKTER

Kesimpulan dari pemeriksaan ini, pasien mengalami amnesia. Ingatannya terhenti di 10 tahu yang lalu

ADZRA NAYAKA

Amnesia? Apa ini bersifat permanen?

DOKTER

Untuk hal itu kita masih belum bisa memastikannya. Saya harap ini hanya Amnesia Disosiatif dimana Amnesia ini bersifat sementara yang disebabkan traumatik pasca kecelakaan.

ADZRA NAYAKA

Terus apa yang mesti saya lakukan Dok?

DOKTER

Selain mendampingi, jangan paksa pasien untuk berusaha terlalu keras mengingat sesuatu. Lakukan saja dengan perlahan.

ADZRA NAYAKA

Perlahan?

(mengeritkan kening, bingung)

CUT TO:

24. INT. RUMAH SAKIT- RUANG 705- MALAM

Naka membuka pintu kamar rawat Nara secara perlahan.

ADZRA NAYAKA

Hai.

(canggung)

NARAYA SAFALUNA

Hai.

ADZRA NAYAKA

Belum tidur?

NARAYA SAFALUNA

Belum

ADZRA NAYAKA

Terus lagi ngapain?

NARAYA SAFALUNA

Lagi mikir.

ADZRA NAYAKA

Mikir apa?

NARAYA SAFALUNA

Dokter bilang kalau kemungkinan sekarang gue berumur dua puluh tujuh tahun (beat).

(suara yang putus asa dan tatapan sendu)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Tumbuh menjadi wanita seperti apa gue sampai seperti ini? Kulit kusam, pipi chubby dan berat badan yang ga ke kontrol gini.

ADZRA NAYAKA

Memang itu jadi masalah besar ya?

NARAYA SAFALUNA

Harusnya iya. Maksudnya, kemana nyokap gue sampai gue jadi ga keurus kayak gini?

ADZRA NAYAKA

Ha?

NARAYA SAFALUNA

Kakek gue ada keturunan penyakit diabetes. Jadi, nyokap selalu perduli banget sama asupan makanan dan kegiatan gue dan seharusnya berat badan gue ga boleh begini.

(menghelah napas)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Kulit gue yang kusam, bagaimana bisa? Nyokap selalu bilang, mau hobi kamu panjat pohon, main layangan bahkan bela diri sekalipun. Seorang wanita harus tau bagaimana cara merawat dirinya' dan sekarang..

ADZRA NAYAKA

Jadi sekarang lo membenci diri lo?

NARAYA SAFALUNA

Gue gak benci sama diri gue, cuma gue merasa aneh aja. Apa yang sebenarnya terjadi sama gue?

ADZRA NAYAKA

Lo sendiri, kenapa dengan mudah mengetahui bahwa gue adalah Adzra Nayaka?

(tatapan mata yang sinis)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Apa menurut lo gue masih sama seperti 10 tahun yang lalu? Cupu, jelek dan pecundang? Apa lo tidak melihat sedikitpun perubahan didiri gue?

(sinis)

NARAYA SAFALUNA

Dulu ataupun sekarang, tidak sekalipun gue pernah menganggap lo seperti itu. Kalau apakah gue melihat perubahan didiri lo yang sekarang? Iya, gue melihat banyak sekali perubahannya.

ADZRA NAYAKA

Terus kalau begitu kenapa pas lo sadar dan melihat kearah gue, lo bisa langsung tau kalau itu gue?

NARAYA SAFALUNA

Bahkan gue bisa mengetahui bahwa itu seorang Adzra Nayaka hanya dengan melihat kedua matanya.

(menggerakkan kedua tangannya tepat di depan wajah Naka. Telapak tangannya dibuat horizontal, seolah menutupi wajah Naka, lalu ia berikan sedikit celah untuk bisa melihat kedua mata Naka)

ADZRA NAYAKA

(mencoba memahami)

NARAYA SAFALUNA

Oh iya, Sepuluh tahun ini apa kita memiliki hubungan yang... dekat?

(tersenyum penuh harap)

ADZRA NAYAKA

Sejujurnya, gue baru balik dari luar negri setelah sepuluh tahun menetap di sana dan sesampainya di sini, gue justru mendapatkan lo dalam kondisi parah di jalan.

(menjelaskan dengan canggung dan merasa bersalah)

NARAYA SAFALUNA

Terus nasip gue gimana? Kartu identitas gak ada dan telpon rumah gak ada yang angkat.

(raut wajah kecewa dan khwatir)

ADZRA NAYAKA

Selama ingatan lo belum pulih dan lo belum ketemu sama keluarga lo, gue yang jadi penanggung jawabnya. Jadi, tenang aja.

NARAYA SAFALUNA

Apa mereka ga khawtir sama gue?

ADZRA NAYAKA

Tenang gue ga akan ninggalin lo.

NARAYA SAFALUNA

Serius?

(tatapan riang dan tersenyum senang)

ADZRA NAYAKA

Udah malem, istirahat.

(canggung dan meninggalkan kamar rawat Nara)

CUT TO:

25. EXT. TEMPAT PARKIR RUMAH SAKIT- PAGI

Pak Ari dan Naka menuju kearah rumah sakit. Langkah Naka berhenti diikuti langkah Pak Ari.

ADZRA NAYAKA

Pak, Ada yang mau saya omongin

PAK ARI

Ada apa ya Mas?

ADZRA NAYAKA

Perempuan yang kemarin kita tolong (beat) ternyata Nara.

ADZRA NAYAKA (CONT'D) 

Jadi, saya mau bapak merahasiakan ini dari Papa dan saya mau bapak bertugas menjaga Nara selama saya di kantor.

PAK ARI

Memang kondisi mba Nara masih belum pulih ya mas?

ADZRA NAYAKA

Lebih tepatnya dia mengalami amnesia pak. Menurut dokter ingatan terakhirnya berhenti di 10 tahun yang lalu saat dia kecelakaan karena nyelamatin saya.

Pak Ari mengangguk, memahami penjelasan Naka.

ADZRA NAYAKA

Jadi, saya minta tolong Pak Ari untuk bantuin saya jagain Nara sampai ingatannya kembali.

PAK ARI

Baik mas.

CUT TO:

26. INT. RUMAH SAKIT- RUANG 705- PAGI

Naka memasuki kamar rawat Nara.

ADZRA NAYAKA

Gimana? Sudah beres?

NARAYA SAFALUNA

Udah.

ADZRA NAYAKA

Kenalin, ini pak Ari.

(memperkenalkan)

PAK ARI

Perkenalkan Mba, saya driver mas Naka.

(memperkenalkan diri)

Nara menjabat tangan pak Ari sambil tersenyum

ADZRA NAYAKA

Setelah dari rumah sakit gue akan langsung berangkat kerja, jadi nanti lo pulang dianterin sama Pak Ari yaa. Selama kondisi lo belum pulih, lo tinggal sama gue.

ADZRA NAYAKA

Oh iya, ini.

(memberikan kartu debit)

NARA

Ini apa?

ADZRA NAYAKA

Kemarin gue buat kartu baru untuk pegangan lo.

NARA

Pegangan? Untuk apa?

ADZRA NAYAKA

Untuk beli pakaian dan kebutuhan lo. Lo ga punya baju kan?

NARA

Sebenernya gue pengen nolak... tapi, kayaknya gue memang perlu beli pakaian. Sorry yaa karena nyusahin hidup lo

(merasa bersalah)

ADZRA NAYAKA

Gue ga merasa disusahin. Yaudah, gue langsung berangkat kerja ya. Sampai ketemu di rumah.

(bergegas pergi dengan terburu-buru)

CUT TO:

27. INT. KANTOR- RUANG KERJA PAPA-SIANG

Naka berjalan menuju ke ruang kerja Papanya. Seorang pria yang menjadi asisten pribadi Papanya mencegat langkah Naka.

DIMAS

Selamat pagi pak Naka, perkenalkan saya Dimas, assisten pribadi pak Dios Sagara.

(menjulurkan tangan)

ADZRA NAYAKA

Oh, iya. Ini hari pertama saya masuk kerja.

(menerima jabat tangan Dimas)

DIMAS

Iya, Bapak sudah menginfokan. Saya diberi tugas oleh bapak untuk mendampingi anda hari ini.

ADZRA NAYAKA

(menganggukkan kepala)

DIMAS

Hari ini Pak Dios sedang rapat di luar, tapi malam ini anda diminta untuk turut menghadiri acara pemutaran perdana film yang akan tayang pak.

Dimas memandu Naka berkeliling kantor, mengenalkan kepada beberapa orang dari devisi lain dan menunjukkan ruang kerja Naka.

CUT TO:

28. INT. GEDUNG-RUANG ACARA-MALAM

Naka berdiri disamping Papanya yang berkerumun dengan beberapa artis dan sutradara. Naka diam dan mengikuti instruksi yang nantinya akan diberikan.

DIOS SAGARA

Perkenalkan ini Naka, anak saya.

#ORANG 1, ORANG 2, ORANG 3

(menjulurkan tangan, memperkenalkan diri dan memberikan kartu nama)

#ORANG 1

Kirain aktor baru pak.

#ORANG 2

Baru kelihatan pak anaknya

DIOS SAGARA

Dia baru menyelesaikan kuliah perfilman di luar.

(sambil tertawa)

Naka beberapa kali tersenyum menanggapi pembicaraan. Naka melihat ke sekelompok wartawan sedang mengerumuni seorang pria. selesai ia menjawab pertanyaan wartawan, ia melangkah kearah Naka.

ROKTA PRAYOGA 

Selamat malam semua, selamat malam pak Dios.

Semua menyapa kembali kepada seseorang yang baru saja bergabung dalam pembicaraan mereka.

#ORANG 2

Bagaimana nih keadaan aktor utama kita Rokta Prayoga?

ROKTA PRAYOGA

Baik.

(tertawa ramah)

Tiba-tiba wartawan datang meminta waktu wawancara Rokta.

ROKTA PRAYOGA (CONT'D)

Nanti dilanjut lagi ya, saya permisi dulu.

(mengikuti permintaan wartawan dan berlalu pergi)

Naka terdiam dan terus memandang kepada Rokta. Selesai diwawancara rokta berlalu pergi. Naka mencoba mengikutinya.

CUT TO:

29. EXT. GEDUNG- ROOFTOP- MALAM

Naka berhenti di anak tangga terakhir Rokta menarik napas panjang sambil memandang langit.

ADZRA NAYAKA

Rokta Prayoga.

ROKTA PRAYOGA

Oh, ya. Hai. Siapa ya?

ADZRA NAYAKA

Pemeran utama sebagai tokoh protagonis disebuah film yang bercerita tentang bullying. Padahal semasa SMA menjadi pelaku bullying (beat)

ROKTA PRAYOGA

(mengeritkan kening)

ADZRA NAYAKA

Bagaimana rasanya?

ROKTA PRAYOGA

(menatap tajam Naka)

ADZRA NAYAKA

Lo bahkan ga mengingat orang yang lo bully di SMA selama 2 tahun?

ROKTA PRAYOGA

Oh (beat)

(mulai menyadari)

ROKTA PRAYOGA (CONT'D)

Si pecundang yang kabur ke luar negri, saat perempuan yang mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan dia lagi sekarat di rumah sakit?

(sinis)

ADZRA NAYAKA

(melayangkan beberapa pukulan pada Rokta, sampai membuat rokta terjatuh. Belum puas menarik kerah baju rokta membuatnya berdiri lalu memukulnya kembali sampai rokta terjatuh)

ROKTA PRAYOGA

Si cupu punya nyali ternyata?

(tanpa melakukan perlawanan)

ADZRA NAYAKA

Cupu? Lo kira gue masih kayak dulu?

(mendekat kearah Rokta memukul lalu membantingnya)

ROKTA PRAYOGA

(melakukan perlawanan dengan membalik keadaan, berada diatas tubuh Naka)

ROKTA PRAYOGA (CONT'D)

Kalau lo punya nyali kenapa lo kabur pas Nara sekarat?

(satu pukulan melayang sempurna kearah Naka)

ROKTA PRAYOGA (CONT'D)

Kalau lo punya nyali kenapa lo ga nungguin dia sadar dari koma nya yang hampir satu bulan!!

(rokta berteriak sembari melayangkan pukulan yang ke dua)

ADZRA NAYAKA

Lo kira, karena siapa hal itu bisa terjadi? Ha?!

(menahan pukulan Rokta, dan mengembalikan keadaan. Naka berada diatas tubuh Rokta)

Beberapa security tiba-tiba saja datang dan melerai Naka sebelum berhasil mendaratkan pukulan ke wajah Rokta.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar