Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Suka
Favorit
Bagikan
4. SCENE 30-39

30. INT. MOBIL-PARKIRAN-MALAM

Dengan sigap para security membawa Naka dan Rokta ke parkiran dan memasukkan keduanya ke mobil yang berbeda.

DIOS SAGARA

(menatap kearah Naka)

DIOS SAGARA

Jalan pak. Kita pulang. Saya laper.

(bicara kepada driver)

ADZRA NAYAKA

Kalau Papa mau menanyakan apa yang terjadi? Aku ga tertarik menjelaskannya.

PAPA

Papa cuma bilang, Papa laper. Dan Mama kamu ngechat kalau dia masak makanan kesukaan Papa.

ADZRA NAYAKA

Bukannya Papa udah makan tadi?

(mengeritkan kening)

PAPA

Selalu ada tempat di lambung Papa untuk semua masakan Mama kamu. Jadi, kita makan masakan mama di rumah, setelah selesai kamu bisa minta pak Ari jemput kamu.

Mobil mulai melaju pergi meninggalkan lokasi

CUT TO:

31. INT. RUMAH NAKA- DAPUR- PAGI

Naka terbangun, ia keluar kamar. Langkah Naka berhenti saat menemukan Nara yang sedang masak di dapur.

ADZRA NAYAKA

Udah bangun dari jam berapa

(menuang air ke gelas)

NARAYA SAFALUNA

Udah dari jam 5 pagi. Lo tadi malem pulang jam berapa?

(sambil menyiapkan makanan diatas meja makan)

ADZRA NAYAKA

Sampe rumah jam setengah dua belas.

(menarik kursi, dan duduk)

NARAYA SAFALUNA

Lo mau makan atau mau mandi dulu?

ADZRA NAYAKA

Lo masak? 

NARAYA SAFALUNA

Iya.

(tersenyum sumeringah)

ADZRA NAYAKA

Nar, lo ga harus masak atau melakukan apapun di rumah ini hanya karena lo merasa punya hutang.

NARAYA SAFALUNA

Tapi memang begitu adanya kan? Jadi udah seharusnya juga gue bantuin lo.

ADZRA NAYAKA

Gue gak mau lo kecapekan, lagian kita bisa pesen makanan dari luar kok. jadi, lo bisa fokus sama kesehatan lo.

NARAYA SAFALUNA

Gue mau masak dan gue suka masak.

(menaruh beberapa piring)

Naka memperhatikan makanan yang tersaji di atas meja. Cream soup ayam jamur, panecake, telur mata sapi.

NARAYA SAFALUNA

Kenapa? Lo lebih suka sarapan yang indonesian breakfast gitu ya?

ADZRA NAYAKA

Enggak, enggak. Gue gak nyangka aja lo bisa masak. Terlebih kan lo lagi amnesia, jadi..

(heran)

NARAYA SAFALUNA

Gue juga ga nyangka. Tiba-tiba tubuh gue bergerak gitu aja.

(sambil menarik kursi dan ikut duduk disamping Naka)

ADZRA NAYAKA

(mengambil makanan yang tersaji diatas meja)

ADZRA NAYAKA

Enak!

(dengan ekspresi tidak menyangka)

NARAYA SAFALUNA

Enak! Ini beneran gue yang masak?

(mencicipi. Merasa tidak percaya)

ADZRA NAYAKA

Serius ini enak banget.

NARAYA SAFALUNA

Hah!! Jangan-jangan, gue adalah Koki terkenal! yang kerja di hotel bintang lima gitu! atau jadi Koki pribadi orang penting!

(penuh semangat)

ADZRA NAYAKA

Wow... Percaya diri sekali

(ekspresi tidak menyangka)

NARAYA SAFALUNA

Kan tadi lo juga bilang enak.

(dengan ekspresi menahan kesal)

ADZRA NAYAKA

Gue memang bilang masakan lo enak. Tapi gue ga nyangka aja lo akan sepercaya diri ini.

NARAYA SAFALUNA

(cemberut lalu tersenyum tiba-tiba dengan tatapan menerawang)

ADZRA NAYAKA

Kenapa? 

NARAYA SAFALUNA

Tau gak, nyokap gue jago banget masak, gue sama nyokap suka banget menghabiskan waktu untuk masak dan nyoba resep baru di dapur. 

(mata berbinar dan hampir menangis)


DISSOLVE TO:

32. INT. RUMAH NARA-DAPUR-SORE-FLASHBACK:

Nara umur 4 tahun

Nara mengingat siluet punggung ibunya di dapur saat sedang memasak sewaktu ia masih berusia 4 tahun, sedangkan dia sedang sibuk menyemili whipped cream untuk hiasan cake.

DISSOLVE TO:

Lalu berlanjut ke ingatan saat dirinya berusia 6 tahun diajari memasak oleh mamanya sambil bermain tepung

DISSOLVE TO:

Kemudian berlanjut ke ingatan dimana Nara mulai mengeksekusi sendiri masakannya dan mama mengawasi di sebelahnya

CUT BACK TO:

33. INT. RUMAH NAKA- DAPUR- PAGI

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Dan pancake adalah masakan pertama yang bisa gue buat.

(tertawa sendiri)

ADZRA NAYAKA

Apa yang lucu?

NARAYA SAFALUNA

Dulu gue sama kakak gue mencoba buat sarapan untuk nyokap pas hari ibu, tapi...

DISSOLVE TO:

34. INT. RUMAH NARA- DAPUR- PAGI- FLASHBACK

Kalender menujukkan tanggal 22 desember. Ayah, Nara yang berumur 5 tahun dan kakaknya yang berumur 8 tahun sedang menyiapkan bahan untuk memasak sarapan.

DITO LOARDI

(menaruh 5 telur dari kulkas di tangan Kak Kananta dengan perlahan)

KANANTA ARASKA

(berjalan pelan, satu telur menggelinding pecah di lantai)

NARAYA SAFALUNA

(meraup telur yang sudah pecah di lantai, sambil memperlihatkan kinerjanya ke Ayah)

DITO LOARDI

Gak usah Nara, itu udah kotor

(menyudahi Nara yang asik main pecahan telur)

KANANTA ARASKA

(wajahnya sedih dan mau menangis)

DITO LOARDI

Gak apa-apa sayang, gak apa-apa yuk di bawa ke meja dapur.

KANANTA ARASKA

(melanjutkan langkahnya kembali, satu telur kembali menggelinding dan pecah)

DITO LOARDI

Gak apa-apa, gak apa-apa. Ayah gak marah.

(menghelah napas, mencoba menyabarkan dirinya sendiri)

KANANTA ARASKA

(mulai meneteskan air mata dan mulai sesugukan kecil sambil menghentikan langkahnya dan berjongkok)

DITO LOARDI

Gak apa-apa sayang, gak apa-apa. Yuk berdiri, lanjutin langkahnya dan taro telurnya di meja dapur, ayok bisa! pasti bisa!

(menyemangati)

NARAYA SAFALUNA

(menghampiri kakaknya dan mengusap air mata kakaknya dengan tangan kotor bekas memegang telur mentah)

KANANTA ARASKA

Ini lengket, bau Nara!!!

(menangis sambil melepaskan semua sisa telur ditangan yang menyebabkan semua telur pecah)

NARAYA SAFALUNA

Kakak jangan nangis

(melihat kakaknya menangis ikutan menangis)

NARAYA SAFALUNA

Hei, jangan pada nangis dong nanti mama bangun.

KANANTA DAN NARAYA

(berhenti menangis dan mengikuti instruksi ayahnya)

CUT BACK TO:

35. INT. RUMAH NAKA-DAPUR- PAGI

Naka menikmati pemandangan dimana Nara bercerita dengan antusias

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Gue masih inget gimana senengnya nyokap saat sarapan yang gue sama kakak gue buat dianter ke kamarnya.

(seketika ekspresinya berubah sedih)

ADZRA NAYAKA

Lo masih inget alamat rumah lo?

NARAYA SAFALUNA

Harusnya masih.

(ragu-ragu)

ADZRA NAYAKA

Oke, gimana kalau sabtu ini kita ke rumah lo?

(merasa tidak tega)

NARAYA SAFALUNA

Serius? Terimakasih yaaa!

(gembira menggenggam tangan Naka)

ADZRA NAYAKA

(tersenyum dengan wajah tidak rela)

CUT TO:

36. INT. KANTOR- RUANG KERJA NAKA- PAGI

Naka bergegas memasuki ruang kerjanya, namun baru saja memegang gagang pintu

DIMAS

Selamat pagi pak Naka, Pak Dios ingin bicara.

ADZRA NAYAKA

Baik.

(segera ke ruang kerja Papa)

CUT TO:

37. INT. KANTOR- RUANG KERJA PAPA- PAGI

Naka mengetuk pintu sebelum masuk keruang kerja Papanya.

ADZRA NAYAKA

Selamat pagi pak, katanya anda ingin bertemu dengan saya?

DIOS SAGARA

Kamu telat setengah jam? Apa karena kamu kerja di perusahaan Papa kamu, lalu kamu bisa seenaknya?

ADZRA NAYAKA

Saya minta maaf pak.

(mengakui kesalahannya)

DIOS SAGARA

Saya tidak tau apa yang terjadi diantara kalian tapi skandal semacam ini bisa menjadi masalah untuk film kita selanjutnya.

(memberikan sebuah tablet dan memperlihatkan berita yang diangkat oleh media)

Insert: Aktor terkenal, baku hantam karena mabuk di acara pemutaran film perdananya.

Insert: Demi mendongkrak film yang dibintanginya Rokta Prayoga rela membuat sensasi.

DIOS SAGARA

Jadi, silahkan kalian selesaikan masalah kalian sesegera mungkin.

ADZRA NAYAKA

Saya rasa ini masalah pribadi, pak.

DIOS SAGARA

Tidak menjadi masalah pribadi jika berdampak merugikan perusahaan dan si aktor.

ADZRA NAYAKA

Apakah aku harus menjadi aktor supaya mendapatkan pembelaan seutuhnya dari seorang ayah?

(tersenyum sinis)

DIOS SAGARA

Bukankah kamu yang selalu tidak tertarik untuk mebicarakan apapun untuk mendapat pembelaan Papa?

ADZRA NAYAKA

Sepuluh tahun lalu, sebelum pergi ke luar negri untuk mengikuti keinginan papa, aku hanya meminta untuk bisa ketemu sama orang yang menyelamatkan nyawa aku. Untuk sekedar mengucapkan rasa terimakasih

(dengan air mata yang tertahan)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Terimakasih karena bahkan sesaat sebelum dia celaka dia memberikan senyuman paling manis untuk orang yang dia selamatkan

(tersenyum menahan amarah)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Tapi, apa Papa inget apa yang Papa katakan dan lakukan ke aku saat itu?

Naka memandang lekat tatapan Papa.

PAPA

Sudah 10 tahun, bukan kah itu cerita yang sudah lama?

ADZRA NAYAKA

Sayangnya aku bahkan tidak bisa melupakan kejadian itu.

PAPA

Dan kamu juga masih mengingat gadis itu?

ADZRA NAYAKA

Satu-satunya alasan aku tetap hidup sampai hari ini.

(tatapan dingin)

Papa membuka laci lalu memberikan sebuah amplop coklat berukuran besar. Naka mengambilnya lalu membuka isinya.

DIOS SAGARA

Cari dan buat penulis itu menandatangani kontrak dengan kita.

ADZRA NAYAKA

Naskah ini dibuat 5 tahun lalu?

(mengeritkan kening saat melihat tahun yang tertera di cover naskah)

DIOS SAGARA

Penulisnya masih belum selesai membuat ending dari cerita itu. Jadi minta dia menyelesaikan tulisannya dan buat dia menandatangani kontraknya dengan kita.

ADZRA NAYAKA

Papa menyimpan naskah ini selama 5 tahun? Cerita sebagus apa yang dibuat penulis ini?

(penasaran)

DIOS SAGARA

Bacalah. Ini akan menjadi projek pertama kamu.

Naka bergegas keluar ruangan

CUT TO:

38. INT. RUMAH NAKA- RUANG MAKAN- MALAM

Nara sibuk menyajikan masakannya, Naka memperhatikan diam-diam.

ADZRA NAYAKA

Masak apa aja malam ini?

NARAYA SAFALUNA

Masak capcay, ayam goreng mentega, udang goreng tepung sama bikin puding.

ADZRA NAYAKA

Wow, ada perayaan apa memangnya?

NARAYA SAFALUNA

Gak ada sih, cuma kali aja ini hari terakhir gue masakin lo.

(sambil tersenyum sumeringah)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Kan besok gue pulang ke rumah 

ADZRA NAYAKA

Oh.

(merasa tidak rela)

NARAYA SAFALUNA

Gue ga mau nyusahin lo terus-terusan. Semua biaya rumah sakit juga pasti gue ganti kok. Bukan gue sih, paling orang tua gue.

(tersenyum seadanya)

ADZRA NAYAKA

Lo gak perlu ngerasa hutang budi sama gue dan lo juga ga harus melakukan apapun untuk gue. Gue ganti baju dulu.

(suara ketus, berlalu pergi)

CUT TO:

39. INT. RUMAH NAKA- KAMAR- MALAM

Naka duduk termenung di atas kasur sambil menggenggam ponsel Nara.

ADZRA NAYAKA

Cuma ada 2 nomor. Kakaknya dan Rokta. dan tidak sekalipun chat dari keduanya dibalas.

(bingung)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Apa ponsel ini sudah benar? Apa ada data yang hilang?

(merasa aneh)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Ada miliyaran pria di muka bumi ini, tapi kenapa harus Rokta?! Apa mereka sepasang...

(menaruh ponsel diatas nakas dan langsung merebahkan diri dengan kesal)

Insert: chat antara Nara dan Rokta. (Rokta selalu menanyakan keadaan Nara dengan kata-kata yang manis)

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar