Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kenanglah Daku, Semesta Bekerja!
Suka
Favorit
Bagikan
2. scene 11-20

11. INT. RUMAH SAKIT-RUANG TUNGGU — MALAM

Naka dan Pak Ari menunggu, seorang dokter keluar dari ruang operasi.

ADZRA NAYAKA

Gimana kondisi pasien sekarang Dok?

DOKTER

Pendarahan di kepala pasien sudah berhasil dihentikan, sekarang kita tinggal menunggu pasien siuman.

Naka terduduk sesaat setelah mendapat penjelasan dari dokter. Pak Ari kembali duduk di sebelah Naka.

PAK ARI

Kok Mas Naka mau jadi penanggung jawab kayak gini dari orang yang gak dikenal?

ADZRA NAYAKA

Sebenernya saya juga ga mau pak.

(dengan tatapan menerawang ke masa lalu)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Tapi, tiba-tiba saya ingat seseorang yang pernah menyelamatkan nyawa saya.

(tersenyum getir)

PAK ARI

Mba Nara ya mas?

ADZRA NAYAKA

Kok bapak bisa tau?

(menoleh cepat kearah pak Ari, penasaran)

PAK ARI

Iya, dulu ibu pernah nyuruh saya memantau kondisi mba Nara. Ibu bilang, dia yang menyelamatkan nyawa anaknya. Jadi, ibu mau mba Nara dijaga dengan baik.

SUSTER

Pak Adzra, pasien sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, bapak bisa ikut kami untuk melihat kondisinya.

CUT TO:

12. INT. RUMAH SAKIT-RUANG RAWAT 705 — MALAM

Naka dan Pak Ari mengikuti langkah suster yang menunjukkan ruang rawat inap pasien.

SUSTER

Jika nanti ada perkembangan pihak rumah sakit akan menghubungi bapak sebagai penanggung jawab pasien.

ADZRA NAYAKA

Baik sus terimakasih

(memandang lekat ke pasien)

SUSTER

Baik pak, saya permisi.

(meninggalkan ruangan.)

ADZRA NAYAKA

Pak, saya minta tolong, besok ke tukang servis ponsel ya. Ini ponsel dia, biar kita bisa menghubungi keluarganya.

(memberikan ponsel korban)

PAK ARI

Baik mas.

(mengambil ponsel yang diberikan)

CUT TO:

13. INT. RUMAH-RUANG MAKAN — PAGI

Naka dan kedua orang tuanya menikmati hidangan diatas meja.

SORA AGHNIA

Kamu kemarin sampai rumah jam berapa sayang?

ADZRA NAYAKA

Sekitar jam sebelas malam, kemarin aku ada urusan, Ma.

SORA AGHNIA

Kamu sakit? Kok kamu lemes banget.

ADZRA NAYAKA

Enggak Ma, aku baik-baik aja kok.

DIOS SAGARA

Kalau begitu kita bisa ke kantor setelah sarapan. Daripada kamu keluyuran ga jelas.

ADZRA NAYAKA

Memangnya siapa yang bilang aku balik ke Indonesia untuk kerja di perusahaan Papa?

PAPA

Terus untuk apa?

(tatapan dingin)

ADZRA NAYAKA

Untuk mencari Nara.

(menanggapi tatapan mata dingin papa)

DIOS SAGARA

Owh.

(senyum sinis)

ADZRA NAYAKA

Memiliki ayah seperti Papa saja sudah cukup menyiksa, aku tidak tertarik memiliki atasan seperti Papa.

DIOS SAGARA

Nanti saat kamu menjadi seorang Ayah, kamu akan mengerti dangan apa yang selama ini papa lakukan.

ADZRA NAYAKA

Saat aku menjadi seorang ayah, hal seperti ini tidak akan pernah aku lakukan! Jadi, berhenti merasa diri Papa paling benar!

DIOS SAGARA

Coba lihat, sekarang siapa yang merasa dirinya paling benar?

(menyandarkan tubuhnya kesandaran kursi)

ADZRA NAYAKA

(meninggalkan ruang makan)

DIOS SAGARA

Kita belum selesai bicara, Naka!

(dengan suara marah)

CUT TO:

14. INT. RUMAH ORANG TUA NAKA — PAGI- MONTAGE

Naka bergegas menuju ke kamarnya tanpa memperdulikan panggilan papanya.

NAKA MENAIKI TANGGA MENUJU KAMARNYA, NAKA MEMBUKA PINTU KAMAR DENGAN KASAR, NAKA MENGAMBIL BEBERAPA BUKU DI MEJA KERJANYA, NAKA MEMASUKKAN KEMBALI BEBERAPA BAJU YANG ADA DI TEMPAT TIDUR KE DALAM KOPER,NAKA MEMBAWA SEMUA BARANG-BARANGNYA KE LUAR KAMAR, NAKA MENURUNI TANGGA SAMBIL MEMBAWA BARANG-BARANGNYA, MAMA MELIHAT NAKA MENURUNKAN SEMUA BARANG-BARANGNYA LALU BERGEGAS MENGHAMPIRI NAKA.

END MONTAGE


15. INT. RUMAH ORANG TUA NAKA — PAGI

Mama bangkit dari tempat duduknya dan melangkah dengan tatapan yang tertuju pada anaknya.

SORA AGHNIA

Kamu mau kemana?

ADZRA NAYAKA

Pergi, aku udah nyewa rumah selama aku tinggal Di Indonesia.

SORA AGHNIA

Kamu punya rumah, untuk apa kamu buang-buang uang buat nyewa tempat tinggal?

ADZRA NAYAKA

Aku gak nyaman, Mah.

SORA AGHNIA

Gak nyaman? Fasilitas apa yang kurang di rumah ini, sampai kamu bisa mengatakan kalau kamu tidak nyaman?

ADZRA NAYAKA

Kita bicarain ini nanti ya ma, aku pamit.

(mencium kening mama, lalu pergi)

CUT TO:

16. INT. RUMAH NAKA — SIANG

Naka memasuki rumah yang disewanya sambil membawa koper beserta tas di punggungnya. Ponsel berdering, Naka mengangkat panggilan dari ponselnya

ADZRA NAYAKA

Halo?

Inter cut with pihak rumah sakit.

PIHAK RUMAH SAKIT

Halo, dengan bapak Adzra?

ADZRA NAYAKA

Iya, dengan saya sendiri.

PIHAK RUMAH SAKIT

Ini dari rumah sakit pak. Begini, dokter ingin membicarakan perkembangan kondisi pasien.

PIHAK RUMAH SAKIT (CONT'D)

Apa bapak bisa ke rumah sakit sore ini?

ADZRA NAYAKA 

Bisa. Secepatnya saya ke rumah sakit.

PIHAK RUMAH SAKIT

Baik pak, terimakasih.

(menutup telepon)

CUT TO:

17. INT. RUMAH SAKIT- RUANG 705- SORE

Naka melangkah ke arah pasien yang belum juga tersadar. Melihat wajah pasien dengan seksama

ADZRA NAYAKA

Hai, perkenalkan, saya Adzra Nayaka.

(memperkenalkan diri ke pasien yang masih koma)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Saya mau menceritakan sesuatu. Kamu mau mendengarkannya?

(menunggu respon pasien)

ADZRA NAYAKA

Karena kamu tidak menjawab, saya menganggap kamu tidak menolak.

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Begini, saya sedang mencari seorang wanita. Sepuluh tahun lalu Dia menyelamatkan hidup saya tapi membuat dirinya sendiri celaka.

(tatapan menerawang kembali ke masa lalu)

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Sebenarnya setelah 10 tahun, akhirnya sekarang saya kembali dari luar negri untuk mencari keberadaan wanita itu.

ADZRA NAYAKA (CONT'D)

Jadi, cepat lah sadar karena saya benar-benar tidak punya waktu untuk hal semacam ini.

(menghelah napas panjang, intonasi suara kesal)

DOKTER

Yang sabar ya Mas. Semoga segera dipertemukan dengan yang ingin ditemukan.

(menepuk bahu naka)

ADZRA NAYAKA

Dokter, sus. Kalian dari kapan di sini?

(terhentak kaget)

DOKTER

Ya, cukuplah untuk denger cerita mas Adzra.

SUSTER

(menjawab dengan anggukan dan wajah sedih)

ADZRA NAYAKA

Bagaimana Dok kondisi pasien?

(canggung)

DOKTER

Belum ada perubahan yang signifikan.

DOKTER (CONT'D)

Biasanya orang-orang yang mengalami koma, tersadar justru karena hal yang tidak terduga. Seperti lagu yang dia suka, suara seseorang yang dianggap penting atau aroma parfum.

ADZRA NAYAKA

Tapi saya benar-benar gak tau apapun tentang wanita ini Dok.

DOKTER

Yang bisa kita lakukan hanya mengupayakan semua kemungkinan. Jadi, ayo kita sama-sama berusaha supaya pasien segera sadar.

(menepuk bahu Naka. sebelum berpamitan dan meninggalkan ruangan)

CUT TO

18. INT. RUMAH SAKIT-RUANG 705-PAGI

Pak Ari mengguncang-guncangkan tubuh Naka dengan perlahan yang tertidur di sofa.

PAK ARI

Mas Naka... Mas, Mas Naka

(dengan suara pelan)

ADZRA NAYAKA

Mmmmm,,Iya pak.

(mulai terbangun)

PAK ARI

Mas Naka, Ini sudah selesai di service.

(memberikan sebuah ponsel)

ADZRA NAYAKA

Oh, oke, terimakasih pak.

(mengambil ponsel yang diberikan, mengubah ke posisi duduk)

SFX: Suara dering ponsel Pak Ari.

Pak Ari bangun dan sedikit menjauh lalu mengangkat telepon.

PAK ARI

Mas Naka, ini, bapak mau bicara.

Naka melihat sebentar ke Pak Ari, menghela napas lalu menerima panggilan dari Papa-nya.

ADZRA NAYAKA

Ya, halo?

Intercut With Papa.

DIOS SAGARA

Ke kantor sekarang.

ADZRA NAYAKA

Tidak mau.

DIOS SAGARA

Kalau Papa memberikan informasi tentang gadis itu, apa kamu masih tidak mau?

ADZRA NAYAKA

(menghelah napas kesal, lalu menutup ponselnya)

Naka mengembalikan ponsel milik Pak Ari.

ADZRA NAYAKA

Pak, kita ke kantor sekarang ya.

Naka dan Pak Ari bergegas keluar ruangan.

CUT TO

19. INT. KANTOR- RUANG KERJA PAPA- PAGI

MONTAGE:

TANPA MENGETUK PINTU, NAKA MEMBUKA PINTU DAN MASUK KEDALAM RUANG KERJA PAPANYA. PAK ARI BERHENTI MENGIKUTI NAKA SETELAH SAMPAI DI DEPAN RUANG KERJA ATASANNYA, PAK ARI MENUTUP PINTU RUANGAN DARI LUAR. NAKA BERDIRI DI DEPAN MEJA KERJA PAPANYA.

MONTAGE END

DIOS SAGARA

Lain kali, ketuk pintu lebih dulu sebelum masuk.

(menatap tajam kearah Naka)

ADZRA NAYAKA

Jangankan ngetuk, hancurin pintu itu juga aku bisa. Papa mau lihat?

DIOS SAGARA (CONT'D)

(memandangan sinis)

DIOS SAGARA (CONT'D)

Ini!

(memberikan beberapa lembar kertas)

Naka segera mengambilnya

ADZRA NAYAKA

Ini apa?

(bingung)

DIOS SAGARA

Biaya operasi dan biaya rumah sakit gadis penyelamat kamu 10 tahun lalu.

ADZRA NAYAKA

Jadi, papa membiayai penuh biaya rumah sakit Nara saat itu? 

(mengecek lembaran kertas yang diberikan kepadanya)

DIOS SAGARA

Tidak seluruhnya, hanya setengahnya. Dia gadis yang lahir dari keluarga yang sama beradanya dengan kita. Lagi pula orang tuanya menolak dengan keras bantuan yang ingin papa berikan.

ADZRA NAYAKA

Lalu maksud Papa memberikan ini sekarang ke aku apa?

DIOS SAGARA

Dipembicaraan kita yang terakhir, Papa mengambil kesimpulan kalau kamu menganggap Papa adalah seorang ayah yang jahat dan tidak memiliki hati nurani. Jadi (beat)

(papa menyandarkan punggungnya dikursi)

DIOS SAGARA (CONT'D)

Ganti rugi! Bayar seluruh pengeluaran gadis penyelamat kamu, beserta biaya kuliah kamu.

ADZRA NAYAKA

Ganti rugi? Lalu bagaimana Papa mengganti rugi semua waktu yang aku habiskan hanya untuk mengikuti keinginan papa lalu pindah ke luar negri?

DIOS SAGARA (CONT'D)

Papa hanya meminta ganti rugi atas biaya rumah sakit Gadis penyelamat kamu dan biaya kuliah kamu. Papa tidak meminta ganti rugi biaya hidup kamu selama di luar negri. Bukankah saat memilih universitas dan jurusan kuliah, kamu sama sekali tidak melibatkan Papa?

(senyum sinis)

DIOS SAGARA (CONT'D)

Ganti rugi saat ini juga.

ADZRA NAYAKA

Kasih aku waktu.

DIOS SAGARA

Tidak mau! Apa kamu lupa Papa adalah orang jahat, egois dan selalu merasa benar?!

ADZRA NAYAKA

(terdiam)

DIOS SAGARA

Papa hanya memberikan dua pilihan. Pertama, kembalikan uang Papa saat ini juga Atau tanda tangani kontrak kerja ini dan mulai berkerja di perusahaan ini sebagai Produser.

ADZRA NAYAKA

Apa lagi-lagi Papa sedang memaksakan kehendak Papa?

DIOS SAGARA

Apa salahnya? Setelah lulus kuliah perfilman bukankah kamu harus menyumbangkan ilmu yang kamu dapat secara cuma-cuma dari dompet papa?

ADZRA NAYAKA

Bagaimana kalau aku tidak mau?

DIOS SAGARA

Ini hanya akan berlangsung selama dua tahun. Setelah itu, semuanya akan Papa anggap lunas, dan (beat)

DIOS SAGARA (CONT'D)

Selama kamu bekerja disini, Papa akan membantu kamu mencari gadis itu.

Naka dan Papa terdiam dan hanya saling memandang satu sama lain. Naka segera mengambil pulpen lalu menandatangani beberapa berkas sebelum akhirnya keluar dari ruang kerja Papa

CUT TO:

20. INT. RUMAH SAKIT-RUANG 705- SIANG

SFX: Suara radio dari ponsel.

Naka merebakan diri di atas sofa, memandang langit-langit plafon.

SFX: Suara pintu ruangan terbuka.

Dokter dan Suster masuk kedalam ruangan. Naka segera bangkit dan berdiri menghampiri dokter.

ADZRA NAYAKA

Bagaimana Dok, apa ada perkembangan?

DOKTER

Kalau dari hasil labnya tidak ada kendala.

DOKTER (CONT'D)

Mas Adzra sendiri bagaimana? Sudah melakukan semua yang saya anjurkan?

ADZRA NAYAKA

Sudah Dok, saya sudah ajak dia bicara, saya juga sudah memperdengarkan banyak lagu ke dia

SFX: ~Bergetar hatiku, saat ku berkenalan dengannya. Ku dengar dia menyebutkan nama dirinya~ (Suara musik di radio)

Dokter, Suster dan Naka saling melirik saat lagu terdengar.

DOKTER

Ini dengerin radio apa sih? Lawas banget lagu yang disiarinnya, yang begini mah selera saya.

ADZRA NAYAKA

Dari kemarin dikasih denger lagu jaman sekarang juga dia ga respon apa-apa Dok.

SUSTER

Dok (beat)

Suster mengisyaratkan dengan matanya untuk melihat ke jari pasien yang mulai bergerak. Dokter dan Naka seketika terdiam menunggu lebih lanjut. Kelopak mata pasien bergerak, tidak lama mulai terbuka perlahan.

DOKTER

(Dokter mulai mendekat ke tubuh pasien.)

DOKTER (CONT'D)

Kamu bisa denger suara saya?

(mulai memeriksa)

DOKTER (CONT'D)

Apa yang kamu rasain?

Pasien melihat sekeliling, lalu tersenyum ketika matanya bertemu dengan mata Naka.

NARAYA SAFALUNA

Adzra Nayaka

(Ucapnya lemah)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Syukurlah lo baik-baik aja

(kembali tersenyum lemah)

ADZRA NAYAKA

(mengkeritkan kening, bingung)

DOKTER

Kamu kenal sama dia?

(bertanya kepada pasien sambil menunjuk naka)

NARAYA SAFALUNA

(mengangguk perlahan)

NARAYA SAFALUNA (CONT'D)

Hampir aja Lo celaka. Lo tuh bikin orang khawatir tau gak?

(dengan suara lemas)

DOKTER

Kamu inget nama kamu siapa?

NARAYA SAFALUNA

Nara.

Naka terdiam, ia melihat pasien dengan seksama dan tatapan bingung sekaligus tidak percaya.

NARAYA SAFALUNA

Dok, coba periksa dia. Saya khawatir dia shock karena hampir ketabrak mobil.

DOKTER

Yasudah, saya periksa pak Adzra dulu ya.

(bingung

NARAYA SAFALUNA

Pak Adzra? Kita masih SMA Dok, masih enam belas tahun.

(tertawa lemah)

DOKTER

Iya, saya cek dulu ya temannya di ruang periksa .

Dokter dan Naka keluar ruangan.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar