Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
27.INT.RUMAH WILIS – RUANG KELUARGA - MALAM
Wilis sedang membaca majalah, kemudian Bimantara datang sambil membawa mug isi kopi. Duduk, meletakkan mug di meja sembari mengambil koran, mencuri pandang ke arah Wilis yang sibuk bolak-balik halaman majalah. Wilis melihat ke arah Bimantara, yang kemudian salah tingkah, berdeham sambil membuka koran. Wilis mesem.
WILIS
Bapak, nek misal Wilis pindah sekolah aja gimana?
BIMANTARA
Hm,pertimbangane apa? Bapak sanggup kok nganter jemput kamu.
WILIS
Pingin nyari sekolahan yang deket sini aja, Pak.
BIMANTARA
Bukan karena menghindar dari temen-temenmu?
Wilis menggeleng mantab. Bimantara menatap wajah Wilis yang yakin. Mengangguk sambil tersenyum setuju. Wilis tersenyum lebar. Mata Bimantara berkaca-kaca.
WILIS
Doain Wilis kuat terus ya, Pak.
Bimantara bangkit, memeluk Wilis yang duduk. Mengelus rambutnya, mengeceup dengan sayang.
BIMANTARA
Makasih ya, Nak, wis berusaha kuat. Bapak dadi melu kuat.
Wilis memeluk Bimantara dengan erat, sambil duduk.
WILIS
Nek deket kan bisa numpak becak, pak
Bimantara mengangguk sambil terkekeh kecil.
CUT TO :
28.MONTAGE
1. Bimantara keluar dari ruang Kepala Sekolah sambil membawa map, berjabat tangan dengan guru-guru. Kemudian beberapa mengantarkan Bimantara berjalan keluar gedung sekolah. Berpamitan, Bimantara berlalu.
2. Wilis duduk di sebelah Bimantara di dalam mobil. Sekilas tersenyum sambil menikmati keramaian jalan raya. Bimantara melirik dengan senyum lega.
3. Mobil Bimantara masuk ke sebuah gerbang sekolah, tertulis SMAN 2 Surakarta.
CUT TO :
29. INT.RUANG KEPALA SEKOLAH SMAN 2 – SIANG
SURIPTO (50) Kepala sekolah dan WIWIK (45) Guru BK, duduk berhadapan dengan Bimantara dan Wilis. Wilis duduk menyimak. Berkas dan buku rapot Wilis ada di atas meja.
SURIPTO
Kalau dari nilai dan prestasi masuk, Pak. Dan kelas IPA masih bisa tambah siswa baru. Tapi, kami bukan sekolah inklusi, kalau putri bapak bisa beradaptasi saya rasa bisa diusahakan.
WIWIK
Leres, Pak. Kami berharap dapat memberikan tempat yang sesuai dengan kondisi Nak Wilis apa adanya, karena bukan program inklusi.
Bimantara menoleh ke arah Wilis. Wilis diam sejenak. Lalu,
WILIS
Tidak apa-apa, Pak. Saya akan berusaha beradaptasi semaksimal mungkin.
Bimantara tersenyum memberi dukungan. Suripto dan Wiwik mengangguk.
WILIS
Tapi, Pak, misal saya pindah IPS aja bisa?
SURIPTO
Nanti kami diskusikan dulu dengan Bu Wiwik dan guru-guru IPS. Saya rasa bisa.
Wilis tersenyum lega.
CUT TO :