Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
21.EXT.JALAN KAMPUNG – DEPAN RUMAH WILIS
Wilis berjalan pelan sambil menoleh keluar pagar. Penasaran, ia mencoba membuka pintu gerbang, lalu berjalan keluar. Menoleh kiri ke kanan. Suara Hawa (OS) sayup terdengar. Wilis berjalan ke arah suara. WIlis berjalan perlahan sambil menoleh ke setiap rumah.
CUT TO :
22.EXT.DEPAN RUMAH HAWA
Suryajaya keluar sambil membawa tas kerja, menuju mobilnya. Ia menyalami dan mencium dahi Hawa.
SURYAJAYA :
Papa berangkat dulu ya, rajin-rajin latihan. Kalo nggak menang ndak papa, yang penting wis usaha
HAWA
Iya, Pah. Untung libur, bisa Latihan di rumah.
Yu Imah membukakan gerbang. Suryajaya masuk mobil. Mobil bergerak perlahan meninggalkan rumah. Hawa kembali meneruskan Latihan nembangnya.
Wilis berjalan perlahan, berhenti. Menoleh ke arah rumah Hawa. Ia berjalan mendekat. Ragu-ragu ia menengok ke dalam rumah. Hawa berhenti. Ia mencoba mendengarkan suara. Telinganya mencari sumber suara ketukan. Kruk milik Wilis. Yu Imah datang dari arah samping, terkejut.
YU IMAH
Eh, ada tamu, nyari siapa, Mbak?
WILIS
Ngg, anu.. eh, a..a..(gugup)
HAWA
Hai,mau cari siapa? Nanti bisa dibantu Yu Imah..
Hawa mengambil tongkat dan berjalan ke arah Wilis. Yu Imah yang melihat langsung membimbing Hawa ke dekat Wilis. Wilis terpukau melihat Hawa, manis, berkulit bersih, buta. Yu Imah tersenyum ke arah Wilis.
YU IMAH
Ini Mbak WIlis ya? Tetangga tiga rumah dari sini?
WILIS
(Kaget) Eh? Ng, kok..tahu?
YU IMAH
Tahu, kan dulu Yu Imah yang nganterin Yu Ratmi ke rumah pas pertama kerja di sana
Wilis ternganga, lalu mengangguk mengerti. Meringis.
HAWA
Oh, ini yang Namanya kayak gunung. Wilis. Yu Imah, saya pingin ngeteh ama makan roti bakar bareng tamu baru, boleh ya?
YU IMAH
Woooiyaa jelas siaapp! Mbak Wilis, duduk sini dulu ya, silakan kenalan.
Hawa berjalan mendahului menuju salah satu kursi. Wilis mengikuti kemudian duduk agak canggung. Setelah Yu Imah melihat Hawa dan Wilis duduk dengan nyaman, ia berjalan masuk dengan senang sambil berdendang.
CUT TO:
23.INT.RUMAH WILIS
Yu Ratmi meletakkan teko air putih di atas meja makan. Ketika menoleh, melihat kamar WIlis terbuka, matanya terbelalak. Ia bergegas masuk ke kamar Wilis. Bingung.
YU RATMI
Kok tumben pintu kebuka gini?
Yu Ratmi tergopoh mengecek semua ruangan, kosong. Semakin panik. Lari ke belakang, masuk lagi. Kemudian berjalan cepat ke arah pintu depan yang terbuka, tepok jidat.
YU RATMI
Hadoohh, kemanaa ini? Mbak Wiliiissss! byuuuhhh, piye ikiiii?!?!?!
CUT TO :
24.EXT.TERAS RUMAH HAWA
Hawa dan Wilis berbincang. Sesekali tersenyum. Yu Ratmi menghambur masuk dengan panik.
YU RATMI
Liik, Lik Marniii!! Liikk..
Yu Marni tergopoh keluar, melihat Yu Ratmi memanggil dengan panik ia menghampiri.
YU MARNI
Piye yu? Ana apa?
Yu Ratmi tidak melihat Hawa dan WIlis yang duduk di ujung teras. Wilis melongo melihat Yu Ratmi tergopoh. Hawa mencoba mendengar suara yang datang.
YU RATMI
Anak momonganku ilaangg, Lik! Piye iki!
YU MARNI
(menunjuk) Hla kae sapa?
Yu Ratmi menoleh, melihat Wilis melongo. Yu Ratmi bergegas menghampiri WIlis dan memeluk dengan gemas.
YU RATMI
Duuh, untung kok ya Cuma di sini! Bikin trataban saja, Mbak Wilis iniihh
Wilis meringis. Mencoba melepaskan pelukan Yu Ratmi yang panik.
WILIS
Maaf ya, Yu. Tadi tuh denger suara yang udah bikin aku ngerasa tenang beberapa hari ini..
Wilis menoleh ke arah Hawa. Hawa tersenyum senang.
YU MARNI
Kenalin, Yu. Ini momonganku sejak bayi, Namanya Mbak Hawa.
YU RATMI
Oh, Mbak Hawa, saya Yu Ratmi yg nemenin Mbak Wilis. ( Menyalami Hawa)
HAWA
Iya. Yu marni, seneng banget hari ini ada banyak temen baru. (girang)
Wilis menatap Hawa dengan haru.
CUT TO :