Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Int – Rumah Orangtua Lucky – Night
Narator :
Orangtua Lucky mengundang dia dan istrinya makan malam di rumah sekaligus menanyakan persiapan syukuran kehamilan menantu mereka.
Papa Lucky :
Udah sampai dimana persiapan buat acara syukuran nanti, ada masalah Ky?
Lucky :
Gak ada pa semuanya beres dan kita juga buat selain syukuran ada reunian SMA. Jadi nanti begitu acara sykuran selesai kami buat acara reunian kami.
Papa Lucky :
Syukurlah papa fikir ada masalah karena kalian diam saja.
Lucky :
Kami hanya gak mau repotin mama sama papa. Oh ya dek habis makan kita bicara sebentar ya bisa kan, ada yang mau aku tanya.
Rebeca T.H : (30 Tahun, tomboy, manis, kerja bagian pemasaran, sahabat Irene.)
Boleh bang, kebetulan hari ini aku gak sibuk.
CUT TO
Lucky :
Dek langsung aja ya ntar kami kemalaman pulangnya. Sahabat yang pernah kamu ceritain sama abang udah punya pacar belum? (mengobrol di taman rumah mereka.)
Rebeca :
Belum emang kenapa bang? (heran.)
Lucky :
Cocok. Kamu ajak acara syukuran nanti ya mau abang kenalin sama bang Freezy itu loh yang dokter tampan. Dia benar belum punya pacar kan?
Rebeca :
Iya belum. Tapi agak susah ngajak dia bang, nanti aku coba ya.
Lucky :
Usahain ya dek siapa tahu keberuntungan mihak sama kita, mereka pacaran.
Rebeca :
Ok nanti aku usahain, emang sih aku juga pingin lihat dia pacaran.
FREEZE
Narator :
Acara syukuran sekaligus reunian sekolah tiba, berbagai persiapan dilakukan disana/sini dan saat selesai acara Freezy bertemu lagi dengan pasiennya.
Ext – Halaman Rumah Lucky – Night
Lucky :
Pa, kami kesana dulu ya gak enak kami tinggalin mereka lagian acara syukurannya udah selesai.
Papa Lucky :
Ya sudah jangan lama – lama papa juga mau temani rekan papa.
Lucky :
Iya pa. (pergi bersama istrinya mendatangi sahabat – sahabatnya.)
Lucky (CONT’D):
Dek mana sahabatmu, udah pulang ya? (berbicara sambil mencari.)
Rebeca :
Sebentar dia lagi angkat telepon, nah itu dia. (menunjuk kearah Irene.)
Irene :
Maaf ya aku lama soalnya temanku ijin gak masuk besok jadi yang diminta lapor sama bos besok.
Rebeca :
Oh gitu, yaudah gak apa – apa kenalin ini abangku namanya Lucky dan ini kakak iparku namanya Alya.
Irene :
Hallo saya Irene sahabat Rebeca. (mengulurkan tangan.)
Lucky dan Alya :
( menyalam Irene bergantian.)Hallo!
Alya :
Cantik ya, baru pertama lihat aku.(puji Alya.)
Irene :
Makasih kak, kakak juga cantik. (balas puji Alya.)
Lucky :
Eh bentar ya aku tinggal. Kalian ngobrol dulu aku mau cari sahabat – sahabatku takutnya mereka pulang.
Alya :
Cepat ya mas, kita harus balik temui papa.
Lucky :
Iya.
CUT TO
Lucky :
Woy kemana sih loe pada, gue cariin dari tadi! (jalan sambil pukul lengan Rocky.)
Sony :
Halah laga loe kampret! kita dari tadi nungguin loe lama banget sih, kita mau balik. (bete.)
Lucky :
Kok balik sih, sorry tamu bokap sama mertua gue banyak banget bro. Eh Zy, loe udah siap dikenalin sama sahabat adik gue gue kan? Dia lagi ngobrol sama istri dan adik gue disana.
Freezy :
Boleh, mana orangnya?
Lucky :
Yuk loe semua ikut gue biar gue kenalin. Bentar lagi aja napa pulangnya kayak gak biasa pulang pagi loe pada.
Rocky :
Yaudah yuk, gue juga penasaran.
Narator :
Saat mereka menemui istri Lucky, Irene dan Rebeca mereka kenalan dengan Irene. Freezy dan kaget tak menyangka bahwa yang mau dikenalkan padanya adalah pasiennya kemarin.
CUT TO
Lucky :
Hay semua kenalin ini para sahabatku. (memperkenalkan merka 1 per 1 dan mereka salaman.)
Irene :
Loh pak dokter, ingat sama aku gak? (sambil tunjuk wajahnya.)
Freezy :
Siapa ya, maaf soalnya pasien saya banyak. (pura – pura lupa takut salah.)
Irene :
Saya pasiennya dokter yang waktu itu bersihkan karang gigi.
Freezy :
Oh itu mba, maaf saya gak kenal.
V.O Freezy :
Ternyata benar dia orangnya.
Irene :
Iya dokter.
Sony :
Loh udah kenal? (menunjuk wajah ke 2 nya.)
Freezy :
Iya jadi Irene ini pasien gue dan ini pertemuan ke 2 kami.
Lucky :
Cocok, bia nyambung dong kalian ber 2 ngobrolnya. Eh kita ber 2 tinggal dulu ya mau temui orangtua sama mertua dulu.
Rebeca :
Aku juga mau temui Rendy.
Rocky :
Yaudah kita ber 2 disini aja dulu berburu cewek cantik. (sambil jelalatan.)
Sony :
Eh mata loe, kebiasaan loe ya. (mengibaskan tangan ke wajah Rocky.)
Lucky :
Yaudah kita tinggal dulu. (pergi diikuti dengan Rebeca, Freezy dan Irene.)
Freezy :
Kita ngobrol disana yuk!
Irene :
Boleh. (senyum.)
Freezy :
Oh iya kita kan baru kenal, enaknya bahas apa ya? Kalau kerjaan bete kali ya. Gimana kalau keluarga sama hobby, gak apa – apa kan?
Irene :
Boleh dokter.
Freezy :
Jangan panggil dokter, aku kamu aja umurku masih 33 tahun kok. Kamu berapa?
Irene :
30 tahun. Aku seumuran sama Rebeca, panggil mas Freezy aja gak apa –apa kan?
Freezy :
Mas? Boleh deh daripada dokter agak gimana gitu. Kamu udah punya pacar, maaf aku langsung tanya.
Irene :
Gak apa – apa mas. Aku belum punya pacar karena aku selama ini fokus sekolah dan kerja ditambah aku yatim piatu dan aku ketemu sama Rebeca waktu aku di bully satu kelas dan parahnya gak ada yang belain aku karena aku yatim piatu miskin. Cuma Rebeca yang mau temenan sama aku dan dia yang belain aku tanpa takut padahal lawannya anak ketua yayasan di SMA dulu aku udah takut kami akan dikeluarin dari sekolah eh ternyata ketua yayasannya netral dan hukum putrinya karena dia tahu anaknya emang suka gitu. Maaf ya mas jadi curhat.
Freezy :
Ngggak apa – apa. Untung adil ya. Trus sekarang kamu tinggal sama siapa?
Irene :
Aku kos mas jaraknya gak terlalu jauh dari tempat kerja.
Freezy :
Orangtua atau anggota keluargamu udah ketemu sama kamu di panti asuhan atau saat kamu udah kerja. Gak ada yang cari kamu gitu selama ini?
Irene :
Gak ada yang mau tahu sama aku mas. Sampai mendiang nenek bilang sama ibu panti asuhan kalau aku gak punya keluarga selain nenek.
Freezy :
Hah! Serius, kok bisa gitu. (tiba – tiba mama Freezy telepon.) Aku angkat telepon dulu ya.
Irene :
Silahkan mas, aku tinggal dulu ya.
Freezy :
Kamu mau kemana, udah disini aja gak ada yang serius kok. Paling tanya dimana, jam berapa pulang udah santai aja disini. (saat bertelepon dan sesudahnya Freezy lupa bertanya dimana Irene kerja.)
Freezy (CONT’D) :
Benar kan? (selesai teleponan.)
Irene :
Sayang banget mamanya mas, kedengaran dari suaranya khawatir banget mas kenapa – napa.
Freezy :
Iya soalnya aku anak tunggal makanya mama gitu.
Irene :
Pantas.
Rocky :
Zy balik yuk udah malam banget nih. Tamu juga udah pada pulang. (mendatangi mereka.)
Sony :
Ayo buruan, ntar bokap gue gak ijinin gue tidur di rumah.
Freezy :
Ok kita pamit sama Lucky dan keluarganya gue juga barusan ditelepon sama mama. Irene kamu aku antar aja ya, gak usah takut.
Irene :
Iya mas. (mereka pamit pada Lucky dan keluarga setelah itu pulang.)
Freezy :
(saat diperjalanan mengantar Irene pulang.) Ren ini kartu nama aku, kamu catat no wa saya biar tahu jadwal praktek aku.
Irene :
Iya mas nanti sampai kos aku simpan ya. Mas 2 rumah lagi kita sampai ya.
Irene (CONT’D):
Stop mas disini kos aku.
Freezy :
Oh kamu nge kos disini. Bagus juga ya dan kayaknya lingkungan disini sehat. (memandang sekitar.)
Irene :
Iya mas warga disini ramah dan tempatnya juga aman karena ada pos satpamnya mas. Mau mampir sebentar mas.
Freezy :
Gak usah udah malam. Gak bagus kelihatannya kalau cowok malam – malam apalagi jam segini main ke kos cewek, lagian kamu juga harus kerja kan? Yaudah aku pulang dulu ya selamat istirahat.
Irene :
Iya mas, makasih. Mas hati – hati di jalan.
Narator :
Freezy pulang dengan hati bahagia. Sepanjang jalan dia tersenyum membayangkan pertemuan mereka tadi. Freezy yang dipenuhi perasaan cinta memutar lagu – lagu cinta dari mobilnya sambil membayangkan wajah Irene. Irene juga merasakan hal yang sama baru kali ini beretmu dengan pria sebaik dan sesopan Freezy.