Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ext/Int – Rumah Sakit – Ruang Dokter - Day
Asisten Dokter :
Pagi dokter, ini pasien pertama dokter pagi ini.
Freezy :
Selamat pagi! Baru pertama kesini ya, keluhannya apa?
Irene T.H : (Wanita umur 30 tahun, sederhana, cantik, pintar, yatim piatu, sekretaris.)
Iya dokter. Mulut saya bau, dan gusi bengkak.
Freezy :
Oh gitu, silahkan duduk di meja pasien biar saya periksa mulutnya. (Freezy memeriksa mulut Irene.)Buka mulutnya mba. Oh ini bengkaknya udah parah karangnya juga udah banyak banget giginya 2 bolong mau dibersihkan sekarang karangnya biar nanti giginya dicabut.
Irene :
Iya dokter, langsung dikerjain aja biar berkurang baunya.
Freezy :
Sikat dulu giginya mba biar saya bersihin karang giginya.
Narator :
Asisten dokter menunjukkan tempat untuk sikat gigi dan Irene mulai membersihkan giginya disana. Freezy yang melihat cara menyikat gigi Irene salah langsung mendatangi dan mengajari cara menyikat gigi yang benar.
Asisten Dokter :
Silahkan mba sikat gigi disebelah sini.
Freezy :
(Melihat Irene salah menyikat gigi.) Maaf mba cara sikat giginya salah, begini yang benar. (Freezy menjelaskan caranya dengan memegang tangan Irene.) begini caranya.
V.O Freezy (CONT’D):
Gue kenapa kok keringatan gini, jantung gue berdetak gak karuan lagi. Mampus, jangan – jangan gue suka sama pasien gue.
Irene :
(Mengangguk dan berkumur.) Sudah dokter, tolong cepat ya dikerjain soalnya saya mau balik kerja.
Freezy :
Iya mba sebentar aja kok, ayo duduk lagi di kursi pasien. (Freezy tidak fokus bekerja bahkan sampai selesai Freezy tidak berani melihat mata Irene.) Udah mba karang giginya udah beres.
Irene :
Sakit banget dok, kok gak dibius dulu sih.
Freezy :
Kalau bersihkan karang gigi emang gak pernah dibius mba tapi kalau cabut gigi iya. Ini resepnya obatnya dihabisin seminggu lagi datang kesini biar kita cabut giginya. (menulis resep obat.) ini mba bisa disini atau apotik.
Irene :
Makasih dokter saya permisi dulu. Selamat pagi, mari suster. (pergi meninggalkan ruangan dokter.)
Narator :
Saat Irene meninggalkan ruang kerja Freezy, Freezy tak bisa melepas pandangannya dari Irene. Freezy terbius kecantikan dan suara lembut juga sikap sopan Irene sampai tak dengar asitennya bicara.
Asisiten Dokter :
Dokter saya sudah bisa panggil pasien selanjutnya? Dokter, dokter! (memukul pelan meja kerja Freezy.)
Freezy :
Eh mampus loncat loe kodok! Eh… (menutup mulutnya.)Kamu apaan sih, mau buat saya mati mendadak? (marah karena kaget.)
Asisten Dokter :
Habisnya dokter dari tadi saya panggil diam aja bengong lihatin pasien tadi. Kenapa, dokter jatuh cinta ya? Cie, cie….! Pak dokter bisa jatuh cinta juga ternyata. (senyum jahil.)
Freezy :
Jangan kurang ajar kamu, saya normal ya bisalah. Udah panggil pasien yang lain sana.
Asisten Dokter :
Siap dokter. (setelah semua pasien selesai ditangani mereka bersiap pulang.)
Asisten Dokter (CONT’D):
(ketuk pintu.) Permisi dokter.
Freezy :
Masuk!
Asisten Dokter :
Dokter udah malam, dokter gak pulang?
Freezy :
Bentar lagi tanggung kerjaan saya.
Asisten Dokter :
Saya sambil beres – beres boleh ya, sekalian ngobrol sama dokter.
Freezy :
Boleh.
Asisten Dokter :
Tadi dokter kenapa liatin pasien kayak gitu, sampai ngelamun. Dokter suka ya sama pasien yang tadi?
Freezy :
Saya juga gak tahu kenapa, kayak ada yang salah dari saya tapi saya gak bisa pastikan itu perasaan suka.
Asisten Dokter :
Pak dokter itu namanya cinta pandangan pertama masa gak tahu sih? Emang dokter gak pernah jatuh cinta bohong, pasti pernah kan?
Freezy :
Belum pernah makanya saya bingung ada apa sama saya. Tapi mungkin aja itu yang kamu bilang terjadi sama saya.
Asisten Dokter :
Pak namanya cinta datang sesuka hati dia gak tahu tempat entah kita ada pasangan atau nggak atau kita butuh apa nggak, yang penting kedatangannya membuat kita bahagia merasakan cinta.
Freezy :
Widih…!!! Pakar cinta kamu ternyata, baru tahu saya.
Asisten Dokter :
Nggak juga pak saya kasih tahu karena saya dulu pernah alami kayak bapak makanya saya tahu bapak pasti jatuh cinta cuma bapak gak merasa aja. Udah selsai pak dokter saya duluan ya pacar saya udah nunggu selamat malam dokter Freezy sampai besok.
Freezy :
Makasih ya hati – hati di jalan salam sama pacarmu.
Narator :
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah Freezy memikirkan apa yang dikatakan asistennya. Bahkan saat makan malam Freezy masih melamun sampai tak selera makan orangtuany sampai bingung melihat sikapnya yang tak biasa.