Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 41
EXT. TAMAN KOTA – INT. MOBIL JAZZ MERAH - VIONA
PEMAIN. VIONA, NATALIA
Viona bersama Natalia menghentikan Mobilnya di taman kota,
Viona menangis dan Natalia coba mendinginkan suasana sambil mengelus badan Viona
NATALIA
Sudahlah Vi...
Viona terus menangis sambil melamun menatap ke depan.
VIONA
Geri seperti itu, katanya karena aku
Aku yang disalahkan
NATALIA
Gak usah di dengar omongannya
Mungkin cewek itu sebatas temannya saja
VIONA
Semuanya Egois Nat
Hatiku seperti terpenjara
NATALIA
Yang sabar vi..
Masih ada aku, Rendi.. kapanpun.. dimanapun...
Kita akan ada untukmu
Viona mengambil tisu dan menghapus air matanya, kemudian dia memeluk Natalia.
VIONA
Terima kasih Nat...
Natalia melihat keluar mobil dan dilihatnya penjual Mie Ayam,
NATALIA
Kesana yuk beli Mie ayam....
Kesukaanmu kan.....
VIONA
Lagi gak ingin sesuatu Nat.
NATALIA
Aku lapar Vio.. ayo dong
Sudahlah tidak usah di pikir
Nanti kamu malah sakit lho
Viona akhirnya menuruti Natalia untuk beli Mie ayam dan mereka berdua memarkir mobil di parkir taman kota.
SCENE 42
EXT. DANAU – SORE HARI
PEMAIN. RENDI
Rendi berada di danau sendiri, dia sedang menggali tanah untuk menanam tanaman bunga mawar merah.
Setelah selesai menggali, Rendi kemudian mengambil kertas dan tanaman mawar di taksinya.
Sebelum menanam bunga mawar, Rendi membuka kertas yang dibawanya. Kemudian Rendi tersenyum tipis sebelum membaca kertas itu.
RENDI
( membaca Dalam hati )
Namanya Viona
Awal yang tidak disangka
gadis cantik yang tiba2 membayangi hatiku.
yang tiba2 mengganggu tidurku,
( SAMBIL MENGINGAT DI SCENE 25 SAAT VIONA TERSENYUM )
aku tak tahu apa yang terjadi dengan diriku
Viona mengapa aku merindukanmu.
Rasanya ingin selalu menemanimu.
meskipun aku tahu kamu sudah ada yang memiliki.
( SAMBIL MENGINGAT SCENE 37 SAAT MAKAN MIE AYAM )
Viona melihat senyummu adalah penawar rinduku.
Semoga aku selalu bisa menemanimu
By. Rendi
Setelah selesai membaca, Rendi melipat lagi kertasnya dan melapisinya dengan plastik, Lalu Rendi menguburnya di bawah tanaman mawar.
Setelah selesai menguburnya, Rendi berdiri dan menatap jauh ke danau
RENDI
(Dalam hati)
Vio.. Taman ini adalah ungkapan hatiku untukmu
Setelah itu Rendi melangkahkan kakinya menuju ke Taksi, dan pergi meninggalkan Danau.
SCENE 43
EXT. JALANAN - MALAM
PEMAIN. GERI, VIONA, MUDA MUDI
Geri, Viona dan teman2 Geri sedang berkumpul mau balapan.
Suasana terlihat ramai, namun Viona hanya terdiam di dalam mobil
GERI
Keluar dong Viona
Ayo...
Kan sudah aku putusin cewek yang kemarin
Viona menuruti permintaan Geri, Viona pun keluar dari mobil dan berdiri di samping Geri.
TEMEN GERI
Ger... Uda siap... Itu lawanya datang
GERI
( Sambil melihat mobil lawannya datang )
Siap
Ayo Vi masuk, Temani aku
( sambil menarik tangan Viona )
Viona menarik tangannya kembali coba melepaskan dari pegangan Geri
VIONA
Gak ah... aku disini saja Ger
GERI
Ayolah Vi.. Gak usah takut
Suasana menjadi begitu rame, kebisingan suara knalpot dan sorakan muda mudi begitu riuh. Viona mundur di belakang Mobil Geri
VIONA
Aku disini saja
Aku takut
Geri tanpa bicara, langsung masuk mobil dan mengegas ngegas mobilnya.
Mobilnya melaju dan berhenti di pinggir cewek.
Geri turun mengajak cewek lain, Geri masuk sambil melirik Viona.
Viona memperhatikan Geri didalam Mobil, Geri mencium cewek yang diajaknya balapan, Viona pun menjadi cemberut.
TEMAN2 GERI
( Sambil mengangkat tangan )
Geri.... Geri...
Viona terus melihat Geri di mobil bersama cewek lain, Viona semakin cemburu. Kemudian dia mundur ke belakang mengambil duduk di jalanan.
VIONA
( Dalam hatinya )
Lebih baik aku pergi saja
Sepertinya Geri tidak jauh dengan sifat papa
Viona mengambil handphone di sakunya dan kemudian menelepon Rendi.
VIONA
Halo.. lagi dimana kamu,
Aku butuh tumpangan.
RENDI
(Suara Rendi dalam handphone Viona)
Lagi di Jln Kartika, mengantar penumpang.
VIONA
Setelah itu jemput aku di Jln sudarso ya
RENDI
(Suara Rendi dalam hp Viona )
Ok.. siap
Tak lama kemudian suara sorakan ramai banget. Mobil Geri dan lawanya hampir Finish, suara knalpot begitu keras.
MUDA-MUDI
Geri... Geri..
Mobil Geri akhirnya sampai di Finish, dan kemenangan ada pada Geri.
Geri keluar dan mencari Viona. Kemudian Geri mengajak Viona ke depan bersama teman-teman yang lainnya.
TEMAN GERI
Kita minum yuk..
Rayakan kemenangan...
Geri mengambil uang dari dompetnya kemudian memberikan ke salah satu temannya
GERI
Beli yang banyak
Kita pesta malam ini
VIONA
Pulang yuk...
Geri tertawa melihat Viona, begitupun teman2nya ikut tertawa.
GERI
vi.. baru saja aku menang..
Kita rayakan dulu dong
VIONA
( Emosi )
Ya sudah aku naik taksi saja kalau gitu
GERI
( Sambil tersenyum kecut )
Silahkan..
Terserah kamu..
Viona merasa kecewa dengan jawaban Geri, Viona pun langsung berjalan meninggalkan Geri.
SCENE 44
EXT. DANAU – MALAM HARI
PEMAIN. VIONA, RENDI
Rendi menghentikan taksinya dibawah pohon, kemudian Rendi menoleh ke arah Viona yang terdiam duduk di sampingnya.
VIONA
(DALAM INGATAN )
(KEJADIAN DI SCENE 40 SAAT GERI MENCIUM CEWEK DIDALAM MOBILNYA WAKTU AKAN BALAPAN )
Rendi melihat air mata Viona keluar, Rendi memberanikan diri menghapus Air mata Viona dengan Tangannya, namun Viona tetap diam dengan pandangan kosong.
Viona merasakan tangan Rendi yang menghapus Air matanya, akhirnya Viona Tersadar dari lamunannya.
Viona tak mampu menahan kesedihannya, dia merebahkan tubuhnya ke tubuh Rendi sambil menangis.
Rendi tak tega melihat Viona. Rendi membiarkan Viona menangis di sandarannya.
RENDI
( Menghapus air mata Viona )
Vi.. sudah.. jangan menangis
Lupakan saja kejadian tadi
VIONA
Rend... aku tak tahu harus bagaimana
Sakit banget rasanya hatiku
Aku malu banget di depan teman-temannya Geri
Rendi tak bisa bicara apa-apa, melihat Viona yang menangis.
Tak lama kemudian Viona mengangkat kepalanya dari tubuh Rendi dan dia mengusap air matanya
VIONA
Maaf ya Ren...
Viona turun dari taksi menuju ke danau. Rendi pun ikut turun dan berjalan di belakangnya.
Viona duduk melamun dan menatap jauh ke atas. Rendi ikut duduk agak jauh di belakang Viona, sambil memandangi Viona dari belakang.
Mereka saling terdiam, sehingga suasana terasa hening, Rendi melihat Viona sepertinya kedinginan. Rendi melepas jaketnya dan memakaikan jaketnya dari belakang. Viona menoleh ke arah Rendi.
VIONA
Disini.. di sampingku saja Ren
Rendi kemudian duduk di samping Viona.
Viona menoleh ke Rendi dan memaksakan tersenyum melihat Rendi.
Rendi ikut tersenyum melihat Viona.
VIONA
( Pandangan Viona lurus menatap ke depan )
Dulu dia tidak seperti itu
Semenjak masuk fakultas semua menjadi berubah
( Pandangan Viona menghadap ke Rendi )
Apa harus aku akhiri saja ?
Rendi terdiam sejenak sambil memandang Viona
RENDI
Apa kamu benar-benar mencintai Geri
VIONA
Kita sudah 2 tahun pacaran
Aku mencintainya Rend
Tapi tak tahu akhir-akhir ini
Aku ingin melupakannya.
RENDI
Hanya Hatimu yang bisa menjawab semua
Karena keputusan ada di hatimu
VIONA
Rend... pernah tidak kamu sakit hati
RENDI
Aku belum pernah pacaran Vi..
Jadi aku tak tahu Rasanya sakit Hati
Namun aku tahu Rasanya Rindu
Karena Aku pernah mencintai seseorang dalam hati
VIONA
Mengapa seperti itu Rend..
Itu kan lebih menyakitkan.
RENDI
Dia sudah memiliki kekasih
jadi aku tak berani mengatakan cinta
( Terdiam sejenak, kemudian Rendi melanjutkan bicaranya )
Kenyataannya sih menyakitkan
Tapi.. aku berusaha bahagia melihat dia bahagia
VIONA
Rend... Boleh aku tidur di pangkuanmu
Hatiku lelah rasanya
Barangkali aku bisa bermimpi indah di pangkuanmu
Viona kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Rendi, dia lalu memejamkan matanya, sedangkan Rendi dengan bebas memandangi Wajah Viona yang begitu cantik dan polos ketika tidur.
RENDI
( Dalam hati )
Vi... andai kamu tahu
Cewek yang kurindukan adalah kamu.
Kasihan kamu banget Vi
Rasanya aku ingin membelai Rambutmu dan menghapus kesedihanmu.
Rendi memandangi wajah Viona yang tertidur di pangkuannya.
SCENE 45
EXT. KAMPUS
PEMAIN. RENDI, GERI, VIONA, NATALIA DAN MAHASISWA
Rendi dan mahasiswa lain lagi santai dikelas. Rendi membaca buku di kursinya.
Sambil membaca buku Rendi melihat Viona dan Geri pergi keluar kelas.
Rendi berdiri dan menghampiri Natalia di kursinya.
RENDI
Nat.. tadi Viona sama Geri kemana
Ayo kita ikuti Nat..
NATALIA
Memangnya kenapa Ren ?
RENDI
Takut mereka berantem lagi, sepertinya Viona ada masalah gitu.
NATALIA
Mungkin juga, kan kemarin habis bertengkar!
( Sambil tersenyum )
Hmmm... Kamu naksir Viona ya
RENDI
Bukan begitu, kasihan kan dia
Natalia menaruh bukunya, kemudian berjalan keluar dan di ikuti Rendi dari belakang.
Ketika Rendi dan Natalia berjalan ke belakang kampus terdengar suara Viona.
VIONA
( Suara Viona )
Sudahlah Ger...
Kalau memang kamu sudah tidak mencintaiku lebih baik kita putus saja.
Natalia dan Rendi menghentikan langkahnya, kemudian mereka mengintip Geri dan Viona di belakang.
Viona berdiri berhadapan dengan Geri,
GERI
Vi... Aku juga mencintaimu...
Cewek kemarin itu Cuma teman..
Biasalah...
VIONA
Ciuman.. seperti itu biasa.
GERI
Vi... Sudahlah...
Geri kemudian memeluk Viona dan mencium Viona
Viona kemudian mendorong Geri, Kemudian dia pergi meninggalkan Geri
GERI
( Memanggil Viona )
Vi...
Viona tak menghiraukan panggilan Rendi, dan terus pergi.
Natalia dan Rendi coba bersembunyi Di balik gedung ketika melihat Viona pergi,
Ketika Viona lewat , Viona tak mengetahui keberadaan Natalia dan Rendi.
Rendi dan Natalia melihat Geri berdiam diri
RENDI
Ayo kembali ke kelas
NATALIA
( Menempelkan jarinya ke mulut )
Ssttt!
akhirnya mereka pun pergi dengan hati-hati biar tidak di ketahui Geri.
SCENE 46
EXT. HALTE BIS – SORE HARI
PEMAIN. VIONA, GERI
Viona berada di dalam mobil dan parkir di depan halte bis. Terlihat raut wajahnya gelisah, berulang kali melihat keluar dari kaca spion mobilnya.
Tak lama kemudian Rendi datang, terlihat dari kaca spionnya
Viona buru-buru keluar membuka pintu mobilnya dan turun menghampiri Rendi.
RENDI
Maaf agak terlambat vi..
VIONA
( Memberikan kunci mobilnya )
Tidak apa-apa Ren..
Kamu sopirin ya..
RENDI
( Mengambil kuncinya )
Oke
Akhirnya mereka berdua masuk ke mobil, tapi ketika mereka masuk ke mobil, ada teman Geri yang berjalan melihat mereka.
Teman Geri berhenti dan memperhatikan Viona dan Rendi.
TEMEN RENDI
Viona... kok sama Rendi.
Wah.. ada yang gak beres
Rendi melajukan mobil Viona pelan2
Teman Geri memperhatikan kepergian Viona dan Rendi, setelah Mobil Viona sudah jauh, dia pun pergi.
RENDI
Kita mau kemana Vi..
VIONA
Gimana kalau maen
Ke tempatmu ?
RENDI
Maksudnya ke rumahku vi ?
VIONA
Kalo iya kenapa ? Bolehkan..
RENDI
Gimana ya... Kapan-kapan saja ya...
VIONA
Hmmm.... Kalau ke hatimu?
Rendi langsung menoleh ke Viona dan tersenyum
RENDI
Bisa saja kamu vi....
VIONA
Hehe.. hehe....
Terserah sopir kemana saja
RENDI
ke danau yuk...
Viona tersenyum melihat Rendi, begitupun Rendi. Rendi melajukan mobil dengan santai.
Viona memandang wajah Rendi yang lagi berada di sampingnya.
SCENE 47
EXT. DANAU – MALAM HARI
PEMAIN. VIONA, RENDI
Rendi dan Viona turun dari mobil, Viona berjalan menuju bibir danau, dan Rendi berdiri diam di samping mobil.
VIONA
( Viona melihat Rendi )
Lho.. kok disitu sih...
Kesini dong..
Rendi berjalan menuju ke Viona dan kemudian duduk dipinggir Viona
VIONA
Rend... Aku punya sesuatu buatmu, terima ya
RENDI
Punya apa vi...
Viona memberikan handphone ke Rendi
RENDI
Untuk apa vi...
VIONA
Buat Motret wajahmu yang jengkelin itu
Viona menatap ke danau, dan tak menghiraukan Rendi.
RENDI
( Rendi melihat – lihat hp nya )
Ini lumayan mahal vi...
VIONA
( Viona mengambil Krikil dan melempar ke danau )
Lebih mahal saat kamu menemaniku
Aku merasa damai saat bersamamu,
(diam sejenak)
Aku juga gak tahu kenapa aku lebih nyaman bersamamu daripada bersama Geri...
VIONA
(Viona menghadap ke Rendi)
Kadang aku tiba-tiba merindukanmu Rend..
Ingin banget ketemu kamu..
Makanya aku belikan hp itu biar bisa VIDEO CALL.
Rendi juga memandang wajah Viona
RENDI
(Dalam hati)
Vi... Aku juga sama dengan apa yang kau rasakan
( Tersenyum )
Kalau aku merindukanmu boleh kan ?
VIONA
Gak boleh...
Rendi langsung menghapus senyumnya sambil menatap Viona dengan malu
VIONA
Kamu gak boleh merindukanku...
Tapi..
Kamu harus menemuiku bila merindukanku
( Sambil memencet hidung Rendi )
Viona melihatinya sambil tersenyum dan kemudian mengambil hp di Rendi. Viona mengaktifkan kamera hp nya
VIONA
Rend... Coba tersenyum
Rendi tersenyum, dan Viona memotretnya. Viona menunjukkan hasilnya.
VIONA
( Menunjukkan hasil potretnya )
Lihat Rend, ini wajah orang yang mengisi hari2ku
RENDI
Ganteng juga ya... Pasti tuh cowok baik banget
VIONA
Ye.....
( Mencubit tubuh Rendi )
Rendi berdiri dan menghindar dari cubitan Viona.
Viona pun berdiri mengejar Rendi.
Mereka bercanda, bergurau dan juga selfie berdua.
Setelah itu mereka duduk kembali
RENDI
Terima kasih vi..
Gitar juga handphone nya
VIONA
Aku yang terima kasih Rend..
Viona mendekatkan duduknya disamping Rendi. Dan menyandarkan kepalanya di pundak Rendi.
SCENE 48
EXT. KAMPUS - SIANG
PEMAIN. RENDI, GERI, VIONA, NATALIA, TEMAN-TEMAN GERI
Rendi sedang membaca buku di tempat duduknya , tiba2 Geri dan kelima temanya datang
GERI
Eh... Jadi kamu yang mengganggu hubunganku dengan Viona
Rendi diam tak menghiraukannya
GERI
( Menggebrak meja )
Maksudmu apa deketin Viona
Rendi menaruh bukunya di tas. Kemudian dia berdiri menatap Geri di depannya
RENDI
( dengan santai )
Aku Cuma berteman dengan Viona
Lalu Rendi mengambil tas nya dan pergi keluar, namun teman2 Geri menutup jalannya Rendi.
Rendi berhenti dan melihat sekelilingnya
GERI
( Dari belakang )
Mau pergi....
Berapa kali kamu ngajak jalan Viona..
Rendi tetap diam tak menjawab, kemudian Geri memukul Rendi dari belakang.
Rendi terjatuh, lalu teman2 Geri mengeroyok Rendi.
Rendi tak mampu melawan, bibir Rendi terkena pukulan sehingga berdarah dan sebagian ada yang benjol
Natalia dan Viona masuk kelas dan melihat Rendi dipukuli.
VIONA
( Berteriak )
Berhenti!!!
Geri dan kawan2nya menoleh ke Viona. Kemudian Viona berjalan menghampiri Geri.
VIONA
( dengan Emosi, Suara tamparan Viona )
Plakkkk!!!
Geri mengelus-elus pipinya sambil menatap tajam ke arah Viona. Natalia membantu Rendi duduk di kursinya.
GERI
Gara-gara dia kan.... (Sambil menunjuk ke Rendi )
Makanya setiap aku ajak jalan kamu tidak mau
Oohh... Ternyata..
VIONA
Ternyata apa...
Aku yang mengajaknya... Bukan dia yang mengajakku..
Puas kamu..
GERI
Ohhh... Begitu...
Jadi kamu lebih memilih dia
VIONA
Kalau iya kenapa..
Geri mengajak kawan2nya bergegas keluar kelas, kemudian Viona menghampiri Rendi dan Natalia.
VIONA
Maaf ya Rend..
gara-gara aku, kamu jadi begini
Natalia membersihkan darah di bibir Rendi dengan tisu, kemudian Viona duduk disamping Rendi
Viona
Sini Nat, biar aku yang bersihkan
Natalia memberikan tisu ke Viona, Natalia merasa heran melihat kedekatan Rendi dan Viona
VIONA
Sakit ya Rend..
Rendi melihat Natalia yang memperhatikan Viona
RENDI
Aduh... Perih vi..
VIONA
Ya maaf Rend...
NATALIA
Bener kalian sering keluar bersama
Rendi dan Viona secara bersamaan menatap Natalia. Namun keduanya tidak menjawab.
NATALIA
( Dengan sedikit senyum menggoda )
Meskipun sakit kalau Viona yang mengobati jadi tak terasa nih..
RENDI
Perih Nat...
Sudah vi...
Viona tersenyum melihat Rendi, begitupun Natalia.
SCENE 49
EXT. MOBIL VIONA - SORE
PEMAIN. VIONA, NATALIA, RENDI
Viona menyetir mobilnya dan ditemani Natalia, sedangkan Rendi duduk sendiri dibelakang.
Rendi memandang jalanan disamping, Natalia kemudian melihat Ke belakang dan tersenyum melihat Rendi seperti melamun.
VIONA
Kemana kita Nat ?
Ke Mcd yuk
NATALIA
yuk..
( Melihat Rendi yang melamun )
Ke Mcd y Ren,
Sudah G usah dipikir..
RENDI
Ya Nat...
Oh... Setelah dari Mcd aku langsung balik
NATALIA
Kok buru-buru Ren..
VIONA
Ya.. kita jalan-jalan kemana gitu
Y Nat..
RENDI
Ada kerjaan Rumah sedikit
NATALIA
Pasti alasannya itu..
Kita gak bisa maksa nih vi..
Rendi menoleh ke Natalia dg tersenyum tipis
Viona menatap Rendi dari kaca spion, Rendi tahu kalau dia diperhatikan Viona, dia melihat Viona dari spion namun Viona dg cepat memalingkan pandangannya.
Akhirnya mereka pun sampai di depan MCD.
SCENE 50
EXT. DANAU
PEMAIN. RENDI
Rendi membawa bunga mawar dan secarik kertas, Rendi melihat bunga mawar yang ditanamnya tumbuh subur. Tanaman bunga mawarnya pun mulai berbunga ada yang merah, putih, kuning. Terlihat begitu indah dengan tatanan yang Rapi
Rendi menggali tanah seperti biasanya. Setelah selesai menggalinya Rendi mengambil kertas di saku nya.
Rendi membuka kertasnya dan membacanya
RENDI
( Suara Dalam hati )
Semakin aku dekat denganmu semakin tahu tentangmu dan semakin aku merasakan cinta.
Jujur aku tak mau cuma merindukanmu, haruskah aku hanya mencintaimu dihatiku saja.
Vi... Keadaanmu dan masalah-masalahmu membuatku sangat mencintaimu
Apakah ini yang di namakan cinta sejati.
Rendi kemudian melipatnya dan membungkusnya dengan plastik.
Rendi mengambil tanaman bunga mawar, Rendi menaruh kertasnya dulu kemudian menanam bunga mawarnya.
Setelah selesai menanam Rendi duduk dan melihat bunga mawar yang lainnya.
RENDI
Vi... ini aku buatkan untukmu..
( Sambil mencium bunga mawar yang berbunga )
Rendi duduk didepan taman buatannya sambil merokok, setelah menghabiskan sebatang Rokok, Rendi pergi meninggalkan danau.