Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
IZINKAN AKU MEMILIKIMU
Suka
Favorit
Bagikan
3. SCENE 21 - SCENE 30

SCENE 21

INT. KFC - SORE

PEMAIN. NATALIA, JUNA, VIONA

Nata dan Juna menikmati ayam KFC, Sambil menunggu kedatangan Viona.

JUNA

Mana Vio sama yg lainnya kok belum datang...

NATALIA

Mungkin masih jalan sama Geri..

Oh ya...Tadi di kelas sempat rame..

(Sambil makan, Natalia bercerita)

JUNA

Maksudnya rame gimana?

Ada masalah gitu..

NATALIA

Ya..

Geri kan orangnya gitu, tadie Rendi tidak sengaja menabrak dia... Geri gak terima

( Sambil menikmati ayam cryspi, Juna memperhatikan Natalia bercerita )

Malah si Rendi di pukul.. untung Viona langsung melerai mereka.

Kasihan juga lihat Rendi, dia kan baik anaknya.

JUNA

Ada saingannya dong sekarang aku..

NATALIA

Emang bener kok Rendi itu baik anaknya dan ganteng juga. bukan berarti aku naksir dia..

Tenang saja... My love for you

JUNA

Bener ya.. janji lho...

NATALIA

Suweeeerrr....(sambil mengangkat 2 jari )

JUNA

Ada... Sambelnya nih....

( Sambil menunjuk di hidungnya )

NATALIA

Biarin... Sapa suruh Negatif Thinking..

Joni mau membersihkan hidungnya dengan tisu, namun dengan cepat Natalia membantu membersihkan hidung Juna

NATALIA

Sedekat apa pun aku sama cowok... hatiku tetap untukmu.

Asalkan.......

JUNA

Asalkan apa... Hayoo...

NATALIA

Asalkan kamu setia di depanku juga setia di belakangku..

Tiba2 Viona datang dari belakang, dan tersenyum tipis melihat Natalia dan juna.

VIONA

Sorry telat Nat... ( Pandangan ke Natalia )

Jun... ( Pandangan ke juna )

NATALIA

Mana Geri... 

Kok sendiri kamu..

JUNA

 (Sambil mengambilkan tempat duduk)

Duduk Vio....

VIONA

Terima kasih jun...

( Kemudian mengalihkan Pandangan ke Natalia )

Biasa Nat... Geri lebih senang main sama temanya...

NATALIA

Bikin santai saja Nat..

Masih ada kita-kita kan

VIONA

Aku jadi ngiri lihat kalian berdua

Meskipun kalian kadang berjauhan tapi Romantis

NATALIA

Mungkin lama-lama Geri bisa merubah sifatnya

JUNA

( melirik Natalia )

Betul Vio, namanya saja anak muda, apalagi Geri anak kaya

VIONA

Agak berubah sikapnya, tidak seperti dulu

Sudahlah kita nikmati ini saja, malas ngomong tentang Geri

Kemudian Viona mengambil kentang goreng cryspi dan memakannya.

SCENE 22

INT. CAFE – MALAM

PEMAIN. NATALIA, JUNA, VIONA, GERI

Malam minggu di Cafe terlihat ramai banget. Alunan musik terdengar keras.

Natalia ,Viona , Juna, Geri, dan muda mudi lagi asyik menikmati malam. Mereka minum minuman keras kecuali Natalia dan juna Cuma memesan soda.

GERI

Ayo Nat... Coba ini...

Biar Fresh.....

Kemudian Geri mengalihkan pandangannya ke Juna

GERI

Jun.... Coba ini... Biar hepi..

JUNA

( Mengangkat tangannya sambil senyum )

Maaf Ger.. aku gak bisa minum itu, soalnya gak pernah.

GERI

( Sambil tertawa )

Hahaha..

Jangan sok naif.. Jun..

( Geri melirik ke Natalia )

Apa takut sama Nata...

Haahaaaaa....

Juna tersenyum nipis sambil Melirik ke Natalia.

Viona melihat Geri

VIONA

Sudahlah Ger..

Dari dulu mereka tidak suka minum,

Biar aku saja yang temani minum kamu

NATALIA

( Menatap Viona sambil mengedipkan alisnya dan berbisik)

Vi...

Viona Cuma tersenyum tipis melihat Natalia

Geri memberikan Minuman ke Viona, Viona mengambil dan meminumnya

Suara musik REMIX terdengar gemuruh, lama lama Natalia terlihat Viona mulai mabuk.

NATALIA

Sudah Vi... Nanti kamu mabuk.

VIONA

Tidak apa-apa Nat.. tenang saja..

Geri terus menuangkan Minuman ke Viona

NATALIA

( Melihat Viona minum )

Vi.. aku ke belakang dulu ya

( Nata menoleh ke arah juna )

Anterin aku ya..

Natalia berdiri, begitu pun juna. Akhirnya mereka berdua berjalan ke belakang. 

Viona memperhatikan Natalia dan juna pergi ke belakang. Viona menatap dengan tatapan iri melihat mereka.

VIONA

Berapa tahun kita pacaran Ger....

GERI

Ngapain nanya gitu.

Kita jalani saja..

VIONA

Aku merasa kamu mulai berubah Ger..

Aku ngiri lihat mereka berdua

GERI

Gak usah ngomong gitu..

Orang pacaran kan caranya beda-beda, ngapain juga lihat orang lain.

VIONA

Begitu ya...

Terdengar Ponsel Geri berdering, Geri mengambil ponsel disakunya. Kemudian Geri berdiri menjauh dari Viona saat mengangkat ponselnya.

Viona terdiam dan melihat Geri mengangkat telepon.

Setelah menerima telefon, Geri kembali ke tempat duduknya.

VIONA

Dari siapa Ger ?

GERI

Teman-teman lagi ada masalah

Sory vi.. aku pergi dulu ya..

VIONA

Kamu tetap disini.. tungguin aku...

GERI

Mereka lagi ada masalah..

Maaf aku tinggal dulu, mereka sudah menungguku

Oh iya, nanti semua aku bayar di kasir

Geri tak menghiraukan tatapan Viona, kemudian dia pergi meninggalkan Viona.

Tak lama kemudian, Natalia dan juna kembali dari belakang. Natalia melihat Viona menyandarkan kepalanya di meja sendirian

Natalia dan juna kembali duduk di samping Viona. Natalia melihat Viona mabuk.

NATALIA

Kemana Geri Vi..

VIONA

( Viona mengangkat kepalanya )

Sudah pergi dia..

Natalia dan juna terdiam melihat Viona seperti itu.

JUNA

( Melihat Natalia )

Kita pulang saja yuk Nat..

NATALIA

Kita antar dulu Viona say.. kasihan dia kan lagi Mabuk...

Viona mendengar perkataan Natalia dan juna, meskipun dalam keadaan mabuk.

VIONA

Tidak usah Nat, aku nanti naik taksi saja.

NATALIA

Ya sudah..

Tapi aku tungguin kamu sampai dapat taksi vi..

Akhirnya mereka keluar dari Cafe dan menunggu di tempat datangnya taksi.

Viona teringat dia memiliki kartu taksi dari Rendi. Kemudian dia meneleponnya.

VIONA

Malam, bisa jemput saya di Jln. A Yani no.35. Cafe Bintang

RENDI

( Suara telefon )

Iya non.. ditunggu sebentar

Selesai telefon, Viona menaruh ponselnya. Kemudian Viona melihat kedua temannya

VIONA

Nat.. kalian pergi dulu..

Aku sudah pesan taksi sendiri..

NATALIA

Tidak apa-apa, Aku tunggu kamu saja di sini

VIONA

Kamu balik saja dulu, Kasihan Juna..

Barangkali kalian ada acara lain..

NATALIA

kalau begitu aku pergi dulu ya

Natalia dan juna pun akhirnya pergi meninggalkan Viona sendiri di pelataran Cafe. Viona menatap kepergian temannya, sambil duduk di kursi depan Cafe

SCENE 23

INT. JALAN RAYA – MALAM HARI

PEMAIN. RENDI, VIONA, PENUMPANG

Rendi mempercepat laju taksinya. Karena sudah ditunggu Viona. Namun dia lebih dulu menurunkan penumpang di dekat taman kota.

RENDI

Bu sudah sampai...

turun di mana bu...?

Ibu menunjukkan tempat dimana dia turun

PENUMPANG

Di depan itu saja om...

Rendi menghentikan mobilnya ke tepi, kemudian dia turun membukakan pintu. 

PENUMPANG

Terima kasih om..

Setelah penumpang turun, Rendi langsung menuju ke Cafe bintang. 

Dari kejauhan Rendi melihat Viona sendiri duduk di depan Cafe, sebelum sampai di Cafe Rendi memakai topi biar tidak ketahuan.

Rendi menghentikan taksinya dengan arah terbalik, sehingga belakang mobil berhenti pas di depan Viona.

Rendi turun dan membuka pintu. Viona berjalan agak sempoyongan, kemudian dia masuk ke taksi.

Rendi melajukan taksinya pelan-pelan. Mereka berdua sama-sama terdiam. Kemudian Rendi coba melirik Viona dari kaca spion. Viona terlihat merebahkan tubuhnya di kursi dengan mata terpejam

RENDI

Maaf non..

Turun ke alamat yang kemarin ?

Mendengar sopir berbicara Viona membuka matanya dan melihat Rendi dari kaca spion. Rendi langsung membuang pandangannya dari kaca spion.

VIONA

( Kondisi mabuk )

Jangan..

Carikan aku tempat yang suasananya damai

RENDI

Di mana itu non ?

VIONA

Terserah om sopir

Rendi mengangguk saja... Dan melirik ke arah Viona dari kaca spion. Kemudian mereka saling diam.

Rendi terdiam, coba berpikir di mana tempat itu....

RENDI

Di mana ya non... Saya kurang tahu,..

VIONA

Terserah pak sopir......

RENDI

(Dalam hati) 

kalau aku ajak ke tempat yang ramai nanti dia tahu aku.

Ke mana ini..

Rendi semakin bingung, Rendi coba merayu Viona agar mau pulang.

RENDI

Non tidak takut malam-malam sendiri...

Apa lebih baik pulang, ini sudah jam 00.00

VIONA

( Kondisi mabuk )

Kenapa harus takut, kan ada sopirnya.. aku yakin pak sopir orangnya baik.

RENDI

(Dalam hati)

aduh...... nekat juga ini cewek.

Aku ajak ke danau saja,

RENDI

Non... bagaimana kalau aku antar ke tempat di mana aku biasa menghilangkan Rasa sedihku.

Tapi tempatnya sunyi dan gelap.

VIONA

Terserah pak sopir...

Aku percaya pak sopir baik hati kok

Rendi langsung menancap gas mobilnya menuju ke Danau

SCENE 24

EXT. DANAU – DINI HARI

PEMAIN. RENDI, VIONA

Danau terlihat sepi dan gelap, hanya sinar Rembulan dan bintang-bintangnya yang menerangi.

Rendi menghentikan taksinya di bawah pohon yang rindang. Dan dilihatnya Viona tertidur.

Rendi turun dari taksi. Dan membiarkan Viona berada di dalam mobil, karena dia tidak berani membangunkannya.

Rendi berjalan menuju bibir danau sendiri. Seperti biasa sambil melamun dia melempar kerikil ke danau.

Viona terbangun dan melihat taksinya berhenti, Kemudian dia melihat di sekelilingnya gelap dan sepi banget. Hanya suara katak dan jangkrik yang terdengar.

Akhirnya Viona turun, mencari Rendi, ternya terlihat Rendi duduk di bibir danau. Dengan agak sempoyongan, Viona langsung menyusul ke tempat Rendi

Vio berjalan dengan pelan2 sehingga Rendi tak tahu kalo Vio ada di belakang

VIONA

Pak sopir....

Rendi sontak kaget dan tak berani menoleh. Rendi diam dan coba memakai topinya

RENDI

(Dalam hati)

Aduh..... Mudah2an dia tidak tahu...

Viona mendekat dan duduk di samping Rendi.

RENDI

Maaf tadi g berani bangunin

Habis Kelihatannya capek gitu

VIONA

Ya tidak apa-apa

Viona duduk dan memperhatikan air di danau,

VIONA

Aku mau cuci muka dulu

RENDI

Hati-hati awas terpeleset!

Kemudian Viona berdiri dan turun ke bawah, ingin cuci muka. Namun Viona terpeleset, dengan cepat Rendi menariknya, sehingga Viona jatuh di pelukan Rendi.

Ketika dalam pelukan Rendi, Viona kaget ketika melihat wajah Rendi, sehingga Viona begitu tajam menatap mata Rendi.

Rendi sadar akan identitasnya, kemudian dia melepaskan Viona, dan Berbalik berjalan menuju taksi.

Viona memperhatikan Rendi yang pergi menuju ke taksi, namun beberapa langkah kemudian Viona memanggilnya

VIONA

Om sopir...

Ke mana ?

Rendi menghentikan langkahnya dan tanpa membalikkan badannya dia menjawab seruan Viona.

RENDI

Ya non ... Ini tempatnya non..

Kalau kurang bagus.. tak antar ke alamat kemarin saja,

Ini kan juga sudah malam.

Waktunya istirahat

Viona ingin memastikan bahwa itu adalah temannya, Viona mengejar Rendi yang ada di depannya.

VIONA

( Sambil memegang pundak Rendi )

Tunggu.

Rendi tak bisa berkutik, kemudian Viona langsung memastikan wajah Rendi

VIONA

Kamu...

Bener ini Kamu!!

Viona coba mengucek-ucek matanya, dilihatnya tetap Rendi.

VIONA

Kamu Rendi kan!!

Rendi hanya terdiam dan menatap wajah Viona sedikit malu.

Tanpa kata-kata kemudian Rendi melanjutkan jalannya menuju ke taksi, namun tangan Rendi di pegang sama Viona.

VIONA

Di sini saja... Aku lagi galau banget

Temani aku...

Rendi berhenti dan terdiam. Viona menarik tangan Rendi menuju ke danau. Rendi pun terpaksa mengikutinya.

Viona mengajak Rendi duduk di sampingnya, Rendi bingung, sesekali Rendi coba melihat jam tangannya.

Kemudian Rendi melirik ke Viona dan kelihatannya Viona kedinginan.

VIONA

Dingin banget ya di sini...

Rendi melepas jaketnya dan memberikannya ke Viona

RENDI

Pakai ini biar tidak flu

Viona tercengang melihat Rendi memberikan jaketnya. Viona mengambil jaketnya dan ditaruh di pangkuannya

VIONA

Terima kasih

VIONA

kamu nanti kedinginan Lho..

RENDI

Tidak apa-apa... Aku sudah terbiasa.

Nanti kamu malah yang sakit. Pakai saja jaket saya.

Kemudian Rendi menatap ke arah danau

RENDI

Oh ya bisa minta Tolong rahasiakan ke teman2 masalah status saya.

Viona mengangguk kan kepalanya sambil melihat Rendi yang menatap ke arah danau.

VIONA

Kalau begitu.. ada syaratnya..

RENDI

Apa syaratnya

VIONA

Temani aku malam ini sampai pagi

Rendi mengambil jaketnya di pangkuan Viona, Viona hanya memperhatikan Rendi

Kemudian Rendi menutupkan jaketnya di tubuh Viona

RENDI

( Sambil tersenyum )

Oke... Ini biar tidak kedinginan

VIONA

Terima kasih.... Y Ren..

SCENE 25

INT. JALANAN – DINI HARI 00.20 WIB

PEMAIN. NATALIA, JUNA, GERI

Juna mengantar pulang Natalia melewati Taman Kota dan tanpa sengaja Geri dan kawan-kawannya.

NATALIA

( Sambil menunjuk ke arah Geri )

Say.. pelan-pelan dulu

Lihat itu kan Geri

JUNA

( Sambil mengemudi )

Iya..

NATALIA

Berhenti dulu sebentar

Juna menghentikan mobilnya. Natalia kemudian mengambil ponselnya, dan menghubungi Viona

HANDPHONE NATALIA

( Suara Handphone )

Nomor yang Anda tuju sedang di luar jangkauan

Karena tidak bisa dihubungi, Natalia turun dari mobil menghampiri Geri.

NATALIA

Mana Vio Ger...

GERI

Kan tadi bersama kalian

Mana aku tahu

Natalia melirik cewek di samping Geri, Terlihat ceweknya senyum-senyum.

NATALIA

Tadi Viona bilang, mau menemui kamu

GERI

Aku tidak tahu, sudahlah

Minggir...

Setelah itu Geri hendak pergi sama temen2nya...

Natalia menarik tangan Geri

NATALIA

Ger..

GERI

Lepaskan... aku mau pergi..

Natalia jengkel melihat Geri pergi kemudian Natalia kembali ke mobil juna

Di dalam mobil Natalia coba mengontak ponsel Viona. Tapi terus di luar jangkauan. 

NATALIA

G aktif say (menatap juna)

Kemana ini anak

Gua khawatir jadinya.

JUNA

Mungkin dia sudah pulang Nat.

NATALIA

Mudah2an.

Soalnya dia lagi ada masalah.

Cuman gua satu2nya yang bisa mengerti dia

Natalia coba mengontak Viona lagi, namun masih tetap saja di luar jangkauan

Juna melihat Natalia seperti kelelahan, kemudian Juna mengajak Natalia pulang. 

JUNA

Ya sudah kita pulang dulu....

Barangkali nanti ketemu di jalan atau bisa di telepon...

NATALIA

Y say.....

Mudah2an... tidak ada apa2 dengan Viona.

Makasih say....

Akhirnya juna melajukan mobilnya dan mengantarkan Natalia pulang.

SCENE 26

EXT. DANAU – DINI HARI

PEMAIN. RENDI, VIONA

Rendi dan Viona duduk berdampingan. Mereka saling memandang Danau di depannya.

VIONA

( Dengan nada suara pelan, dan pandangannya ke danau )

Kemarin pas mabuk gua cerita apa saja....

RENDI

( Pandangan ke arah danau )

Banyak....

Kamu harus kuat... Gak usah kecil hati....

Apalagi minum-minuman keras

VIONA

Habis gimana lagi...

( Kemudian Viona memandang Rendi )

Kok bisa kemarin cerita seperti itu....

RENDI

( Rendi menatap Viona dengan tersenyum tipis )

Makanya jangan mabuk !!

Tapi Kalau kita pendam saja...

nanti bisa bisa meletus kayak balon juga dong......

(Rendi berusaha bercanda)

DOURRRR......

Malah jadi penyakit.....

VIONA

Bisa saja kamu Rend....

Viona ikut tersenyum melihat Candaan Rendi

Rendi melongo melihat Viona tersenyum, begitu cantik dan manis.

RENDI

Padahal kalo tersenyum cantik, manis Lho....

VIONA

Benar.. aku cantik..

( Viona tersenyum )

Seperti ini

RENDI

Benar....

Coba tersenyum lagi...

VIONA

Gak ah... nanti ada yang lihat

Eh.. Boleh tanya gak aku ?

RENDI

Silahkan ?

VIONA

Kamu pacaran ya sama Natalia, kok kelihatan dekat banget.

RENDI

Nggak.. kita sebatas teman.

Natalia anaknya baik banget, dan aku juga pernah menolongnya

Mungkin karena itu kita jadi sahabat.

VIONA

Disini aku jadi damai

Danau kamu memang bisa bikin suasana adem..

RENDI

Di sinilah aku sering bicara sendiri..

Saat aku sedih.. galau... Atau g enak hati.... Inilah tempatku...

VIONA

Kapan waktu ajak aku kesini lagi dong..

Viona mengeluarkan hp dari saku celananya, dilihatnya lowbat., Kemudian Viona mematikan dan memasukkan ke saku nya lagi.

Rendi melihat jam tangannya menunjukkan jam 03.00 WIB.

RENDI

Pulang yuk

VIONA

Gak ah, aku masih ingin di sini

Aku mohon...

Rendi tak bisa menolak permintaan Viona, akhirnya mereka berdua berada di bibir danau.

SCENE 27

EXT. DANAU – PAGI

PEMAIN. RENDI, VIONA

Matahari terbit dan menyinari danau, Burung pada saling bersahutan. 

Wajah Viona terkena sinar matahari, akhirnya dia terbangun. 

Rendi pun ikut terbangun, karena merasa ada gerakan viona.

Keduanya salah tingkah karena Viona tidur didada Rendi.

RENDI

Maaf aku tidak tahu..

VIONA

( Viona membenarkan rambutnya )

Tidak apa-apa

Balik yuk.... 

Rendi berdiri dan membantu Viona dengan memberikan tangannya.

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju taksi. Dan meninggalkan danau.

SCENE 28

INT. RUMAH - PAGI HARI

PEMAIN. RENDI, VIONA, ORANG TUA VIONA

Rumah begitu besar, ada taman bunga di depan rumah.

Terlihat papa Viona lagi baca koran di teras rumah

Tak lama kemudian muncul taksi. Dan Viona keluar dari taksi, kemudian Viona keluar menuju ke dalam rumahnya.

Dari teras rumah papanya melihat Viona

PAPA VIONA

( dalam hati)

Jam segini baru pulang

Viona berjalan menuju ke dalam, Ketika mau masuk rumah terlihat papanya lagi baca koran. Namun Viona pura-pura tidak tahu.

PAPA VIONA

Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang....

Viona tak menghiraukan teguran papanya, dia terus masuk menuju kamarnya.

Papa Viona meletakkan korannya di meja dan berdiri mengikuti Viona masuk

PAPA VIONA

Viona.... dari mana kamu

Pas di depan kamarnya Viona berhenti, dan menatap papanya

VIONA

Pa.... di rumah ini sepi..

kalau pun ada orang, itu pun seperti neraka

Setelah itu Viona membuka pintu dan masuk ke kamarnya.

Papanya diam, kemudian kembali keluar dengan kesal.

SCENE 29

INT. KAMAR VIO – SIANG

PEMAIN. VIONA

Viona mengecas Hp nya, kemudian dia pergi mandi. Setelah mandi, dia menghidupkan Hp nya, terlihat panggilan tak terjawab 4 x dari Natalia, Dan message dari Natalia

VIONA

( Viona mengambil Hp nya dan membuka message dari Natalia )

“vi.... Dimana... Telepon balik ya”

“Vio langsung call balik Natalia ya”

VIONA

( Menulis pesan di handphone )

Sorry friend... Kemarin aku ke tempat terindah

Ini sudah di rumah

I Love You

Vio melanjutkan mengisi Hp nya di meja. Kemudian dia merebahkan tubuhnya dikamar tidur. 

Dia tersenyum mengingat kejadian tadi malam. Dan Viona pun tertidur.

SCENE 30

INT. RUMAH RENDI – MALAM

PEMAIN. RENDI, IBUNYA

Suasana malam hari, di rumah Rendi sepi. Karena Rumahnya agak ke dalam sehingga tidak berdekatan dengan tetangga.

Rendi memetik gitarnya yang sudah jebol di teras rumah sambil menyanyikan lagu cinta, meski suara gitarnya kurang bagus, Rendi dengan Khusyuk bernyanyi

Dari dalam rumah ibunya keluar membawakan kopi untuk anaknya

IBU RENDI

Ini kopinya..

Jangan tidur malam-malam 

Biar tidak mudah sakit

RENDI

Ya Bu... Bentar.. 

Rendi melanjutkan main gitarnya dan bernyanyi, ditemani kopi hitam buatan ibunya

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar