Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 21
INT. KFC - SORE
PEMAIN. NATALIA, JUNA, VIONA
Nata dan Juna menikmati ayam KFC, Sambil menunggu kedatangan Viona.
JUNA
Mana Vio sama yg lainnya kok belum datang...
NATALIA
Mungkin masih jalan sama Geri..
Oh ya...Tadi di kelas sempat rame..
(Sambil makan, Natalia bercerita)
JUNA
Maksudnya rame gimana?
Ada masalah gitu..
NATALIA
Ya..
Geri kan orangnya gitu, tadie Rendi tidak sengaja menabrak dia... Geri gak terima
( Sambil menikmati ayam cryspi, Juna memperhatikan Natalia bercerita )
Malah si Rendi di pukul.. untung Viona langsung melerai mereka.
Kasihan juga lihat Rendi, dia kan baik anaknya.
JUNA
Ada saingannya dong sekarang aku..
NATALIA
Emang bener kok Rendi itu baik anaknya dan ganteng juga. bukan berarti aku naksir dia..
Tenang saja... My love for you
JUNA
Bener ya.. janji lho...
NATALIA
Suweeeerrr....(sambil mengangkat 2 jari )
JUNA
Ada... Sambelnya nih....
( Sambil menunjuk di hidungnya )
NATALIA
Biarin... Sapa suruh Negatif Thinking..
Joni mau membersihkan hidungnya dengan tisu, namun dengan cepat Natalia membantu membersihkan hidung Juna
NATALIA
Sedekat apa pun aku sama cowok... hatiku tetap untukmu.
Asalkan.......
JUNA
Asalkan apa... Hayoo...
NATALIA
Asalkan kamu setia di depanku juga setia di belakangku..
Tiba2 Viona datang dari belakang, dan tersenyum tipis melihat Natalia dan juna.
VIONA
Sorry telat Nat... ( Pandangan ke Natalia )
Jun... ( Pandangan ke juna )
NATALIA
Mana Geri...
Kok sendiri kamu..
JUNA
(Sambil mengambilkan tempat duduk)
Duduk Vio....
VIONA
Terima kasih jun...
( Kemudian mengalihkan Pandangan ke Natalia )
Biasa Nat... Geri lebih senang main sama temanya...
NATALIA
Bikin santai saja Nat..
Masih ada kita-kita kan
VIONA
Aku jadi ngiri lihat kalian berdua
Meskipun kalian kadang berjauhan tapi Romantis
NATALIA
Mungkin lama-lama Geri bisa merubah sifatnya
JUNA
( melirik Natalia )
Betul Vio, namanya saja anak muda, apalagi Geri anak kaya
VIONA
Agak berubah sikapnya, tidak seperti dulu
Sudahlah kita nikmati ini saja, malas ngomong tentang Geri
Kemudian Viona mengambil kentang goreng cryspi dan memakannya.
SCENE 22
INT. CAFE – MALAM
PEMAIN. NATALIA, JUNA, VIONA, GERI
Malam minggu di Cafe terlihat ramai banget. Alunan musik terdengar keras.
Natalia ,Viona , Juna, Geri, dan muda mudi lagi asyik menikmati malam. Mereka minum minuman keras kecuali Natalia dan juna Cuma memesan soda.
GERI
Ayo Nat... Coba ini...
Biar Fresh.....
Kemudian Geri mengalihkan pandangannya ke Juna
GERI
Jun.... Coba ini... Biar hepi..
JUNA
( Mengangkat tangannya sambil senyum )
Maaf Ger.. aku gak bisa minum itu, soalnya gak pernah.
GERI
( Sambil tertawa )
Hahaha..
Jangan sok naif.. Jun..
( Geri melirik ke Natalia )
Apa takut sama Nata...
Haahaaaaa....
Juna tersenyum nipis sambil Melirik ke Natalia.
Viona melihat Geri
VIONA
Sudahlah Ger..
Dari dulu mereka tidak suka minum,
Biar aku saja yang temani minum kamu
NATALIA
( Menatap Viona sambil mengedipkan alisnya dan berbisik)
Vi...
Viona Cuma tersenyum tipis melihat Natalia
Geri memberikan Minuman ke Viona, Viona mengambil dan meminumnya
Suara musik REMIX terdengar gemuruh, lama lama Natalia terlihat Viona mulai mabuk.
NATALIA
Sudah Vi... Nanti kamu mabuk.
VIONA
Tidak apa-apa Nat.. tenang saja..
Geri terus menuangkan Minuman ke Viona
NATALIA
( Melihat Viona minum )
Vi.. aku ke belakang dulu ya
( Nata menoleh ke arah juna )
Anterin aku ya..
Natalia berdiri, begitu pun juna. Akhirnya mereka berdua berjalan ke belakang.
Viona memperhatikan Natalia dan juna pergi ke belakang. Viona menatap dengan tatapan iri melihat mereka.
VIONA
Berapa tahun kita pacaran Ger....
GERI
Ngapain nanya gitu.
Kita jalani saja..
VIONA
Aku merasa kamu mulai berubah Ger..
Aku ngiri lihat mereka berdua
GERI
Gak usah ngomong gitu..
Orang pacaran kan caranya beda-beda, ngapain juga lihat orang lain.
VIONA
Begitu ya...
Terdengar Ponsel Geri berdering, Geri mengambil ponsel disakunya. Kemudian Geri berdiri menjauh dari Viona saat mengangkat ponselnya.
Viona terdiam dan melihat Geri mengangkat telepon.
Setelah menerima telefon, Geri kembali ke tempat duduknya.
VIONA
Dari siapa Ger ?
GERI
Teman-teman lagi ada masalah
Sory vi.. aku pergi dulu ya..
VIONA
Kamu tetap disini.. tungguin aku...
GERI
Mereka lagi ada masalah..
Maaf aku tinggal dulu, mereka sudah menungguku
Oh iya, nanti semua aku bayar di kasir
Geri tak menghiraukan tatapan Viona, kemudian dia pergi meninggalkan Viona.
Tak lama kemudian, Natalia dan juna kembali dari belakang. Natalia melihat Viona menyandarkan kepalanya di meja sendirian
Natalia dan juna kembali duduk di samping Viona. Natalia melihat Viona mabuk.
NATALIA
Kemana Geri Vi..
VIONA
( Viona mengangkat kepalanya )
Sudah pergi dia..
Natalia dan juna terdiam melihat Viona seperti itu.
JUNA
( Melihat Natalia )
Kita pulang saja yuk Nat..
NATALIA
Kita antar dulu Viona say.. kasihan dia kan lagi Mabuk...
Viona mendengar perkataan Natalia dan juna, meskipun dalam keadaan mabuk.
VIONA
Tidak usah Nat, aku nanti naik taksi saja.
NATALIA
Ya sudah..
Tapi aku tungguin kamu sampai dapat taksi vi..
Akhirnya mereka keluar dari Cafe dan menunggu di tempat datangnya taksi.
Viona teringat dia memiliki kartu taksi dari Rendi. Kemudian dia meneleponnya.
VIONA
Malam, bisa jemput saya di Jln. A Yani no.35. Cafe Bintang
RENDI
( Suara telefon )
Iya non.. ditunggu sebentar
Selesai telefon, Viona menaruh ponselnya. Kemudian Viona melihat kedua temannya
VIONA
Nat.. kalian pergi dulu..
Aku sudah pesan taksi sendiri..
NATALIA
Tidak apa-apa, Aku tunggu kamu saja di sini
VIONA
Kamu balik saja dulu, Kasihan Juna..
Barangkali kalian ada acara lain..
NATALIA
kalau begitu aku pergi dulu ya
Natalia dan juna pun akhirnya pergi meninggalkan Viona sendiri di pelataran Cafe. Viona menatap kepergian temannya, sambil duduk di kursi depan Cafe
SCENE 23
INT. JALAN RAYA – MALAM HARI
PEMAIN. RENDI, VIONA, PENUMPANG
Rendi mempercepat laju taksinya. Karena sudah ditunggu Viona. Namun dia lebih dulu menurunkan penumpang di dekat taman kota.
RENDI
Bu sudah sampai...
turun di mana bu...?
Ibu menunjukkan tempat dimana dia turun
PENUMPANG
Di depan itu saja om...
Rendi menghentikan mobilnya ke tepi, kemudian dia turun membukakan pintu.
PENUMPANG
Terima kasih om..
Setelah penumpang turun, Rendi langsung menuju ke Cafe bintang.
Dari kejauhan Rendi melihat Viona sendiri duduk di depan Cafe, sebelum sampai di Cafe Rendi memakai topi biar tidak ketahuan.
Rendi menghentikan taksinya dengan arah terbalik, sehingga belakang mobil berhenti pas di depan Viona.
Rendi turun dan membuka pintu. Viona berjalan agak sempoyongan, kemudian dia masuk ke taksi.
Rendi melajukan taksinya pelan-pelan. Mereka berdua sama-sama terdiam. Kemudian Rendi coba melirik Viona dari kaca spion. Viona terlihat merebahkan tubuhnya di kursi dengan mata terpejam
RENDI
Maaf non..
Turun ke alamat yang kemarin ?
Mendengar sopir berbicara Viona membuka matanya dan melihat Rendi dari kaca spion. Rendi langsung membuang pandangannya dari kaca spion.
VIONA
( Kondisi mabuk )
Jangan..
Carikan aku tempat yang suasananya damai
RENDI
Di mana itu non ?
VIONA
Terserah om sopir
Rendi mengangguk saja... Dan melirik ke arah Viona dari kaca spion. Kemudian mereka saling diam.
Rendi terdiam, coba berpikir di mana tempat itu....
RENDI
Di mana ya non... Saya kurang tahu,..
VIONA
Terserah pak sopir......
RENDI
(Dalam hati)
kalau aku ajak ke tempat yang ramai nanti dia tahu aku.
Ke mana ini..
Rendi semakin bingung, Rendi coba merayu Viona agar mau pulang.
RENDI
Non tidak takut malam-malam sendiri...
Apa lebih baik pulang, ini sudah jam 00.00
VIONA
( Kondisi mabuk )
Kenapa harus takut, kan ada sopirnya.. aku yakin pak sopir orangnya baik.
RENDI
(Dalam hati)
aduh...... nekat juga ini cewek.
Aku ajak ke danau saja,
RENDI
Non... bagaimana kalau aku antar ke tempat di mana aku biasa menghilangkan Rasa sedihku.
Tapi tempatnya sunyi dan gelap.
VIONA
Terserah pak sopir...
Aku percaya pak sopir baik hati kok
Rendi langsung menancap gas mobilnya menuju ke Danau
SCENE 24
EXT. DANAU – DINI HARI
PEMAIN. RENDI, VIONA
Danau terlihat sepi dan gelap, hanya sinar Rembulan dan bintang-bintangnya yang menerangi.
Rendi menghentikan taksinya di bawah pohon yang rindang. Dan dilihatnya Viona tertidur.
Rendi turun dari taksi. Dan membiarkan Viona berada di dalam mobil, karena dia tidak berani membangunkannya.
Rendi berjalan menuju bibir danau sendiri. Seperti biasa sambil melamun dia melempar kerikil ke danau.
Viona terbangun dan melihat taksinya berhenti, Kemudian dia melihat di sekelilingnya gelap dan sepi banget. Hanya suara katak dan jangkrik yang terdengar.
Akhirnya Viona turun, mencari Rendi, ternya terlihat Rendi duduk di bibir danau. Dengan agak sempoyongan, Viona langsung menyusul ke tempat Rendi
Vio berjalan dengan pelan2 sehingga Rendi tak tahu kalo Vio ada di belakang
VIONA
Pak sopir....
Rendi sontak kaget dan tak berani menoleh. Rendi diam dan coba memakai topinya
RENDI
(Dalam hati)
Aduh..... Mudah2an dia tidak tahu...
Viona mendekat dan duduk di samping Rendi.
RENDI
Maaf tadi g berani bangunin
Habis Kelihatannya capek gitu
VIONA
Ya tidak apa-apa
Viona duduk dan memperhatikan air di danau,
VIONA
Aku mau cuci muka dulu
RENDI
Hati-hati awas terpeleset!
Kemudian Viona berdiri dan turun ke bawah, ingin cuci muka. Namun Viona terpeleset, dengan cepat Rendi menariknya, sehingga Viona jatuh di pelukan Rendi.
Ketika dalam pelukan Rendi, Viona kaget ketika melihat wajah Rendi, sehingga Viona begitu tajam menatap mata Rendi.
Rendi sadar akan identitasnya, kemudian dia melepaskan Viona, dan Berbalik berjalan menuju taksi.
Viona memperhatikan Rendi yang pergi menuju ke taksi, namun beberapa langkah kemudian Viona memanggilnya
VIONA
Om sopir...
Ke mana ?
Rendi menghentikan langkahnya dan tanpa membalikkan badannya dia menjawab seruan Viona.
RENDI
Ya non ... Ini tempatnya non..
Kalau kurang bagus.. tak antar ke alamat kemarin saja,
Ini kan juga sudah malam.
Waktunya istirahat
Viona ingin memastikan bahwa itu adalah temannya, Viona mengejar Rendi yang ada di depannya.
VIONA
( Sambil memegang pundak Rendi )
Tunggu.
Rendi tak bisa berkutik, kemudian Viona langsung memastikan wajah Rendi
VIONA
Kamu...
Bener ini Kamu!!
Viona coba mengucek-ucek matanya, dilihatnya tetap Rendi.
VIONA
Kamu Rendi kan!!
Rendi hanya terdiam dan menatap wajah Viona sedikit malu.
Tanpa kata-kata kemudian Rendi melanjutkan jalannya menuju ke taksi, namun tangan Rendi di pegang sama Viona.
VIONA
Di sini saja... Aku lagi galau banget
Temani aku...
Rendi berhenti dan terdiam. Viona menarik tangan Rendi menuju ke danau. Rendi pun terpaksa mengikutinya.
Viona mengajak Rendi duduk di sampingnya, Rendi bingung, sesekali Rendi coba melihat jam tangannya.
Kemudian Rendi melirik ke Viona dan kelihatannya Viona kedinginan.
VIONA
Dingin banget ya di sini...
Rendi melepas jaketnya dan memberikannya ke Viona
RENDI
Pakai ini biar tidak flu
Viona tercengang melihat Rendi memberikan jaketnya. Viona mengambil jaketnya dan ditaruh di pangkuannya
VIONA
Terima kasih
VIONA
kamu nanti kedinginan Lho..
RENDI
Tidak apa-apa... Aku sudah terbiasa.
Nanti kamu malah yang sakit. Pakai saja jaket saya.
Kemudian Rendi menatap ke arah danau
RENDI
Oh ya bisa minta Tolong rahasiakan ke teman2 masalah status saya.
Viona mengangguk kan kepalanya sambil melihat Rendi yang menatap ke arah danau.
VIONA
Kalau begitu.. ada syaratnya..
RENDI
Apa syaratnya
VIONA
Temani aku malam ini sampai pagi
Rendi mengambil jaketnya di pangkuan Viona, Viona hanya memperhatikan Rendi
Kemudian Rendi menutupkan jaketnya di tubuh Viona
RENDI
( Sambil tersenyum )
Oke... Ini biar tidak kedinginan
VIONA
Terima kasih.... Y Ren..
SCENE 25
INT. JALANAN – DINI HARI 00.20 WIB
PEMAIN. NATALIA, JUNA, GERI
Juna mengantar pulang Natalia melewati Taman Kota dan tanpa sengaja Geri dan kawan-kawannya.
NATALIA
( Sambil menunjuk ke arah Geri )
Say.. pelan-pelan dulu
Lihat itu kan Geri
JUNA
( Sambil mengemudi )
Iya..
NATALIA
Berhenti dulu sebentar
Juna menghentikan mobilnya. Natalia kemudian mengambil ponselnya, dan menghubungi Viona
HANDPHONE NATALIA
( Suara Handphone )
Nomor yang Anda tuju sedang di luar jangkauan
Karena tidak bisa dihubungi, Natalia turun dari mobil menghampiri Geri.
NATALIA
Mana Vio Ger...
GERI
Kan tadi bersama kalian
Mana aku tahu
Natalia melirik cewek di samping Geri, Terlihat ceweknya senyum-senyum.
NATALIA
Tadi Viona bilang, mau menemui kamu
GERI
Aku tidak tahu, sudahlah
Minggir...
Setelah itu Geri hendak pergi sama temen2nya...
Natalia menarik tangan Geri
NATALIA
Ger..
GERI
Lepaskan... aku mau pergi..
Natalia jengkel melihat Geri pergi kemudian Natalia kembali ke mobil juna
Di dalam mobil Natalia coba mengontak ponsel Viona. Tapi terus di luar jangkauan.
NATALIA
G aktif say (menatap juna)
Kemana ini anak
Gua khawatir jadinya.
JUNA
Mungkin dia sudah pulang Nat.
NATALIA
Mudah2an.
Soalnya dia lagi ada masalah.
Cuman gua satu2nya yang bisa mengerti dia
Natalia coba mengontak Viona lagi, namun masih tetap saja di luar jangkauan
Juna melihat Natalia seperti kelelahan, kemudian Juna mengajak Natalia pulang.
JUNA
Ya sudah kita pulang dulu....
Barangkali nanti ketemu di jalan atau bisa di telepon...
NATALIA
Y say.....
Mudah2an... tidak ada apa2 dengan Viona.
Makasih say....
Akhirnya juna melajukan mobilnya dan mengantarkan Natalia pulang.
SCENE 26
EXT. DANAU – DINI HARI
PEMAIN. RENDI, VIONA
Rendi dan Viona duduk berdampingan. Mereka saling memandang Danau di depannya.
VIONA
( Dengan nada suara pelan, dan pandangannya ke danau )
Kemarin pas mabuk gua cerita apa saja....
RENDI
( Pandangan ke arah danau )
Banyak....
Kamu harus kuat... Gak usah kecil hati....
Apalagi minum-minuman keras
VIONA
Habis gimana lagi...
( Kemudian Viona memandang Rendi )
Kok bisa kemarin cerita seperti itu....
RENDI
( Rendi menatap Viona dengan tersenyum tipis )
Makanya jangan mabuk !!
Tapi Kalau kita pendam saja...
nanti bisa bisa meletus kayak balon juga dong......
(Rendi berusaha bercanda)
DOURRRR......
Malah jadi penyakit.....
VIONA
Bisa saja kamu Rend....
Viona ikut tersenyum melihat Candaan Rendi
Rendi melongo melihat Viona tersenyum, begitu cantik dan manis.
RENDI
Padahal kalo tersenyum cantik, manis Lho....
VIONA
Benar.. aku cantik..
( Viona tersenyum )
Seperti ini
RENDI
Benar....
Coba tersenyum lagi...
VIONA
Gak ah... nanti ada yang lihat
Eh.. Boleh tanya gak aku ?
RENDI
Silahkan ?
VIONA
Kamu pacaran ya sama Natalia, kok kelihatan dekat banget.
RENDI
Nggak.. kita sebatas teman.
Natalia anaknya baik banget, dan aku juga pernah menolongnya
Mungkin karena itu kita jadi sahabat.
VIONA
Disini aku jadi damai
Danau kamu memang bisa bikin suasana adem..
RENDI
Di sinilah aku sering bicara sendiri..
Saat aku sedih.. galau... Atau g enak hati.... Inilah tempatku...
VIONA
Kapan waktu ajak aku kesini lagi dong..
Viona mengeluarkan hp dari saku celananya, dilihatnya lowbat., Kemudian Viona mematikan dan memasukkan ke saku nya lagi.
Rendi melihat jam tangannya menunjukkan jam 03.00 WIB.
RENDI
Pulang yuk
VIONA
Gak ah, aku masih ingin di sini
Aku mohon...
Rendi tak bisa menolak permintaan Viona, akhirnya mereka berdua berada di bibir danau.
SCENE 27
EXT. DANAU – PAGI
PEMAIN. RENDI, VIONA
Matahari terbit dan menyinari danau, Burung pada saling bersahutan.
Wajah Viona terkena sinar matahari, akhirnya dia terbangun.
Rendi pun ikut terbangun, karena merasa ada gerakan viona.
Keduanya salah tingkah karena Viona tidur didada Rendi.
RENDI
Maaf aku tidak tahu..
VIONA
( Viona membenarkan rambutnya )
Tidak apa-apa
Balik yuk....
Rendi berdiri dan membantu Viona dengan memberikan tangannya.
Akhirnya mereka berdua berjalan menuju taksi. Dan meninggalkan danau.
SCENE 28
INT. RUMAH - PAGI HARI
PEMAIN. RENDI, VIONA, ORANG TUA VIONA
Rumah begitu besar, ada taman bunga di depan rumah.
Terlihat papa Viona lagi baca koran di teras rumah
Tak lama kemudian muncul taksi. Dan Viona keluar dari taksi, kemudian Viona keluar menuju ke dalam rumahnya.
Dari teras rumah papanya melihat Viona
PAPA VIONA
( dalam hati)
Jam segini baru pulang
Viona berjalan menuju ke dalam, Ketika mau masuk rumah terlihat papanya lagi baca koran. Namun Viona pura-pura tidak tahu.
PAPA VIONA
Dari mana saja kamu, jam segini baru pulang....
Viona tak menghiraukan teguran papanya, dia terus masuk menuju kamarnya.
Papa Viona meletakkan korannya di meja dan berdiri mengikuti Viona masuk
PAPA VIONA
Viona.... dari mana kamu
Pas di depan kamarnya Viona berhenti, dan menatap papanya
VIONA
Pa.... di rumah ini sepi..
kalau pun ada orang, itu pun seperti neraka
Setelah itu Viona membuka pintu dan masuk ke kamarnya.
Papanya diam, kemudian kembali keluar dengan kesal.
SCENE 29
INT. KAMAR VIO – SIANG
PEMAIN. VIONA
Viona mengecas Hp nya, kemudian dia pergi mandi. Setelah mandi, dia menghidupkan Hp nya, terlihat panggilan tak terjawab 4 x dari Natalia, Dan message dari Natalia
VIONA
( Viona mengambil Hp nya dan membuka message dari Natalia )
“vi.... Dimana... Telepon balik ya”
“Vio langsung call balik Natalia ya”
VIONA
( Menulis pesan di handphone )
Sorry friend... Kemarin aku ke tempat terindah
Ini sudah di rumah
I Love You
Vio melanjutkan mengisi Hp nya di meja. Kemudian dia merebahkan tubuhnya dikamar tidur.
Dia tersenyum mengingat kejadian tadi malam. Dan Viona pun tertidur.
SCENE 30
INT. RUMAH RENDI – MALAM
PEMAIN. RENDI, IBUNYA
Suasana malam hari, di rumah Rendi sepi. Karena Rumahnya agak ke dalam sehingga tidak berdekatan dengan tetangga.
Rendi memetik gitarnya yang sudah jebol di teras rumah sambil menyanyikan lagu cinta, meski suara gitarnya kurang bagus, Rendi dengan Khusyuk bernyanyi
Dari dalam rumah ibunya keluar membawakan kopi untuk anaknya
IBU RENDI
Ini kopinya..
Jangan tidur malam-malam
Biar tidak mudah sakit
RENDI
Ya Bu... Bentar..
Rendi melanjutkan main gitarnya dan bernyanyi, ditemani kopi hitam buatan ibunya