Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 31
EXT. TAMAN KAMPUS – SIANG HARI
PEMAIN. VIONA, NATALIA, RENDI
Natalia melihat Rendi berada di taman sedang membaca buku.
Natalia menghampiri Rendi ditaman
NATALIA
Boleh ikutan gak ?
RENDI
Eh.. Nata...
Silahkan duduk..
Natalia mengambil duduk di depan Rendi.
NATALIA
Tumben ada disini.. lagi menunggu siapa ?
RENDI
Gak Nat.. Cuma ingin nyantai saja
NATALIA
Tadi kamu lihat Viona lewat sini gak ?
RENDI
Waduh.. kurang paham
Tadi aku baca buku
Jadi tidak memperhatikan di sekitar.
Kemudian tiba-tiba pandangan Rendi mengarah ke sudut taman
Dan dilihatnya Viona sendirian
RENDI
( Sambil menunjuk ke arah Viona )
Nat.... itu kan Viona Nat, kayaknya sendirian juga.
NATALIA
( Natalia melihat ke arah yang ditunjukkan Rendi )
Oh ya... Betul Rend
RENDI
Ajak gabung sini saja.
kan biasanya juga sama kamu Nat..
Nata berdiri dan menuju ke arah Viona. Sedangkan Rendi melanjutkan membaca bukunya.
Tak lama kemudian Natalia dan Viona kembali ke tempat Rendi
NATALIA
Duduk sini vi..
Kenalin ini Viona
VIONA
( Sambil melihat Rendi )
Maaf mengganggu ya..
RENDI
[sambil tersenyum]
Aku Rendi.....
VIONA
( Berdiri lagi )
Aku belikan minum dulu ya
RENDI
Tidak usah vi....
Bentar lagi aku juga balik
Viona tetap pergi beli kopi di kantin. Natalia tersenyum melihat Rendi
NATALIA
Baca buku sambil minum kopi kan enak
RENDI
Gak enak Nat..
Viona balik membawa kopi 3 dan kue, kemudian dia duduk dan memberikan ke Rendi dan Nata.
NATALIA
Vi.. nanti aku dijemput Juna
Jadi nanti kamu pulang sendiri ya
VIONA
( Sambil makan kue )
Ya Nat..
( Mengalihkan pandangan ke Rendi )
Eh.. diminum kopinya
RENDI
Ya.. makasih vi..
Tak lama kemudian ponsel Natalia berdering, Natalia mengambil ponselnya dan dilihatnya dari Juna
NATALIA
Vi.. Juna sudah di depan
Jadi aku tinggal dulu ya..
VIONA
( Sambil tersenyum tipis )
Oke.. hati-hati...
Awas.. langsung pulang Lho..
NATALIA
( Melihat ke Rendi )
Aku jalan dulu ya Rend
RENDI
( sambil mengangkat jempolnya )
Sipp... Terima kasih Nat
Natalia pergi meninggalkan Rendi dan Viona.
Rendi menatap Viona yang sedang melihat Natalia keluar.
RENDI
Kamu juga dijemput Pacarmu
VIONA
( Viona tersenyum )
Gak Rend..
Aku bawa mobil sendiri
Kamu bareng sama aku
RENDI
Gak enak vi..
Aku naik bus saja
VIONA
( Tersenyum lagi )
Oh ya kamu enggak kerja ?
RENDI
Kerja vi... Kalau gak kerja, gak punya duit.
VIONA
Kalau gitu nanti jemput aku jam 6 sore, di depan Rumah.
Aku pesan taksi, bukan mengajak jalan
RENDI
Kan enak bawa mobil sendiri
VIONA
Mau gak...
RENDI
Mau dong
Mereka ngobrol sambil menikmati kopi dan kue.
SCENE 32
EXT. JALAN RAYA – MALAM JAM 19.00 WIB
PEMAIN. GERI, ANAK MUDA-MUDI
Mobil jazz merah dg variasi lampu warna warni sedang dikerumuni anak muda-muda, Geri yang mau balapan dengan mobil Yaris siap tancap gasnya.
Suara knalpot brog.. pun bergemuruh, keduanya saling mengegas mobilnya berulang kali.
Bruuummm...... Brummmm
Teriakan penonton begitu rame
PENONTON
Geri.... Geri...
Geri terlihat begitu sombong, dia menatap tajam ke arah lawannya.
Akhirnya semua minggir hanya ada satu cewek membawa sapu tangan
SUARA MOBIL GERI
Brummmm..... Brummmm....
Saat sapu tangan dilepaskan, Geri menancapkan gas mobilnya begitupun mobil Yaris melaju dengan cepat.
SUARA MOBIL YARIS
Bruuummm.. brruuuuummm
Sorakan anak-anak begitu rame. Setelah berputar- putar, kemudian Geri kembali duluan bertanda kemenangan untuk Geri
Sorakan pun kembali rame.
PENONTON
Horee... Geri menang
Geri... Geri
SCENE 33
EXT. JALAN RAYA, DIDALAM TAKSI – MALAM JAM 20.00 WIB
PEMAIN. RENDI, VIONA
Rendi mengemudikan taksinya dengan santai. Rendi melirik dari kaca spion, dia melihat Viona sedang terdiam melamun.
Viona tahu kalau dilihat Rendi, sehingga dia juga melihat Rendi dari kaca spion.
Rendi salah tingkah ketika Viona mengetahuinya, Rendi langsung membuang muka ke depan.
VIONA
( Sambil melihat kaca spion )
Ayo lihat-lihat apa
RENDI
( Melihat Viona dari kaca spion )
Habis melamun, jadi aku takut kamu muntah-muntah
Geri santai bersama kawan-kawannya setelah balapan, mereka duduk di pinggir jalan.
Taksi Rendi lewat di depan Geri dan kawan-kawannya nongkrong, ketika pas di depan Geri tanpa sengaja dia melihat Viona di dalam taksi.
Geri langsung menancap gas mobilnya dan mengejar taksi.
Rendi melihat dari kaca spion
RENDI
Vio... Itu kayaknya mobil Geri
Viona menoleh dan melihat mobil dibelakangnya.
VIONA
Ya benar
Kalau gitu kamu berhenti di depan ya
Rendi menyalakan lampu kiri untuk menepi. Kemudian Rendi berhenti.
Mobil Geri pun ikut berhenti pas di belakang Taksi
VIONA
Kamu tunggu ya..
Geri juga gak bakalan mau aku ajak
Viona turun dari taksi dan menghampiri Geri.
Geri membuka kaca mobilnya ketika Viona berada di depannya
VIONA
Ada apa Ger...
Susah banget hubungi kamu
GERI
Jalan yuk, itu sama teman2 lagi balapan.
VIONA
Sorry Ren, aku mau ke Mall
Mau antar aku gak, atau aku naik taksi
GERI
Ya sudah.. naik taksi saja
Aku mau balapan dulu
Tanpa kata-kata Viona balik ke taksi dengan wajah cemberut. Sedangkan Geri melajukan mobilnya.
Rendi jadi serba salah melihat Viona cemberut, Mereka berdua pun saling diam, hanya suara angin yang terdengar
RENDI
( dalam hatinya )
kenapa aku serba salah di depan Viona,
Apakah aku....
Ah..... G mungkin aku mencintainya..
VIONA
Nanti temani aku ke Mall ya
RENDI
Waduhh...
Aku tunggu di luar saja ya..
VIONA
Temani Viona belanja saja
Please..
RENDI
( Sambil tersenyum )
Aku tunggu di luar saja
Walau lama pasti aku tunggu
Viona menatap keluar jendela taksi sambil melamun.
SCENE 34
EXT . MALL - MALAM
PEMAIN. RENDI, VIONA
Rendi menghentikan taksinya Di area parkir Mall. Kemudian mereka turun.
VIONA
Temani aku ke dalam ya Ren
RENDI
Aku tunggu di sana saja Vi..
( Sambil menunjuk tempat kopi )
VIONA
( Dengan wajah cemberut )
Kalau gitu kita balik pulang saja
Aku tidak jadi belanja
RENDI
Lho.. kenapa
VIONA
Habis tidak ada yang menemaniku
Rendi terdiam melihat Viona sedikit ngambek, kemudian Rendi tersenyum melihat Viona yang kelihatan bersedih
RENDI
Okelah aku temani, Tapi ada syaratnya...
Kamu harus tersenyum
Viona melihat Rendi, kemudian dia tersenyum.
SUARA MUSIK
Rendi akhirnya mengikuti Viona masuk ke Mall,
Ketika di dalam Mall, Rendi seperti pengawal Viona.
Mondar-mandir mengikuti Viona dari belakang.
Saat memilih baju, Viona bertanya ke Rendi, Rendi mengacungkan jempol sambil tersenyum. Kemudian Rendi membawa barang yang di beli Viona.
Ketika lewat di galeri Gitar, Rendi berhenti dan melihat gitar yang dijual dari luar.
Viona tak tahu kalau Rendi berhenti, sehingga Viona ketika melihat ke belakang, Rendi tidak ada di sampingnya.
Viona melihat ke kanan kiri dan Terlihat Rendi sedang melihat gitar.
Viona mendatangi Rendi dari belakang.
SUARA MUSIK BERHENTI
VIONA
Suka main gitar ya...
Rendi kaget, tiba-tiba Viona ada di belakangnya. Rendi langsung berjalan meninggalkan Galeri gitar
Viona berhenti sejenak melihat gitar didalam kemudian dia menyusul ke arah Rendi
VIONA
Rend... Tunggu..
Rendi memelankan langkahnya, Viona pun sampai di sampingnya.
RENDI
Sudah banyak nih
Cari apalagi vi
VIONA
Capek ya..
Sudah kita pulang saja yuk..
RENDI
( Sambil tersenyum )
Kalau kamu tersenyum rasa capeknya jadi hilang
Akhirnya mereka beranjak keluar dari Mall. Namun tiba-tiba Viona berhenti
VIONA
( Tersenyum manis )
Rend, Kamu ke parkir dulu..
Aku belikan kopi dulu ya ?
RENDI
Oke..
Rendi melanjutkan jalannya ke tempat parkir, sedangkan Viona kembali ke dalam.
Viona menuju ke tempat galeri gitar. Dan dilihatnya ada banyak gitar
VIONA
( Dalam hati )
Kira-kira Rendi suka yang mana ya.
Viona memilih-milih dan akhirnya dia memilih gitar yang warna coklat matang, Penjualnya memasukkan gitarnya ke tas.
VIONA
Mudah-mudahan Rendi suka
Viona menaruh tas gitar di punggungnya dan kemudian membeli kopi. Kemudian Viona keluar dari Mall menuju ke parkiran.
Rendi berada di dalam taksi, kemudian Viona datang.
Rendi keluar dan melihat Viona membawa Gitar
RENDI
( Sambil tersenyum )
Suka nyanyi juga ya
VIONA
( Sambil memberikan kopi )
Kalau iya kenapa ?
Rendi mengambil kopi dari Viona, kemudian dia meminumnya.
Viona melihat Rendi meminum kopi. Kemudian Viona menurunkan tas gitarnya.
VIONA
Ini buat kamu Rend
RENDI
Kok buat aku, kamu pakai sendiri saja
VIONA
Kalau tidak mau aku buang saja
RENDI
Ehh... Jangan !
Aku mau banget
Rendi mengambil tas gitarnya, sambil duduk di taksi dia mengeluarkan gitarnya
RENDI
Bagus banget Vi..
Bener buat aku vi..
VIONA
Ya Rend..
Sebagai ganti mau menemani aku tadi
VIONA
Sudah mau tutup, Balik yuk..
RENDI
Terima kasih banyak vi..
Rendi menghabiskan kopinya kemudian dia memasukkan gitarnya ke Taksu, dan mereka pun pergi.
SCENE 35
EXT . KAMPUS - SIANG
PEMAIN. RENDI, VIONA, GERI
Natalia main ponsel di mejanya, Rendi yang baru datang, dia mendekati Natalia dari samping
RENDI
Hey Nat..
Tumben sendiri
NATALIA
( Menoleh ke samping )
Rendi...
Ya.. Viona lagi keluar sama Geri.
Mendengar Viona keluar sama Geri, Rendi sedikit cemburu.
NATALIA
Hari ini aku ultah...
Nanti aku traktir, kamu datang ya
Ke KFC Jln. pahlawan...
RENDI
Aku malu sama pacarmu..
Nanti mengganggu suasana
NATALIA
Enggak lah Ren..
Kan ada Viona, juga Geri
RENDI
Insyallah aku datang Nat...
NATALIA
Harus bisa ya Rend
RENDI
Nanti aku usahakan datang... Habis pulang ini kan
NATALIA
Ya Ren...
Dari depan pintu Natalia melihat Viona dan Geri masuk ke dalam
NATALIA
( Sambil melihat ke arah pintu )
Itu Viona sama Geri.
Rendi melihat ke arah Viona dan Geri.
Viona dan Geri pun mendekat ke Natalia dan Rendi, kemudian mengambil tempat duduk.
GERI
Sorry Nat.. aku gak bisa ikut
Viona melihat Rendi, sedangkan pandangan Rendi tertuju ke Geri.
NATALIA
Kok gitu sih Ger...
( Mengalihkan pandangan ke Viona )
Berarti kamu juga gak ikut Vi..?
VIONA
( Pandangan ke Geri )
Meskipun dia tidak ikut, aku pasti datang Nat..
Aku tahu dia pasti tidak ada waktu buatku
GERI
Terserah kamu Vi..
Kamu juga kalau aku ajak juga tidak mau..
NATALIA
Sudah.. sudah..
Tidak apa-apa..
Geri melihat Rendi yang terdiam dari tadi
GERI
( Sambil menunjuk Rendi )
Dia kan ikut...
Nanti Viona berangkat sama dia saja
VIONA
( Dengan santai Viona menjawab Rendi )
Sekalian aku pacaran saja sama dia
Geri memandang Viona dengan sedikit emosi, Rendi hanya diam sambil memandang Viona.
Geri berdiri, dan kemudian dia pergi keluar.
SCENE 36
INT. KFC – SORE
PEMAIN. JUNA, NATALIA
Di Meja nomor 5 terlihat Natalia dan juna berdua, mereka terlihat senang.
JUNA
Katanya tadi ngajak teman2 kesini?
Kok pada belum datang.
NATALIA
Bentar lagi mungkin say!
Juna mengambil sesuatu di sakunya, sebuah kotak merah kecil
JUNA
Boleh kulihat tanganmu say
NATALIA
Memang kenapa?
JUNA
ingin lihat Saja, mau saya baca garis tangannya
NATALIA
Memang sekarang pacarku jadi paranormal, heehehee
JUNA
Bisa juga,
Sini gua lihat
Natalia menjulurkan tangannya, dan Juna memegang tangan Natalia kemudian memasukkan cincin di jari tangannya.
JUNA
Ini bertanda cintaku selamanya untukmu dan aku selalu ada untukmu.
Natalia memegang tangan juna, sehingga saling berpegangan.
NATALIA
Aku sayang banget sama kamu
JUNA
Aku juga Nat
Semoga kita bisa selalu bersama
Dan saling mencintai..
SCENE 37
EXT. JALAN RAYA KFC – SORE HARI
PEMAIN. VIONA, NATALIA, RENDI, JUNA.
Rendi berjalan kaki dari halte karena jaraknya g terlalu jauh.
Dengan santai dia berjalan hingga dekat dengan parkiran KFC
Viona turun dari mobil dan berjalan menuju ke KFC, ketika turun dari mobilnya, Viona melihat Rendi berjalan.
VIONA
( Melambaikan tangannya )
Hey.. Rend..
Rendi mendengar suara Viona dan melihat Viona di parkiran.
Rendi menghampiri Viona.
RENDI
Sendirian saja
Yuk ke dalam sama-sama
VIONA
Gak lah kan sama kamu
Ayo masuk
Akhirnya mereka berjalan berdua menuju ke dalam bersama.
Dari dalam KFC, Natalia dan juna tercengang melihat mereka datang bersama.
JUNA
Lho... Kok sama cowok itu Nat...
Memang sudah putus sama Geri
NATALIA
Geri gak bisa ikut.. kemarin mereka sempat bertengkar.
Malah disuruh bareng sama Rendi
Tapi mereka datang berduaan juga..
Rendi dan Viona berjalan bersama menghampiri Natalia
VIONA
Maaf Nat, terlambat
RENDI
Aku juga Nat.. nunggu penumpang oplet full .
Akhirnya mereka duduk bersama dan menikmati makanan yang sudah dipesan.
VIONA
( Sambil ngemil kentang goreng )
Maaf Geri g bisa datang Jun...
JUNA
Gak apa-apa Vi..
Kalian baik2 saja kan..
NATALIA
Tadi kalian berdua berangkat bareng ?
RENDI
Enggak Nat...
Tadi kita ketemu didepan jadi sekalian masuk bareng
VIONA
( Tersenyum melihat Natalia )
Sekalian pacaran ya Nat..
Natalia dan juna tersenyum melihat omongan Viona, sedangkan Rendi salah tingkah
NATALIA
Kamu bisa saja membuat emosi Geri
VIONA
Terus gimana lagi Nat..
Tiap aku ajak jalan gak pernah bisa
( Melihat Rendi )
Nanti pulang bareng aku ya Rend..
NATALIA
Bisa nyetir kan Ren
RENDI
( Melihat Viona )
Bisa dikit-dikit...
Aku takut nabrak Nat..
Viona memandang Rendi sambil tersenyum. Karena Viona tahu kalau Rendi adalah sopir.
VIONA
( Sambil minum Juice )
Kalau nabrak hatiku gimana ?
JUNA
Nah lo.. Rend
Jawab apa kamu hhaa.. hhaaa
Biar Viona yang nyetir kalau gitu
RENDI
Aku naik angkot saja
VIONA
( sambil ngemil kentang goreng )
Sama aku saja nanti Rend..
Aku yang nyetir..
Rendi menoleh Viona dan kemudian menoleh ke arah Natalia
JUNA
Tidak ada pilihan Rend.. kecuali bareng.
NATALIA, JUNA
( tertawa )
Haa..haa..
NATALIA
Ya bareng Viona saja
Kasihan kan Viona sendirian
RENDI
Baiklah
Aku ngikut saja
VIONA
Gitu dong
Mereka melanjutkan makan-makan bersama.
SCENE 38
EXT. BUKIT PEGUNUNGAN – SORE/ MAGHRIB
PEMAIN. RENDI, VIONA
Matahari yang terbenam, terlihat begitu indah dari atas bukit.
Rendi dan Viona turun dari mobilnya dan Mereka melihat di sekeliling bukit terlihat kota begitu indah dengan cahaya lampu-lampu yang menghiasinya
Viona menuju ke bibir jurang dan berteriak
VIONA
( Menaruh kedua tangan ke bibirnya dan berteriak )
Aaaaaaaaaaaaaaaa....... Aaaaaaaaaaaaaaaa
SUARA PANTULAN VIONA
Aaaaaaaaaaaaaaaa....... Aaaaaaaaaaaaaaaa
Rendi langsung menghampiri Viona dan duduk di belakangnya sambil memandangi Viona yang berdiri di depannya.
Viona membalikkan badannya dan ikut duduk di samping Rendi
VIONA
( Menatap wajah Rendi )
Terima kasih mau menemaniku
Rendi mengangguk sambil menarik rumput di bawahnya
Rendi menoleh ke arah Viona
RENDI
Sama-sama Vio..
Viona dan Rendi saling diam, mereka menikmati keindahan pergantian malam.
RENDI
vi.. seandainya kita ketahuan Geri gimana
VIONA
Biarin Rend...
( Viona menundukkan kepalanya )
Aku juga ingin seperti yang lainnya..
Kadang aku ngiri lihat Natalia dan Juna
Rasanya sedih banget
Viona memandang Rendi dan dia tersenyum, kemudian mengambil tangan Rendi
VIONA
( Sambil memegang tangan Rendi )
Tapi ketika ada kamu, kesedihanku jadi hilang.
Maaf ya.. bila aku agak manja
RENDI
( Melihat tangannya yang di genggam Viona )
Sama vi...
Aku dari kecil juga selalu sendiri
Tanpa teman.. hanya ibu yang menemaniku
Viona melepaskan genggamannya, kemudian mereka menatap jauh ke atas langit melihat bintang-bintang mulai bermunculan.
SCENE 39
EXT. WARUNG MIE AYAM - MALAM
PEMAIN. VIONA, RENDI, PENJUAL
Rendi memarkir Taksinya di sebelah mobil Viona di pinggir jalan
Rendi turun dari taksi, dan menoleh ke arah Warung Mie Ayam. Terlihat Viona duduk sendiri di kursi, Rendi langsung berjalan menghampirinya.
RENDI
Maaf terlambat vi..
Tadi sedikit macet
VIONA
Tak apa-apa Ren...
Aku juga barusan datang kok
Rendi mengambil tempat duduk berhadapan dengan Viona.
VIONA
Oh ya.. sudah aku pesanin
Kamu pasti suka Mie ayam disini
Enak banget
RENDI
( Rendi mengangguk )
Favorit kamu ya
Penjual datang mengantarkan Mie Ayam dan minumannya.
PENJUAL
( Sambil menyajikan Mie Ayam dan minuman )
Neng Viona lama Gak ketemu
Kemana saja ?
VIONA
Mau kesini tidak ada temannya pak
Rendi melihat Viona dan penjual sepertinya akrab.
Setelah menyajikan penjualnya kembali ke tempatnya masak.
RENDI
Kamu sering kesini vi..
Kelihatannya akrab banget
VIONA
Dulu...
kalau sore sering kesini Sama teman-teman
Ya rame-rame gitu
RENDI
( Mengambil sendok dan garpu )
Aku coba dulu...
Enak gak Mie favoritmu ini
VIONA
Kasih sambal, biar tambah enak.
Rendi dan Viona menikmati Mie Ayam..
Viona memperhatikan Rendi makan, lalu Viona mengambil sambal disendok dan di masukkan ke mangkok Mie Ayamnya
VIONA
( Viona mengaduk-aduk Mie nya )
Hmm.. Pedas Ren...
Coba.. enak banget
Viona menyendok Mie ayam dan menyuapkannya ke Rendi.
Rendi pun menerima suapan dari Viona
Dari jauh penjual geleng-geleng melihat Rendi dan Viona saling menyuapi.
RENDI
( Sambil mengipas-ngipas bibirnya dengan tangan )
Puwedas Vi...
Viona tertawa sambil mengambilkan es teh di depannya
Rendi langsung meminumnya.
RENDI
Huff.. puwedas vi..
Berapa sendok lomboknya tadi
VIONA
Tapi lebih nikmat kan.
RENDI
Enak banget....
Tapi puwedas Vi..
Viona mengambilkan es tehnya lagi dan memberikan kepada Rendi
VIONA
Ini diminum lagi dulu
Viona melihat di pinggir bibir Rendi ada saus, Viona mengambil tisu dan membersihkannya,
Rendi terdiam dan menatap Viona yang membersihkan bibirnya.
VIONA
Ada sausnya... Rend...
Setelah membersihkan Viona melanjutkan makan Mie Ayamnya, sambil makan Viona melirik Rendi yang melihatnya.
VIONA
Ayo di makan nanti dingin mie ayamnya..
Kok dilihati saja..
Rendi melanjutkan makannya begitupun dengan Viona.
Setelah selesai makan, Rendi mengeluarkan uang disakunya.
Viona memperhatikan Rendi yang mengeluarkan uangnya, terlihat uang hasil narik taksi
VIONA
Rendi....
Aku saja yang bayarin
Sudah masukkan lagi
RENDI
Gak apa-apa Vi..
Ini ada kok
Kemudian Viona berdiri dan menuju ke penjual.